KEUANGAN
UMUM
Perpajakan UMKM
KemenkeuTepercaya ‹#›
Pusdiklat KU
1. Orang pribadi
2. Badan, tidak termasuk Bentuk Usaha Tetap,
Pengecualian,
WP OP yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan/atau
jasa yang dalam usahanya menggunakan sarana atau prasarana
yang dapat dibongkar pasang, baik yang menetap maupun tidak
menetap dan menggunakan sebagian atau seluruh tempat untuk
kepentingan umum yang tidak diperuntukkan bagi tempat usaha
atau berjualan, misalnya pedagang makanan keliling, pedagang
asongan, warung tenda di trotoar, dan sejenisnya.
Dasar Penentuan
Penghasilan Bruto
Penghasilan bruto yang tidak melebihi Rp 4,8 Miliar ditentukan
berdasarkan penghasilan bruto dari seluruh usaha, termasuk dari usaha
cabang, tidak termasuk penghasilan bruto dari:
Jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas;
Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri;
Usaha yang atas penghasilannya telah dikenai Pajak
Penghasilan yang bersifat final dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan tersendiri, misalnya usaha
Perpajakan
jasa konstruksi; dan UMKM
Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.
Pusdiklat KU Perpajakan
UMKM
Perpajakan
UMKM
Pusdiklat KU Perpajakan
UMKM
Contoh Kasus:
CV Andik terdaftar 1 Januari 2012, memiliki usaha penjualan gerabah dan memiliki penghasilan
bruto pada Januari s.d Desember 2013 sebesar Rp 4.000.000.000,00.
Pusdiklat KU
Perpajakan
UMKM
Pusdiklat KU Perpajakan
UMKM
Contoh Kasus:
Jumlah penghasilan bruto selama 3 (tiga) bulan Rp150.000.000,00.
Perpajakan
UMKM
Pusdiklat KU Perpajakan
UMKM
Contoh Kasus:
Gatut Kaca terdaftar sebagai Wajib Pajak baru pada bulan
November 2014. Pada bulan November 2014 tersebut,
memperoleh penghasilan bruto sebesar Rp 15.000.000,00
(lima belas juta rupiah).
Perpajakan
UMKM
Pusdiklat KU Perpajakan
UMKM
Contoh Kasus:
PT Gaya Baru terdaftar sebagai Wajib Pajak baru pada bulan November 2012. PT Gaya Baru mulai
beroperasi secara komersial bulan November 2013.
Selama satu tahun pertama operasi komersial PT Gaya Baru dikenai PPh tarif umum (PPh Pasal
25), dan karena satu tahun tersebut melewati tahun pajak maka PT Gaya Baru menggunakan tarif
PPh umum sampai Desember 2014.
Apabila penghasilan bruto masa November 2013 s.d. Oktober 2014 telah melebihi Rp 4,8 M maka
mulai Januari 2015 PT Gaya Baru tetap menggunakan PPh tarif umum.
Apabila penghasilan bruto masa November 2013 s.d. Oktober 2014 belum melebihi Rp 4,8 M maka
pengenaan PP 46 didasarkan pada penghasilan bruto masa Januari s.d. Desember 2014.
Pusdiklat KU Perpajakan
Penentuan Penghasilan Bruto UMKM
Dasar Pengenaan PP 46
Orang Pribadi Badan
Penerapan Tarif
Contoh Kasus:
PT Daya Tangkap memenuhi kriteria WP yang dikenai PPh yang
bersifat final sesuai PP ini.
Angsuran Masa
Setoran bulanan PPh berdasarkan PP 46 merupakan
PPh Pasal 4 ayat (2).
Jika penghasilan semata-mata dikenai PPh final,
tidak wajib PPh Pasal 25.
Jika ada penghasilan lain selain yang dikenai PPh
Pasal 4 ayat (2) sesuai ketentuan PP ini, maka atas
penghasilan tersebut dikenai PPh sesuai dengan
ketentuan umum.
Jika ada angsuran PPh Pasal 25 atau PPh yang
dipotong/dipungut pihak lain boleh dikreditkan Perpajakan
terhadap PPh terutang yang dikenakan berdasarkan UMKM
tarif umum.
Pusdiklat KU
Angsuran Masa
Angsuran pajak pada Tahun Pajak pertama Wajib Pajak
tidak dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final:
Bagi Wajib Pajak bank, BUMN, BUMD, Wajib Pajak
masuk bursa, dan Wajib Pajak lainnya yang harus
membuat laporan keuangan berkala, dan WP OPPT
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (7) huruf b
dan huruf c UU PPh; dan
Bagi selain Wajib Pajak diatas, angsuran pajak
diperlakukan seperti Wajib Pajak Baru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (7) huruf a UU PPh.
Perpajakan
UMKM
Besaran angsuran pajak adalah sesuai dengan besarnya
angsuran pajak sebagaimana diatur dalam PMK
255/PMK.03/2008 std PMK 208/PMK.03/2009.
Pusdiklat KU
Perpajakan
UMKM
Perpajakan
UMKM
Pusdiklat KU
Pemotongan/Pemungutan PPh
Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh WP yang dikenai PPh bersifat final
menurut PP ini, yang berdasarkan ketentuan UU PPh wajib dilakukan pemotongan
dan/atau pemungutan PPh yang tidak bersifat final, dapat dibebaskan dari pemotongan
dan/atau pemungutan PPh oleh pihak lain.
Pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan PPh oleh pihak lain diberikan
melalui Surat Keterangan Bebas dengan Tata Cara sebagaimana dimaksud PER-
01/PJ/2011.
Contoh:
Bengkel mobil menerima pembayaran atas jasa reparasi mobil. Atas pembayaran tersebut
dipotong PPh Pasal 23 kecuali pemilik bengkel memiliki SKB Potput.
Toko ATK menjual buku kepada sekolah negeri. Bendahara sekolah memungut PPh Pasal
22 kecuali pemilik toko memiliki SKB Potput.
Pusdiklat KU
Kompensasi Rugi
Ketentuan kompensasi rugi adalah :
Berturut-turut sampai dengan 5 tahun.
Tahun dikenai PPh final 1% tetap menjadi bagian
dari periode 5 tahun tsb.
Kerugian pada tahun dikenai PPh final 1% tidak
dapat dikompensasikan pada tahun berikutnya.
Perpajakan
UMKM
Pusdiklat KU
Perpajakan
UMKM
Pusdiklat KU Simulasi Pengisian SSP
Diisi dengan:
Kode Akun Pajak
411128 (Untuk Jenis
Pajak PPh Final) dan
Kode Jenis Setoran
420 (untuk
pembayaran PPh
Final penghasilan
bruto tertentu).
2 0
Perpajakan
UMKM
Pusdiklat KU Pengisian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi
Lain-lain
Apabila Wajib Pajak terlanjur membayar PPh Pasal 25 mulai masa Juli 2013 bisa
mengajukan pemindahbukuan ke PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
Wajib Pajak yang terlanjur dipotong PPh Pasal 22 oleh Bendahara Pemerintah (SSP atas
nama rekanan) bisa mengajukan pemindahbukuan ke PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
Wajib Pajak yang dipotong PPh oleh pihak lain dengan bukti potong bisa mengajukan
pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang atau dikreditkan terhadap Pajak
Penghasilan yang dihitung berdasarkan tarif umum.
Wajib Pajak dengan penghasilan nihil tidak wajib melaporkan SPT PPh Final Pasal 4 ayat
(2)
Perpajakan
UMKM
Perpajakan
UMKM
Pusdiklat KU
Jika Ingin Mengikuti Tarif Skema Normal, Wajib Pajak Perlu Mengajukan Diri
Jika tidak ingin berstatus sebagai wajib pajak PPh 0,5%, Anda harus lebih dulu mengajukan
permohonan pada Ditjen Pajak. Selanjutnya, Anda akan mendapatkan keterangan sebagai wajib
pajak yang dikenai PPh yang mengacu pada pasal 17 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan
Namun, wajib pajak yang sudah memilih untuk dikenai PPh dengan skema normal tidak dapat
memilih untuk dikenai PPh Final 0,5%.
Pusdiklat KU
TERIMA KASIH
Perpajakan UMKM