CA LARING
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas rahmat dan petunjuknya sehingga Makalah Konsep Asuhan
Keperawatan Pasien Dengan Ca Laring dapat diselesaikan sebagaimana
mestinya meskipun dalam bentuk yang sederhana dan masih terdapat
kekurangan yang masih memerlukan perbaikan seperlunya.
2
DAFTAR ISI
JUDUL 1
KATA PENGANTAR........ 2
DAFTAR ISI....... 3
BAB I PENDAHULUAN...5
A. Latar Belakang...5
B. Rumusan Masalah..6
C. Tujuan Penulisan7
BAB II PEMBAHASAN.8
A. Konsep Dasa Penyakit Ca Laring..8
1. Pengertian Ca Laring8
2. Etiologi Ca Laring ..9
3. Klasifikasi Ca Laring...12
4. Patofisiologi.15
5. Tanda dan gejala..16
6. Pemeriksaan Diagnostik...18
7. Penatalaksanaan / pengebotan...23
8. Komplikasi.26
B. Konsep Asuhan Keperawatan Ca Laring..27
1. Pengkajian Keperawatan27
2. Diagnosa Keperawatan...28
3. Intervensi Keperawatan..29
4. Implemetasi Keperawatan...40
5. Evaluasi Keperawatan.40
BAB III PENUUTUP..41
A. Kesimpula41
B. Saran 41
DAFTAR PUSTAKA...43
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel
histopatologi karsinoma sel skuamosa dengan varian yang terdiri dari verrucous
4
adenosquamous carcinoma dengan tingkat diferensiasi sel baik, sedang, dan
pertengahan dan usia tua dengan puncak insiden terjadi pada dekade keenam
sampai dekade kedelapan (Ratiola, 2000). Pada tahun 2009 dan 2011 di Inggris,
25% dari kasus didiagnosis pada usia 75 tahun keatas, dan 74% didiagnosis pada
paparan radiasi serta infeksi HPV (Human Papiloma Virus) pada sebagian kecil
laring yang terkena (Johnson, 2012). Tanda dan gejala klinis yang dialami
massa di leher, nyeri tenggorok, nyeri telinga, gangguan saluran nafas dan aspirasi
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Ca Laring ?
5
2. Apa saja etiologinya ?
3. Apa saja klasifikasi dari Ca Laring ?
4. Bagaimana patofisiologi terjadinya Ca Laring ?
5. Apa saja tanda dan gejala dari penyakit Ca Laring ?
6. Apa saja pemeriksaan diagnostiknya ?
7. Komplikasi apa saja yang dapat terjadi ?
8. Bagaimana prognosis dari penyakit Ca Laring ?
9. Apa saja penatalaksanaan dari penyakit Ca Laring ?
10. Bagagaimana asuhan keperawatan pada pasien Ca Laring
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari Ca Laring
b. Agar dapat mengetahui etiologi dari penyakit Ca Laring
c. Agar dapat mengklasifikasikan jenis atau macam dari Ca Laring
d. Untuk memahami patofisiologi terjadinya Ca Laring
e. Untuk dapat mengetahui tanda dan gejala dari penyakit Ca Laring
f. Agar dapat mengetahui apa saja pemeriksaan diagnostik dari penyakit tersebut
g. Untuk mengetahui komplikasi apa saja yang dapat terjadi dari timbulnya
penyakit tersebut
h. Agar dapat mengetahui prognosis dari penyakit Ca Laring
i. Agar dapat mengetahui penatalaksanaan dari penyakit Ca Laring
j. Agar dapat mengetahaui asuhan keperawatan yang tepat pada pasien Ca
Laring
BAB II
PEMBAHASAN
6
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Pengertian
Carsinoma laring adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel
skuamosa laring yang tidak normal/abnormal yang terbatas pada pita suara
yang bertumbuh perlahan karena suplai limpatik yang jarang ketempat sekitar
jaringan seperti epiglotis, pita suara palsu dan sinus-sinus piriformis yang
banyak mengandung banyak pembuluh limfe dan meluas dengan cepat dan
pertengahan dan usia tua dengan puncak insiden terjadi pada decade keenam
terjadipada pria. Di Amerika Utara, kira-kira 2/3 dari karsinoma laring timbul pada pita
suara (glotis),hampir 1/3 timbul didaerah subpraglotis, dan kira-kira 3% timbul pada daerah
subglotis.Karsinoma pita suara menyebar perlahan karena suplai darah minimal. Kanker
laring lainmenyebar lebih cepat karena suplai darah dan limfe berlebihan serta segera
melibatkan noduslimfe leher. Namun, bila diatasi dengan segera kanker ini dapat
ini didiagnosis pada lebih dari 4 kali lebih banyak laki-laki sebagai
perempuan. Seperti kebanyakan kanker, kanker laring lebih sering terjadi pada
orang yang lebih tua dari pada orang yang lebih muda. Ada sangat sedikit
7
kasus pada orang di bawah usia 40 tahun.
(http://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/laryngeal-cancer/about.)
2. Etiologi
Penyebab kanker laring belum diketahui dengan pasti. Dikatakan oleh para
orang dengan resiko tinggi terhadap terjadinya kanker laring. Beberapa faktor
untuk kanker kepala dan leher (termasuk kanker laring dan hipofaring).
Risiko kanker ini jauh lebih tinggi pada perokok berat dibandingkan
semakin besar risikonya. Asap dari rokok, pipa, dan cerutu semua
merokok.
8
Orang-orang yang menggunakan tembakau dan alkohol memiliki
mereka. Orang yang merokok dan minum banyak kali lebih mungkin
kebiasaan tidak.
b. Sindrom Genetic
Orang dengan sindrom yang disebabkan oleh mutasi pada gen tertentu
kanker hipofaring.
limbah kimia.
eksposur panjang dan intens debu kayu, cat asap, dan bahan kimia tertentu
dan industri tekstil juga dapat meningkatkan risiko laring dan kanker
hypopharyngeal.
Asbes adalah serat mineral yang sering digunakan sebagai bahan isolasi
dalam banyak produk di masa lalu. Paparan asbes merupakan faktor risiko
9
pada lapisan dada atau perut). Beberapa penelitian juga telah menemukan
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker,
Menurut Bunner dan Suddart, Barbara C. Long, Robbin dan Kumar serta D.
meliputi :
3. Klasifikasi
10
Penggolongan Ca Laring yaitu :
a. Supraglotik
1) Tis karsinoma in situ
2) T1: tumor terdapat pada satu sisi suara/pita suara palsu (gerakan masih
baik)
3) T2 tumor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi daerah supraglotis dan glottis
suara masih baik, atau tumor sudah terdapat pada komisura anterior
atau posterior.
2) T2 tumor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara masih
sudah terfiksasi
4) T3 tumor sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfiksasi.
5) T4 tumor yang luas dengan destruksi tulang rawan atau perluasan ke
11
Penjalaran ke kelenjer limfe :
diameter 3 cm homolateral.
4) N2 teraba kelenjar limfe tunggal, ipsilateral dengan ukuran diameter 3-
6cm
5) N2a satu kelenjar limfa ipsilateral, diameter lebih dari 3 cm tapi tidak
Metastase jauh
1) Mx tidak terdapat/terdeteksi.
2) M0 tidak ada metastasis jauh
3) M1 terdapat metastasis jauh
Stadium I : T1 No Mo
StadiumII : T2 No Mo
4. Patofisiolog
Kanker laring yang terbatas pada pita suara tumbuh perlahan karena suplai
limfatik yang jarang. Di tempat manapun yang kering ( epiglottis, pita suara
12
kanker pada jaringan ini biasanya meluas dengan cepat dan segera
Orang orang yang mengalami serak yang bertambah berat atau suara serak
merupakan tanda awal kanker pita suara, jika pengobatan dilakukan pada saat
serak timbul ( yang disebabkan tumor sebelum mengenai seluruh pita suara )
pada bagian laring biasanya berupa pembengkakan pada leher, nyeri pada
fisik terhadap laring dengan laringoskopi langsung dan dari biopsy dan dari
13
5. Tanda dan Gejala
1) Suara serak atau perubahan suara
Tanda dan gejala paling dini adalah berupa suara parau atau serak kronik
dapat menyebabkan suara serak. Salah satu penyebab paling umum adalah
laringitis akut (radang laring). Hal ini biasanya terjadi karena, infeksi dada
a) refluks asam
b) pasca tetes hidung
c) alergi
d) masalah tiroid
e) cedera
(makanan pipa). Hal ini dapat menyebabkan suara serak, seperti asam
lambung datang kembali ke esofagus dan iritasi laring. Post nasal drip
berarti lendir menetes dari belakang hidung ke dalam tenggorokan. Hal ini
dapat terjadi jika memiliki dingin, alergi atau karena merokok. Ini
14
a. Kesulitan dalam menelan
Hal ini dapat bervariasi dari perasaan bahwa ada yang nyangkut atau
terbakar saat menelan makan atau smungkin merasa bahwa makan menempel.
Sebuah penyempitan berbahaya esofagus (disebut striktur a) dapat
menyebabkan kesulitan dalam menelan dan berbicara. Sesak napas terjadi bila
rima glotis tertutup atau hampir tertutup tumor 80%. Sesak napas tidak timbul
sehingga baru merasakan sesak bila tumor sudah besar (terlambat berobat ).
b. Batuk dan sesak napas
Berapa orang menemukan bawa mereka sesak napas atau batuk yang
kelenjar berarti tumor sudah masuk dalam stadium lanjut. Bahkan kadang-
tumor laring mengadakan perluasan ke arah faring akan timbul gejala disfagia,
rasa sakit bila menelan dan penjalaran rasa sakit kearah telinga. Apabila
dijumpai kasus dengan jelas diatas, khususnya dengan keluhan suara parau
lebih dari dua minggu yang dengan pengobatan tidak sembuh, diderita orang
15
Pada anamnesis biasanya didapatkan keluhan suara parau yang
TBC paru, sebab banyak penderita menjelang tua dan dari sosial-
c. Pemeriksaan Penunjang
16
2. Pemeriksaan CT Scan laring dapat memperlihatkan keadaan tumor
dari bahan biopsi laring, dan biopsi jarum halus pada pembesaran
17
biasanya ditegakkan dengan ditemukannya organisma
serologis.
3) Tumor jinak laring
Tumor jinak laring dapat berupa papiloma laring, kista dan
kronik hiperplastik.
18
5) Nodul vokal
Nodul ini biasanya ditemukan bilateral pada kedua pita suara, letaknya
tempat itu. Nodul yang kecil dapat hilang dengan sendirinya bila
90%). Keuntungan dengan cara ini adalah laring tidak cedera sehingga
19
suara masih dapat dipertahankan. Dosis yang dianjurkan adalah 200 rad
II
b) Laringektomi total
Adalah tindakan pengangkatan seluruh struktur laring mulai dari
trakea.
c. Diseksi leher radikal
Tidak dilakukan pada tumor glotis stadium dini (T1 T2) karena
tumor supraglotis, subglotis dan tumor glotis stadium lanjut sering kali
tindakan diseksi leher. Pembedahan ini tidak disarankan bila telah terdapat
metastase jauh.
20
Komplikasi dari pembedahan antara lain infeksi, perdarahan, fistel faring
d. Kemotrapi
Diberikan pada tumor stadium lanjut, sebagai terapi adjuvant ataupun
8001000 mg/m2
e. Rehabilitasi
Rehabilitasi setelah operasi sangat penting karena telah diketahui bahwa
laring beserta pita suara yang berada di dalamnya, maka pasien menjadi
ataupun dengan suara yang dihasilkan dari esofagus melalui proses belajar.
Banyak faktor yang mempengaruhi suksesnya proses rehabilitasi suara ini.
21
Tetapi faktor fisik dan psiko-sosial merupakan 2 faktor utama. Mungkin
laring guna menyokokng aspek psikis dalam lingkup yang luas dari
hasil kelompok, tetapi tidak persnah bisa tepat memprediksi hasilnya untuk
22
c) Pekerjaan : Pekerjaan yang menggunakan suara yang berlebihan,
terhadap sisi luar laring pada leher dan gerakan-gerakan pada saat
tenggorokan.
c) Pemeriksaan poto kontras : dengan penelanan borium
respon pengobatan.
2) Riwayat penyakit sekarang
23
Biasanya suara serak adalah hal yang akan Nampak pada pasien
berat badan.
3) Riwayat penyakit dahulu
adanya riwayat laryngitis kronis, riwayat sakit tenggorokan, riwayat epiglottis.
4) Riwayat penyakit keluarga
Riwayat kesehatan keluarga :Riwayat anggota keluarga yang terdiagnosa
3. Intervensi Keperawatan
24
Menurut Doenges E. Marlyn (2000), dan Carpenito (1999), perencanaan dan
stadium akhir
3) Auskuitasi bunyi napas, catat adanya bunyi napas.
Rasional : Pada beberapa derajat kanker laring terjadi obstruksi
napas.
4) Atur posisi yang nyaman
Rasional : Mempermudah fungsi pernapasan.
5) Dorong atau bantu klien latihan napas abdomen atau bibir
Rasional: Memberikan pasien beberapa cara untuk mengatasi dan
batuk
25
Kolaborasi
1) Berikan bronkodilator
Rasional : Merilekskan otot halus dan menurunkan kognesti lokal,
energi.
6) Berikan humidifikasi
Rasional :Kelembaban akan menurunkan kekentalan secret yang
batang suara).
Tujuan : Pasien dapat berkomunikasi dengan aktif
Kriteria hasil :
Menidentifikasi pemahaman tentang masalh koomunikasi, membuat
26
Rasional : Pasien mungkin kehilangan kemampuan untuk memantau
sederhana.
Rasional : Melakukan penilaian terhadap adanya kerusakan sensor
4) Berkan metode komunikasi alternative, seperti menulis di papan
komunikasi.
6) Bicaralah dengan nada normal dan hindari percakapan yang cepat.
27
mengakibatkan frustasi dan mungkin menyebabkan pasien terpaksa
kembali perhatian.
28
3) Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri ( misal teknik
sentuhan terapeutik.
Rasional : Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif
pada AKS.
Kolaborasi
1) Kembangkan rencana manajemen nyeri dengan pasien dan dokter
Rasional : Rencana terorganisasi mengembangkan kesempatan untuk
control nyeri.
2) Beri analgesic sesuai indikasi misal : bromstoms cocktail, morfin,
Kriteria hasil :
29
Mendemonstrasikan pemeliharaan kemajuan peningkatan
rentan normal.
Intervensi
1) Kaji kemampuan pasien untuk mengunyah, menelan, batuk dan
menangani sekresi.
Rasional : Faktor ini menentukan pilihan terhadap jenis makanan
yang hiperaktif
Rasional : Fungsi saluran pencernaan biasanya tetap baik, jadi bising
pemberian nutrusi.
4) Berikan makan dalm jumlah kecil dan dalam waktu sering dengan
teratur.
pasien.
30
Rasional : Meskipun proses penilaian pasien memerlukan bantuan
perubahan peran
Intervensi
1) Ciptakan atau pertahankan hubungan terapeuitik pasien perawat,
31
Rasional : Awalnya mungkin merupakan respon yang normal tapi jika
sesuai dan dibutuhkan oleh klien saat ini. Perawat juga menilai diri sendiri,
apakah tindakan ini aman untuk pasien atau tidak. Setelah tidak ada hambatan
klien yang isinya menjelaskan apa yang akan dikerjakan dan peran peserta
32
Setelah tindakan keperawatan dilakukan segera lakukan evaluasi. Evaluasi
Laring.
BAB III
PENUTUTUP
A. Kesimpulan
Karsinoma laring merupakan keganasan saluran pernapasan atas yang sering
terjadi. Gejala awal karsinoma laring adalah suara serak yang hilang timbul dan
pengobatan, lokasi tumor dan keahlian dari operator. Secara umum dikatakan five
limfe regional akan menurunkan five years survival rate sebesar 50%.
B. Saran
1. Diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan tehknik komunikasi terapeutik
dan melakukan pengkajian agar kualitas pengumpulan data dapat lebih baik
33
Akan lebih baik jika diadakan penyuluhan tentang kanker ke daerah
daerah sehingga dapat menambahkan pengetahuan masyarakat tentang
kanker.
DAFTAR PUSTAKA
34
Benken, Samuel W. Benken (2011). Laryngeal Cancer. Diperoleh dari
Cancer Research UK, 2014. Laryngeal (larynx) cancer incidence statistics. Diunduh
dari :http://www.cancerresearchuk.org/health-professional/cancer-statistics/statist
Concus, AP, Tran, T.P, Sanfilippo, N.J, and Delacure, S.D, 2008. CurrentDiagnosis&
Treatment in Otalaringology Head & Neck Surgery. In: ed. Malignant Laryngeal
http://eresources.perpusnas.go.id/library.php?
Dolly Irfandy, Sukri Rahman . Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(2). Diperoleh dari
https://www.kankertht-kepalaleher.info/wp content/uploads/2016/06/Diagnosis-
35
CX3451600948&v=2.1&it=r&sid=summon& userGroup=idpnri&authCount=1 .
Highler, Boies Adams. 1997. Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta : Buku Kedokteran
EGChttps://www.cancer.org/scancer/laryngeal-and-hypopharyngeal-
2017)
2017
http://dokumen.tips/documents/makalah-ca-nasofaring-560f1a274681d.html.
Maitra A, dan Kumar V, 2007. Paru dan Saluran Napas Atas. Dalam buku ajar
Statistic Review, 2012. Cancer Statistic: Cancer of the Larynx. Diunduh dari :
19 Maret 2017.
36
National Cancer Institutes Surveilance Epidemiology and End Result Cancer
http://www.cancer.gov/types/head-and-neck/patient/laryngeal-treatment-pdq.
R. Pracy, dkk. 1989. Pelajaran Ringkas Telinga, Hidung dan Tenggorokan. Jakarta :
Gramedia
Ramroth H, Dietz A, and Becher, H, 2011. Intensity and Inhalation of Smoking in the
37
S, Simon (2015). Laryngeal Carcinoma Imaging. Diperoleh dari http://emedicine.
2016)
Maret 2017)
2017
38