Tugas Fisika
Tugas Fisika
Kunjungan
Museum
Sumpah
Pemuda dan
Planetarium
Aurel L.D
Kelas 6 C
Laporan Hasil Pengamatan dan Kunjungan
Museum Sumpah Pemuda didirikan pada tanggal 20 Mei 1974 yang berada di
Jalan Kramat Raya No.106. Museum Sumpah Pemuda pada awalnya adalah
rumah tinggal milik Sie Kong Liang. Sejak 1908 Gedung Kramat disewa pelajar
STOVIA ( School tot Opleiding van Inlandsche Artsen ) dan RS ( Rechtsschool )
sebagai tempat tinggal dan belajar. Saat itu dikenal dengan nama Comensalen
Huis.
Bung Karno dan tokoh-tokoh Algemeene Studie Club Bandung sering hadir di
Gedung Kramat 106 untuk membicarakan format perjuangan dengan para
penghuni Gedung Kramat 106. Di Gedung ini pernah diselenggarakan kongres
Sekar Roekoen, Pemuda Indonesia, PPPI. Gedung ini juga menjadi skretariat
PPPI dan skretariat majalah Indonesia Raja yang dikeluarkan PPPI.
1
Mengingat digunakan berbagai organisasi, maka sejak tahun 1927 Gedung
Kramat 106 yang semula bernama Langen Siswo diberi nama Indonesische
Clubhuis atau Clubgebouw ( gedung pertemuan ).
Kongres Pemuda 1
Organisasi-organisasi pemuda yang ada masih bersifat kedaerahan. Pada
kongres ini, dari semua perkumpulan pemuda di berbagai daerah mempunyai
tujuan yang sama yakni semangat persatuan. Dalam mencapai tujuan
semangat persatuan , di bentuklah Panitia Kongres pada tanggal 15 November
1925. Susunan Panitianya adalah sebagai berikut .
Ketua : M. Tabrani
Wakil ketua : Sumarto
Sekretaris : Jammaluddin
Bendahara : Suwarso
Pembantu : Bahder Johan, Yan Toule Soulehuwiy, Sarbini, Paul Pinontoan,
Sanusi Pane dan Hamami.
Kongres Pemuda akhirnya dapat dilaksanakan. Kongres ini dibuka pada tanggal
30 April 1926 dan berakhir 2 Mei 1926 sesuai dengan jadwal yang
dilaksanakan. Kongres ini dihadiri oleh wakil-wakil dari organisasi kepemudaan
yang ada. Akan tetapi , karena terbatasnya undangan Kongres 1 ini hanya
dihadiri oleh 100 orang.
Kongres Pemuda 2
Kongres pemuda 2 dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh
organisasi perhimpunan pelajar- pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggota
pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan
Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota
pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan tiga
gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
▪ Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Khatolieke Jongenlingen
Bond (KJB), Waterlooplein ( sekarang Lapangan Banteng
▪ Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop.
2
▪ Rapat ketiga (penutup), di gedung Indonesische Clubgebouw di jalan Kramat
Raya 106.
Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil ketua : R.M Djoko Marsaid ( Jong Java )
Sekretaris : Mohammad Jamin ( Sumateranen Bond )
Bendahara : Amir Sjarifuddin ( Jong Bataks Bond )
Pembantu 1 : Djohan Mohammad Tjai ( Jong Islamieten Bond )
Pembantu 2 : R. Katja Soengkana ( Pemoeda Indonesia )
Pembantu 3 : Senduk ( Jong Celebes )
Pembantu 4 : Johanes Letmana ( Jong Ambon )
Pembantu 5 : Rochjani Soe’oed ( Pemoeda Kaoem Betawi )
Kongres Pemuda Kedua menghasilkan keputusan yang sangat fenomenal, yaitu
Sumpah Pemuda yang berisi tekad para pemuda untuk setia dan mengabdi
pada satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Isi dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
PERTAMA : KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE
BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE TANAH INDONESIA
KEDOEA : KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MANGAKOE BERBANGSA
JANG SATOE BANGSA INDONESIA
KETIGA : KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENDJOENDJOENG
BAHASA PERSATOEN BAHASA INDONESIA
Pada saat yang sama untuk pertama kalinya juga diperkenalkan lagu Indonesia
Raya karya Wage Rudolf Supratman. Tercapainya sebuah kesepakatan melalui
putusan Kongres Pemuda Kedua, Pergerakan Pemuda semakin menemukan
arah yang jelas dalam perjuangannya mencapai Indonesia merdeka.
Museum ini memiliki koleksi foto dan benda-benda yang berhubungan dengan
sejarah Sumpah Pemuda 1928, serta kegiatan-kegiatan dalam pergerakan
nasional kepemudaan Indonesia. Koleksi yang dimiliki oleh museum ini
3
dipamerkan dalam ruang pameran tetap dengan penataan yang mengikuti
kronologis peristiwa Sumpah Pemuda.
1.Ruang pengenalan
Ruangan ini terletak di bagian depan gedung,persis di pintu masuk utama. Di
ruangan ini dipamerkan :
▪ Patung dada Sugondo Djojopuspito
4
2. Ruang pertumbuhan organisasi kepemudaan
Ruang ini terletak di bagian depan gedung sejajar dengan ruang pengenalan.
Di ruangan ini dipamerkan kegiatan pergerakan pemuda, antara lain :
▪ Perhimpunan Indonesia
▪ Jong Java
Jong Java adalah suatu organisasi kepemudaan yang didirikan oleh Satiman
Wirjosandjojo di Gedung STOVIA pada tanggal 7 Maret 1915 dengan nama
awal Tri Koro Dharmo (TKD). Pada saat didirikan, Ketuanya adalah Dr.Satiman
Wirjosandjojo, dengan wakil ketua Wongsonegoro, dan sekertaris Sutomo. TKD
berubah menjadi Jong Java pada 12 juni 1918 dalam kongres 1-nya yang di
adakan di solo.
5
▪ Jong Sumatera Bond
6
▪ Jong Islamieten Bond
Jond Islamieten Bond ( JIB, disebut juga Perhimpunan Pemuda Islam ) adalah
organisasi perhimpunan pemuda da pelajar Islam Hindia Belanda. JIB didirikan
tanggal 1 Januari 1925 di Batavia.
▪ Jong Batak
Jong Batak atau juga yang di kenal dengan dengan nama Jong Bataks Bond
adalah perkumpulan para pemuda yang berasal dari daerah batak, yang
bertujuan untuk memperat persatuan dan persaudaraan di antara para
pemuda yang berasal dari daerah tadi serta memajukan kebudayaan daerah.
7
▪ Lambang-lambang Perwakilan pemuda
8
▪ Foto kegiatan selama Kongres Pemuda Indonesia Pertama
9
▪ Partai Nasional Indonesia
10
▪ Bendera pandu yang berwarna merah putih yang berasal dari tahun 1928
11
▪ Biola Wage Rudolf Soepratman
12
▪ Foto Komisi besar Indonesia Muda
6. Ruang PPPI
Ruang ini menyajikan beberapa koleksi yang berhubungan dengan
perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia,setelah kongres pemuda Indonesia
kedua.Ruangan ini juga memamerkan koleksi yang berhubungan dengan
pergerakan pemuda melalui partai politik.
13
7.Ruang Tematik
Ruangan ini terdiri atas dua ruangan, terletak di pavilion Gedung Kramat 106.
Ruangan ini menyajikan beberapa koleksi yang berhubungan dengan aktivitas
pemuda pada tahun 1945,1966 dan 1998
8. Ruang Renungan
14
Planetarium
15
Berikut adalah judul film yang disajikan di Planetarium
1. Tata Surya, berisi pengenalan tentang tata surya dan perkembangan
pemahaman manusia tentang alam semesta.
2. Penjelah Kecil Tata Surya, membahas tentang komet, asteroid, materi
antarplanet dan benda-benda lain yang sering disebut sebagai
penjelajah keci di tata surya.
3. Pembentukan Tata Surya, membahas tentang berbagai teori percobaan
yang dilakukan untuk menyingkap tabir pembentukan Tata Surya
4. Planet Biru Bumi, membahas tentang bumi dan asal-usulnya.
5. Dari Ekuator Sampai ke Kutub, berisi tentang penampakan dan gerak
haran benda langit yang terlihat dari Bumi.
6. Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan, membahas tentang peristiwa
gerhana, termasuk mitos-mitos yang menyertainya.
7. Galaksi Kita Bima Sakti, membahas tentang galaksi Bima Sakti.
8. Riwayat Hidup Bintang, membahas tentang proses kelahiran,
perkembangan, dan kematian sebuah bintang.
9. Bintang Ganda dan Bintang Variabel, membahas tentang sistem
Bintang.
16
Laporan Kunjungan
Hari Selasa tanggal 15 Januari 2019, anak kelas 6a,6b,dan 6c SDN KENARI O8
mengunjungi Planetarium dan Obsvatorium Jakarta Pusat. Sesampainya
disana,semua murid dipersilahkan mengantri di deretan kursi yang disusun
seperti labirin.setengah jam sebelum pertunjukan dimulai, loket pun dibuka.
17
Setelah melihat-lihat ruang pemeran,semua pengunjung bisa menuju pintu
masuk ruang pertunjukan di lantai 2. Berbeda dengan ruang pertunjukan
bioskop, layar di ruang pertunjukan Planetarium berbentuk kubah setengah
lingkaran.Pengunjung bisa menonton dengan duduk di kursi yang bisa
direbahkan yang memudahkan pengunjung untuk melihat seluruh layar, persis
ketika pengunjung memandang langit. Di tengah ruangan terdapat proyektor
Universarium Model VIII yang dibuat oleh Carl Zeiss, Jerman. Proyektor
berbentuk bola ini berfungsi untuk memproyeksikan gambar ke layar ke kubah
sehingga membentuk tampilan gambar seperti tiga dimensi.
18
Lampu ruang pertunjukan mulai dipadamkan, pertunjukan pun dimulai.
Perlahan-lahan mncul suasana langit malam. Narator menjelaskan kepada
pengunjung bahwa itu merupakan pemandangan langit Jakarta pada malam
hari itu. Dijelaskan pula bahwa langit malam Jakarta tidak terlihat begitu cerah
karena banyaknya polusi udara. Melihat langit penuh bintang di malam hari di
Jakarta adalah suatu hal yang mustahil, karena terdistorsi oleh cahaya lampu-
lampu kota.
19
Narator menjelaskan bahwa saat ini terdapat 88 buah rasi bintang. 12
diantaranya kita kenal sebagai zodiak. Selain itu, kebanyakan rasi bintang
mengambil nama dari mitologi Yunani dan romawi seperti Liranya Apolo.
Proyektor menampilkan garis-garis di atas bintang yang membentuk gambar
sesuai dengan nama rasi bintang untuk memudahkan kita mengenali rasi-rasi
bintang tersebut. Kita juga diperlihatkan bahwa bintang-bintang di langit,
seperti matahari dan bumi,dapat kita lihat juga mengalami pergerakan seperti
terbit dan tenggelam. Hal itu disebabkan oleh rotasi bumi.
20
Setelah perkenalan dengan rasi bintang, benda-benda langit lain seperti
komet, meteor, meteorit, asteroid dan fenomena hujan meteor. Pengunjung
mempelajari benda-benda langit tersebut dengan melihat gambar di layar
kubah serta dengan mendengar penjelasan dari meteor.
21
▪ METEOR
▪ METEORID
Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil
daripada asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul.
22
▪ ASTEROID
Asteroid, disebut juga planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran
lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteorid, umumnya
terdapat di bagian dalam tata surya.
▪ KOMET
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar
berbentuk lonjong, parabolis, atau hiperbolis.
▪ ATMOSFER
23
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi,
dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa.
▪ SATELIT
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan
rotasi tertentu.
24