Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CA PARU

Nama Anggota :

1. Christina Wahuningtias ( 1911013 )


2. Dahlia Vanlesdian P ( 1911015 )
3. Elisa Dhea Cindy Silvia (1911020 )
4. Dio Alif Aufa Putra (1911039 )
Kata Pengantar
Puji dan syukur ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Kasih
dan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan Makalah Asuhan
Keperawatan Ca Paru.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih


sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala pendapat,
kritikan dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dapat
digunakan sebagai dasar dalam penyelesaian tugas makalah
selanjutnya.

Blitar, 24 November 2020

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
BAB 1....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................5
1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................................................5
1.3 Manfaat Penulisan.................................................................................................................6
1.4 Rumusan Masalah..................................................................................................................6
Bab 2.....................................................................................................................................................7
Definisi, Etiologi, Tanda dan Gejala, Pemeriksaan diagnostic, Penatalaksanaan Kanker Paru,
Komplikasi Ca Paru...............................................................................................................................7
2.1 Definisi..................................................................................................................................7
2.2 Etiologi..................................................................................................................................7
2.3 Gejala yang dapat muncul pada kanker paru-paru stadium awal:..........................................8
2.4 Pemeriksaan diagnostik.........................................................................................................9
2.5 Penatalaksanaan Kanker Paru..............................................................................................10
2.5 KOMPLIKASI CA PARU...................................................................................................11
1. Efusi pleura..............................................................................................................................11
2.  Neuropati................................................................................................................................11
3. Komplikasi jantung...................................................................................................................11
4. Kompresi sumsum tulang belakang.........................................................................................12
5. Penyebaran sel kanker ke organ lain.......................................................................................12
Bab 3...................................................................................................................................................13
Konsep Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ca Paru........................................................................13
3.2 Masalah yang mungkin muncul :...................................................................................................14
1. Muncul sputum pada jalan nafasnya yang mengganggu pernafasan................................................14
2. Kekurangan nutrisi yang disebabkan batuk yang melelahkan..........................................................14
3. Aktivitas juga menurun karena nyeri pada dadanya.........................................................................14
4. Koping pada individu tersebut menjadi tidak efektif.......................................................................14
5. Pertukaran gas diparu-paru menjadi terganggu karena jalan nafasnya terhambat............................14
Bab 4...................................................................................................................................................15
Aplikasi Kasus Semu...........................................................................................................................15
Bab 5...................................................................................................................................................16
Kesimpulan dan Saran.........................................................................................................................16
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................18
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker paru (Ca Paru) merupakan penyebab kematian utama akibat kanker
pada pria dan wanita. Kanker paru ini meningkat dengan angka yang lebih besar
pada wanita dibandingkan pada pria dan sekarang melebihi kanker payudara
sebagai penyebab paling umum kematian akibat kanker pada wanita. Menurut
hasil penelitian, hampir 70% pasien kanker paru mengalami penyebaran
ketempat limfatik regional dan tempat lain pada saat didiagnosis. Beberapa
bukti menunjukkan bahwa karsinoma cenderung untuk timbul di tempat
jaringan perut sebelumnya (tuberculosis fibrosis ) di dalam paru . Kanker paru
mengacu pada lapisan epithelium saluran napas. Kanker paru dapat timbul
dimana saja di paru dan kebanyakan kasus kanker parudapat dicegah jika
kebiasaan merokok dihilangkan. Selama 50 tahun terakhir terdapat suatu
peningkatan insidensi paru - paru yang mengejutkan. America Cancer Society
memperkirakan bahwa terdapat 1.500.000 kasus baru dalam tahun 1987 dan
136.000 meningggal. Prevalensi kanker paru di negara maju sangat tinggi, di
USA tahun 1993 dilaporkan 173.000/tahun, diInggris 40.000/tahun, sedangkan
di Indonesia menduduki peringkat 4 kanker terbanyak.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

Untuk memenuhi syarat mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I dalam


pembuatan makalah mengenai Konsep Dasar dan Asuhan Keperawatan Ca Paru

Untuk memberikan informasi tentang Konsep Dasar dan Asuhan Keperawatan


Ca Paru
1.3 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat menjadi pedoman mahasiswa dalam mengetahui Konsep Dasar dan


Asuhan Keperawatan Ca Paru.
2. Dapat memberikan informasi mengenai Konsep Dasar dan Asuhan
Keperawatan Ca Paru

1.4 Rumusan Masalah


Adapun rumusan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui gambaran umum mengenai Konsep Dasar dan Asuhan


Keperawatan Ca Paru.
2. Mampu menjelaskan Konsep Dasar dan Asuhan Keperawatan Ca Paru.
3. Memahami problem, etiology, dan symptom dari Ca Paru
Bab 2

Definisi, Etiologi, Tanda dan Gejala, Pemeriksaan diagnostic,


Penatalaksanaan Kanker Paru, Komplikasi Ca Paru

2.1 Definisi
Kanker paru merupakan segala bentuk keganasan yang terdapat pada paru, mencakup keganasan
yang berasal dari paru sendiri (primer). Dalam praktik klinik yang dimaksud dengan kanker paru
primer adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (bronchogenic carcinoma). Kanker ini
merupakan salah satu penyumbang mortalitas terbesar diantara jenis kanker yang lain pada pria
maupun wanita di dunia. Kebanyakan kanker paru didiagnosis pada stadium lanjut dan memiliki
prognosis yang buruk.

Kanker paru secara umum memiliki prognosis yang buruk. Kanker paru sel kecil memiliki prognosis
yang lebih buruk dibandingkan kanker paru bukan sel kecil. Semakin tinggi stadium penyakit maka
semakin buruk pula prognosis dan semakin kecil angka kesintasan pasien.

Modalitas tata laksana kanker paru yaitu pembedahan, kemoterapi, radioterapi dan terapi target.
Saat ini pilihan terapi untuk kanker paru bersifat lebih spesifik sesuai dengan stadium, pemeriksaan
histopatologi dan imunohistokimia.

2.2 Etiologi
Faktor risiko yang menyebabkan seseorang rentan terhadap kanker paru yaitu:

 Merokok (78% pada pria dan 90% pada wanita)


 Paparan zat karsinogenik:
 Asbestos
 Radon
 Eter halogen
 Arsen
 Radioisotop
 Krom
 Nikel
 Vinil klorida
 Pneumonitis interstisial kronik
 Polusi udara
 Genetik
2.3 Gejala yang dapat muncul pada kanker paru-paru stadium awal:

1. Batuk yang berkelanjutan

Batuk bisa disebabkan oleh kondisi yang ringan, seperti flu atau iritasi saluran pernapasan. Namun,
jika batuk tidak juga berhenti dalam waktu lebih dari 2 minggu, bisa jadi ini pertanda dari kanker
paru-paru.

Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lengkap, termasuk pemeriksaan
fisik dan penunjang seperti Rontgen dada.

2. Batuk berdarah

Batuk kronis yang disertai darah atau bercak darah pada dahak, bisa menjadi gejala dari kanker paru-
paru stadium awal. Untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaan secara langsung oleh dokter.

3. Sesak napas

Sesak napas atau napas yang terengah-engah saat melakukan aktivitas sederhana juga bisa menjadi
pertanda kanker paru-paru stadium awal. Sesak napas dapat terjadi akibat sel kanker menghalangi
saluran pernapasan atau adanya penumpukan cairan di sekitar paru-paru.

Namun, sesak napas tidak hanya menandai adanya kanker paru-paru. Sesak napas saat beraktivitas
ringan juga bisa menjadi gejala penyakit gagal jantung.

4. Nyeri dada

Kanker paru-paru juga dapat menyebabkan nyeri dada yang bisa menjalar hingga ke bahu atau
punggung. Biasanya, rasa nyeri ini bersifat tajam, muncul secara terus-menerus, atau terkadang
hilang timbul.

Nyeri dada juga bisa menjadi gejala penyakit jantung. Namun, nyeri dada akibat kanker paru-paru
biasanya akan terasa semakin berat ketika menarik napas dalam, batuk, atau tertawa.

5. Suara serak

Suara serak yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung lebih dari 2 minggu bisa menjadi gejala
kanker paru-paru stadium awal. Suara serak terjadi ketika sel kanker memengaruhi saraf yang
mengatur pita suara, sehingga menyebabkan perubahan pada suara.
6. Mengi

Suara mengi yang keluar saat menarik atau mengembuskan napas merupakan pertanda dari kondisi
kesehatan tertentu, seperti alergi atau asma. Namun, hal ini juga bisa menjadi gejala dari kanker
paru-paru. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika mengi tidak hilang dalam 2 minggu.

7. Penurunan berat badan

Orang yang menderita penyakit kanker, termasuk kanker paru, biasanya akan kehilangan berat
badan secara drastis. Hal ini disebabkan oleh sel kanker yang menggunakan energi dan mengambil
seluruh nutrisi dalam tubuh.

Oleh karena itu, jangan abaikan perubahan pada berat badan, terutama bila hal ini terjadi saat Anda
tidak mengubah pola makan atau gaya hidup.

Gejala kanker paru-paru juga bisa berupa demam, mudah lelah, sulit makan atau menelan,
pembengkakan pada jari, dan muncul benjolan yang mencurigakan pada tubuh.

2.4 Pemeriksaan diagnostik


 Foto Rontgen dada, untuk melihat lokasi kelainan dan kondisi tumor pada paru-paru.
 CT scan atau MRI, untuk mengetahui ukuran dan letak tumor secara lebih detail, serta
melihat kondisi jaringan lain di sekitar organ paru-paru.
 Biopsi jaringan paru-paru, yaitu pengambilan sampel jaringan paru untuk mendeteksi jenis
kanker yang terjadi. Biopsi juga dapat menggunakan sampel jaringan kelenjar getah bening
yang membesar. Biopsi akan dilakukan oleh dokter paru dengan bantuan endoskopi, yaitu
alat berupa selang kecil berkamera, yang dimasukkan ke saluran pernapasan. Prosedur ini
disebut bronkoskopi. Selain itu, biopsi juga bisa dilakukan dengan jarum halus yang
ditusukkan melalui dinding dada.
 Tes darah, untuk mendeteksi infeksi.
 Pemeriksaan dahak, untuk mendeteksi kemungkinan infeksi di saluran pernapasan.
 Spirometri, untuk menilai fungsi organ paru-paru.
 Punksi pleura, yaitu penyedotan cairan di ruang antara selaput paru-paru.

2.5 Penatalaksanaan Kanker Paru


1.      Penatalaksanaan Non-bedah (Nonsurgical Management)
a.       Terapi Oksigen
Jika terjadi hipoksemia, perawat dapat memberikan oksigenvia masker atau nasal
kanula sesuai dengan permintaan. Bahkan jika klien tidak terlalu jelas hipoksemianya,
dokter dapat memberikan oksigen sesuai yang dibutuhkan untuk memperbaiki dispnea
dan kecemasan.
b.      Terapi Obat
Jika klien mengalami bronkospasme, dokter dapat memberikan obat golongan
bronkodilator (seperti pada klien asma) dan kortikosteroid untuk
mengurangi  bronkospasme, inflamasi, dan edema.
c.       Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pilihan pengobatan pada klien dengan kanker, terutama
pada small-cell lung cancer karena metastasis. Kemoterapi dapat juga digunakan
bersamaan dengan terapi bedah. Obat-obat kemoterapi yang biasanya diberikan untuk
menangani kanker, termasuk kombinasi dari obat berikut :
·         Cyclophosphamide, Deoxorubicin, Methotrexate, dan Procarbazine.
·         Etoposide dan Cisplatin
·         Mitomycin, Vinblastine dan Cisplatin.
d.      Imunoterapi
Banyak klien kanker paru yang mengalami gangguan imun. Obat imunoterapi
(Cytokin) biasa diberikan.
e.       Terapi Radiasi
Terapi radiasi dilakukan dengan indikasi sebagai berikut ini:
·         Klien tumor paru yang operable tetapi resiko jika dilakukan pembedahan.
·         Klien adenokarsinoma atau sel skuamosa inoperable yang mengalami
pembesaran kelenjar getah bening pada hilus ipsilateral dan mediastinal.
·         Klien kanker bronkhus dengan oat cell.
·         Klien kambuhan sesudah lobektomi atau pneumoektomi.
Dosis umum 5.000-6.000 rad dalam jangka waktu 5-6 minggu.
Pengobatan dilakukan dalam 5 kali seminggu dengan dosis 180-200 rad/hari.
Komplikasi yang mungkin timbul adalah sebagai berikut :
·         Esofagitis, hilang 1 minggu sampai dengan 10 hari sesudah pengobatan.
·         Pneumonitis, pada rontgent terlihat bayangan eksudat di daerah penyinaran.
f.       Terapi Laser
g.      Torakosentesis dan Pleurodesis
·         Efusi pleura dapat menjadi masalah bagi klien kanker paru.
·         Efusi timbul akibat adanya tumor pada pleura viseralis dan parietalis serta
obstruksi kelenjar limfe mediastinal.
·         Tujuan akhir dari terapi ini adalah mengeluarkan dan mencegah akumulasi
cairan.
2.      Pembedahan (Surgical Management)
a.       Dilakukan pada tumor stadium I, stadium II jenis karsinoma, adenokarsinoma,
dan karsinoma sel besar undifferentiated.
b.      Dilakukan khusus pada stadium III secara individual yang mencakup tiga
criteria berikut:
·         Karakteristik biologis tumor :
Hasil baik : tumor dari sel skoamosa dan epidermoid.
Hasil cukup baik : Aenokarsinoma dan karsinoma sel besar undifferentiated.
Hasil buruk : oat cell.
·         Letak tumor dan pembagian stadium klinik
Untuk menentukan reseksi terbaik.
·         Keadaan fungsional penderita. (Somantri, 2012: 119-120).

2.5 KOMPLIKASI CA PARU

1. Efusi pleura
Efusi pleura adalah penumpukan cairan di sekitar paru-paru yang menyebabkan nyeri
dan sesak napas. Komplikasi kanker paru ini terjadi pada sekitar 30% penderita
kanker paru stadium 4.

2.  Neuropati

Neuropati adalah sensasi mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki akibat


kerusakan jaringan saraf. Kondisi ini bisa menjadi salah satu komplikasi kanker paru
yang perlu diwaspadai.

3. Komplikasi jantung

Jika sel kanker tumbuh di dekat jantung atau pembuluh darah besar, maka sel-sel
kanker tersebut akan menekan atau menyumbat pembuluh darah besar di sekitar
jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan bagian atas tubuh membengkak, mulai dari
bagian dada, leher, hingga wajah.

4. Kompresi sumsum tulang belakang

Kompresi sumsum tulang belakang terjadi ketika sel kanker paru mulai menyebar ke


tulang. Kondisi ini umumnya ditandai dengan melemahnya struktur tulang hingga
kerusakan tulang belakang.

5. Penyebaran sel kanker ke organ lain

Komplikasi kanker paru paling serius adalah menyebarnya sel kanker dari paru-
paru ke bagian tubuh lainnya. Beberapa sel kanker dapat 'berjalan' melalui sistem
limfatik atau melalui aliran darah hingga mencapai organ tubuh lainnya.
Bab 3

Konsep Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ca Paru


Pengkajian

A. Identitas pasien, meliputi :


 Nama
 Jenis kelamin
 Usia
 Tempat tanggal lahir
B. Riwayat penyakit
C. Pola kehidupan sehari-hari
D. Pemeriksaan fisik, meliputi :
 TTV
 Pemeriksaan fisik head to toe

Pemeriksaan penunjang pada pasien kanker paru antara lain (PDPI,2003) :

1. Foto toraks

2. Bronkoskopi

3. CT-Scan toraks

4. Biopsi aspirasi jarum

5. Transbronchial Needle Aspiration (TBNA) didapat bahan untuk sitologi dan informasi
metastasis KGB subkarina atau paratrakeal.

6. Transbronchial Lung Biopsy (TBLB) mendeteksi lesi kecil yang lokasinya agak diperifer.

7. Biopsi Transtorakal (Transthoraxic Biopsy, TTB)melihat lesi yang terletak di perifer dan
ukuran lebih dari 2cm.

8. Sitologi sputum pengambilan atau pengeluaran sputum


3.2 Masalah yang mungkin muncul :

1. Muncul sputum pada jalan nafasnya yang mengganggu pernafasan.

2. Kekurangan nutrisi yang disebabkan batuk yang melelahkan.

3. Aktivitas juga menurun karena nyeri pada dadanya.

4. Koping pada individu tersebut menjadi tidak efektif

5. Pertukaran gas diparu-paru menjadi terganggu karena jalan nafasnya terhambat.


Bab 4

Aplikasi Kasus Semu

Pasien bernama Tn. J berusia 45tahun, BB 50kg, TB 164cm, yang berkerja sebagai buruh
mengeluh batuk selama 2minggu terakhir dan kadang disertai darah, sesak nafas dan nyeri dada
serta ada perubahan pada pengecapan. Ia didiagnosis menderita kanker paru. Dia memiliki
kebiasaan makan tidak teratur dan ia merupakan perokok lebih dari 5 batang perhari serta suka
mengonsumsi minuman berakohol.
Bab 5

Kesimpulan dan Saran


Definisi Kanker paru merupakan segala bentuk keganasan yang terdapat pada paru,
mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer). Dalam praktik klinik yang dimaksud
dengan kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (bronchogenic
carcinoma). Kanker ini merupakan salah satu penyumbang mortalitas terbesar diantara jenis kanker
yang lain pada pria maupun wanita di dunia. Kebanyakan kanker paru didiagnosis pada stadium
lanjut dan memiliki prognosis yang buruk. Kanker paru sel kecil memiliki prognosis yang lebih buruk
dibandingkan kanker paru bukan sel kecil. Saat ini pilihan terapi untuk kanker paru bersifat lebih
spesifik sesuai dengan stadium, pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia. Etiologi Faktor
risiko yang menyebabkan seseorang rentan terhadap kanker paru yaitu: Merokok (78% pada pria
dan 90% pada wanita), Paparan zat karsinogenik: Asbestos, Radon, Eter, halogen, Arsen,
Radioisotop, Krom, Nikel , Vinil klorida, Pneumonitis interstisial kronik, Polusi udara, Genetik

Gejala yang dapat muncul pada kanker paru-paru stadium awal: Batuk berdarah Batuk kronis
yang disertai darah atau bercak darah pada dahak, bisa menjadi gejala dari kanker paru-paru
stadium awal, Sesak napas Sesak napas atau napas yang terengah-engah saat melakukan aktivitas
sederhana juga bisa menjadi pertanda kanker paru-paru stadium awal. Nyeri dada Kanker paru-paru
juga dapat menyebabkan nyeri dada yang bisa menjalar hingga ke bahu atau punggung. Suara serak
Suara serak yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung lebih dari 2 minggu bisa menjadi gejala
kanker paru-paru stadium awal. Penurunan berat badan Orang yang menderita penyakit kanker,
termasuk kanker paru, biasanya akan kehilangan berat badan secara drastis. Hal ini disebabkan oleh
sel kanker yang menggunakan energi dan mengambil seluruh nutrisi dalam tubuh.

Gejala kanker paru-paru juga bisa berupa demam, mudah lelah, sulit makan atau menelan,
pembengkakan pada jari, dan muncul benjolan yang mencurigakan pada tubuh. Biopsi jaringan paru-
paru, yaitu pengambilan sampel jaringan paru untuk mendeteksi jenis kanker yang terjadi. Terapi
Obat Jika klien mengalami bronkospasme, dokter dapat memberikan obat golongan bronkodilator
(seperti pada klien asma) dan kortikosteroid untuk mengurangi bronkospasme, inflamasi, dan
edema. Obat-obat kemoterapi yang biasanya diberikan untuk menangani kanker, termasuk
kombinasi dari obat berikut : Cyclophosphamide, Deoxorubicin, Methotrexate, dan Procarbazine.
Dilakukan khusus pada stadium III secara individual yang mencakup tiga criteria berikut: Karakteristik
biologis tumor : Hasil baik : tumor dari sel skoamosa dan epidermoid. Komplikasi kanker paru ini
terjadi pada sekitar 30% penderita kanker paru stadium 4. Kondisi ini bisa menjadi salah satu
komplikasi kanker paru yang perlu diwaspadai. Komplikasi jantung Jika sel kanker tumbuh di dekat
jantung atau pembuluh darah besar, maka sel-sel kanker tersebut akan menekan atau menyumbat
pembuluh darah besar di sekitar jantung. Penyebaran sel kanker ke organ lain Komplikasi kanker
paru paling serius adalah menyebarnya sel kanker dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya.
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/doc/315802708/contoh-kasus-kanker-paru

https://id.scribd.com/doc/163876718/Askep-CA-Paru

http://repository.poltekeskupang.ac.id/1440/1/KARYA%20TULIS%20ILMIAH%20ibu%20ina.pdf

Anda mungkin juga menyukai