Anda di halaman 1dari 2

Wajib Pajak OP UMKM Telanjur

Bayar PPh Final Bisa Ajukan


Pengembalian
Redaksi DDTCNews | Kamis, 10 Februari 2022 | 16:30 WIB

Pekerja membuat makanan dim sum berbagai rasa di UMKM rumahan kuliner dim sum Mama Imoet Ciputat, Tangerang
Selatan, Banten, Senin (7/2/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
 

JAKARTA, DDTCNews - UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan


(HPP) resmi mengatur ketentuan mengenai batas omzet tidak kena pajak
bagi pelaku UMKM. Wajib pajak orang pribadi yang dikenai pajak
penghasilan (PPh) final berdasarkan PP 23/2018 (UMKM) dengan omzet
tidak lebih dari Rp500 juta setahun, kini tidak perlu membayar tarif PPh
final UMKM sebesar 0,5%.

Ketentuan tersebut mulai berlaku per 1 Januari 2022. Lantas bagaimana jika
wajib pajak telanjur membayar PPh final UMKM untuk Januari 2022?

Penyuluh Pajak KPP Pratama Depok Sawangan, Jawa Barat Dyan Pangestu
menjelaskan apabila omzet wajib pajak orang pribadi UMKM tersebut
belum melebihi Rp500 juta maka wajib pajak bisa mengajukan permohonan
pemindahbukuan atau permohonan pengembalian atas kelebihan
pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang.

"Terus bagaimana perlakuan bagi wajib pajak badan UMKM? Nah,


ketentuan omzet tidak kena pajak ini tidak berlaku bagi wajib pajak badan
UMKM. [Kebijakan ini] khusus untuk wajib pajak orang pribadi UMKM,"
ujar Dyan dalam InsTax Live, dikutip dari siaran pers DJP, Kamis
(10/2/2022).

Dyan menambahkan, kebijakan yang populer disebut dengan 'UMKM Bebas


Pajak' ini memang secara khusus diatur dalam UU HPP. Tujuannya, ujarnya,
mewujudkan sistem perpajakan yang lebih berkeadilan khususnya bagi
pelaku UMKM.

Seperti diketahui, ketentuan mengenai batas omzet tidak kena pajak senilai
Rp500 juta tercantum pada UU HPP dan mulai berlaku per tahun pajak
2022.

Bila omzet wajib pajak orang pribadi UMKM ternyata kurang dari atau
sama dengan Rp500 juta dalam setahun, maka wajib pajak orang pribadi
UMKM tersebut tidak perlu membayar PPh final dengan tarif 0,5%.

Bila omzet wajib pajak orang pribadi UMKM dalam setahun melampaui
Rp500 juta, hanya setiap omzet di atas Rp500 juta saja yang dikenai PPh
final UMKM sesuai dengan PP 23/2018.

Sebagai contoh, bila wajib pajak orang pribadi UMKM memiliki omzet
senilai Rp100 juta per bulan dan Rp1,2 miliar dalam setahun, PPh final
UMKM hanya dibayar atas bagian omzet senilai Rp700 juta (dari Rp1,2
miliar dikurangi dengan Rp500 juta). Dengan tarif 0,5%, pajak yang harus
dibayar senilai Rp3,5 juta dalam setahun.

Tanpa ada ketentuan batas omzet tidak kena pajak, seperti yang berlaku
sebelumnya, wajib pajak harus membayar PPh final atas keseluruhan omzet.
Akibatnya, beban pajak yang ditanggung UMKM mencapai Rp6 juta dalam
setahun. (sap)

Sumber : https://news.ddtc.co.id/wajib-pajak-op-umkm-telanjur-bayar-pph-
final-bisa-ajukan-pengembalian-36815

Anda mungkin juga menyukai