Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMBERIAN NEBULIZER

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Keperawatan Dasar I (KD I)
Dosen Pengampu: Trimeilia S., S.Kp., M.Kes.

Disusun oleh:
1. Amanda Sharley Anggraeni (108120032)
2. Widia Ningrum (108120037)
3. Dhaifa Naswa Tri H (108120051)
4. Naely Khusnaeni Rohmah (108120058)
5. Indri Rahmawati (108120060)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 1 B


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala (SWT)


karena berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Makalah Pemberian Nebulizer.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Dasar I (KD I) dari Ibu Trimeilia S., S.Kp., M.Kes. Penulisan
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pembaca tentang tujuan,
prosedur dan alat dalam pemberian nebulizer.

Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Namun,


dengan bantuan berbagai pihak, kekurangan tersebut dapat diatasi. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Trimeilia S., S.Kp., M.Kes.
selaku dosen KD I yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini. Selain
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar pembuatan makalah
selanjutnya lebih baik lagi. Semoga penulisan makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Cilacap, 17 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3 Tujuan Rumusan Masalah..............................................................................4
1.4 Manfaat.............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
2.1 Pengertian dan Tujuan Pemberian Nebulizer................................................5
2.2 Alat Pemberian Nebulizer................................................................................5
2.3 Indikasi dan Kontraindikasi............................................................................6
2.4 Obat dalam Pemberian Nebulizer...................................................................6
2.5 Prosedur Pemberian nebulizer........................................................................7
2.6 Tools..................................................................................................................9
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit asma adalah penyakit kronik atau menahun yang
menyerang saluran pernapasan (bronciale) pada paru-paru dimana terdapat
peradangan dinding rongga bronciale sehingga mengakibatkan
penyempitan saluran napas yang akhirnya seseorang mengalami sesak
napas. Terapi untuk mengurangi sesak nafas adalah pemberian terapi
nebulizer dengan obat ventolin, bisolvon.
Nebulizer adalah salah satu alat elektronik yang digunakan untuk
memberikan terapi pengobatan bagi pasien yang terserang penyakit
gangguan atau kelainan pada saluran pernapasan dengan memanfaatkan
cairan uap yang sudah tercampur dengan obat. Dimana cairan uap melalui
proses pemecahan cairan obat menjadi kabut yang sangat halus, sehingga
ketika dihirup melalui mulut dan hidung obat akan langsung menuju ke
paru-paru untuk meredakan keluhan batuk dan gejala asma lainnya.
Nebulizer menggunakan oksigen, udara terkompresi atau ultrasonic
kekuatan untuk memecahkan solusi medis dan suspense menjadi kecil
aerosol tetesan yang dapat langsung dihirup dari corong perangkat.
Definisi aerosol adalah “campuran gas dan partikel cair,” dan contoh
terbaik dari aerosol alami adalah kabut, terbentuk ketika partikel air kecil
menguap dicampur dengan udara ambien panas didingnkan dan
berkondensasi menjadi awan denda terlihat udara tetesan air. Bila
menggunakan nebulizer untuk terapi inhalasi dengan obat-obatan yang
akan diberikan langsung ke paru-paru, penting untuk dicatat bahwa tetesan
aerosol dihirup hanya dapat menembus ke dalam cabang sempit saluran
udara lebih rendah jika mereka memiliki diameter kecil 1,5 mikrometer.
Jika tidak, mereka hanya diserap oleh rongga mulut, dimana efeknya
rendah
.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumasan masalahnya adalah
bagaimanakah prosedur pemberian nebulizer?

1.3 Tujuan Rumusan Masalah


Tujuan umum:
Mendeskripsikan mengenai pemberian nebulizer guna menambah
wawasan
Tujuan khusus:
1. Mengetahui pengertian dan tujuan pemberian nebulizer
2. Mengetahui indikasi dan kontra indikasi pemberian nebulizer
3. Mengetahui alat yang digunakan saat pemberian nebulizer
4. Mengetahui obat yang digunakan dalam pemberian nebulizer
5. Mengetahui prosedur pemberian nebulizer
6. Mengetahui tools pemberian nebulizer

1.4 Manfaat
Sebagai referensi mahasiswa keperawatan dalam menambah wawasan dan
keilmuan serta ketrampilan keperawatan dasar terkait pemberian nebulizer.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Tujuan Pemberian Nebulizer


Nebulizer adalah suatu alat pengobatan dengan cara pemberian
obat-obatan dengan penghirupan, setelah obat-obatan tersebut terlebih
dahulu dipecahkan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil melalui cara
aerosol atau humidifikasi (Adiyati, 2018).
Nebulizer merupakan alat yang digunakan untuk merubah obat dari
bentuk cair ke bentuk partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat
bermanfaat apabila dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru. Efek dari
pengobatan ini adalah untuk mengembalikan kondisi spasme bronkus.

Tujuan pemberian nebulizer:


1. Mengobati peradangan saluran pernafasan bagian atas.
2. Menghilangkan sesak karena selaput lendir saluran nafas bagian atas
sehingga lender menjadi encer dan mudah keluar.
3. Menjaga selaput lendir dalam keadaan lembab.
4. Melegakan pernafasan.
5. Mengurangi pembekakan selaput lender.
6. Mencegah pengeringan selaput lender.
7. Mengendurkan otot dan penyembuhan batuk.
8. Menghilangkan gatal pada kerongkongan

2.2 Alat Pemberian Nebulizer


Alat yang dibutuhkan dalam terapi nebulizer terapi nebulizer
1. Set nebulizer
2. Tissue
3. Handscoon
4. Obat inhalasi
5. Masker, nasal canule, mouthpiece
6. Neirbeken / bengkok
2.3 Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi
Beberapa macam indikasi menurut Tanto (2014):
1. Asma
2. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
3. Fibrosis Kristik
4. Bronkiektasis
5. Pneumonia
Kontra Indikasi Terapi Nebulizer
1. Pasien yang tidak sadar atau confusion tidak kooperatif dengan
prosedur ini, membutuhkan pemakaian mask/sungkup; tetapi
mask efektivitasnya berkurang secara signifikan.
2. Medikasi nebulizer kontraindikasi pada keadaan dimana suara napas
tidak ada atau berkurang, kecuali jika medikasi nebulizer diberikan
melalui endotracheal tube yang meggunakan tekanan positif. Pasien
dengan penurunan pertukaran gas juga tidak dapat menggerakan/
memasukan medikasi secara adekuat ke dalam saluran napas.
3. Pemakaian katekolamin pada pasien dengan cardiac iritability harus
dengan perhatian. Ketika diinhalasi, katekolamin dapat meningkatkan
cardiac rate dan dapat menimbulkan disritmia.
Medikasi nebulizer tidak dapat diberikan terlalu lama melalui
intermittent positive-pressure breathing (IPPB), sebab IPPB
mengiritasi dan meningkatkan bronchospasme

2.4 Obat dalam Pemberian Nebulizer


1. Pulmicort
Pulmicort merupakan jenis obat kombinasi antara anti radang dan juga
obat yang mampu melonggarkan bagian saluran pernapasan.
2. Ventolin
Ventolin memiliki komposisi salbutamol sulfate, yang berfungsi untuk
penanganan serta pencegahan terjadinya serangan asma.
3. Flexotida
Floxotida ini memiliki kandungan komposisi seperti flexotida. Obat ini
biasanya di gunakan untuk meredakan sejumlah gejala serta eksaserbasi
penyakit asma pada penderita yang sebelumnya menerima terapi
dengan bronkodilator saja.
4. Nacl
Obat ini bertujuan untuk mengencerkan dahak. Pada kasus penderita
yang mengalami asma berat, setelah memperoleh terapi inhalasi dengan
menggunakan bronodilator bisa di lanjutkan dengan pemberian cairan
Nacl sebanyak 0,9% dengan menggunakan nebulizer selama 20-30
menit saja, sebanyak 3-4 kali dalam 1 hari.
5. Bisolvon Cair
Berfungsi untuk mengencerkan dahak, sama seperti Nacl. Namun dosis
yang di berikan jelas berbeda, untuk orang dewasa dosis yang diberikan
sekitar 10 tetes/1 cc, sedangkan untuk anak-anak atau balita dosisi yang
diberikannya sekitar 2 tetes/5 tar 2 tetes/5 kg berat kg berat badan anak.
6. Atroven
Berfungsi untuk melonggarkan bagian saluran pernapasan. Atroven
merupakan antikolinergik yang diberikan dalam bentuk aerosol serta
memiliki sifat sebagai bronkodilator

2.5 Prosedur Pemberian nebulizer


Menurut Tanto (2014) prosedur pemberian nebulizer:
1. Persiapan alat:
a) Alat nebulizer
b) Obat-obatan sesuai advis dokter
c) Bengkok
2. Menjaga privacy pasien
3. Pasien diberitahukan maksud dan tujuan dari tindakan nebulisasi
4. Posisi pasien di atur setengah duduk/ duduk
5. Perawat cuci tangan
6. Alat didekatkan pada pasien
7. Perawat memakai handscoon
8. Obat dimasukan dalam alat nebulizator (obat-obat- bronkodilator/
mukolitik), cairan Nacl sesuai dengan dosis yang telah ditentukan oleh
dokter.
9. Sambungkan nebulizator dengan arus listrik
10. Pasangkan masker nebulizer pada saluran pernapasan (mulut dan
hidung)
11. Nyalakan alat sesuai dengan petunjuk yang ada
12. Bila asap telah keluar anjurkan pasien untuk menghirup asap yang
keluar tersebut atau anjurkan pasien bernapas seperti biasa.
13. Berikan nebulizer selama kurang lebih 5-15 menit atau sampai asap
habis
14. Buka masker nebulizer
15. Matikan alat nebulizer
16. Rapikan pasien dan alat
17. Perawat cuci tangan

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Terapi Nebulizer


1. Gunakan tubing, nebulizer cup, mouthpiece/masker untuk masing-
masing pasien (single use).
2. Lindungi mata dari uap.
3. Berikan obat yang sesuai dengan resep yang dianjurkan oleh dokter.
4. Jangan mencampur obat tanpa seijin dokter.
5. Jika memungkinkan, selama terapi, atur nafas dengan menarik nafas
dalam melalui hidung dan tiup melalui mulut.
6. Perhatikan perubahan yang terjadi, seperti kebiruan (sianosis), batuk
berkepanjangan, gemetar (tremor), berdebar-debar, mual, muntah dan
lain-lain.
7. Lakukan penepukan dada atau punggung pada saat atau setelah
selesai terapi inhalasi.
8. Segera setelah selesai melakukan terapi inhalasi, basuh wajah dengan
air.
2.6 Tools
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Nebulizer merupakan alat yang digunakan untuk merubah obat dari
bentuk cair ke bentuk partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat
bermanfaat apabila dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru. Efek dari
pengobatan ini adalah untuk mengembalikan kondisi spasme bronkus.

3.2 Saran
Diharapkan Mahasiswa dapat memahami isi dari makalah yang kami buat
ini. Diharapkan pembaca dapat memaklumi bila terdapat kekurangan atau
ketidakjelasan pada penulisan makalah, karena kami masih dalam tahap
belajar. Semoga bermanfaat, terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Proehl. (1999). Emergency nursing procedures, (2nd ed.). Philadelphia:


W.B.Saunder Co.
Anderson. (1989). The pharmacology of intervention for respiratory
emergencies. Emergency care quarterly.
Jhonson. (1990). Principles of nebulizer-delivered drug therapy for
asthma. American journal of hospital hospital pharmacy.

Anda mungkin juga menyukai