Anda di halaman 1dari 12

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ca. laring merupakan tumor yang ketiga menurut jumlah tumor ganas
dibidang THT dan lebih bannyak terjadi pada pria berusia 50-70 tahun. Yang
sering adalah jenis karsinoma sel skuamosa. (Kapita Selekta Kedokteran,
edisi 3. Hal : 136)
Karsinoma laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara ( laring
) atau daerah lain di tenggorokan. (K.D Jayanto, 2008)
Kanker laring secara potensial dapat disembuhkan jika terdeteksi lebih
dini. Kanker ini mewakili 1% dari semua kasus kanker dan terjadi sekitar
delapan kali sering pada pria dibanding wanita dan paling sreing pada
individu dengan usia 50-70 tahun.
Pertumbuhan malignan dapat terjadi dalam tiga bidang laring yang
berbeda: areal glotis (pita suara), area supraglotis (area diatas glotis, termasuk
epiglotis dan pita suara palsu), dan subglotis (area dibawah glotis). Dua per
tiga kanker laring terjadi pada area glotis. Kanker supraglotis terjadi pada
hampir sepertiga dari kasus kanker laring dan tumor suglotis terjadi kurang
dari 1%.
Suara serat adalah hal pertama yang akan tampak pada pasien dengan
kanker pada daerah glotis karena tumor menggangu kerja pita suara selama
berbicara. Suara mungkin terdengar parau dan ouncak suara rendah. Bunyi
suara yang terganggu bukan merupakan tanda dini kanker subglotis atau
supraglotis; namun, pasien mungkin mengeluhkan nyeri dan rasa terbakar
pada tenggorokan ketika minum cairan hangat atau jus jeruk. Suatau
gumpalan mungkin teraba di belakang leher. Gejala lanjut termasuk kesulitan
menelan (dispagia) atau kesulitan bernafas (dispnea), suara serat, dan nafas
bau. Perbesaran nodus limpe servikal, penurunan berat badan, dan status
kelemahan umum, dan nyeri yang menjalar ke telinga dapat terjadi bersama
metastasis

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Apa definisi Ca Faring?
1.2.2 Apa etiologi Ca Faring ?
1.2.3 Bagaimana manifestasi klinik Ca Faring ?
1.2.4

Bagaimana patofisiologi Ca Faring ?

1.2.5

Bagaimana penataksanaan klien dengan Ca Faring?

1.2.6

Apa saja komplikasi Ca Faring ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam makalah ini bertujuan untuk memberi
informasi tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan Ca Faring
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah pembaca dapat
mengetahui tentang cara asuhan keperawatan pada pasien dengan Ca
Faring.
1.4 Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, kami
menggunakan metode observasi dan kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang
dipergunakan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.4.1

Studi Pustaka
Pada metode ini, kami membaca buku referensi yang berhubungan
dengan penulisan makalah ini.

1.4.2

Internet
Dalam metode ini, kami mencari informasi dari internet dan situssitus yang relevan dan realistis.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi

Anatomi Fisiologi Laring


Laring atau organ suara adalah struktur epitel kartilago yang menghubungkan
antara faring dan trakea. Laring juga sering disebut sebagai kotak suara dan
terdiri atas :
a. Epiglotis
Daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama
menelan
b. Glotis
Ostium antara pita suara dalam laring
c. Kartilago tiroid
Kartilago terbesar pada trakea, sebagian darai kartilago ini membentuk
jakun ( Adam s Apple).
d. Kartilago krikoid
Satu satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring( terletak di
bawah kartilago tiroid).
e. Kartilago aritenoid
Digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
f. P i t a S u a r a
Ligamen

yang

dikontrol

oleh

gerakan

otot

yang

m e n g h a s i l k a n b u n y i suara , pita suara melekat pada lumen laring.


Laring adalah struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan
trakea. Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya
vokalisasi. Laring juga melindungi jalan napas bawah dari obstruksi benda
asing dan memudahkan batuk.
Kanker merupakan massa jaringan abnormal tumbuh terus menerus, tidak
pernah mati, tumbuh dan tidak terkoordinasi dengan jaringan lain, akibatnya
merugikan tubuh dimana ia tumbuh. (Brunner and Suddarth, 2001 )
Kanker laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring)
atau daerah lainnya di tenggorokan. (Erfansah . 2010)
Kanker laring merupakan tumor ganas ketiga menurut jumlah tumor
ganas di bidang THT dan lebih banyak terjadi pada pria berusia 50-70 tahun.
3
Yang tersering adalah jenis karsinoma sel skuamosa (Kepacitan. 2010).

Ca. laring merupakan tumor yang ketiga menurut jumlah tumor


ganas dibidang THT dan lebih bannyak terjadi pada pria berusia 50-70
tahun. Yang sering adalah jenis karsinoma sel skuamosa. (Kapita
Selekta Kedokteran, edisi 3. Hal : 136)
Karsinoma laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (
laring ) atau daerah lain di tenggorokan. (K.D Jayanto, 2008)
Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang meliputi
bagian supraglotik, glotis, dan subglotis. (Suddart and Brunner).
Jadi dapat disimpulkan bahwa karsinoma laring adalah suatu
keganasan yang menyerang bagian leher tepatnya pada kotak suara
(laring).

2.1.1 Gambar Ca Laring


2.2 Etiologi
Penyebab kanker laring belum diketahui dengan pasti.Dikatakan oleh
para ahli bahwa perokok dan peminum alcohol merupakan kelompok orang
orang dengan resiko tinggi terhadap terjadinya kanker laring.Penelitian
epidemiologic menggambarkan beberapa hal yang diduga menyebabkan
terjadinya kanker laring yang kuat ialah rokok , alkohol, dan oleh sinar
radioaktif. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko
terjadinya kanker, sebagai berikut :

a.

Faktor Lingkungan

Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru paru,


mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih darah, seperti Leukemia.

b.

Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.


Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker,
terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang
dapat menyebabkan kanker adalah Makanan yang diasap dan diasamkan
(dalam

bentuk

acar)

meningkatkan

resiko

terjadinya

kanker

lambung.Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih


tinggi terhadap kanker kerongkongan.Zat pewarna makanan. Logam berat
seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar
seperti: kerang dan ikan. Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses
secara berlebihan.

c.

Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker laring antara lain
Virus Epstein-Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan
di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini
terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.

2.3 Manifestasi klinis


1. Serak
Suara serak adalah hal pertama yang akan tampak pada pasien dengan
kanker pada daerah glotis karena tumor mengganggu kerja pita suara
selama berbicara. Suara mungkin terdengar parau dan puncak suara
rendah.
2. Dispneu dan stridor
Gejala ini merupakan gejala yang disebabkan oleh sumbatan jalan nafas
dan dapat timbul pada tiap tumor laring. Gejala ini disebabkan oleh
gangguan jalan nafas oleh massatumor, penumpukkan kotoran atau
sekret,maupun oleh fiksasi pita suara. Pada tumor supraglotik atau
transglotik terdapat dua gejala tersebut. Sumbatan dapat terjaadi secara
perlahan-lahan dapat dikompensasi oleh pasien. Pada umumnya dispneu
dan stridor adalah tanda dan prognosis kurang baik.
3. Nyeri tenggorok

Keluhan ini dapat bervariasi dari rasa goresan sampai rasa nyeri yang
tajam.
4. Disfagia ( Kesulitan Menelan)
Adalah ciri khas tumor pangkal lidah, supraglotik, hipofaring dan sinus
piriformis. Keluhan ini merupakan keluhan yang paling sering pada tumior
ganas postkrikoid. Rasa nyeri ketika menelan (odinofagi) menandakan
adanya tumor ganas lanjut yang mengenai struktur ekstra laring.
5. Batuk dan hemoptisis
Batuk jarang ditemukan pada tumor ganas glotik, biasanya timbul dengan
tertekannya hipofaring disertai sekret yang mengalir ke dalam laring.
Hemoptisis sering terjadi pada tumor glotik dan supraglotik.
6. Gejala lain berupa nyeri alih ke telinga ipsilateral, halitosis, batuk
hemoptisis dan penurunan berat badan menandakan perluasan tumor ke
luar jaringan atau metastase lebih jauh.
7. Pembesaran kelenjar getah bening leher dipertimbangkan sebagai
metastasis tumor ganas yang menunjukkan tumor pada stadium lanjut.
8. Nyeri tekan laring adalah gejala lanjut yang disebabkan oleh komplikasi
supurasi tumor yang menyerang kaartilago tiroid dan perikondrium
2.4 Patofisiologi
Karsinoma laring banyak dijumpai pada usia lanjut diatas 40 tahun.
Kebanyakan pada orang laki-laki.Hal ini mungkin berkaitan dengan
kebiasaan merokok, bekerja dengan debu serbuk kayu, kimia toksik atau
serbuk, logam berat. Bagaimana terjadinya belum diketahui secara pasti oleh
para ahli.
Kanker kepala dan leher menyebabkan 5,5% dari semua penyakit
keganasan.Terutama neoplasma laringeal 95% adalah karsinoma sel
skuamosa.
Bila kanker terbatas pada pita suara (intrinsik) menyebar dengan
lambat.Pita suara miskin akan pembuluh limfe sehingga tidak terjadi
metastase kearah kelenjar limfe.Bila kanker melibatkan epiglotis (ekstrinsik)
metastase lebih umum terjadi.
Tumor supraglotis dan subglotis harus cukup besar, sebelum mengenai
pita suara sehingga mengakibatkan suara serak.Tumor pita suara yang sejati
terjadi lebih dini biasanya pada waktu pita suara masih dapat digerakan

Faktor Predisposisis
(Idiopatik, alkohol, rokok, radiasi, makanan, virus)
Proliferasi sel laring
Diferensiasi buruk sel laring
Ca laring

Metastase

Plica

menekan/mengiritasi

Supraglotik

vokalis

serabut saraf

Obstruksi Lumen

suara

nyeri

Esophagus

parau

Disfagia progresif

afonia

Intake kurang
BB turun

obstruksi
jalan nafas
mengiritasi sel

dipersepsikan

laring

Gangguan rasa

infeksi

Nyaman nyeri

Gangguan

akumulasi

komunikasi

Sekret

verbal

Bersihan jalan
nafas tidak

Gangguan
pemenuhan
nutrisi

efektif

2.5 Penatalaksanaan
Pengobatan

untuk

malignasi.Pengobatan

kondisi

ini

pilihan

bervariasi
termasuk

sejalan
terapi

dengan

keluasan

radiasi

dan

pembedahan.Pemeriksaan gigi dilakukan untuk menyingkirkan setiap


penyakit mulut.Semua masalah yang berkaitan dengan gigi diatasi jika
mungkin dan dilakukan sebelum pembedahan.
1. Terapi Radiasi

Hasil yang sangat memuaskan dapat dicapai dengan terapi radiasi pada
pasien yang hanya mengalami satu pita suara yang sakit dan normalnya
dapat digerakkan ( yaitu bergerak saat fonasi )
Selain itu pasien ini masih memiliki suara yang hampir normal. Beberapa
mungkin mengalami kondriti ( inflamasi kartilagi ) atau stenosis,
sejumlah kecil dari mereka yang mengalami stenosis nantinya
membutuhkan laringotomi. Terapi radiasi juga dapt digerakkan secara pra
operatif untuk mengurangi ukuran tumor
2. Pembedahan Parsial
a) Laringektomi parsial ( laringotomi tirotomi )
Laringektomi parsial direkomendasikan pada kanker area glotis tahap
dini ketika hanya satu pita suara yang kena. Tindakan ini mempunyai
angka penyembuhan yang sangat tinggi .Dalam operasi ini, satu pita
suara diangkat dan semua struktur lainnya teteap utuh. Suara pasien
kemungkinan menjadi parau, jalan nafas akan tetap utuh dan pasien
seharusnya tidak memiliki kesulitan menelan.
b) Laringektomi supraglotis ( Horizontal )
Laringektomi supraglotis digunakan dalam penatalaksanaan tumor
supraglotis.Tulang hyoid, glottis dan pita suara palsu diangkat.Pita
suara kartilogi krikoid dan trakea tetap utuh.Selama operasi dilakukan
di seksi leher radikal pada tempat yang sakit.Selang traketomi dipasang
dalam trakea sampai jalan nafas glottis pulih.Selang traketomi ini
biasanya diangkat setelah beberapa hari dan stoma dibiarkan
menutup.Nutrisi diberikan melalui selang nasograstik sampai terdapat
penyembuhan dan tidak ada lagi resiko aspirasi.Pasca operatif, klien
kemungkinan akan mengalami kesulitan untuk menelan selama 2
minggu pertama. Keuntungan utama dari operasi ini adalah bahwa
suara akan kembali pulih seperti biasa.
c) Laringektomi Hemivertikal
Dilakukan jika tumor meluas di luar pita suara, tetapi perluasan
tersebut kurang dari 1 cm dan terbatas pada area subglotis. Dalam
prosedur ini, kartilago tiroid laring dipisahkan dalam garis tengah leher
dan bagian pita suara ( satu pita suara sejati dan satu pita suara palsu )
dengan pertumbuhan tumor diangkat. Kartilago aritenoid dan setengah
kartilago tiroid diangkat. Pasien akan mempunyai selang trakeostomi

dan selang nasogastrik selama operasi. Pasien beresiko mengalami


operasi pasca operatif. Beberapa perubahan dapat terjadi pada kualitas
suara ( sakit tenggorokan ) dan proyeksi. Namun demikian fungsi nafas
dan jalan menelan tetap utuh.
d) Langektomi Total
Dilakukan ketika kanker meluas di luar pita suara. Lebih jauh ketulang
hyoid, epiglottis, kartilago krikoid dan dua atau tiga cincin trakea
diangkat.

Lidah,

dinding

faringeal,

dan

trakea

ditinggalkan.

Laringektomi total membutuhkan stoma trakeal permanen. Stoma ini


mencegah aspirasi makanan dan cairan ke dalam saluran pernapasan
bawah, karena laring yang memberikan perlindungan spingter tidak
ada lagi. Pasien tidak akan mempunyai suara lagi tetapi fungsi menelan
akan normal. Laringektomi total merubah cara dimana aliran udara
digunakan untuk bernafas dan berbicara. ( Brunner& Suddarth, 2002 :
557-558 )
3. Kemoterapi
Penggunaan obat untuk menangani kanker disebut kemoterapi atau agen
antineoplastik.Obat ini digunakan untuk membunuh sel kanker dan
menghambat perkembangannya.Semua sel baik normal maupun sel
kanker berjalan mengikuti siklus sel. Agen kemoterapi bekerja pada fase
siklus sel berbeda disebut siklus non spesifik, kebanyakan agen
kemoterapeutik paling efektif ketika sel-sel secara aktif sedang
membelah.
Kemoterapi terutama digunakan untuk mengobati penyakit sistematik
daripada lesi setempat dan dapat diatasi dengan pembedahan atau
radiasi.Kemoterapi mungkin di kombinasi dengan pembedahan atau terapi
radiasi, atau kedua-duanya untuk menurunkan ukuran tumor sebelum
operasi, untuk merusak sel-sel tumor yang masih tertinggal pasca operasi.
Tujuan dari kemoterapi ( penyembuhan , pengontrolan, paliatif ) harus
realistic, karena tujuan tersebut akan menetapkan medikasi yang
digunakan dan keagresifan dari rencana pengobatan.
Agen kemoterapi yang digunakan pada Ca laring atau anti metabolik
membunuh sel-sel kanker dengan memblok sintesis DNA dan RNA.
Mereka melakukan ini dengan meniru struktur metabolik esensial secara

10

kimiawi, yaitu : Nutrien esensial untuk metabolisme sel normal, Agen


umum meliputi : Cytarabine ( ARA-C ), Floxuridine ( FUDR ), 5Fluorourasial ( 5-FU ), Hydroxyurea ( Hydrea ), 6-Merkaptopurine ( 6MP ), Methotrexate ( mexate ) dan 6-Thieguanin. Efek samping yang
paling umum adalah meliputi stomatitis supresi sum-sum tulang dan
diare.
a. Rute pemberian
Obat-obat kemoterapeutik mungkin diberikan melalui rute topical,
oral, interval, intramuskuler, subkutan, arteri, intrakavitasi dan
intratekal.Rute pemberian biasanya bergantung pada tipe obat, dosis
yang dibutuhkan dan jenis, lokasi dan luasnya tumor yang diobati.
b. Dosis
Dosis preparat anti neoplastik terutama didasarkan pada area
permukaan tubuh total pasien, respon terhadap kemoterapeutik atau
terapi radiasi dahulu, fungsi organ utama dan status kinerja fisik.
4. Terapi Sistomatik
Terapi sistomatik yang diberikan meliputi :
a. Pemberian sadatif
b. Pemberian antiemetik
c. Pemberian antipiretik
2.6 Komplikasi

Berdasarkan pada data pengkajian. potensial komplikasi yang


mungkin terjadi termasuk:
a) Distres pernapasan (hipoksia, obstruksi jalan napas, edema trakea)
b) Hemoragi
c) Infeksi

11

BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan

Ca. laring merupakan tumor yang ketiga menurut jumlah tumor


ganas dibidang THT dan lebih bannyak terjadi pada pria berusia 5070 tahun. Yang sering adalah jenis karsinoma sel skuamosa. (Kapita
Selekta Kedokteran, edisi 3. Hal : 136)
Karsinoma laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (
laring ) atau daerah lain di tenggorokan. (K.D Jayanto, 2008)
Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang meliputi
bagian supraglotik, glotis, dan subglotis. (Suddart and Brunner).
Jadi dapat disimpulkan bahwa karsinoma laring adalah suatu
keganasan yang menyerang bagian leher tepatnya pada kotak suara
(laring).

12

3.2 Saran
1. Bagi pembaca agar mengetahui tentang kanker faring.dan mengetahui apa
saja penyebab dan ciri-ciri dari kanker faring.
2. Bagi institusi pendidikan stikes agar dapat menjadi bahan pembelajaran,
referensi dalam membuat tugas makalah

12

Anda mungkin juga menyukai