Kompetensi Dasar
Untuk lebih jelas mengenai apa itu teks cerpen, kita akan belajar
secara bertahap melalui teks-teks yang disajikan oleh guru.
1. Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Teks Cerpen
Kegiatan 1
Pagi itu seperti biasa Camil membantu ibunya menyiapkan sarapan pagi.
Jam 5 pagi sarapan sudah siap dan ibunya lalu mulai menyiapkan
dagangan. Ibu Camil memiliki warung soto, jadi sehari-hari ia selalu sibuk
dengan dagangannya.
Camil sendiri masih duduk di bangku SMA kelas 3. Ia selalu rajin belajar
baik di sekolah maupun di rumah. Ia juga sering membantu ibunya
berdagang karena memang rumah mereka di depan sekolah Camil.
Sejak kakaknya meninggal satu tahun lalu karena sakit Camil selalu rajin
membantu ibunya. Ia menggantikan sang kakak untuk membantu ibu
mendapatkan uang untuk tambahan kebutuhan sehari-hari.
Dulu waktu kakaknya masih hidup mereka bisa mengandalkan hasil sawah
ayahnya karena selalu dibantu sang kakak. Namun sekarang sang ayah
bekerja sendiri sehingga seringkali hasil panen kurang memuaskan.
Meski dari keluarga kurang mampu, Camil adalah anak yang pandai dan ia
sangat rajin di sekolah. Ia selalu mendapatkan peringkat, bahkan tahun
ini ia mendapatkan beasiswa untuk anak berprestasi.
“Hari ini sepertinya kita jam kosong lagi nih”, ucap Camil kepada Niko.
“Iya nih, padahal sebentar lagi ujian”, jawab Niko.
“Bagaimana jika kita belajar bersama, kita coba latihan soal saja, setelah
itu kita saling tukar jawaban kita”
Akhirnya Niko dan Camil belajar mengerjakan soal-soal yang ada di buku.
Setelah selesai mereka saling menukar hasil jawaban yang diperoleh. Jika
ada yang tidak sependapat dan memiliki jawaban berbeda maka mereka
pun mendiskusikannya bersama-sama.
Melihat mereka berdua belajar sendiri, beberapa teman lain pun ikut
bergabung, suasana belajar menjadi lebih ramai dan menarik. Di sela-sela
itu mereka juga masih sempat bercanda-ria.
“Coba kalau setiap hari seperti ini ya, kita belajarnya jadi lebih santai”,
celetuk salah seorang dari mereka.
“Benar juga ya, tapi kalau ada yang mentok dan tidak tahu ya kita juga
yang susah, coba soal nomor 5 ini siapa yang tahu?”, ucap Niko
“Iya, aku tidak tahu jawaban pastinya”, tambah Camil
“Ya sudah, kita catat saja yang tidak kita tahu, setelah itu nanti kita
berikan ke kepala sekolah agar kita dibantu…”
“Bagaimana ini, jam berikutnya kita juga kosong, apa kita lanjutkan
seperti tadi?”
“Ya bisa saja, tapi apa tidak sebaiknya kita bilang kepada kepala
sekolah?”
“Bilang bagaimana?”
“Ya ini kan sudah dua minggu kita seperti ini, padahal sebentar lagi kita
ujian, apa tidak ada guru lain?”
“Iya kamu benar”
“Ya sudah, kita harus belajar sendiri kalau begitu”, ucap Niko
“Tidak apa-apa, yang penting kita sudah bicara dengan bapak kepala
sekolah”, jawab Camil
“Iya benar, lagi pula bapak kepala sekolah sudah janji akan membantu
kita jika ada pertanyaan seputar pelajaran”, lanjut Tia
http://www.contohcerita.com/2016/08/cerpen-pendidikan-singkat-jam-kosong.html
Tema
................................................................................................
Latar Tempat
.................................................................................................
.
.................................................................................................
.
Latar Waktu
.................................................................................................
.
.................................................................................................
.
Latar Suasana
Alur
Pengenalan
.............................................................................................
.............................................................................................
Konflik
.............................................................................................
.............................................................................................
Klimaks
.............................................................................................
.............................................................................................
Penyelesaian
.............................................................................................
.............................................................................................
Sudut Pandang
Sudut Pandang
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Amanat
..........................................................................................................
..........................................................................................................
Gaya Bahasa
Aku Penikmatmu
“Uda.. Uda.. kemari cepat!” Suara itu adalah suara seorang renta yang kini
hanya bisa duduk di sebuah dipan kecil berukiran bunga-bunga. Dia adalah
ibuku, ibu dengan usia yang lebih pantas aku sebut nenek.
“Uda.. Uda.. kemari cepat!” Suara berbeda itu milik ayahku, dia juga ayah
dengan usia yang lebih pantas aku sebut kakek. Namun kenyataannya mereka
adalah ayah dan ibuku.
Satu tahun setelah lulus dari SMA swasta kecil di desaku, aku
merantau ke kabupaten untuk mengumpulkan banyak uang agar dapat
melamar seorang gadis. Aku tidak memiliki cukup uang untuk merantau
ke kota besar, apalagi ke kota metropolitan. Aku berteman dengan
banyak buku-buku di tempat aku bekerja, meskipun buku-buku bekas,
lumayanlah untuk mengisi otakku yang separuh kosong. Kumpulan sajak-
sajak orang ternama aku nikmati setiap hari. Aku bukanlah orang yang
gemar membaca buku-buku tebal dengan banyak teori, untuk itulah aku
membaca banyak kumpulan sajak. Lagipula, dengan membaca kumpulan
sajak itu, aku dapat melihat kehidupan di Indonesia tanpa harus
mengikuti alurnya. Penyair tanpa batas menuangkan hasratnya dalam
bentuk tulisan yang kadang mendapat kecaman, padahal mereka
menuliskan kebenaran dari sisi yang mereka rasakan.
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
Latar Belakang Penulis
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Menyimpulkan Unsur Pembangun Cerpen
3. Berdasarkan Bukti
Ayo Membaca
Mari Berlatih
Tema
Tema Bukti
Latar/Setting
Latar Latar Bukti
Latar tempat
Latar waktu
Latar suasana
Alur
Alur Bukti
Sudut Pandang
Sudut Pandang Bukti
Amanat
Amanat
Sekarang tuliskan unsur ekstrinsik cerpen berjudul “Pemulung Berhati
Emas” ke dalam tabel berikut.
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
Teks Cerpen terdiri atas dua unsur pembangun, yaitu unsur intrinsik
dan ekstrinsik. Berikut unsur pembangun cerpen.
1. Unsur Intrinsik
a. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang mendasari dari sebuah
cerita. Tema biasanya bisa tersurat atau bisa dipahami
langsung dan juga bisa tersirat atau kita sendiri yang
menyimpulkan tema itu sendiri.
b. Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan seseorang yang menjadi pelaku atau yang
terlibat dalam jalannya cerita, sedangkan penokohan adalah
sifat dari tokoh yang tercermin dari sikap, perilaku, ucapan,
pikiran, dan pandangannya terhadap suatu hal dalam cerita.
c. Latar/Setting
Setting adalah tempat peristiwa, waktu, dan suasana dari
suatu cerpen. Ada tiga pokok yaitu latar tempat, latar waktu,
dan latar suasana.
d. Alur
Alur adalah jalan cerita dari sebuah cerpen. Ada tiga jenis alur,
yaitu alur progresif, regresif, dan campuran. Alur progresif
sering disebut juga alur maju, sedangkan alur regresif sering
disebut dengan alur mundur.
e. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi dari pengarang di dalam cerita
tersebut. Sudut pandang terdiri atas sudut pandang orang
pertama berupa penggunaan gaya bahasa "aku", dan sudut
pandang orang ketiga, dan sudut pandang campuran.
f. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang bisa dipetik dari cerpen yang
kita baca. Biasanya amanat sangat berkaitan erat dengan
cerpen penulis yang mengajak pembaca atau pendengar untuk
melakukan sesuatu yang baik dan benar.
g. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara khas dalam menyampaikan sebuah
kalimat atau kata menggunakan kalimat atau kata-kata pilihan
yang indah
2. Unsur Ekstrinsi
Jurnal Membaca
Judul Buku :
Pengarang :
Terbitan :
Waktu baca : tanggal ................ sampai .....................
Tanggal Baca Ringkasan Isi Komentar
Maryanto, dkk. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik SMA/MA/SMK Kelas
XI. Jakarta: Kementerian dan Kebudayaan Indonesia.