Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan kasih-Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjuk-
Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan karya
tulis ini.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang


berperan dalam penulisan laporan ini :

Di dalam karya tulis ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa kami sajikan.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun akan kami terima dengan senang hati.

Salatiga, 20 Oktober 2017

Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................................1

1
Daftar Isi.....................................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

Bab II Isi
2.1 Pengertian Museum Dirgantara Mandala.................................................................4
2.2 Maksud dan Tujuan Dibangunnya Museum Dirgantara..........................................4
2.3 Sejarah Museum Dirgantara.....................................................................................4
2.4 Inventaris Koleksi Peragaan/Diorama Museum Dirgantara.....................................5
2.5 Konsep Fisika...........................................................................................................7

Bab III
Penutup.....................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Daftar Pustaka..........................................................................................................................11

Lampiran..................................................................................................................................12

Bab I
PENDAHULUAN

2
1.1 Latar Belakang

Museum adalah institusi permanen yang melayani kebutuhan publik dengan sifat terbuka,
dengan cara melakukan usaha pengoleksian dengan menunjukan kepada masyarakat untuk
kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei
diperingati sebagai Hari Museum Nasional. Museum Dirgantara Mandala merupakan satu-
satunya Museum Pusat TNI AU. Tidak banyak yang mengetahui keberadaan museum ini,
termasuk siswa-siswi SMA Kristen Satya Wacana, hanya sebagian kecil yang
mengetahuinya. Maka dengan diadakan study tour ini diharapkan siswa-siswi dapat mengenal
lebih dekat tentang kedirgantaraan Indonesia sehingga timbul rasa kebanggan terhadap
bangsa yang ternyata memiliki banyak peninggalan sejarah yang tidak kalah hebatnya dengan
negara-negara lain.

1.2 Tujuan

Untuk memberi informasi bahwa Museum Mandala adalah museum terbesar dan
terlengkap mengenai sejarah keberadaan TNI-AU di Indonesia.

BAB II
ISI

3
2.1 Pengertian Museum Dirgantara Mandala

Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala adalah museum yang digagas oleh TNI
Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU,
bermarkas di kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

2.2 Maksud dan Tujuan Dibangunnya Museum Dirgantara Mandala

Maksud dibangunnya museum ini adalah untuk mengenang dan memperingati


peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty
Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam peristiwa ini tiga tokoh perintis TNI AU
gugur, diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI (Anumerta)
Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo
Wiryokusumo.

Tujuan didirikan Museum Dirgantara Mandala yaitu semua kegiatan dan peristiwa
bersejarah dalam pertumbuhan dan perkembangan TNI-AU serta pengorbanan para
pendahulu, pejuang dan pahlawan udara membina dan merintis angkatan udara RI / TNI
khususnya mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan negara dan bangsa Indonesia
perlu dilestarikan.

2.3 Sejarah Museum Dirgantara Mandala

Atas gagasan pimpinan TNI AU, maka didirikanlah Museum Pusat TNI AU
Dirgantara Mandala sebagai tempat untuk mengabadikan dan mendokumentasikan seluruh
kegiatan dan peristiwa bersejarah di lingkungan TNI AU. Museum ini telah diresmikan pada
tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerjadin.
Awalnya, museum berada di Jalan Tanah Abang Bungkit, Jakarta. Akan tetapi, museum
kemudian dipindahkan ke Yogyakarta karena dianggap sebagai tempat penting lahirnya TNI
AU dan pusat kegiatan TNI AU. Dengan pertimbangan bahwa koleksi Museum Pusat TNI
AU Dirgantara Mandala, terutama Alutsista Udara berupa pesawat terbang yang terus
berkembang sehingga gedung museum di Kesatrian AKABRI Bagian Udara tidak dapat
menampung dan pertimbangan lokasi museum yang sukar dijangkau pengunjung, maka
Pimpinan TNI-AU memutuskan untuk memindahkan museum ini lagi.
Pimpinan TNI-AU kemudian menunjuk gedung bekas pabrik gula di Wonocatur
Lanud Adisutjipto pada masa pendudukan Jepang digunakan sebagai gudang logistik sebagai
Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala. Pada tanggal 17 Desember 1982, Kepala Staf
Angkatan Udara Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi menandatangani sebuah prasasti. Hal ini
diperkuat dengan surat perintah Kepala Staf TNI-AU No.Sprin/05/IV/1984 tanggal 11 April
1984 tentang rehabilitasi gedung ini untuk dipesiapkan sebagai gedung permanen Museum
Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala. Dalam perkembangan selanjutnya pada tanggal 29 Juli
1984 Kepala Staf TNI-AU  Marsekal TNI Sukardi meresmikan penggunaan gedung yang
sudah direnovasi tersebut sebagai gedung Museum Pusat TNI AU Dirgantara
Mandala”dengan luas area museum seluruhnya kurang lebih 4,2 Ha. Luas bangunan
seluruhnya yang digunakan 8.765 M2.

4
2.4 Inventaris Koleksi Peragaan/Diorama Museum Dirgantara

- Pesawat Ki-43 buatan Jepang

- Pesawat PBY-5A (Catalina)

- Replika pesawat WEL-I RI-X (pesawat pertama hasil produksi Indonesia)

- Pesawat A6M5 Zero Sen buatan Jepang

5
- Pesawat pembom B-25 Mitchell, B-26 Invader, TU-16 Badger

- Helikopter Hillier 360 buatan AS

- Pesawat P-51 Mustang buatan AS

6
2. 5 Konsep Fisika

Pesawat ada empat gaya utama yang bekerja yaitu gaya berat (weight), gaya angkat
(lift force), gaya dorong (thrust force), dan gaya gesek (drag).
- Gaya berat ialah gaya yang menarik pesawat ke bawah akibat pengaruh gravitasi
Bumi yang sebanding dengan massa pesawat.
- Gaya angkat ialah gaya ke atas akibat dorongan udara yang dibelokkan ke atas dan
perbedaan tekanan udara pada bagian bawah dan atas sayap.
- Gaya dorong ialah gaya ke depan (ke arah moncong) pesawat akibat dorongan mesin
ke belakang.
- Gaya gesek ialah gaya ke belakang yang ditimbulkan oleh pergesekan badan pesawat
dengan udara yang dipengaruhi oleh bentuk dan luas permukaan pesawat, viskositas
udara, dan kecepatan pesawat.

 Jadi, dapat disimpulkan gaya gaya angkat ialah gaya yang melawan gaya berat dan
gaya gesek ialah gaya yang melawan gaya dorong. Saat pesawat belum terbang,otomatis
hanya gaya berat yang ada. Begitu mesin dinyalakan barulah muncul gaya dorong, gaya
angkat, dan gaya gesek. Di mana Q ialah debit udara yang dihasilkan oleh pesawat (massa
per satuan waktu) dan v ialah kecepatan udara yang dikeluarkan.

Sekarang giliran gaya angkat. Gaya angkat sebenarnya dihasilkan dari gaya dorong
mesin, yang sebagian “dibelokkan ke atas” manjadi gaya angkat melalui mekanisme yang
dipengaruhi oleh bentuk sayap. Sisanya tetap menjadi gaya dorong ke depan yang dikurangi
oleh gaya dorong ke belakang. Mekanisme yang saya maksudkan tadi melibatkan dua hukum
fisika,yaitu Hukum III Newton dan Hukum Bernoulli.

1. Hukum III Newton


Posisi sayap dipasang membentuk sudut tertentu dari sumbu lateral, yakni di bagian
depan (dekat moncong pesawat) sedikit lebih naik (disebut angle of attack). Dengan
demikian, jika peswat bergerak ke depan maka udara relatif bergerak menghantam sayap,
sehingga sayap mendapat gaya angkat ke atas. Hal ini mudah dicoba di rumah dengan
menggunakan kardus dan kipas angin. Letakkan kardus di depan kipas angin dengan bagian
yang lebih dekat ke kipas angin lebih terangkat ke atas. Akibatnya, kardus akan mendapatkan
gaya dorong tidak hanya ke belakang tetapi juga ke atas. Proses ini dijelaskan dengan hukum
III Newton sebagai proses aksi-reaksi. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar.

7
2. Hukum Bernoulli

Menurut hukum bernoulli, fluida berkelajuan tinggi yang bebas mengalir memiliki
tekanan yang lebih rendah dibanding fluida sejenis yang berkelajuan lebih rendah. Fenomena
ini diterapkan pada pesawat melalui perancangan penampang lintang pesawat
(disebut aerofoil [British] atau airfoil [Amerika]). Struktur airfoil berbentuk aerodinamis
pada bagian atas (streamline) sehingga udara yang di atasnya bergerak lebih cepat daripada
udara di bagian bawah. Akibatnya, tekanan udara di bawah sayap lebih besar daripada
tekanan udara di atas sayap yang menyebabkan gaya dorong ke atas.

Nilai k bergantung dari bentuk geometris tiap tiap benda. Untuk benda besar macam
pesawat, akan tercipta turbulensi di bagian belakan sehingga aliran udara tidak lagi laminar.
Berdasarkan percobaan, besarnya gaya gesekan pada alira turbulen sebanding dengan kuadrat
kecepatannya. Setelah gaya dorong mesin dikurangi dengan gaya geseknya, diperolehlah
gaya dorong netto, yang menyebabkan pesawat melaju ke depan.

Secara konvensional, pesawat memiliki tiga macam kemudi untuk bergerak dalam
tiga sumbu yakni rudder, elevators, dan aileron. Jalasnya dapat dilihat pada tabel.

n
gerak letak
ama
e pitch (pada sumbu horizontal
levator lateral) tail/tailplane (sepasang)
r yaw (pada sumbu
vertical tail/fin
udder vertikal )
a roll (pada sumbu
wing (sepasang)
ileron longitudinal)

Pada dasarnya, sistem gerak itu berupa pelat berengsel yang dihubungkan dengan
sayap dan sayap ekor. Misalkan rudder pada fin, jika engselnya lurus, udara akan bergerak
dengan simetris sehingga pesawat terbang lurus. Jika pelatnya digerakkan ke kanan misalnya,
udara yang bergerak di kanan akan mendapatkan drag tambahan, sehingga tekanan udara
pada kanan ekor lebih tinggi dibanding di sebelah kiri. Akibatnya ekor pesawat akan
mendapatkan torka ke ke kiri sehingga moncong pesawat akan bergerak ke kanan yang
menyebabkan gerak gelengan (yaw). Begitu juga halnya jika rudder bergerak ke kiri maka
moncong akan berputar ke kiri. Begitu pula pada elevator yang menyebabkan gerak
anggukan (pitch). Jika kedua elevator kiri dan kanan) bergerak ke atas, tekanan udara di atas
ekor akan lebih besar sehingga ekor bergerak ke bawah dan moncong pesawat naik ke atas.

Yang sedikit berbeda ialah sepasang aileron yang terletak pada sayap. Aileron dibuat


sedemikian rupa sehingga jika yang kiri naik ke atas maka yang kanan turun ke bawah dan
sebaliknya. Jika aileron kiri naik ke atas, tekanan udara di bagian atas menjadi lebih besar
sehingga sayap kiri akan mendapatkan torka ke bawah. Di sisi lain aileron kanan akan turun
ke bawah, menyebabkan sayap kanan mendapatkan torka ke atas. Torka ke atas di sayap

8
kanan dan torka ke bawah di sayap kiri menyebabkan pesawat berguling (roll) ke arah kiri.
Demikian juga untuk roll ke kanan, aileron kiri turun dan aileron kanan naik.

BAB III

9
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Study Tour kelas X-MIPA tahun ini berkesan bagi kelompok kami. Dengan
mengunjungi Museum Dirgantara Mandala, kami dapat lebih banyak mengetahui tentang
sejarah TNI AU beserta koleksi pesawat milik Indonesia. Hal ini berguna bagi
pengetahuan kami di masa yang akan datang. Tidak hanya mengunjungi museum, kami
juga dapat belajar dan bertanya kepada petugas museum tentang semua isi yang ada.

3.2 Saran

Study Tour ini sangat baik bagi siswa-siswi agar dapat mendalami sejarah TNI AU
yang sebelumnya tidak diketahui. Semoga Study Tour tahun depan lebih menarik dan
berkesan agar siswa-siswi dapat mengenal dan belajar lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

10
https://www.google.co.id/search?
biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&q=pesawat+pembom+25&oq=pesawat+pembom
+25&gs_l=psy-
ab.3...322039.326480.0.326650.17.13.4.0.0.0.240.1817.0j11j1.12.0....0...1.1.64.psy-
ab..1.11.1440...0j0i8i30k1j0i13k1.0.yrDjGCnd-Xw#imgrc=5WRNF9mvgP_wIM:

http://fisika-on.blogspot.co.id/2012/06/konsep-fisika-untuk-pesawat-terbang.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Pusat_TNI_AU_Dirgantara_Mandala

https://www.njogja.co.id/museum-dan-monumen/museum-dirgantara-mandala-memiliki-
koleksi-aviasi-paling-lengkap-di-indonesia/

https://www.google.co.id/search?
q=PESAWAT+REPLIKA+WEL&tbm=isch&source=iu&pf=m&ictx=1&fir=liC0f5JuTJ
L9oM%253A%252Ca28M5F1Zq8yQHM
%252C_&usg=__1SiuFJMKaZaEi3lGWLMPRDFBIBQ
%3D&sa=X&ved=0ahUKEwjoxN-
20ITXAhWCm5QKHTLzBl0Q9QEIMDAB#imgrc=liC0f5JuTJL9oM:

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai