Disusun oleh:
Th 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Perjalanan ke Jakarta ini disusun sebagai tugas akhir semester pada Mata
Pembelajaran Bahasa Indonesia dan sebagai syarat kenaikan kelas.
Menyetujuii,
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
PERSEMBAHAN :
1. Ayah dan Ibu tercinta yang mendukung kami dalam mengikuti perjalanan ke Jakarta.
2. Sekolah, sebagai salah satu syarat mengikuti perjalanan ke Jakarta.
3. Kakak yang telah memberi contoh tentang penyusunan laporan perjalanan ke Jakarta.
4. Teman-teman yang telah membantu kami dalam berbagi ilmu.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta
salam kita haturkan kepada nabi kita nabi Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan laporan sebagai tugas dari Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan judul
laporan “Laporan Perjalanan ke Jakarta”.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari laporan ini masih terdapat kekurangan, baik
dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan di
masa mendatang. Kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi pembaca, terimakasih.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................................v
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................................1
B. MAKSUD DAN TUJUAN.......................................................................................................1
C. TEMPAT OBJEK WISATA...................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
ISI LAPORAN.....................................................................................................................................3
A. PERSIAPAN............................................................................................................................3
B. ZIARAH MAKAM SYEKH MAULANA SYAMSUDIN.....................................................3
C. MUSEUM NASIONAL INDONESIA....................................................................................4
D. MONUMEN NASIONAL (MONAS).....................................................................................4
E. ITC............................................................................................................................................5
F. TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII).......................................................................5
G. ANCOL DAN DUFAN........................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN........................................................................................................................8
B. SARAN.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber daya alam. Indonesia
mempunyai wilayah yang sangat luas, baik daratan maupun lautan. Indonesia juga
mempunyai kebudayaan yang beragam serta tempat wisata yang banyak. Beberapa
contoh tempat wisata yang berada di Indonesia adalah Ancol, Dufan, TMII, dan
Monas. Contoh tersebut adalah sebagian dari banyaknya wisata yang berada di
Jakarta, Indonesia.
Tempat wiasata digunakan siswa untuk melakukan study tour dengan tujuan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dengan melakukan karya wisata siswa
menjadi lebih mengenal dunia luar dan pergaulan yang sehat. Karya wisata
merupakan media pembelajaran yang sangat berguna bagi siswa karena dapat
menjadikan siswa lebih mandiri dan bertanggung jawab. Siswa lebih menghargai
anugrah yang diciptakan Tuhan kepada kita semua. MTs N Semarang telah
melaksanakan study tour ke beberapa tempat wisata di Jakarta. Oleh karena itu,
penulis mencoba menyajikan hasil study tour tersebut ke dalam laporan perjalanan ini.
1
7. Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai seputar
objek wisata.
2
BAB II
ISI LAPORAN
A. PERSIAPAN
Pada hari Senin tanggal 20 Februari 2023, siswa siswi Mts N Semarang
berkumpul untuk persiapan pemberangkatan menuju ke Jakarta dalam rangka Study
Tour. Sebelum berangkat kami semua diberi pengarahan oleh Bapak Agus Santosa
selaku pembina. Setelah kami menerima pengarahan, kami berangkat meninggalkan
Kota Semarang untuk menuju ke Kota Jakarta.
3
Nahkoda dan anak buahnya amat terkejut ketika mendapati bahwa sumber
cahaya itu berasal dari mayat. Setelah memakamkan jenazah Solechudin
(Syamsudin), kapal niaga tersebut melanjutkan perjalanan menuju ke Batavia.
Anehnya mereka sampai Batavia hanya dalam waktu 1 jam. Keganjilan selanjutnya
yakni hasil dagangan mereka yang untung hingga 700 kali lipat. Dalam perenungan,
Nahkoda akhirnya memutuskan untuk segera kembali ke Tanjungsari dengan
membawa material bangunan. Hal itu dimaksudkan untuk memperbaiki makam agar
tidak hilang. Namun sesampainya di makam, mereka merasa kesulitan untuk
memperoleh air tawar yang akan digunakan untuk mengolah material bangunan,
sementara jarak makam hanya tiga meter dari air laut. Ketika salah seorang duduk
persis di tempat ditemukannya mayat Solechuddin sambil melubangi pasir, tiba-tiba
memancar air yang tawar walaupun sangat dekat dengan laut. Setelah memperbaiki
makam, maka mereka melanjutkan perjalanan pulang ke Madura. Sesampainya di
Madura merekapun menceritakan keganjilan selama dalam perjalanan ke Batavia
termasuk tentang Syekh Syamsudin.
Menurut penuturan Pak Zainul Arifin, warga sekitar makam yang juga
mengelola makam tersebut, Syaikh Maulana wafat di tepi pantai. Saat itu pelaut
melihat cahaya memancar di tepi pantai dan setelah didekati ternyata cahaya tersebut
berasal dari jasad Syaikh, kemudian mereka memakamkannya di situ. Di samping
bangunan makam terdapat pohon besar yang sangat rimbun dan tinggi. Pohon ini unik
karena terdapat lima jenis tanaman di satu pohon tersebut. Pohon ini berusia sangat
tua dan saat Syekh Maulana Syamsuddin wafat dimakamkan di sebelah pohon ini.
Jadi, umur pohon ini bisa lebih dari 500 tahun. Selain pohon besar, di area makam
juga terdapat sumur keramat. Konon sumur keramat itupun mengandung banyak
karomah bagi para peziarah yang meminumnya atas izin Allah SWT. Menurut juru
kunci makam, pengelolaan makam ini di samping mendapat sumbangan dari
Pemerintah daerah juga mengandalkan dari banyaknya kas yang masuk dari para
donatur yang dengan ikhlas menyumbang demi kelestarian serta pembangunan tempat
itu.
4
D. MONUMEN NASIONAL (MONAS)
Banyak orang belum tahu bahwa di bagian cawan Tugu Monas (Monumen
Nasional) ada sebuah museum. Oleh pengelola, bagian dari Tugu Monas itu disebut
Ruang Museum Sejarah. Museumnya dikenal sebagai Museum Sejarah Nasional
(MSN) atau populer disebut Museum Monas.
Ruang museum sejarah terletak tiga meter di bawah permukaan halaman tugu.
Ruang tersebut berukuran 80meter x 80meter. Batu marmer melapisi dinding dan
lantai museum. Di dalam museum terdapat 51 jendela peragaan (diorama) yang
mengabadikan sejarah sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia,
perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia, hingga
masa pembangunan di zaman Orde Baru.
Di atas museum terdapat Ruang Kemerdekaan. Di sini terdapat empat atribut
kemerdekaan, yakni peta RI, lambang negara burung Garuda Pancasila, dan pintu
gapura yang berisi naskah Proklamasi Kemerdekaan. Sayang atribut keempat, bendera
pusaka, sejak 2005 tersimpan di istana. Tempat yang ada sekarang dibiarkan kosong.
Dari ruang ini, pengunjung bisa menuju pelataran puncak lewat elevator
tunggal yang mampu mengangkut sekitar 10 orang. Pelataran puncak berukuran
11meter x 11 meter, terletak 115 meter dari halaman tugu. Tempat ini mampu
menampung sekitar 50 orang. Tersedia empat teropong di setiap sudut agar
pengunjung bisa melihat pemandangan kota Jakarta. Untuk memasuki museum,
pengunjung harus melalui terowongan yang ada di bagian utara Monas, tidak jauh
dari Patung Diponegoro.
E. ITC
ITC Mangga Dua (M2) adalah sebuah pusat perbelanjaan yang berada di
daerah Mangga Dua, Jakarta Utara. Pusat perbelanjaan ini menjual berbagai macam
barang, seperti tekstil, suvenir, dan berbagai macam aksesoris. Mall ini diresmikan
pada tahun 1989 oleh Sinarmas Land.
Di ITC Mangga Dua bisa ditemukan berbagai macam produk yang berbahan
dasar dari kain, mulai dari busana wanita, busana laki- laki, baju anak- anak, dan
batik. Di ITC Mangga Dua juga terdapat berbagai jenis produk dari dalam dan
mancanegara, seperti produk dari China, Korea, Hongkong dan Thailand. Selain itu,
harga yang dipatok umumnya lebih murah daripada toko pada umumnya.
5
tersebut bertujuan untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap bangsa
dan tanah air, serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di
dunia.
Pada 30 Januari 1971, untuk pertama kalinya gagasan maksud dan tujuan
pembangunan Miniatur "Indonesia Indah" mulai dipaparkan di depan umum. Hal itu
terjadi pada penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia
di Istana Negara, yang juga dihadiri oleh Presiden Rl, Ibu Tien Soeharto dengan
didampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud. Dengan surat Yayasan Harapan
Kita (YHK), Ibu Tien Soeharto menugaskan Nusa Consultants untuk membuat
rencana induk dan studi kelayakan pembangunan TMII. Tugas tersebut pun selesai
dalam waktu 3,5 bulan.
Pada tanggal 30 Juni 1972, pembangunan Taman Mini dimulai tahap demi
tahap secara berkesinambungan. Berkat kerjasama semua potensi nasional, mulai dari
masyarakat di sekitar lokasi, pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan berbagai unsur
masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun pembangunan TMII tahap pertama
dinyatakan selesai.
Pada tanggal 20 April 1975, Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah"
yang kemudian disebut Taman Mini Indonesia Indah diresmikan. Berbagai aspek
kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern
dipamerkan di area seluas 150 hektar.
Sebagai kawasan wisata budaya Indonesia, TMII menampilkan berbagai macam
ikon penting yang juga harus dilestarikan. Ikon-ikon penting TMII tersebut, seperti
dikutip dari Instagram Kemensetneg RI, yaitu:
Ikon pertama adalah 33 anjungan daerah berarsitektur tradisional, yang juga
menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah.
Ikon yang paling banyak diketahui adalah danau dengan bentuk miniatur
kepulauan Indonesia (archipelago).
Ikon selanjutnya yakni Museum Indonesia yang memiliki koleksi budaya,
rumah tradisional dan pakaian adat dari penjuru daerah Indonesia.
Ikon yang terakhir adalah Istana Anak-Anak Indonesia, yakni bangunan utama
yang berbentuk istana mirip dengan dongeng Cinderella.
Untuk saat ini, Taman Mini Indonesia Indah masih ditutup dalam rangka
revitalisasi. Adapun bangunan-bangunan TMII yang direvitalisasi antara lain:
6
Museum Keong Mas
Lanskap Danau Archipelago
Pedestrian Anjungan
Viewing Tower
Kaca Benggala
Usai direvitalisasi, nantinya Taman Mini Indonesia Indah akan terdiri dari 70 persen
zona hijau dan 30 persen zona bangunan.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Wisata merupakan sarana yang mampu mengobati kepenatan dan
menyegarkan pikiran. Bagi siswa menengah, objek wisata yang cocok ialah wisata
yang mengacu pada pendidikan, sehingga mampu menambah wawasan dan
pengetahuan. Hal tersebut telah diterapkan pada kegiatan Studi Tour MTs N
Semarang, dimana objek wisata yang dikunjungi yaitu, sebagai berikut:
B. SARAN
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat
diberikan adalah pengelola dapat membuat inovasi baru untuk meningkatkan daya
tarik pengunjung, meningkatkan berbagai fasilitas yang ada, dan disertai guide wisata
pendidikan agar pengujung mendapatkan pemahaman yang lebih jelas.
8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN