Anda di halaman 1dari 8

NILAI-NILAI DALAM NOVEL

1. Peserta didik menyimak tujuan dari materi Nilai-Nilai dalam Novel yang
disampaikan oleh guru mata pelajaran.
2. Peserta didik mencermati materi “Nilai-Nilai dalam Novel” dalam buku teks
pelajaran (Bahan Ajar).
3. Peserta didik berfikir kritis dalam menemukan masalah pada materi yang telah
dibaca.
4. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan masalah yang ditemukan.
5. Kemudian, peserta didik secara berkelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan
dalam tabel berikut!

Bacalah teks berikut!

Pengecat Langit Malam


Muhammad Asrori

Satu kaleng cat dan kuas berbagai ukuran untuk mengubah sesuatu yang
belum dicoba menjadi sangatlah pantas untuk dicoba. Setidaknya daripada duduk
terpekur tanpa melakukan aktivitas apapun. Langsung saja kutandatangani buku
gudang dan mengangkat kaleng cat dan kuas-kuas tersebut ke atas kendaraan kecil
mirip mobil golf yang mereka sebut land-shuttle. Kupacu kendaraan keluar daerah
Retriksi 24, daerah penyimpanan peralatan langit. Saatnya menjalankan rencana A.
Sebenarnya sudah puluhan kali kukirimkan surat mosi tidak percaya kepada
Gubernur Langit tertuju kepada Bulan yang menggantung di koordinat K-155. Mosi
tidak percaya yang kutandatangani atas nama pribadi dan alasan pribadi. Cukup
sederhana: Karena ada seseorang yang istimewa di hatiku merasa trauma atas
kejadian yang melibatkan Bulan dimana ia telah turut ikut campur menjadi setting
yang salah dalam satu perjalanan kisah kasih seseorang tersebut. Sejak peristiwa itu ia
tidak mau menatap langit malam.
Padahal aku sudah mencoba berbagai sudut pandang untuk meyakinkannya
bahwa kali ini bersamaku, bulan akan menjadi setting yang istimewa. Tapi ia tetap
ngotot tidak akan mau menatap langit malam, terlebih jika masih ada bulan itu!
Jadilah hal itu alasan yang jelas bagiku. Bagimu mungkin terdengar dibuat-buat dan
mengada-ada. Tapi ini hidupku. Aku harus bertindak. Selain surat mosi tidak percaya,
juga kukirimkan surat pada bulan untuk mengundurkan diri dari posisinya sekarang,
dengan alasan lain yang telah kuganti dengan dalih regenerasi. Saatnya ada bulan baru
di koordinat K-155 yang punya gairah temaram lebih baik. Namun sampai detik ini
surat mosi tersebut masih belum ditanggapi dan terealisasi. Hingga terbetik suatu
rencana. Rencana ini muncul ketika ada satu pemberitaan di Harian Langit edisi #1
tahun cahaya ke-21 dimana SkyWork and Piece, perusahaan pemasang iklan,
membuka lowongan kerja: Dibutuhkan pengecat langit, shift malam, di Bintang
240680, Bulan K-155, Perlip Area 25 Horison 01 hingga garis batas 83. Jam kerja dan
gaji memuaskan. Gaji dibayar ketika kontrak selesai.
Wah, setali tiga uang. Langsung saja kudatangi kantor jasa pengerah tenaga
kerja yang memasang iklan. Pengecat langit malam merupakan pekerjaan yang jarang
diingini siapapun. Jadi tak heran tidak ada satu pelamar pun yang menjadi saingan.
Sebenarnya ada satu pelamar yang kutemui ketika sama-sama berjalan di trotoar.
Tapi nampaknya pelamar satu ini agak mabuk. Dia berjalan dengan satu kaki di atas
trotoar dan satu kaki lainnya di atas jalan aspal. Kusapa dia, “Mau kemana, Mas?” “Eh,
anu, anu, ehm, ma… mau ngelamar kerja di langit,” jawabnya kebingungan tapi sudah
kutangkap maknanya. Kulanjutkan pertanyaan, “Eh, Mas, kok jalannya satu di atas
aspal dan satu di atas trotoar. Apa nggak capek?” Di luar dugaan, pelamar yang benar-
benar mabuk ini menjawab kegirangan, “Ya ampun, untung, untung! Selamet, selamet.
Saya kira saya tadi pincang. Pantes dari tadi melangkah susahnya minta ampun. Trima
kasih, Mas, sudah ngingetin.”
Ah, dasar gila! Saingan satu saja nggak beres. Sebenarnya banyak faktor
yang menyebabkan minimnya minat pada pekerjaan ini. Pertama, alasan
keselamatan. Pekerjaan ini memiliki fasilitas penunjang hidup yang jauh dari
memadai, apalagi jasa pengerah tenaga kerja tidak menanggung resiko
kecelakaan serta jaminan keselamatan. Kedua, banyak detail bintang yang
tidak boleh sampai terkena cat atau sampai jatuh ke bumi. Bila hal ini terjadi
maka kerugian akan dibebankan kepada pengecat langit malam. Tapi bagiku itu
bukan masalah, semua dapat diatur di atas sana nanti. Bukankah semua sudah
direncanakan. Dari atas land-shuttle kulihat langit malam di atasku memang
sudah pudar dan berwarna muram. Beberapa bagiannya terkelupas.

1) Setelah kalian membaca teks “Pengecat Langit Malam”. Analisislah nilai yang
terdapat pada teks tersebut. Isilah sesuai format tabel berikut!

No Bukti Kutipan Teks Nilai Amanat/Pesan

1.

2.

3.

4.

5.

Ayo

Kerjakan di buku kerja Anda!

Setelah kalian mempelajari Nilai-Nilai dalam Novel, apakah kalian sudah memahami
nilai-nilai yang dapat diambil dalam teks novel? Apabila kalian sudah memahaminya,
Selanjutnya, kerjakan tugas pada tabel yang sudah disediakan. Latihan ini dapat menambah
pengetahuan kamu sekaligus dapat mengukur pemahaman materi yang sudah dipelajari
sebelumnya.

1. Bacalah kutipan teks pada tabel berikut. Analisis nilai-nilai yang terdapat pada teks
tersebut dan makna pesan yang dapat di ambil dari teks tersebut. Kerjakan sesuai
format tabel berikut.

Kutipan Nilai Pesan/Amanat

“Walau apa katamu terhadapku, walau kau caci


maki aku, kau kutuki aku, aku terima. Tapi,
untuk membiarkan Masri dan Arni hidup
sebagai suami istri, padahal Tuhan melarangnya,
o...o...o..., itu telah melanggar prinsip hidup
setiap orang yang percaya pada-Nya. Kau
memang telah berbuat sesuatu yang benar
sebagai ibu yang mau memelihara kebahagiaan
anaknya. Tapi, ada lagi kebenaran yang lebih
mutlak yang tak bisa ditawar-tawar lagi, yakni
kebenaran yang dikatakan Tuhan dalam kitab-
Nya. Prinsip hidup setiap orang yang
menjunjung kebenaran Tuhan.”
(Kemarau,A.A. Navis)

Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah


dirobohkan dengan semena-mena. Tidakkah
sepatutnya hal itu kulaporkan? Itu benar, tapi
jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus
diutamakan ialah kerukunan kampung. Soal
kecil yang dibesar-besarkan bisa
mengakibatkan  kericuhan dalam kampung.
Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-
baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih
ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin
tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras,
seorang kehilangan nyawa dan yang lain
meringkuk di penjara.
(Gerhana, Muhammad Ali)

Jalan keluar yang lain, menurut pikiran


Badri, ialah kawin dengan seorang gadis yang
punya pekerjaan. Yang lebih baik ialah yang jadi
pegawai negeri sebab pegawai negeri lebih
banyak memunyai keringanan tugas dibanding
dengan pegwai swasta. Pegawai negeri yang
terbaik untuk dijadikan istri adalah Pendidik
sekolah karena terlatih dengan hidup yang
sangat sederhana.

Di sinilah terjadi perbuatan yang


menyesatkan. Namun, Monang bertanggung
jawab dan akan mengawininya. Dan
kenyataannya lain. Ibu Monang telah
menjodohkannya dengan gadis Batak pilihan
ibunya. Monang sendiri tak kuasa menolaknya.
Ia kawin dengan gadis pilihan ibunya.
Sementara itu, janin yang dikandung Manen
mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat.
(Raumanen, Marianne Katoppo)

Kegiatan Belajar 2

KAITAN NILAI KEHIDUPAN DALAM NOVEL

1. Peserta didik menyimak tujuan dari materi Kaitan Nilai Kehidupan dalam Novel
yang disampaikan oleh guru mata pelajaran.
2. Peserta didik menyimak pemaparan singkat tentang “Kaitan Nilai Kehidupan dalam
Novel”.
3. Peserta didik membaca materi “Kaitan Nilai Kehidupan dalam Novel” dalam buku
teks pelajaran (Bahan Ajar).
4. Peserta didik berfikir kritis dalam menemukan masalah pada materi yang telah
dibaca.
5. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan masalah yang ditemukan.
6. Kemudian, peserta didik secara kelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan ada
pada tabel berikut !

Bacalah teks berikut!


1. Setelah Anda membaca teks cerita “Robohnya Surau Kami”. Jawablah pertanyaan
berikut berdasarkan format tabel di bawah ini.

No Pertanyaan Jawaban

1. Di mana dan kapan cerita itu


terjadi?
2. Siapa saja tokoh cerita itu?
3. Apa maksud tersembunyi dibalik
pernyataan tokoh A?
4. Bagaimana makna lugas dari
pernyataan tokoh B?
5. Bercerita tentang apakah cerita di
atas?
6. Apa pesan moral yang hendak
disampaikan pengarang dari
cerpen tersebut?
7. Ditinjau dari sudut pandang
agama, bolekah tokoh C berbohong
pada tokoh A?
8. Apa kelebihan dan kelemahan
cerita tersebut berdasarkan aspek
kebahasaan yang digunakannya?
9. Bagaimana sikapmu apabila
berposisi sebagai tokoh A dalam
cerita tersebut?
10. Bagaimana kira-kira kelanjutan
cerita tersebut, seandainya tokoh
utamanya tidak dimatikan oleh
pengarang?

2. Analisislah nilai-nilai yang terdapat pada cerita tersebut . Isi sesuai format tabel
berikut.

No Nilai-Nilai yang Ada Bukti Kutipan Teks Analisis Teks

1.
2.
3.
4.
5.
6.
6.

3. Mengamati nilai-nilai kehidupan masyarakat berdasarkan isi cerita teks “Robohnya


Surau Kami”. Isi sesuai format tabel berikut.

No Keterkaitan Nilai Kehidupan dalam Novel

Nilai Agama Nilai Moral Nilai Sosial Nilai Budaya Nilai


Pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Anda mungkin juga menyukai