Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KUNJUNGAN STUDY TOUR

YOGYAKARTA 2023

Di ajukan sebagai salah satu syarat mengikuti ujian sekolah di SMA 7 GARUT

Di susun oleh:

Nama siswa : Rosa Desviani Azzahra

NIS : 2021.10.268

Kelas : XII IPA 5

SMAN NEGERI 7 GARUT

Jalan Hanjuang Nomor 20 Bungbulang Garut 44165


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah di setujui dan di serahkan pada:

Hari : Jumat

Tanggal : 24 Januari 2023

Pembimbing I. Pembimbing II.

Suhendar, S.Pd. Ai Rismal Limiati, S.Pd.

Pembimbing III. Pembimbing Iv

Hendra Nugraha, S.Pd. Rukman Sukirman, S.Ip.

Mengetahui

Kepala Sekolah SMA NEGERI 7 GARUT

Drs.Asep Ansor Mujahidin, S.Pd

i|Page
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkanrahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapatmenyelesaikan “Laporan KUNJUNGAN
STUDY TOUR YOGYAKARTA 2023” dengan baik. Adapun laporan perjalanan ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantukami dalam pembuatan tugas laporan
ini.Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa adakekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada penulis sehingga kami dapat memperbaikinya.

Garut ……………………….

Penulis

ii | P a g e
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii

BAB 1...................................................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................................1

1.2 PERUMUSAN MASALAH......................................................................................................1

1.3 SISTEMATIKA PENULISAN.................................................................................................2

BAB 2...................................................................................................................................................3

2.1 DATA PRIMER.........................................................................................................................3

2.2 DATA SEKUNDER...................................................................................................................3

BAB 3...................................................................................................................................................4

3.1 CANDI BOROBUDUR.............................................................................................................4

3.2 CANDI PRAMBANAN.............................................................................................................7

3.3 HeHa Sky View........................................................................................................................10

3.4 UNIVERSITAS GADJAH MADA.........................................................................................11

3.5 TAMAN PINTAR....................................................................................................................12

3.6 MALIOBORO.........................................................................................................................13

3.7 PUSAT OLEH-OLEH BAKPIA PATOK..............................................................................14

BAB 4..................................................................................................................................................15

4. 1 KESIMPULAN.......................................................................................................................15

4.2 SARAN.....................................................................................................................................15

LEMBAR KERJA PESERTA.............................................................................................................16

iii | P a g e
iv | P a g e
BAB 1

1.1 LATAR BELAKANG

Belajar tidak hanya dilaksanakan di dalam ruangan tetapi juga dapatdilaksanakan di


luar ruangan. Hal ini dimaksudkan selain untuk mengurangikejenuhan juga berguna untuk
menambah wawasan siswa terhadap segalasesuatu yang mungkin belum mereka ketahui
selama ini.Salah satu bentuk pembelajaran luar ruangan adalah dengan mengadakan kegiatan
study tour.

Dalam kegiatan ini siswa diajak untuk belajar sambilmenikmati suasana pada suatu
obyek wisata, sehingga para siswa dapatmenambah pengetahuan dan pengalamannya.SMA 7
GARUT, tiap tahun pelajaran berusaha untuk secara rutin mengadakan kegiatan tudy tour.

Ini dengan tujuan agar kualitas keilmuan siswa-siswinya terus bertambah dan format
yang terus diperbaharui. Pada tahun pelajaran 2022/2023 kali ini SMA 7 GARUT
mengambil obyek pembelajaran (STUDY TOUR) serta dilaksanakan pada tangnggal 5 – 7
Januari 2023.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Rumusan Masalah

Ada beberapa bidang permasalahan yang akan kami bahas diantaranya :

A. Candi Borobudur

- Bagaimana sejarah candi borobudur ?

- Apa saja Struktur bangunan candi borobudur?

B. Candi Prambanan

- Bagaimana sejarah candi Prambanan?

- Apakah Candi Prambanan Menjadi tempat Beribadah umat Hindu?

C. heha Sky View

D. Universitas Gadjah Mada

E. Taman pintar

• Bagaimana latar belakang taman pintar terbentuk ?

• Zona apa saja yang terdapat didalam taman pintar ?

F. Malioboro

1|Page
• Bagaimana sejarah malioboro ?

• Bagaimana asal-usul jalan malioboro ?

1. 3 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : Pendahuluan,berisi latar belakang Masalah, perumusan masalah,tujuan
kunjungan,manfaat kunjungan, sistematika penulisan

BAB II : metodologi pengumpulan data,Data primer,Data sekunder

BAB III : laporan hasil perjalanan ke Yogyakarta,berisi candi Borobudur,candi


Prambanan,taman pintar,heha sky view, universitas gadjah Mada Malioboro dan pembahasan

BAB IV : penutupan berisi tentang saran dan kesimpulan

2|Page
BAB 2
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA

2.1 DATA PRIMER


Data primer ialah data yang di peroleh dengan cara penelitian terjun langsung
kelapangan.data primer di dapatkan dari suatu sumber informan yaitu individu maupun
kelompok seperti hasil wawancara yanh di lakukan oleh peneliti data primer mencakup
anatara lain; catatan hasil wawancara,hasil observasi lapangan,data data mengenai
informan,pada menelitian ini menggunakan data primer berupa hasil observasi yang di
lakukan

2.2 DATA SEKUNDER


Data sekunder adalah data yang di peroleh dengan cara mengambil data dari sumber
sumber yang telah ada. Data ini di gunakan untuk mendukung data primer yang telah di
peroleh. Data sekunder mencakup antara lain; bahan pustaka, literatur, penelitian
terdahulu,buku dan lain sebagainya.pada penelitian ini menggunakan data sekunder berupa
data dari dokumen ataupun arsip biaya perjalanan

3|Page
BAB 3
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KE YOGYAKARTA

3.1 CANDI BOROBUDUR

Candi Borobudur (Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦧꦫꦧꦸꦝꦸꦂ, translit. Candhi Båråbudhur) adalah


sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi
ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat
Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi dengan banyak stupa ini
didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada
masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di
dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.Monumen ini terdiri atas
enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada
dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca

Buddha.Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di


dunia.Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi
oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha
tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan)
Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci
untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat
manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran
Buddha.Para peziarah masuk melalui sisi timur dan memulai ritual di dasar candi dengan
berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan
berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah
Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak
berwujud). Dalam perjalanannya para peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan
tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada
dinding dan pagar langkan.

Sumber lain menyebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Raja Wisnu dimulai tahun
770 M dan selesai pada tahun 842. Pada tahun 928 dan 1006 candi ini ditinggalkan oleh

4|Page
Kerajaan Medang masa pemerintahan Empu Sindok yang ekspansi melakukan ekspansi ke
Jawa Timur. Perpindahan ini dikarenakan adanya letusan gunung berapi disekitar wilayah
Mataram Kuno.

Sempat terbengkalai Candi Borobudur kemudian ditemukan kembali oleh Sir Thomas
Stamford Raffles pada tahun 1814 ketika mengunjungi Semarang. Temuan ini didasarkan
pada laporan laporan temuan batu berukir di bukit di desa Bumisegoro, Karesidenan
Magelang. Bukit tersebut diyakini sebagai sisa – sisa bangunan candi atau dinamakan budur.
Raffles kemudian mengutus utusannya bernama Cornelius untuk melakukan penelitian pada
tahun 1814 dan melakukan pembersihan dimulai tahun 1817, 1825 dan 1835.

Struktur Candi Borobudur


Candi Borobudur memiliki 3 struktur besar yaitu:

•Kamadhatu (Kaki Candi)

Bagian paling bawah dari Candi


Borobudur adalah Kamadhatu sebagai kaki candi yang melambangkan kehidupan manusia di
dunia yang penuh dengan keburukan, nafsu dan dosa,Pada bagian bawah terdapat banyak
tumpukan batu yang diperkirakan sebagai penopang dari badan candi. Terdapat 160 relief
yang menjelaskan Karmawibhangga Sutra yaitu hukum sebab akibat.

5|Page
• Rupadhatu (Tubuh Candi)
Bagian tengah dinamakan Rupadhatu
yang menggambarkan kehidupan manusia
yang terbebas dari hawa nafsu namun masih
terikat dengan hal duniawi. Struktur
rupadhatu berupa empat teras berbentuk
persegi. Pada bagian dinding terdapat hiasan
relief.

• Arupadhatu (Atas Candi)

Bagian paling atas Candi Borobudur dinamakan Rupadhatu yang menggambarkan


kehidupan manusia yang telah terbebas dari urusan duniawi dan spiritual paling tinggi.
Tingkatan ini menjadi simbol Sang Buddha yang telah mencapai kesempurnaan. Secara
keseluruhan terdapat 504 patung Buddha dengan sikap meditasi serta enam posisi tangan
berbeda.

Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia

Candi Borobudur ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, pada konferensi
15 di Perancis, untuk ditinjau dan diawasi.Untuk melakukan peninjauan secara khusus
warisan dunia ini, pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran candi Borobudur yang
diketuai oleh Prof. Ir. Roosseno. UNESCO pun menyediakan sebesar 5 juta dolar AS untuk
pemugaran candi Borobudur.Pemugaran tersebut kemudian diresmikan oleh Presiden
Soeharto pada tahun 1973 dan terjadi hingga tahun 1984. Kemudian pada tahun 1991, candi
Borobudur secara resmi ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO.

6|Page
Setiap hari selalu dikunjungi oleh
pengunjung yang jumlahnya hingga ribuan. Hal
tersebut seiring dengan banyaknya sampah yang ada
di kawasan tersebut. Untuk mengurangi sampah
yang ada di kawasan wisata dilakukan pemisahan
sampah. Sementara untuk sampah organik diolah
kembali untuk dijadikan sebagai pupuk kompos,
nantinya kompos tersebut bisa dimanfaatkan untuk
merawat tanaman yang ada. Sampah berupa botol
plastik bekas air mineral dimanfaatkan untuk
menarik daya pengunjung. Botol plastik ditata
sedemikian rupa sehingga membentuk seni instalasi berupa sebuah tulisan dn bola raksasa.

3.2 CANDI PRAMBANAN


Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang
(Hanacaraka:ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦥꦿꦩ꧀ꦧꦤꦤ꧀, Candhi
Prambanan) adalah kompleks candi Hindu terbesar di
Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi.
Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa
utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta,
Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai
dewa pemusnah. Berdasarkan prasati Siwagrha
nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahsa
Sansekerta yang bermakna ‘Rumah Siwa’), dan
memang di garbagriha (ruang utama) candi ini
bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga
meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa
Siwa lebih diutamakan.

Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambana Desa Bokoharjo, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta dan kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah kurang lebih 17
kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan
Semaranag, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa
Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak
di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten Jawa Tengah.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di
Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini
berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi
Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah
kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia
Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.

7|Page
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi
oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, pada
masa kerajaan Medang Mataram.

Etimologi

Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga merupakan
perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna
“Brahman Agung” yaitu Barhman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat
digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu. Pendapat
lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu
dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama
“Prambanan” berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung
atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan
menjalankan keselarasan jagat.

Nama lain dari Prambanan dapat berarti 5 (lima) gunung yang dalam bahasa
Khmer/Kamboja 5 (lima) adalah Pram dan ba0 tahun dan Jayawarman ke 2 yang pernah di
Jawa merupaknam adalah gunung (ប្រាំភ)្នំ . Hal ini menggambarkan 5 puncak gunung dari
Himalaya di India. Mengingat pada saat yang sama dalam kronik Khmer bahwa Bangsa Jawa
pernah menjajah Khmer salama 20an pahlawan yang membebaskan Khmer dari dominasi
Jawa.

Nama asli kompleks candi Hindu ini adalah nama dari Bahasa Sansekerta, Siwagrha
(Rumah Siwa) atau Siwalaya (Alam Siwa), berdasarkan Prasasti Siwagrha yang bertarikh 778
Saka (856 Masehi). Trimurti dimuliakan dalam kompleks candi ini dengan tiga candi
utamanya memuliakan Brahma, Siwa, dan Wisnu. Akan tetapi Siwa Mahadewa yang
menempati ruang utama di candi Siwa adalah dewa yang paling dimuliakan dalam kompleks
candi ini.

Kompleks candi

Model arsitektur rekonstruksi kompleks candi Prambanan, aslinya terdapat 240 candi
berdiri di kompleks ini. Pintu masuk ke kompleks bangunan ini terdapat di keempat arah
penjuru mata angin, akan tetapi arah hadap bangunan ini adalah ke arah timur, maka pintu
masuk utama candi ini adalah gerbang timur. Kompleks candi Prambanan terdiri dari:

3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma

3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa

2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi
utara dan selatan

4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman dalam atau
zona inti

4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti

8|Page
224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari barisan
terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68

Maka terdapat total 240 candi di kompleks Prambanan.

Arsitektur

Penampang candi Siwa

Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu yang


berdasarkan kitab Wastu Sastra. Denah candi megikuti pola mandala, sementara bentuk candi
yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu. Prambanan memiliki nama asli
Siwagrha dan dirancang menyerupai rumah Siwa, yaitu mengikuti bentuk gunung suci
Mahameru, tempat para dewa bersemayam. Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model
alam semesta menurut konsep kosmologi Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan ranah,
alam atau Loka.

Seperti Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari yang
kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama, tiap konsep Hindu ini
memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada hakikatnya hampir sama. Baik
lahan denah secara horisontal maupun vertikal terbagi atas tiga zona:

Bhurloka(dalam Buddhisme: Kamadhatu), adalah ranah terendah makhluk yang fana;


manusia, hewan, juga makhluk halus dan iblis. Di ranah ini manusia masih terikat dengn
hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak suci. Halaman terlar dan kaki candi
melambangkan ranah bhurloka.

Bwahloka(dalam Buddhisme: Rupadhatu), adalah alam tegah, tempat orang suci, resi,
pertapa, dan dewata Di alam ini manusia mulai melihat cahaya kebenaran. Halaman tengah
dan tubuh candi melambangkan ranah bwahloka.

Swahloka (dalam Buddhisme: Arupadhatu), adalah ranah trtinggi sekaligus tersuci tempat
para dewa bersemayam, juga disebut swargaloka. Halaman dalam dan atap candi
melambangkan ranah swahloka. Atap candi-candi di kompleks Prambanan dihiasi dengan
kemuncak mastaka berupa ratna (Sanskerta: permata), bentuk ratna Prambanan merupakan
modifikasi bentuk wajra yang melambangkan intan atau halilintar. Dalam arsitektur Hindu
Jawa kuno, ratna adalah sandingan Hindu untuk stupa Buddha, yang berfungsi sebagai
kemuncak atau mastaka candi.

Ratusan umat Hindu DI Yogyakarta


melakuan prosesi upacara
persembahyangan untuk merayakan Hari
Suci Galungan di pelataran Candi
Prambanan, Yogyakarta, Hari Raya
Galungan adalah momen untuk
memperingati terciptanya alam semesta,
dan sebagai ucapan syukur atas apa yang

9|Page
sudah diberikan Sang Hyang Widi Wasa dengan melakukan persembahan dan
persembahyangan. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) DIJ I Nyoman Warta
mengatakan bahwa momentum Galungan yang memperingati terciptanya alam semesta
beserta seluruh isinya ini harus memberikan yang terbaik dalam hidupnya, baik untuk sesama
manusia maupun untuk alam semesta yang telah memberikan penghidupan.

“Maka Tuhan akan memberikan lebih. Apa pun yang kita kerjakan tulus, bekerja dengan
baik. Perbedaan itu bukan masalah, namun justru anugerah. Saling menghormati dan
toleransi,”

Galungan dirayakan oleh umat Hindu sebagai hari perayaan kemenangan Dharma
(kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

Sejarah:

Galungan pertama kali dirayakan pada malam bulan purnama tanggal 15, tahun Saka
804 atau 882 Masehi. Perayaan Galungan sempat terhenti dan dihidupkan kembali oleh Raja
Sri Jayakasunu. Galungan dirayakan untuk memperingati kemenangan Dewa Indra melawan
Mayadenawa atau kebaikan melawan kejahatan. Masyarakat Yogyakarta percaya roh para
leluhur akan pulang ke rumah di hari itu sehingga wajib menyambutnya dengan doa dan
persembahan. Inti dari Galungan adalah manusia harus mampu mengendalikan hawa nafsu
yang bisa mengganggu ketenteraman batin dan kehidupan.

3.3 HeHa Sky View

Nama “HeHa” sendiri merupakan gabungan


nama pemilik tempat wisata ini, yaitu Herry
Zudianto dan rekan bisnisnya yaitu Handoyo
Mawardi. Lokasi HeHa Sky View terletak di
Jalan Dlingo-Patuk No.2, Desa Patuk,
Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta

Salah satu destinasi wisata favorit yang


menawarkan pemandangan terbaik kota Yogyakarta dan sekitarnya “dari lantai 2”. Terletak
di kawasan perbukitan Gunungkidul, HeHa Sky View hanya berjarak 40 menit dari pusat
Kota Yogyakarta.

HeHa Sky View juga menyediakan restoran berkonsep modern dengan menu yang lezat dan
berbagai food stall yang bisa menjadi alternatif untuk mencicipi aneka jenis kuliner. Jangan
lupa untuk mengabadikan momen di beragam spot foto yang cantik untuk selfie atau foto
bersama.

10 | P a g e
3.4 UNIVERSITAS GADJAH MADA

Universitas Gadjah Mada (UGM)


ꦈꦤꦶꦮ꦳ꦼꦂꦱꦶꦠꦱ꧀ꦒꦗꦃꦩꦢ adalah
perguruan tinggi negeri di Daerah Istimewa
Yogyakarta, Indonesia. Universitas Gadjah
Mada merupakan perguruan tinggi pertama
yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia
setelah Indonesia merdeka. UGM berdiri
pada tanggal 19 Desember 1949 dengan
mengukuhkan Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan
Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi
Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember
1949.

Nama Gadjah Mada juga memiliki makna tersendiri, mengandung semangat serta teladan
Mahapatih Gadjah Mada yang berhasil mempersatukan nusantara. Teladan ini diterjemahkan
ke dalam rumusan jati diri UGM sebagai universitas nasional, universitas perjuangan,
universitas Pancasila, universitas kerakyatan dan universitas pusat kebudayaan.

Pada awal pendiriannya, UGM memiliki 6 fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas
Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra dan Filsafat, Fakultas Pertanian, Fakultas
Kedokteran Hewan. Kegiatan perkuliahan masa itu dilakukan di Sitinggil dan Pagelaran,
dengan memanfaatkan ruangan-ruangan kamar dan fasilitas di lingkungan Kraton
Yogyakarta.

Baru pada tahun 1951 pembangunan fisik kampus bulaksumur dimulai, dan memasuki
decade 1960-an UGM sudah memiliki berbagai fasilitas seperti rumah sakit, pemancar radio,
serta sarana lain yang mendukung proses pembelajaran bagi mahasiswa juga untuk melayani
kepentingan masyarakat. Kini, UGM memiliki 18 Fakultas, satu Sekolah Pascasarjana, serta
satu Sekolah Vokasi dengan puluhan program studi.

Moto: Mengakar Kuat, Menjulang Tinggi.

11 | P a g e
3.5 TAMAN PINTAR

Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an, terutama Teknologi
Informasi, pada gilirannya telah menghantarkan peradaban manusia menuju era tanpa batas.
Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya menjanjikan
kemudahan-kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia.

Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan wujud kepedulian


terhadap pendidikan, maka Pemerintah Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide untuk
Pembangunan “Taman Pintar”. Disebut “Taman Pintar”, karena di kawasan ini nantinya para
siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam

12 | P a g e
pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus
berekreasi.

Dengan Target Pembangunan Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada


siswa mulai dari dini, harapan lebih luas kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa
Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga
berusaha untuk dapat menciptakan teknologi sendiri.Bangunan Taman Pintar ini dibangun di
eks kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan tetap adanya keterkaitan yang erat
antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada di sekitarnya, seperti
Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan Gedung Agung.

Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan
pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD Timur, yang
diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo.

Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai
I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang
Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri
Sultan Hamengku Buwono X.

Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak Presiden dan
Gedung Memorabilia. Dengan selesainya tahapan pembangunan, Grand Opening Taman
Pintar dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2008 yang diresmikan oleh Presiden RI,
Susilo Bambang Yudhoyono.

Zona apa saja yang terdapat didalam taman pintar ?

•Playground

Sebagai ruang publik dan penyambutan bagi pengunjung Taman Pintar. Menyediakan
berbagai peralatan peraga yang menyenangkan bagi anak dan keluarga. Dapat diakses secara
cuma-cuma/gratis

•Gedung PAUD Barat dan Gedung PAUD Timur

Menampilkan peralatan peraga dan permainan edukasi bagi anak-anak, khususnya anak usia
Pra-TK sampai dengan TK.

•Gedung Oval - Kotak

Menampilkan berbagai peralatan peraga berbasis edukasi sains yang dikemas menyenangkan
dan dapat diperagakan. Dapat diakses oleh semua lapisan pengunjung.

•Gedung Memorabilia

Menampilkan peralatan peraga tentang pengetahuan sejarah Indonesia, seperti sejarah


Kasultanan dan Paku Alaman Yogyakarta, Tokoh-tokoh Pendidikan, dan Tokoh-tokoh
Presiden RI hingga saat ini

13 | P a g e
•Planetarium

Menampilkan peralatan peraga berbentuk pertunjukan film pengetahuan tentang antariksa


dan tata surya.

3.6 MALIOBORO

14 | P a g e
Jalan Malioboro (Jawa: ꦢꦭꦤ꧀ꦩꦭꦶꦪꦧꦫ, translit. Dalan
Maliabara) adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di
Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga
ke persimpangan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Secara
keseluruhan, kawasan Malioboro terdiri atas Jalan Margo Utomo,
Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan
poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.

Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan ini, antara lain


Tugu Yogyakarta, Stasiun Yogyakarta, Gedung Agung, Pasar
Beringharjo, Kantor DPRD DIY, Benteng Vredeburg, Hotel Grand
Inna, Komplek Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta,
dan Monumen Serangan Umum 1 Maret.

Jalan Malioboro terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan
khas Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual kuliner Jogja seperti
gudeg. Jalan ini juga terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering
mengekspresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, happening art,
pantomim, dan lain-lain.

3.7 PUSAT OLEH-OLEH BAKPIA PATOK

Bakpia adalah kue tradisional yang diisi dengan kacang hijau. Camilan ini sering dijual
sebagai oleh-oleh. Ada banyak toko bakpia di Yogyakarta, salah satu yang paling terkenal
adalah Bakpia Pathok 25.

bakpia tersebut sebenarnya berasal dari China. Nama aslinya adalah tou luk pia yang artinya
kue kacang hijau. Sedangkan bakpia mulai diproduksi di desa Pathuk, Yogyakarta sekitar
tahun 1948.

Sebelum menjadi bakpia pathok 25, Dalam buku tersebut juga disebutkan bahwa penemu
bakpia yang pertama adalah Kwik Sun Kwok. Namun saat itu bakpia masih dijual di pasar
retail. Kemasannya juga tidak memiliki label dan menggunakan tanda. Penontonnya juga

15 | P a g e
masih sangat terbatas. Bakpia kemasan dengan merek dagang mulai muncul sekitar tahun
1980. Sejak saat itu, bakpia mulai dikenal masyarakat luas.

BAB 4

4. 1 KESIMPULAN
Program Study Tour Road To Yogyakarta yang di selenggarakan oleh pihak sekolah
memberikan dampak positif bagi siswa-siswi, bukan hanya dapat bersenang-senang saja
melainkan kita dapat mengetahui bangunan bersejarah dan obyek wisata yang sudah
mendunia. Kegiatan Study Tour merupakan salah satu metode pembelajaran yang berdampak
positif dari sekian banyak metode. Semoga kegiatan Study Tour dapat meningkatkan
kesadaran siswa/siswi dalam mengimbangi perkembangan zaman yang serba modern guna
berkompetisi menghadapi globalisasi.

4.2 SARAN
Adapun saran-saran yang bias penulis berikan untuk teman-teman semua:

-Dengan adanya kegiatan ini harusnya di ambil manfaatnya.

-Study Tour hendaknya dijadikan sebagai pengembangan potensi diri bukan untuk ajang
bersenang-senang saja.

-Program Study Tour sebaiknya terus di adakan dengan mengunjungi tempat-tempat yang
ada di Indonesia.

-Seharusnya siswa/siswi mentaati peraturan atau tata tertib yang telah diberikan oleh panitia.

16 | P a g e
LEMBAR KERJA PESERTA

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Ujang pergi ke Borobudur. Jarak rumah Ujang ke Borobudur 400km. Jarak tersebut
ditempuh Ujang dengan naik bis kecepatan rata-rata 70km/jam, namun diperjalanan
istirahat selama 2 jam, Bila Ujang berangkat dari rumah pukul 20.00, maka ia sampai di
Borobudur pukul.. (Matematika)

Jawab:

Diketahui: kecepatan Rata-rata= 70km/jam

Istirahat= 2jam

Berangkat= 20.00

Ditanyakan: tiba di Borobudur?

Jawab: t= s_v= 400km/ 70km/jam= 40/7 jam

1 jam= 60 menit

40/7x60= 343 menit= 5 jam 7 menit

Jam tiba= jam berangkat + waktu istirahat + waktu tempuh

=20.00 + 2 jam + 5 jam 7 menit

=03.07

Jadi, Ujang sampai di Borobudur pukul 03.07

17 | P a g e
2. Jarak kota Garut dengan Borobudur adalah 400 kilometer. Jika teman-teman ingin
menempuhnya menggunakan mobil dengan kecepatan 80 km/jam. Berapakah waktu
yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut?(fisika)

Jawab:

Dik: kecepatan (v) : 80 km/jam

Jarak (s) : 400 km/jam

Ditanya : waktu (t)?

Jawab:

t= a/v

t= 400/80= 5 jam

Jadi waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut adalah 5 jam.

3. Jelaskan sejarah berdirinya Yogyakarta dan mengapa Yogyakarta di sebut Daerah


Istimewa!(sejarah)

Jawab:

Berdirinya Kota Yogyakarta berawal dari adanya Perjanjian Gianti pada Tanggal 13 Februari
1755 yang ditandatangani Kompeni Belanda di bawah tanda tangan Gubernur Nicholas
Hartingh atas nama Gubernur Jendral Jacob Mossel. Isi Perjanjian Gianti : Negara Mataram
dibagi dua : Setengah masih menjadi Hak Kerajaan Surakarta, setengah lagi menjadi Hak
Pangeran Mangkubumi. Dalam perjanjian itu pula Pengeran Mangkubumi diakui menjadi
Raja atas setengah daerah Pedalaman Kerajaan Jawa dengan Gelar Sultan Hamengku
Buwono Senopati Ing Alega Abdul Rachman Sayidin Panatagama Khalifatullah.

Setelah selesai Perjanjian Pembagian Daerah itu, Pengeran Mangkubumi yang bergelar
Sultan Hamengku Buwono I segera menetapkan bahwa Daerah Mataram yang ada di dalam
kekuasaannya itu diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat dan beribukota di Ngayogyakarta
(Yogyakarta). Ketetapan ini diumumkan pada tanggal 13 Maret 1755.

Tempat yang dipilih menjadi ibukota dan pusat pemerintahan ini ialah Hutan yang disebut
Beringin, dimana telah ada sebuah desa kecil bernama Pachetokan, sedang disana terdapat
suatu pesanggrahan dinamai Garjitowati, yang dibuat oleh Susuhunan Paku Buwono II dulu
dan namanya kemudian diubah menjadi Ayodya. Setelah penetapan tersebut diatas
diumumkan, Sultan Hamengku Buwono segera memerintahkan kepada rakyat membabad
hutan tadi untuk didirikan Kraton.

Sebelum Kraton itu jadi, Sultan Hamengku Buwono I berkenan menempati pasanggrahan
Ambarketawang daerah Gamping, yang tengah dikerjakan juga. Menempatinya pesanggrahan
tersebut resminya pada tanggal 9 Oktober 1755. Dari tempat inilah beliau selalu mengawasi
dan mengatur pembangunan kraton yang sedang dikerjakan.

18 | P a g e
Setahun kemudian Sultan Hamengku Buwono I berkenan memasuki Istana Baru sebagai
peresmiannya. Dengan demikian berdirilah Kota Yogyakarta atau dengan nama utuhnya ialah
Negari Ngayogyakarta Hadiningrat. Pesanggrahan Ambarketawang ditinggalkan oleh Sultan
Hamengku Buwono untuk berpindah menetap di Kraton yang baru. Peresmian mana terjadi
Tanggal 7 Oktober 1756.

Sebagai Daerah Otonom setingkat Propinsi, Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk dengan
Undang-undang No.3 tahun 1950, sesuai dengan maksud pasal 18 UUD 1945 tersebut.
Disebutkan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta adalah meliputi bekas Daerah/Kasultanan
Yogyakarta dan Daerah Pakualaman. Sebagai ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
Kota Yogyakarta kaya predikat, baik berasal dari sejarah maupun potensi yang ada, seperti
sebagai kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota pariwisata.

4. Membuat teks deskriptif tentang kota yogyakarta (minimal sejarah dan semboyan
yogyakarta, atau teks naratif tentang prambanan! (bahasa inggris)

Jawab:

Legend of Prambanan Temple

Once upon a time, there was a powerful prince named Bandung Bondowoso. In a war,
Bandung Bondowoso killed Prabu Baka. Then, Bandung Bondowoso fell in love with
Prabu Baka’s daughter named Roro Jonggrang.

Bondowoso wanted to marry this beautiful princess. However, princess hated him
because he had killed her father. Roro Jonggrang was thinking of a way to refuse
Bodowoso’s marriage proposal. Finally, she decided to marry Bandung Bondowoso if he
could build a thousand temples before dawn.

Being helped by genies, Bondowoso built many temples very fast. Roro Jonggrang
wanted to fail him. She asked all women in her village to hit rice so rooster crowed
signing that morning was coming. All genies left their project until 999 temples. They
thought morning came afterward.

Finally, Bondowoso knew that Roro Jonggrang tricked him. He got very angry so he
cursed Roro Jonggrang into a rock statue “Arca”. Roro Jonggrang statue is inside Candi
Prambanan to complete the project of a thousand temples.

5. Buatlah sebuah puisi atau pantun dengan tema Yogyakarta! (Bahasa Indonesia)

Jawab:

Sejuta Kenangan tentangmu, Yogyakarta

Jejak langkahku mengalun di hangatnya senja kota pelajar. Menuliskan ribuan helai cerita,
antara kawan dan sajak cinta. Tiada terkira, alunan seni budaya menghipnotis sukma ku,

19 | P a g e
tak ingin beranjak meski satu windu berlalu. Kota ini, menghidupiku dengan banyak
sahabat, yang aku rindu. Dan tanah lapang yang membangun ragaku, menjadi kisah sendu
di dalam kalbu.

maka kugoreskan pena yang berasal dari cinta

kuguratkan semangat yang terpatri bersama rindu yang tertanam

rindu pada hijau yang membuatku terpukau

rindu pada bunga-bunga kertas yang bersikukuh tetap utuh meski kemarau semakin pias

di kota ini sejuta kenangan memberi arti pada labirin kehidupan

di kota ini kemesraan dan kesahajaan satu kesatuan

utuh membalut hari mengisi ruang-ruang hati

kepadamu Yogyakarta kukabarkan sebutan seribu Ilmu

kepadamu Yogyakarya kalimat-kalimat cintaku menguar di udara menggores di tanah dan


mengaliri air-air Tanah Istimewa.

6. Kota Yogyakarta memiiki sejarah panjang tentang perkembangan ajaran islam, salah satu
bagian sejarah tersebut adalah berdirinya masjid kaumam yang berada di sebelah barat
alun-alun Yogyakarta atau barat daya dari malioboro, di masjid tersebut pernah terjadi
konflik kira kira pada tahun 1897 M perihal arah kiblat, masalahnya adalah arah kiblat
masjid kaumam tidak tepat, kemudian di koreksi oleh tokoh muda namun para sepuh
masjid kaumam menolak koreksi tersebut, maka terjadilah konflik itu, namun
allhamdulilah konflik tersebut selesai bahkan sampai sekarang kalian dapat
membuktikannya di masjid kaumam alur shaf tidak lurus tapi agak miring ke arah barat
laut karena bangunan masjid tidak pernah dipugar, dan kejadian tersebut menjadi insfirasi
bagi seluruh umat muslim se indonesia untuk kemudian membetulkan arah kiblat yang
asalnya ke arah barat menjadi 24 derajat ke arah barat laut.Siapakah tokoh muda yang
dimaksud dalam bacaan tersebut ? (PAI)

Jawab:

Pendiri Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta pada tahun 1773 adalah Sultan
Hamengkubuwono I yang juga pendiri Kesultanan Yogyakarta.

7. Jelaskan sistem pemerintahan di kesultanan kraton Yogyakarta ! ( PKn)

Jawab:

Sistem pemerintahan

Pemerintahan Kesultanan Yogyakarta mulanya diselenggarakan dengan menggunakan


susunan pemerintahan warisan dari Mataram. Pemerintahan dibedakan menjadi dua urusan
besar yaitu Parentah Lebet (urusan dalam) yang juga disebut Parentah Hageng Karaton,

20 | P a g e
dan Parentah Jawi (urusan luar) yang juga disebut Parentah Nagari. Sultan memegang
seluruh kekuasaan pemerintahan negara. Dalam menjalankan kewajibannya sehari-hari
Sultan dibantu lembaga Pepatih Dalem yang bersifat personal.

Pada mulanya pemerintahan urusan dalam dan urusan luar masing-masing dibagi menjadi
empat kementerian yang dinamakan Kanayakan. Kementerian urusan dalam adalah:

(1) Kanayakan Keparak Kiwo, dan

(2) Kanayakan Keparak Tengen,

yang keduanya mengurusi bangunan dan pekerjaan umum;

(3) Kanayakan Gedhong Kiwo, dan

(4) Kanayakan Gedhong Tengen,

yang keduanya mengurusi penghasilan dan keuangan.

Kementerian urusan luar adalah

(5) Kanayakan Siti Sewu, dan

(6) Kanayakan Bumijo,

yang keduanya mengurusi tanah dan pemerintahan;

(7) Kanayakan Panumping, dan

(8) Kanayakan Numbak Anyar,

yang keduanya mengurusi pertahanan.

Masing masing kementerian dipimpin oleh Bupati Nayaka yang karena jabatannya juga
merupakan komandan militer yang memimpin pasukan kerajaan dalam peperangan.

Untuk menangani urusan agama, Sultan membentuk sebuah badan khusus yang disebut
dengan Kawedanan Pengulon. Badan ini mengurus masalah peribadatan, perawatan
masjid-masjid kerajaan, dan upacara-upacara keagamaan istana, serta urusan peradilan
kerajaan dalam lingkungan peradilan syariat Islam. Urusan regional di luar ibu kota dibagi
menjadi beberapa daerah administratif yang dikepalai oleh pejabat senior dengan pangkat
Bupati. Mereka dikoordinasi oleh Pepatih Dalem. Tugas-tugasnya meliputi pengelolaan
administrasi lokal, hukum dan peradilan, pemungutan pajak dan pengiriman hasil panenan
melalui bawahannya, Demang, dan Bekel.

Setidaknya sampai 1792 Kesultanan Yogyakarta secara de facto merupakan negara


merdeka dan VOC hanyalah mitra yang sejajar. Untuk menjamin posisinya maka VOC
menempatkan seorang Residen di Yogyakarta untuk mengawasi Kesultanan. Kedudukan
Residen ini mulanya berada di bawah Sultan dan sejajar dengan Pepatih Dalem. Daendels

21 | P a g e
menaikkan kedudukan Residen menjadi Minister, yang merupakan menteri Raja/Ratu
Belanda dan mewakili kehadiran Gubernur Jenderal.

Dengan kedatangan Raffles sistem pemerintahan berubah lagi. Sultan tidak diperbolehkan
mengadakan hubungan dengan negara lain sebab kedaulatan berada di tangan pemerintah
Inggris. Begitu pula dengan Pepatih Dalem, Pengurus Kerajaan (Rijkbestuurder), diangkat
dan diberhentikan berdasar kebutuhan pemerintah Inggris dan dalam menjalankan
pekerjaannya harus sepengetahuan dan dengan pertimbangan Residen Inggris. Sultan mulai
dibebaskan dari pemerintahan sehari-hari yang dipimpin oleh Pepatih Dalem yang
dikontrol oleh Residen.

Selepas Perang Diponegoro selesai pada 1830, pemerintahan Nagari yang berada di tangan
Pepatih Dalem dikontrol secara ketat oleh Belanda untuk mencegah terjadinya
pemberontakan. Kesultanan Yogyakarta secara de facto dan de jure menjadi negara
protektorat dari Koninklijk der Nederlanden, dengan status swapraja (zelfbestuurende
landschappen). Selain itu, pemerintah Hindia Belanda selalu mengajukan perjanjian politik
yang dinamakan kontrak politik bagi calon sultan yang akan bertakhta. Perjanjian ini
diberlakukan terhadap Sultan Hamengkubuwana V hingga Sultan Hamengkubuwana IX.
Kontrak politik terakhir dibuat pada 18 Maret 1940 antara Gubernur Hindia Belanda untuk
Daerah Yogyakarta, Lucien Adam dengan HB IX.

Pada 1900-an Belanda mencampuri birokrasi pemerintahan Kesultanan secara intensif


dengan maksud memasukkan birokrasi barat modern. Untuk membiayai birokrasi tersebut
maka pada 1915 APBN Kesultanan Yogyakarta dibagi menjadi dua yaitu APBN untuk
Parentah Ageng Karaton dan APBN untuk Parentah Nagari yang berada dalam kontrol
Hindia Belanda. Untuk belanja dan mengurus keperluan istana, setiap tahun Sultan
mendapat uang ganti rugi yang disebut Daftar Sipil yang ditentukan dalam kontrak politik
yang dibuat sebelum Sultan ditakhtakan. Dengan demikian Sultan benar benar tersingkir
dari pemerintahan Nagari dan hanya berperan di istana saja.

Perubahan besar dalam pemerintahan terjadi pada saat Sultan Hamengkubuwana IX (HB
IX) naik takhta pada tahun 1940, khususnya selama pendudukan Jepang (1942-1945).
Secara perlahan namun pasti, Hamengkubuwana IX melakukan restorasi (bandingkan
dengan restorasi Meiji). Ia membentuk badan-badan pemerintahan baru untuk menampung
urusan pemerintahan yang diserahkan oleh Tentara Pendudukan Jepang. Badan tersebut
dinamakan Paniradya yang masing-masing dikepalai oleh Paniradyapati. Paniradyapati
tidak lagi berada di bawah kekuasaan Pepatih Dalem melainkan langsung berada di bawah
kekuasaan sultan. Dengan perlahan namun pasti, ia memulihkan kembali kekuasaannya
selaku kepala pemerintahan.

Pada pertengahan 15 Juli 1945, Pepatih Dalem terakhir, KPHH Danureja VIII,
mengundurkan diri karena memasuki usia pensiun. Sejak saat itu Sultan tidak menujuk lagi
Pepatih Dalem sebagai penggantinya melainkan mengambil alih kembali kekuasaan
pemerintahan negara. Sebagai kelanjutannya birokrasi kesultanan dibedakan menjadi dua
bagian yaitu urusan dalam istana (Imperial House) dan urusan luar istana. Urusan dalam
istana ditangani oleh Parentah Hageng Karaton yang mengkoordinasikan seluruh badan
22 | P a g e
maupun kantor pemerintahan yang berada di istana yang terdiri dari beberapa badan atau
kantor. Semuanya di pimpin dan diatur secara langsung oleh saudara atau anak keturunan
Sultan.

Sultan memimpin sendiri lembaga luar istana, yang terdiri dari beberapa Paniradya yang
dipimpin oleh Bupati. Daerah di sekitar istana dibagi menjadi lima kabupaten yang
administrasi lokalnya dipimpin oleh Bupati. Setelah kemerdekaan, sebagai konsekuensi
integrasi kesultanan pada Republik Indonesia, status dan posisi serta administrasi
Kesultanan dijalankan berdasar peraturan Indonesia. Kesultanan diubah menjadi daerah
administrasi khusus dan Sultan menjadi Kepala Daerah. Kesultanan menjadi bagian dari
republik modern sebagai provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

8. Ketika anda memasuki kawasan candi Borobudur, anda akan menemukan beragam relief.
Jelaskan pengertian relief? Apa perbedaan relief di candi Borobudur dan candi
prambanan! (seni budaya)

Jawab:

Relief adalah seni pahat dan ukiran 3-dimensi yang biasanya dibuat di atas batu. Bentuk
ukiran ini biasanya dijumpai pada bangunan candi, kuil, monumen dan tempat bersejarah
kuno.karya seni pahatan yang menampilkan bentuk dan gambar yang berbeda di antara
permukaan sekitarnya.

Borobudur adalah candi bercorak Budha sementara Prambanan bercorak Hindu.

Perbedaan Struktur Candi: Bentuk puncak candi Hindu dan Budha memiliki perbedaan.
Pada candi Budha, puncaknya berbentuk kubus atau biasa disebut stupa. Sedangkan pada
candi Hindu, bentuk puncaknya meruncing berbentuk tabung atau disebut ratna.

Perbedaan Relief Candi: Candi Hindu memiliki relief yang menceritakan kisah Ramayana,
Mahabharata, Garudeya, dan kisah-kisah Hindu lainnya. Sedangkan relief pada candi
Budha menggambarkan kisah-kisah Buddha seperti Jataka, Lalitavistara, dan lain-lain.

9. Berdasarkan pengamatan anda secara langsung di taman pintar khusunya di zona


pengolahan sampah, coba klasifikasikan jenis pengolahan sampah yang ada! Uraikan salah
satu cara pengolahan sampah yang paling efektif yang bisa dilaksanakan di lingkungan
sekolah kita, kemukakan alasannya! (biologi)

Jawab:

Dalam Zona Pengolahan Sampah terdapat empat lokasi dengan edukasi cara mengolah
sampah organik yang berlainan yaitu dengan biopori, komposter komunal, cacing, dan lalat
tentara hitam atau Black Soldier Fly (BSF).

Cara mengelola sampah organik di sekolah dengan:

Reuse (penggunaan kembali) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih


memungkinkan untuk dipakai [penggunaan kembali botol-botol bekas]. Misalnya botol

23 | P a g e
bekas dibuat menjadi sofa,rak sepatu, sebuah tulisan dengan metode Botol plastik ditata
sedemikian rupa sehingga membentuk seni instalasi.

Reduce (pengurangan) yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan
sampah serta mengurangi sampah-sampah yang sudah ada.

Misalnya Kertas berjenis HVS dipisah dari jenis lain misalnya koran, karton dan kerdus.
Kertas bekas yang sudah dipilah tadi dijual ke pemulung. Pemulung secara berkala akan
datang ke sekolah untuk mengambil kertas tersebut.

Recycle (daur ulang) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah menjadi
barang yang lebih berguna [daur ulang sampah organik menjadi kompos].

Misalnya minuman bekas yang berbahan plastik PET bisa didaur ulang menjadi biji plastik.

10. Jelaskan proses reaksi kimia yang terbentuk saat proses pengolahan sampah! (kimia)

Jawab:

Pengolahan secara umum merupakan proses transformasi sampah baik secara fisik, kimia
maupun biologi.

Transformasi Kimia:

Perubahan bentuk sampah secara kimiawi dengan menggunakan prinsip proses


pembakaran atau insenerasi. Proses pembakaran sampah dapat didefinisikan sebagai
pengubahan bentuk sampah padat menjadi fasa gas, cair, dan produk padat yang
terkonversi, dengan pelepasan energi panas Proses pembakaran ini sangat dipengaruhi oleh
karakteristik dan komposisi sampah yaitu :

1. Nilai kalor dari sampah, dimana semakin tinggi nilai kalor sampah maka akan semakin
mudah proses pembakaran berlangsung. Persyaratan nilai kalor adalah 4500 kJ/kg
sampah agar dapat terbakar.

2. Kadar air sampah, semakin kecil dari kadar air maka proses pembakaran akan
berlangsung lebih mudah.

3. Ukuran partikel, semakin luas permukaan kontak dari partikel sampah maka semakin
mudah sampah terbakar.

Jenis pembakaran dapat dibedakan atas :

•Pembakaran stoikhiometrik, yaitu pembakaran yang dilakukan dengan suplai


udara/oksigen yang sesuai dengan kebutuhan untuk pembakaran sempurna.

• Pembakaran dengan udara berlebih, yaitu pembakaran yang dilakukan dengan suplai
udara yang melebihi kebutuhan untuk berlangsungnya pembakaran sempurna.

24 | P a g e
• Gasifikasi, yaitu proses pembakaran parsial pada kondisi substoikhiometrik, di mana
produknya adalah gas-gas CO, H2, dan hidrokarbon.

• Pirolisis, yaitu proses pembakaran tanpa suplai udara.

25 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai