Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

CA PARU/KANKER PARU

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Patofisiologi,

Dosen Pengampu: Danang Tri Yudhono.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh:

1. Arin Dewanti (210106020)

2. Fina Maulia Lestari (210106063)

3. Gina Sri Rahayu (210106068)

4. Ghaihab Dzikir Mufiid A (210106210)

PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul"CA Paru”.

Makalah ini berisikan tentang informasi tentang kanker paru (CA Paru), dimana terdapat jenis-
jenis penyakit kanker paru, apa yang menjadi penyebab, cara menangani atau mencegahkanker
paru.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................

A. Latar belakang masalah.......................................................................................................

B. Rumusan masalah................................................................................................................

C. Tujuan penulisan...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................

A. Definisi.....................................................................................................................................

B. Etiologi.....................................................................................................................................

C. Tanda dan Gejala....................................................................................................................

D. Patofisiologi............................................................................................................................

E. Pemeriksaan Penunjang.........................................................................................................

F. Penatalaksanaan....................................................................................................................

G. Jenis Penyakit.........................................................................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................

A.Kesimpulan..............................................................................................................................

B.Saran........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kanker paru adalah penyakit pertumbuhan jaringan yang tidak dapat terkontrol pada
jaringan paru. Munculnya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak
terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. Kanker paru merupakan penyakit kanker
dengan penyebab kematian terbanyak di dunia, yaitu mencapai 1,61 juta kematian pertahun
(12,7%), kanker payudara yaitu mencapai 1,31 juta kematian pertahun (10,9%), dan kanker
kolorektal yaitu mencapai 1,23 juta kematian pertahun (9,7%) (Varalakshmi, 2013: 63). Di
Indonesia, kanker paru amenduduki peringkat ketiga diantara kanker yang paling sering
ditemukan di beberapa rumah sakit (Metha Arsilita Hulma, dkk, 2014: 196).Penyebab utama
kanker paru adalah asap rokok yang telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker dengan 63
jenis bersifat karsinogen dan beracun (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003: 2). Menurut
American Cancer Society (2013) 80% kasus kanker paru disebabkan oleh rokok (perokok aktif)
dan 20% (perokok pasif). Penyebab kanker paru lainnya adalah radiasi dan polusi udara. Selain
itu, nutrisi dan genetik terbukti juga berperan dalam timbulnya kanker paru (Albert & Samet,
2003: 21). Kanker paru diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu kanker paru primer dan
kanker paru sekunder. Kanker paru primer adalah sel kanker yang berasal dari paru, sedangkan
kanker paru sekunder adalah sel kanker yang menyebar dari anggota tubuh lain, termasuk kanker
payudara dan kanker kolorektal (Sungging Haryo W, dkk, 2011: 46).

Kanker paru primer dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Small Cell Lung Cancer (SCLC)
dan Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC) (Varalakhshmi, 2013: 1). Tahapan perkembangan
SCLC terdapat dua tahap, yaitu tahap terbatas dan tahap ekstensif, sedangkan tahapan
perkembangan NSCLC terdapat 6 tahap, yaitu tahap tersembunyi, stadium 0, stadium I, stadium
II, stadium III, dan stadium IV (Global Bioscience, 2013).Pemeriksaan awal yang dapat
dilakukan untuk mendeteksi kankerparu adalah pemeriksaan radiologi paru yaitu melalui foto
paru. Foto paru atau sering disebut Chest X-Ray (CXR) adalah suatu proyeksi radiografi dari
paru (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003: 5), yang sering digunakan untuk screening
(deteksi dini) penyakit paru. Citra dari foto paru akan memberikan hasil yang berbeda antara
paru-paru yang sehat dan yang tidak sehat. Adanya nodul di paru-paru pada citra foto paru
menunjukkan bahwa paru-paru tidak sehat, akan tetapi nodul ini tidak serta merta menjadi
indikasi kanker paru karena nodul dapat disebabkan oleh penyakit paru lain seperti pneumonia
atau tuberculosis (Udeshani, et al, 20011: 425). Nodul yang terdeteksi pada paru-paru
dikategorikan menjadi dua yaitu non cancerous nodule (benign atau tumor jinak) dan cancerous
nodule (malignant atau tumor ganas) (Japanese Society of Radiology Technology, 1997).

Deteksi kanker sejak dini perlu dilakukan, sehingga kanker paru dapatditangani dan
disembuhkan. Penggunaan perangkat lunak dapat mempermudah diagnosis kanker serta dapat
memberikan tingkat keakurasian yang tinggi berdasarkan metode yang digunakan. Salah satu
perangkat lunak yang umum digunakan untuk mendiagnosis penyakit kanker adalah Neural
Network (NN). Neural Network (NN) atau Jaringan Syaraf merupakan sistem pemroses
informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi (Siang, 2005: 2).
Beberapa penelitian telah dikembangkan untuk membantu mengklasifikasikan kanker paru
dengan beberapa metode yang berbeda-beda, salah satunya klasifikasi sel kanker paru
menggunakan Artificial Neural Network (ANN) yang dilakukan oleh Zhou, et al (2002). Deteksi
kanker paru menggunakan fuzzy C-means dan klasifikasi menggunakan Neural Network juga
dilakukan oleh Ramaraju, et al (2015). Penelitian lain dilakukan oleh Devi Nurtiyasari (2014)
dengan menggunakan model Recurrent Neural Network dan Recurrent Neuro Fuzzy untuk
klasifikasi nodul kanker paru dari citra paru.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah penting

sebagai berikut :

a. Apa yang dimaksud dengan kanker paru?

b. Apa etiologi dari kanker paru?

c. Apa saja tanda dan gejala kanker paru?

d. Bagaimana patofisiologi kanker paru?

e. Apa pemeriksaan penunjangkanker paru?


f. Bagaimana penatalaksanaan kanker paru?

g. Jenis penyakit dari kanker paru?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui definisi dari Kanker Paru ?

2. Untuk mengetahui etiologi dari Kanker Paru ?

3. untuk mengetahui tanda dan gejala dari Kanker Paru?

4. Untuk mengetahui bagaiman patofisiologi dari Kanker Paru ?

5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari Kanker Paru ?

6. Untuk mengetahui penatalaksanaan Kanker Paru?

6. Untuk mengetahui jenis penyakit dari Kanker Paru?


BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Kanker Paru

Menurut Elizabeth J.C, kanker paru adalah kanker pada lapisan epitel saluran nafas
(karsinomabronkogenik). Menurut Underwood, merupakan abnormalitas dari sel-sel yang
mengalami poliferasi dalam paru. Sedangkan menurut Price, kanker paru merupakan keganasan
pada jaringan paru. Menurut beberapa pengertian kanker paru di atas, dapat disimpulkan bahwa
kanker paru adalah keganasan atau abnormalitas dari sel-sel yang mengalami poliferasi pada
jaringan paru, yaitu pada lapisan epitel saluran nafas.

2. Etiologi Kanker Paru

Berikut etiologi kanker dari beberapa sumber yang kami temukan : Sebagian besar
kanker merupakan akibat dari multifactor. Karsinoma paru-paru, misalnya, selain banyak
merokok, juga memiliki latar belakang genetic spesifik, serta adanya factor-faktor hormonal pria
dan suatu virus. (Seymour I. Schwartz, 2000) Penyebab yang pasti daripada kanker paru belum
diketahui, tapi paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik
merupakan factor penyebab utama di samping adanya factor lain seperti kekebalan tubuh,
genetik dan lain-lain. (Zulkifli Amin, 2007) Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui
secara pasti karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik
dan lingkungan. (www.cancerhelps.com) Dari beberapa kepustakaan telah dilaporkan bahwa
etiologi kanker paru berhubungan dengan kebiasaan merokok. Tingginya insiden kanker paru
pada perokok lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak merokok. (Lembard dan Doering,
1928) Dari beberapa penjelasan diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya etiologi
kanker paru bersifat idiopatik atau tidak diketahui secara pasti. Namun sesuai dengan isi kasus
yang kami dapatkan, rokok sangat berhubungan erat dengan terjangkitnya tumor paru ini. Tar
yang ada dalam rokok merupakan bahan karsinogen. Jika rokok dikonsumsi terlalu sering dan
dalam jangka panjang, maka tar akan menumpuk di mukosa bronkus dan akan mengiritasi
bronkus. Seperti yang telah kita ketahui, bahan karsinogen yang melekat dan mengiritasi mukosa
bronkus akan mengalami perubahan menjadi karsinoma
3. Gejala Kanker Paru

• Batuk tidak kunujung sembuh (lebih dari 2 minggu)


• Hemoptisis ( Batuk darah )
• Dispnea
• Sputum berwarna kemerahan
• Bunyi mengi pada saat bernapas, tapi bukan asma
• Perubahan pola napas
• Penurunan berat badan
• Batuk persisten atau perubahan batuk
• Hoarsenes ( Parau )
• Bengkak di bagian leher dan wajah
• Clubbing finge

4. Patofisiologi kanker paru

Dikaitkan dengan paparan zat karsinogenik, termasuk tembakau dalam rokok. Kanker
paru berkembang akibat gangguan proliferasi sel dan transformasi sel normal menjadi sel dengan
sifat malignansi. Proliferasi sel kanker yang tidak terkendali akan menginvasi dan merusak
jaringan paru sehingga dapat menimbulkan manifestasi klinis.

5. Pemeriksaan penunjang

Ada beberapa pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosa kanker paru diantaranya,


sebagai berikut :

I. Pemeriksaan laboratorium, terdiri dari pemeriksaan : CEA, NSE (Neuron Spesific


Enolase), SCC (Squamose Cell Carcinoma) dan CYFRA 21-1, diperlukan untuk
mengevaluasi diagnosis, memperkirakan prognosis, mengevaluasi kekambuhan kanker
paru, serta meng-evaluasi respons pengobatan kanker paru.II. Pemeriksaan non
laboratorium, seperti :
- Foto toraks AP/lateral diperlukan sebagai pemeriksaan awal untuk menilai pasien
dengan kecurigaan terkena kanker paru,
- CT scan Toraks diperlukan sebagai evaluasi lanjut pada pasien dengan kecurigaan
kanker paru, dan diperluas hingga kelenjar adrenal untuk menilai kemungkinan
metastasis hingga regio.
- Bronkoskopi adalah prosedur utama pemeriksaan yang dapat menetapkan
diagnosis kanker paru .
Persiapan pasien dan bahan pemeriksaan

6. Penatalaksanaan

a. Tindakan Operatif

Tindakan operatif merupakan pilihan utama pada kanker paru NSCLC stadium I atau II,
terutama pada pasien dengan sisa cadangan parenkim paru yang adekuat. Tindakan operatif
umumnya dilakukan dengan reseksi paru setelah kemoterapi neoadjuvan.

Penyebaran sel kanker yang luas pada intratoraks menjadi pedoman pilihan prosedur operasi
yang akan dilakukan. Lobektomi ataupun pneumonektomi tetap menjadi terapi operatif standar,
di mana segmentektomi atau reseksi sleeve dapat menjadi pilihan pada kondisi tertentu.

Pasien kanker paru dengan stadium IIIb dan IV tidak direkomendasikan untuk menjalani
terapi operatif, namun diberikan combined modality therapy yaitu dengan terapi gabungan
radiasi dan kemoterapi

b. Radioterapi

Radioterapi biasanya diberikan pada kasus yang inoperable dengan tujuan pengobatan
kuratif. Radioterapi juga dapat berperan sebagai terapi ajuvan ataupun paliatif pada kanker paru
yang berlokasi di bronkus yang dapat memberikan penekanan di daerah vaskular.

Radioterapi dengan tujuan kuratif dapat diberikan dengan dosis paruh dan terbukti berhasil
memperpanjang kesintasan sampai 20% terutama pada pasien usia lanjut yang menderita kanker
paru stadium I, maupun pada pasien dengan komorbid yang menyulitkan untuk dilakukan
operasi, atau pasien yang menolak dioperasi

Pemberian radioterapi preoperasi sangat dianjurkan untuk mengecilkan ukuran tumor


sehingga mempermudah reseksi yang lebih komplit terutama pada kanker paru stadium III
dengan pancoast tumor. Sementara itu, pemberian radioterapi pada pasien kanker paru yang telah
mengalami invasi sel kanker ke kelenjar getah bening regional (N1-2) biasanya diberikan
radioterapi pasca operasi. Beberapa efek samping yang paling sering terjadi pasca radioterapi
adalah disfagia, yang disebabkan oleh esofagitis pasca radiasi.

c. Kemoterapi

Prinsip pemberian kemoterapi adalah pemberian sitostatika akan sangat efektif pada sel yang
bermitosis dengan fase proliferatif yang tinggi. Dosis obat sitostatika pada kemoterapi harus
diberikan secara optimal dan sesuai dengan jadwal pemberian yang telah disesuaikan, kecuali
jika pemberian sitostatika akan lebih membahayakan jiwa seperti pada pasien kanker paru
dengan keadaan umum yang memburuk.

Penggunaan resimen kemoterapi dengan dosis tinggi (kemoterapi agresif) harus didampingi
dengan rescue sel induk darah yang dapat berasal dari sumsum tulang atau darah perifer yang
akan menggantikan sel induk darah akibat mieloablatif. Obat sitostatik,
seperti siklofosfamid dan doxorubicin, umumnya bekerja dengan cukup baik pada NSCLC
dengan tingkat respon sebesar 15-33%. Kombinasi obat sitostatik sangat direkomendasikan
untuk meningkatkan respon kemoterapi.

Pemberian kemoterapi pada pasien NSCLC bertujuan untuk kuratif dan telah menjadi terapi
baku untuk pasien mulai dari stadium IIIa dan dapat juga digunakan untuk pengobatan paliatif.
Kemoterapi neoadjuvan dapat diberikan pada pasien kanker paru mulai dari stadium II dengan
sasaran lokoregional tumor dapat direseksi lengkap. Kemoterapi dapat diberikan bersama dengan
radioterapi terutama pada kanker paru stadium III (unresectable locoregional).

7. Jenis Penyakit

Terdapat dua tipe kanker paru, yaitu small cell lung cancer (SCLC) dan non-small cell
lung cancer (NSCLC). Sekitar 10-15% kasus kanker paru merupakan tipe SCLC yang
merupakan jenis kanker paru agresif yang berkembang secara cepat dan menyebar ke bagian
tubuh lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kedokteran dan merupakan salah satu
dari 10 penyebab kematian utama di dunia serta merupakan penyakit keganasan yang bisa
mengakibatkan kematian pada penderitanya karena sel kanker merusak sel lain. Sel kanker
adalah sel normal yang mengalami mutasi perubahan genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi
dengan sel-sel tubuh lain. Proses pembentukan kanker (karsinogenesis) merupakan kejadian
somatik dan sejak lama diduga disebabkan karena akumulasi perubahan genetik dan epigenetik
yang menyebabkan perubahan pengaturan normal kontrol molekuler perkembang biakan sel.

B. Saran

Dengan adanya makalah sederhana ini, penyusun mengharapkan agar para pembaca dapat
memahami materi tentang CA Paru. Saran dari penyusun agar para pembaca dapat menguasai
materi singkat dalam makalah ini dengan baik, kemudian pembaca dapat mengetahui cara
pencegahan dari penyakit Ca Paru dan mengetahui cara mengobatinya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alomedika.com/penyakit/onkologi/kanker-paru/patofisiologi

http://www.pramita.co.id/id/inspirasi/hard-selling/panel-pemeriksaan-kanker-paru

Anda mungkin juga menyukai