Anda di halaman 1dari 4

Nama : Indri Rahmawati (108120060)

Prodi : S1 Keperawatan 1B
Mata Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan II (KDK II)
Dosen : Rusana, M.Kep., Sp.Kep.An

Luaran Keperawatan (SLKI)


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan (b.d) sekresi yang tertahan
dibuktikan dengan (d.d) batuk tidak efektif, tidak mampu batuk, suara nafas
wheezing, banyak terdapat sekret, pasien tampak batuk-batuk tidak keluar dahak,
pasien ada riwayat perokok aktif, gelisah, frekuensi nafas berubah (FP:32x /menit)
dan pasien mengeluh sesak nafas.
Luaran Ekspetasi Kriteria Hasil
Bersihan Jalan Napas Meningkat 1.Batuk efektif meningkat
(5)
2.Suara nafas wheezing
menurun (5)
3.Produksi secret
menurun (5)
4.Frekuensi napas
membaik (16-20 kali x/
menit) (5)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka bersihan jalan
napas meningkat dengan kriteria hasil batuk efektif meningkat, produksi secret
menurun, wheezing menurun, daan frekuensi nafas membaik (16-20x /menit)

Intervensi Keperawatan (SIKI)


Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Observasi:
 Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
 Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
 Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik:
 Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-titt dan chin-titt (jaw-thrust
jika curiga trauma servikal)
 Berikan minum hangat
 Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
 Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
 Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi:
 Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika detak kontraindikasi
 Anjurkan teknik batuk efektif
Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu

Luaran Keperawatan (SLKI)


2. Defisit nutrisi berhubungan dengan (b.d) faktor psikologis dibuktikan dengan (d.d)
pasien mengeluh nafsu makan turun, berat badan menurun minimal 10% di bawah
rentang ideal, dan pasien hanya menghabiskan 1/3 dari porsi yang disediakan RS.
Luaran Ekspetasi Kriteria Hasil
Status Nutrisi Membaik 1. Porsi makanan yang
dihabiskan meningkat
(5)
2. Frekuensi makan
membaik (5)
3. Nafsu makan
mambaik (5)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka status nutrisi
meningkat dengan kriteria hasil porsi makanan yang dihabiskan meningkat,
frekuensi makan membaik, dan nafsu makan membaik.

Intervensi Keperawatan (SIKI)


Manajemen Nutrisi (I.03119)
Observasi:
 Identifikasi status nutrisi
 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
 Monitor asupan makanan
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik:
 Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
 Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Berikan makan tinggi kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen makanan, jika perlu

Edukasi:
 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
 Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetic), jika perlu
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu

Luaran Keperawatan (SLKI)


3. Nyeri akut berhubungan dengan (b.d) agen pencedera fisiologis (inflamasi)
dibuktikan dengan (d.d) pasien mengeluh nyeri dada (nyeri dirasakan dari 2 minggu
yang lalu), tampak meringis kesakitan, gelisah, frekuensi nadi meningkat (126x
/menit), sulit tidur, nafsu makan berubah, dan keluar keringat banyak (diaforesis).
Luaran Ekspetasi Kriteria Hasil
Tingkat Nyeri Menurun 1. Keluhan nyeri
menurun (5)
2. Meringis menurun (5)
3. Gelisah menurun (5)
4. Kesulitan tidur
menurun (5)
5. Diaphoresis menurun
(5)
6. Pola napas membaik
(5)
7. Nafsu makan
membaik (5)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka tingkat nyeri
menurun dengan kriteria hasil keluhan nyeri menurun, meringis menurun, gelisah
menurun, kesulitn tidur menurun, diaphoresis menurun, pola napas membaik, dan
nafsu makan membaik.

Intervensi Keperawatan (SIKI)


Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi:
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Indentifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperingan dan memperberat nyeri
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
 Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik:
 Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
 fasilitas istirahat dan tidur
 pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi:
 jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 jelaskan strategi meredakan nyeri
 anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
 kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai