Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperpanjang masa pemberian insentif
pajak penghasilan (PPh) untuk wajib pajak terdampak pandemi COVID-19 sampai Juni 2022.
Perpanjangan diberikan setelah menimbang bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir.
Aturan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang
Insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi COVID-19. Sayangnya perpanjangan
ini tidak termasuk PPh 21 untuk pegawai.
Insentif pajak akan diberikan lebih selektif dengan prioritas kepada sektor tertentu yang
membutuhkan dukungan pemulihan, sehingga dilakukan penyesuaian jenis dan kriteria
penerima insentif.
Ada tiga jenis perpanjangan insentif bagi wajib pajak yaitu pembebasan pajak penghasilan
(PPh) Pasal 22 impor, pengurangan 50% angsuran PPh Pasal 25, dan PPh final jasa
konstruksi ditanggung pemerintah (DTP) atas Program Percepatan Peningkatan Tata Guna
Air Irigasi (P3-TGAI).
Sementara itu, untuk pengurangan angsuran PPh Pasal 25, saat ini berlaku untuk 156 KLU
dari sebelumnya 216 KLU. Secara umum penerima insentif tersebut berasal dari sektor
angkutan, akomodasi dan restoran, pendidikan, serta kesehatan.
Baca artikel detikfinance, "Sri Mulyani Perpanjang Insentif Pajak Penghasilan Sampai Juni
2022" selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5925204/sri-mulyani-
perpanjang-insentif-pajak-penghasilan-sampai-juni-2022.