Anda di halaman 1dari 18

TINDAKAN KEPERAWATAN

PENGAMBILAN DARAH VENA DAN ARTERI

Makalah ini disusun untuk tugas mata kuliah Keperawatan Dasar I


Dosen Pembimbing : Trimeilia Suprihatiningsih, S.Kp.,M.Kes

Nama Anggota:
1. Evita Dwi Apriyani (108120001)
2. Putri Nanda Amallia (108120003)
3. Maulina Lulu Issyifa (108120004)
4. Tyas Meilia Gustinanda (108120005)
5. Tri Khoerul Masykuroh (108120006)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TINGKAT 1A


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh Subahanahu Wa Ta’alaa atas hidayah serta


inayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Tindakan Keperawatan Pengambilan Darah Vena dan Arteri”. Makalah ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana tindakan keperawatan yang dilakukan dalam
pengambilan darah vena dan arteri pada pasien.
Makalah ini disusun atas bantuan dari berbagai pihak. Penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua dan dosen pembimbing
Trimeilia Suprihatiningsih, S.Kp.,M.Kes yang telah membimbing sehingga makalah
ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penyusun berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan dan bisa menjadi bahan referensi pembelajaran bagi
para pembaca. Penyusun menyadari bahawa makalah ini belum sempurna sehingga
kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk menjadi pembangun makalah ini sehingga
dapat menjadi lebih baik.

Cilacap, 22 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Pengertian Tindakan Keperawatan dalam Pengambilan Darah Vena dan Arteri..........3
1. Pengambilan darah vena...........................................................................................3
2. Pengambilan darah arteri..........................................................................................4
B. Tujuan Pengambilan Darah vena dan Arteri.................................................................4
1. Tujuan pengambilan darah arteri..............................................................................4
2. Tujuan pengambilan darah vena...............................................................................4
C. Indikasi Pengambilan Darah Vena dan Arteri..............................................................6
1. Indikasi pengambilan darah arteri............................................................................6
2. Indikasi pengambilan darah vena.............................................................................7
D. Kontra Indikasi.............................................................................................................7
1. Kontra indikasi pengambilan darah arteri.................................................................7
2. Kontra indikasi pengambilan darah vena..................................................................7
E. Alat dan Prosedur Pengambilan Darah Vena dan Arteri..............................................8
1. Pengambilan darah arteri..........................................................................................8
2. Pengambilan darah vena...........................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................11

ii
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik pengeluaran darah (bloodletting) sudah sejak lama dikenal dan
menjadi bagian dari pengobatan pasien. Teknik pengeluaran darah yang pertama
(tahun 100 SM) dilakukan oleh dokter-dokter dari Syria dengan menggunakan
lintah. Menjelang akhir abad 19 barulah teknologi mengambil alih memproduksi
“lintah artificial”. Kini telah dikenal beragam alat pengambilan darah dan istilah
flebotomi mulai banyak diterapkan termasuk dalam dunia keperawatan.
Flebotomi merupakan tindakan untuk mendapatkan spesimen darah dapat
melalui vena (venipuncture), melalui pembuluh darah arteri (arterial puncture),
dan melalui kapiler (capillary puncture) untuk diperiksa secara laboratorium.
Flebotomis sendiri mempunyai kemampuan dan kewenangan sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki. Kemampuan ini dapat diperoleh dari pelatihan,
workshop, atau pendidikan baik dari institusi atau lembaga yang berwenang.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, flebotomis perlu mengidentifikasi darah apa
yang akan diambil dan peralatan apa yang seharusnya dipakai. Seluruh tindakan
flebotomi harus dilakukan sesuai dengan jumlah spesimen yang dibutuhkan.
Pengambilan darah atau flebotomi termasuk dalam tindakan implementasi
keperawatan sehingga di sini perawat mempunyai peran sebagai flebotomis.
Untuk melakukan hal tersebut, seorang perawat tentunya harus memahami benar
standar operasional prosedur yang terkait sehingga perawat dapat memperoleh
sampel yang nantinya dapat digunakan untuk menentukan diagnosis pasien.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tindakan pengambilan darah tersebut
maka dibuatlah makalah ini dengan judul “Tindakan Keperawatan Pengambilan
Darah Vena dan Arteri”.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tindakan keperawatan dalam pengambilan darah vena dan
arteri?
2. Apa tujuan tindakan keperawatan dalam pengambilan darah vena dan arteri?
3. Apa saja indikasi tindakan keperawatan dalam pengambilan darah vena dan
arteri?
4. Apa saja kontra indikasi tindakan keperawatan dalam pengambilan darah vena
dan arteri?
5. Apa saja alat yang diperlukan dan prosedur dalam tindakan keperawatan
pengambilan darah vena dan arteri?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Memberikan penjelasan terkait tindakan pengambilan spesimen darah berupa
pengambilan darah vena dan arteri dalam praktik keperawatan
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan pengertian tindakan keperawatan dalam pengambilan darah
vena dan arteri
b. Menjelelaskan tujuan dari tindakan keperawatan dalam pengambilan darah
vena dan arteri
c. Mengidentifikasi berbagai indikasi dilakukannya pengambilan darah vena
dan arteri
d. Menidentifikasi berbagai kontra indikasi pengambilan darah vena dan
arteri
e. Menyebutkan alat yang diperlukan serta prosedur dalam tindakan
keperawatan pengambilan darah vena dan arteri

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tindakan Keperawatan dalam Pengambilan Darah Vena dan Arteri


Tindakan keperawatan atau implementasi keperawatan adalah kategori dari
perilaku keperawatan, dimana perawat melakukan tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan.
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke
status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan. Implementasi keperawatan adalah kegiatan mengkoordinasikan
aktivitas pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk mengawasi dan
mencatat respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan
(Rizal, 2019).
1. Pengambilan darah vena
Venipuncture atau tusukan vena merupakan Teknik tusukan untuk
mendapatkan darah vena, karena dilakukan penusukan pada pembuluh vena.
Terdapat tiga lokasi utama penusukan yang umum dilakukan dalam
pengumpulam darah vena, yaitu vena cefalika, atau chepalic vein, terletak
pada lengan bagian atas dan sisi jempol tangan, vena basilika atau basilic
vein, terletak pada lengan bawah dan sisi kelingking tangan dan vena mediana
cubiti atau median cubital vein, vena yang menghubungkan vena basilika dan
vena sepaliaka pada fossa anterkubital (lipatan siku).
Vena mediana cubiti menjadi pilihan pertama dalam pengambilan
darah karena letaknya jauh dari saraf pada lengan sehingga memberikan
sedikit rasa sakit, umumnya ukuran vena lebih besar dari kedua vena yang lain
(Keahlian et al., n.d.).

3
2. Pengambilan darah arteri
Pengambilan darah arteri dilakukan untuk memeriksa gas darah arteria
(GDA), yaitu menilai ada tidaknya gangguan keseimbangan asam basa yang
disebabkan oleh gangguan respiratorik atau gangguan metabolic. Pengambilan
darah arteri dapat diambil melalui arteri radialis (pada pergelangan tangan),
arteri brakhialis pada daerah siku, arteri femolaris pada lipatan paha, dan arteri
dorsalis pedis pada pergelangan kaki. Pemeriksaan darah arteri ini umumnya
dilakukan pada pasien dengan penyakit paru obstruksi menahun, sindrom
Guillain:Barre, diabetic ketoasidosis, diare hebat, gagal ginjal, luka bakar,
infark miokar akut, hipertiroid, emboli paru, dan hypokalemia.

B. Tujuan Pengambilan Darah vena dan Arteri


1. Tujuan pengambilan darah arteri
Menurut Mancini (1994), pengambilan darah arteri adalah suatu
tindakan pengambilan darah arteri dengan tujuan mendapatkan sampel untuk
dilakukan analisa gas darah yang meliputi oksigen, karbondioksida,
bikarbonat, dan pH darah.
2. Tujuan pengambilan darah vena
Pengambilan darah vena merupakan bagaian dari prosedur pengambilan
sempel darah yang digunakan untuk berbagai pemeriksaan diantaranya :
a. ALT (Alanin Aminotransferase) atau SGPT (Serum Glutamic Piruvic
Transaminase). Pemeriksaan ini untuk menilai kerusakan pada
hepatoseluler yang dapat dijumpai pada kerusakan hati yang dapat
menunjukan adanya peningkatan kadar ALT / SPGT.
b. Albumin. Digunakan untuk menilai kadar albumin karena albumin
disintesis oleh hepar yang dapat meningkatkan tekanan
osmotic(onkotik) yang dibutuhkan dalam mempertahankan cairan
vaskuler.
c. Aldosterone. Digunakan untuk menilai atau memantau adanya
keseimbangan natrium, dan air karena aldosterone dapat

4
meningkatakan reapsorpesi natrium dari tubulus distal ginjal dan
ekskresi kalium.
d. Alkalin fesfatase(ALT). digunakan untuk menilai berbagai penyakit
yang ada pada hati dan tulang mengingata sebagian enzim ini
diproduksi dihati dan tulang.
e. Asam Folat. Merupakan salah satu vitamin B yang dibutuhkan untuk
sel darah merah atau sel darah putih yang normal sehingga dapat
digunakan untuk menilai aanya anemia atau Defisiensi vitamin B6
atau malnutrisi.
f. SGOT (Serum Glutamik Oxaloacctic Trunsuminase) atau
AST(Aspartat Amino Transferase). Enzim ini Sebagian besar terdapat
pada otot jantung dan hati, yang digunakan untuk mendiaknosis
berbagai penyakit hati dan jantung.
g. Bilirubin. Merupakan hasil pemecahan hemoglobin oleh sistem
retikuloendore dan dibawa oeleh plasma ke hepar dan diekskresi
dalam empedu. Peningkatan kadar bilirubin dapat menyebabkan
ikrerik obstruktif.
h. LDH ( Laktat dehydrogenase). Enzim intra selurar ini terdapat pada
semua sel yang mengalami metabolism,khususnya pada jantung, otot
rangka, heper, ginjal, paru, dan sel darah merah sehingga peningkatan
LDH dapat dijumpai pada penyakit jantung, otot, heper, ginjal,
paru,dan sel darah merah.
i. GGT (gemma glutamil transferase). Digunakan untuk mendeteksi
berbagai penyakit pada hati dan ginjal karena enzim ini banyak
ditemukan pada organ hati dan ginjal.
j. G6PD (glukosa-6 fosfat dehydrogenase). Enzim ini ada dalam sel
darah merah yang dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit anemia
hemolitik.
k. Hematokrit, pemeriksaan hematokrit (Ht) dilakukan untuk mengukur
konsentrasi sel darah merah (eritrosit) dalam darah.

5
l. Glukosa. Nilai laboratorium glukosa dapat digunakan untuk menilai
adanya penyakit diabetes melitus.
m. Hemoglobin darah. Nilai hemoglobin (Hb) darah yang meningkat
menunjukan adanya hemokonsentari akibat dehidrasi, sedangakan
penurunan Hb menunjukan adanya anemia.
n. CKP (kreatin fosfokinase). Pemeriksaan terhadap enzim ini digunakan
untuk menilai kadarnya yang terdapat pada otot rangaka dan otot
jantung. Peningkatan kadar enzim ini dapat dijumpai pada infark
miokard akut (IMA), penyakit otot rangka, cedera serebrovaskuler, dll.
o. Trombosit. Pemeriksaan terhadapnya digunakan untuk menilai
kadarnya dalam darah. Trombosit rendah dapat dijumpai pada kondisi
adanya kanker, anemia aplastic, penyakit hepar, penyakit ginjal, dll.
Peningkatan kadar trombosit terjadi pada kehilangan darah akut,
infeksi, dll.
p. Laju enap eritrosit. Pengukuran terhadapnya untuk menilai kecepatan
sel darah merah megendapkan darah yang tidak membeku dalam
sataun mm/jam. Penurunan nilai laju endap eritrosit dijumpai pada
kasus gagal jantung kongestif,angina pektoris, dll. Peningkatan kadar
ini dijumpai pada artritis rheumatoid, demam, IMA, dan kangker
lambung.
q. Masa prothrombin plasma. Pemeriksaan terhadaptnya untuk mengukur
kemampuan faktor pembekuan I (fibrinogen), II (prothrombin), faktor
V, VI, X. nilai masa prothrombin menurun bila terjadi tromboflebitis,
IMA, emboli pulmonal, Nilai PT meningakt terjadi pada penyakit
hepar, defisinsi faktor II.

C. Indikasi Pengambilan Darah Vena dan Arteri


1. Indikasi pengambilan darah arteri
Berdasarkan (Ii & Pustaka, 1997) pengambilan darah arteri bisa dilakukan
untuk tujuan :

6
a. Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik
b. Pasien dengan edema pulmo
c. Pasien akut respiratori distress sindrom (ARDS)
d. Infark miokard
e. Pneumonia f.
f. Post pembedahan coronary arteri baypass
g. Resusitasi cardiac arrest
h. Pasien dengan perubahan status respiratori
i. Anestesi yang terlalu lama
2. Indikasi pengambilan darah vena
Berdasarkan (DELEGATE NOTES, 2018) venipuncture dapat dilakukan untuk
tujuan :
a. Tujuan diagnostik
b. Memantau kadar komponen darah
c. Menilai fungsi organ
d. Memantau tingkat atau level obat
e. Memantau respon terhadap perawatan medis (misalnya cairan, obat-
obatan)
f. Cross match untuk transfusi darah
g. Screening untuk infeksi
h. Screening genetik

D. Kontra Indikasi
1. Kontra indikasi pengambilan darah arteri
Pengambilan darah arteri tidak dilakukan pada pasien yang sedang menjalani
terapi anti koagulan, dan pasien dengan riwayat gangguan pembekuan darah.
2. Kontra indikasi pengambilan darah vena
a. Daerah oedema (daerah yang membengkak karena terdapat banyak cairan
jaringan)
b. Daerah hematoma

7
c. Daerah dimana darah sedaang ditransfusikan
d. Daerah bekas luka
e. Daerah dengan cannula, fistula, atau cangkokan vascular
f. Daerah intra-vena lines. Pengambilan darah didaerah ini dapat
menyebabkan darah menjadi lebih encer dan meningkatkan atatu
menurunkan kadar zat tertentu

E. Alat dan Prosedur Pengambilan Darah Vena dan Arteri


1. Pengambilan darah arteri
a. Alat dan Bahan
1) Spuit sesuai dengan ukuran yang berisi heparin 0,1 cc
2) Kapas alcohol dalam tempatnya
3) Penutup jarum (dari karet)
b. Prosedur kerja
1) Jelakan prosedur yang akan dilakukan
2) Cuci tangan
3) Ambil spuit sesuai dengan ukuran (5 ml) kemudian isi dengan heparin
0,1 cc. basahi bagian dalam spiut dengan heparin dengan cara
mengguncangkannya.
4) Tentukan arteri yang akan diambil darahnya.
5) Pasang penopang/bantalan bila mengabil darah artri pada pergelangan
tangan.
6) Lakuakan desinfeksi pada daerah yang akan diambil darah dengan
kapas alcohol.
7) Raba artri dengan jari tangan yang setelah dilokalisasi. Arteri ditusuk
denagn jarum pada posisi tegak lurus, ambil darah sebanyak 2,5-5 cc
atau sesuai program.
8) Setelah darah terambil, tutp spuit dengan penutup kedap udara atau
penutup karet
9) Berikan tekanan pada daerah yang ditusuk selama 2-5 menit.

8
10) Isi formular permintaan pemeriksaan gas darah artri dan kirim ke
laboratoruim dengan segera.
11) Catat tanggal pengambilan dan respon pasie.
12) Cuci tangan.
2. Pengambilan darah vena
a. Alat dan Bahan
1) Spuit ukuran 5-10 cc
2) Kapasa alcohol dengan tempatnya
3) Antikoagulan (untuk mencegah hemolisis), seperti EDTA (ethylene
diaminetetra acetate)
4) Botol/tabung untuk menampung darah
5) Karet pembendung (opsional)
b. Prosedur kerja
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2) Cuci tangan
3) Ambil spuit sesuai kebutuhan sampel yang akan diambil (5-10 cc)
4) Tentukan vena yang akan diambil darahnya
5) Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol
6) Lakukan pengikatan dengan karet pembendung pada bagian atas vena
yang akan dilakukan pengambilan darah (bila pengambilan dilakukan
oleh satu orang)
7) Lakukan penusukan pada vena dengan jarum spuit menghadap ke atas
dengan sudut 30-45 derajat terhadap kulit. Lanjutkan pengambilan
darah dan saat pengambilan karet pembendung dilepaskan lebih dulu
8) Setelah didapatkan sampel yang diperlukan lakukan penekanan pada
area penusukan selama 2-5 menit dan masukkan darah ke dalam
tabung tabung yang telah diberi antikoagulan (sesuaikan dengan jenis
pemeriksaan)
9) Isi formular permintaan pemeriksaan laboratorium dengan tepat dan
kirimkan ke laboratorium

9
10) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
11) Catat tanggal prosedur, jumlah dan jenis sampel, serta respon pasien

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tindakan keperawatan atau implementasi keperawatan adalah kategori dari
perilaku keperawatan, dimana perawat melakukan Tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperewatan.
Tindakan keperawatan dalam pengambilan darah dapat melalui dua cara yaitu
pengambilan darah vena dan pengambilan darah arteri. Pengambilan darah arteri
adalah Tindakan untuk memeriksa gas darah arteria (GDA) yaitu menilai ada
tidaknya gangguan keseimbangan asam basa yang disebabkan oleh gangguan
respiratorik atau gangguan metabolic, tujuannya untuk mendapatkan sampel
untuk dilakukan analisa gas darah, sedangkan pengambilan darah vena
merupakan teknik tusukan untuk mendapatkan darah vena, karena dilakukan
penusukan pada pembuluh vena, tujuannya yaitu untuk berbagai pemeriksaan
misalnya ALT, albumin, aldosterone dll. Masing-masing pengambilan darah
memiliki indikasi dan kontra indikasi yang berbeda begitu juga dengan alat,
bahan, serta prosedurnya.

B. Saran
Bagi perawat perlu memperhatikan indikasi dan kontraindikasi dalam
melakukan Tindakan keperawatan pengambilan darah arteri maupun vena. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan intervensi
keperawatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

DELEGATE NOTES. (2018). January.

Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (1997). No Title. 1995.

Keahlian, P., Kesehatan, A., Dan, K., & Bakteri, T. (n.d.). GURU PEMBELAJAR.

Rizal, L. K. (2019). Jenis-Jenis Tindakan Keperawatan Dalam Melaksanakan


Asuhan Keperawatan. https://doi.org/10.31227/osf.io/84msk

Hidayat, Aziz Alimul., dan Musrifatul Uliyah. 2004. Buku Saku Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.

Wisnu, Nurweningtyas. 2015. "Keterampilan Dasar Kebidanan II",


https://www.slideshare.net/mobile/pjj_kemenkes/modul-4-kdk-ii, diakses pada
23 Maret 2021 pukul 15.27.

12
TOOLS PENILAIAN DILAMPIRKAN SAJA !!!!

13
14

Anda mungkin juga menyukai