Kel a s IX
bahasa indonesia
TEKS CERITA INSPIRATIF
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut ini.
1. Mengidentifikasi struktur teks cerita inspiratif.
2. Mengidentifikasi ciri kebahasaan teks inspiratif.
3. Menganalisis isi teks cerita inspirasi melalui ungkapan simpati, empati, dan
kepedulian.
4. Menulis teks cerita inspiratif dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan dengan
menggunakan ungkapan rasa simpati, empati, dan kepedulian.
Nuri menempuh perjuangan yang tak mudah. Ia harus banting tulang untuk bisa
menempuh pendidikan. Ia tak memiliki pilihan lain selain bekerja sambil sekolah karena
ingin melanjutkan SMA.
Siapa yang tak senang saat mengetahui bahwa dirinya lulus? Itu pula yang dirasakan
Nuri. Ia begitu senang mengetahui dirinya lulus dari SMP, apalagi dengan nilai yang
memuaskan. Ya, Nuri adalah salah satu siswa berprestasi di sekolahnya. Ia memandang
bahwa pendidikan adalah hal yang sangat penting. Sama seperti siswa pada umumnya
yang telah lulus dari SMP, Nuri pun ingin melanjutkan sekolah ke tingkat SMA.
Namun, keinginan Nuri sepertinya akan terganjal. Ayahnya yang menjadi tulang
punggung keluarga menderita penyakit sehingga tak bisa mencari nafkah karena harus
istirahat total. Akhirnya, ibunyalah yang harus menggantikan peran ayahnya.
Nuri sadar keadaan ekonomi keluarganya tak memungkinkan dirinya untuk
melanjutkan sekolah. Ia pun tahu jika melanjutkan pendidikan akan menambah beban
bagi ibunya. Di satu sisi, Lili ingin melanjutkan pendidikan, tapi di sisi lain ia tak mau jika
keinginannya itu akan membebani ibunya. Apalagi ibunya masih harus membiayai kedua
adiknya yang masih duduk di bangku kelas V dan VIII. Kedua adiknya masih kecil dan Nuri
ingin mereka tetap bersekolah. Ia tak mau egois. Keinginan dan kenyataan yang harus
dihadapinya ini membuatnya galau.
Tanpa sepengetahuan ibunya, Nuri memberanikan diri untuk mendaftarkan diri
di salah satu SMA. Saat pengumuman tiba, ia begitu senang karena diterima di sekolah
tersebut. Barulah ia menceritakan pada ibunya. Nuri tau reaksi ibunya akan seperti apa.
Namun, ia memberanikan diri. Benar saja, ibunya tak setuju jika ia melanjutkan sekolah.
Nuri tau, ibunya melarangnya sekolah bukan karena tak sayang, tetapi karena faktor
biaya.
“Jika kamu mau sekolah, biayai sendiri!”
Itulah kata-kata yang diucapkan oleh ibu. Nuri hanya bisa terdiam. Ia menundukkan
kepalanya. Selama ibunya berbicara kepadanya, tak sepatah kata pun ia memotong
pembicaraan ibunya.
Ia merenungkan apa yang telah dikatakan ibunya. Nuri akhirnya menemui pimpinan
sekolah dan meminta keringanan agar pembayaran biaya sekolahnya bisa dicicil secara
berkala. Syukurlah pihak sekolah begitu mengerti. Mereka begitu kagum dengan
semangat Nuri untuk melanjutkan pendidikan. Mereka sangat paham dengan kondisi
Nuri dan memberi izin padanya untuk membayar biaya sekolahnya dengan mencicil.
“Nuri, kamu pun boleh mencicil biaya sekolahmu,” ujar pimpinan sekolah.
“Dulu, Bapak pun harus berjuang untuk menyelesaikan pendidikan, sama seperti
kamu. Mungkin, sekarang akan terasa pahit dan berat bagimu. Namun, percayalah, kerja
keras kita akan berbuah manis,” tambahnya.
Kata-kata dari pimpinan sekolah semakin membulatkan tekad Nuri untuk melanjutkan
pendidikan meskipun harus berjuang keras.
2
Untuk membayar biaya sekolahnya, Nuri menggunakan waktu luangnya untuk
bekerja. Terkadang, ia bekerja di toko-toko walaupun upah yang didapatkan tak seberapa.
Bahkan, dia rela bekerja menjadi asisten rumah tangga. Guru-gurunya mengetahui
bahwa Lili sangat memerlukan uang untuk biaya sekolahnya. Mereka mencari cara untuk
membantunya. Namun, mereka juga tak mau memberikan uang begitu saja pada Nuri
karena menurut mereka hal tersebut tidak mendidik. Oleh karena itu, mereka memberi
pekerjaan kepada Nuri. Tak jarang mereka memberi tambahan upah kepada Nuri sebagai
bonus.
Tanpa malu Nuri berjuang demi mengumpulkan biaya sekolah. Setiap hari ia harus
menggunakan sebagian waktunya untuk bekerja. Namun, Nuri juga tidak meninggalkan
kewajibannya sebagai seorang siswa. Bahkan, dia tercatat menjadi salah satu siswa
berprestasi.
Tiga tahun Nuri banting tulang dan akhirnya dia berhasil untuk menyelesaikan
sekolahnya dengan hasil yang sangat baik. Salah satu perwakilan universitas setempat yang
mengetahui kisah Nuri datang ke sekolah. Mereka mengatakan bahwa pihak universitas
telah mengetahui perjuangan Nuri dan akan memberikan beasiswa kepadanya. Nuri pun
dapat melanjutkan kuliah tanpa membayar biayanya. Bahkan, ia mendapat uang saku tiap
bulannya sehingga ia bisa fokus belajar.
Nuri begitu senang. Ia sangat bersyukur. Kini ia semakin percaya bahwa tidak ada
usaha yang mengkhianati hasil. Semua orang dapat menggapai keinginannya jika ada
kesungguhan untuk memperjuangkannya.
****
3
2. Struktur Teks Cerita Inspiratif
Struktur teks narasi cerita inspiratif terdiri atas enam bagian. Berikut adalah bagian-bagian
yang termasuk dalam struktur teks tersebut.
a. Abstraksi
Abstraksi berisi gambaran umum mengenai isi cerita. Jadi, ketika kamu membaca
abstraksi, kamu akan mengetahui garis besar ceritanya akan seperti apa. Umumnya,
abstraksi berbentuk ringkasan cerita. Abstraksi ini bersifat opsional, artinya bisa saja
tidak terdapat abstraksi dalam sebuah cerpen.
b. Orientasi
Orientasi berisi pengenalan, baik pengenalan tokoh, tempat, waktu, maupun
situasi.
c. Komplikasi
Komplikasi berisi permasalahan (konflik) yang dihadapi oleh tokoh dalam cerita.
Bagian komplikasi ini diawali dengan pemicu masalah yang terus berkembang
hingga mencapai puncak permasalahan. Puncak permasalahan biasanya bagian
yang paling menegangkan dalam sebuah cerita.
d. Evaluasi
Evaluasi berisi konflik yang telah mereda. Ketegangan yang terjadi perlahan mulai
menurun dan menemukan pemecahan masalahnya. Dalam teks narasi cerita
inspiratif, bagian ini berisi tentang masa kebangkitan yang dialami tokoh. Pada
bagian ini biasanya terdapat kisah yang dapat menginspirasi pembaca.
e. Resolusi
Resolusi berisi penyelesaian masalah yang terjadi di antara tokoh-tokoh yang bertikai
atau tokoh yang menghadapi konflik. Bagian penyelesaian dalam teks narasi cerita
inspiratif juga dapat memberi inspirasi kepada pembacanya.
f. Koda
Koda merupakan bagian akhir dalam cerpen yang berisi amanat sesuai dengan isi
cerita. Keberadaan koda ini sama halnya dengan abstraksi, yaitu bersifat opsional.
4
Judul Usaha Tak Mengkhianati Hasil
Orientasi Siapa yang tak senang saat mengetahui bahwa dirinya lulus? Itu
pula yang dirasakan Nuri. Ia begitu senang mengetahui dirinya
lulus dari SMP, apalagi dengan nilai yang memuaskan. Ya, Nuri
adalah salah satu siswa berprestasi di sekolahnya. Ia memandang
bahwa pendidikan adalah hal yang sangat penting. Sama seperti
siswa pada umumnya yang telah lulus dari SMP, Nuri pun ingin
melanjutkan sekolah ke tingkat SMA.
5
Judul Usaha Tak Mengkhianati Hasil
Evaluasi Syukurlah pihak sekolah begitu mengerti. Mereka begitu kagum
dengan semangat Nuri untuk melanjutkan pendidikan. Mereka
sangat paham dengan kondisi Nuri dan memberi izin padanya
untuk tinggal di asrama sekolah dan membayar biaya sekolahnya
dengan mencicil.
“Nuri, kamu pun boleh mencicil biaya sekolahmu,” ujar
pimpinan sekolah.
“Dulu, Bapak pun harus berjuang untuk menyelesaikan
pendidikan, sama seperti kamu. Mungkin, sekarang akan terasa
pahit dan berat bagimu. Namun, percayalah, kerja keras kita akan
berbuah manis,” tambahnya.
Kata-kata dari pimpinan sekolah semakin membulatkan
tekad Nuri untuk melanjutkan pendidikan meskipun harus berjuang
keras.
6
Judul Usaha Tak Mengkhianati Hasil
Resolusi kepadanya. Nuri pun dapat melanjutkan kuliah tanpa membayar
biayanya. Bahkan, ia mendapat uang saku tiap bulannya sehingga
ia bisa fokus belajar.
7
Kita akan mengamati ciri-ciri kebahasaan dalam teks cerita inspiratif yang berjudul
“Kisah Petani Jagung” di bawah ini.
Ayah adalah tipe pebisnis yang membuatku tak habis pikir. Jika kebanyakan orang
berbisnis, tak ingin membagi resep rahasia, ataupun ilmu utamanya, Ayah justru sebaliknya.
Ayah tak pernah pelit untuk berbagi ilmu, dari sekian pegawai yang dimilikinya, semuanya
diajarinya untuk membuat sepatu. Tak ada satupun ilmu yang ia sembunyikan. Tak hanya
itu, didorongnya mereka untuk lepas dan mandiri dari Ayah.
Aku dan Mas Agus waktu itu sampai terheran-heran. Mendidik pegawainya untuk
mandiri bukankah justru akan melahirkan pesaing baru bagi usaha Ayah?
Ayah menjelaskan konsepnya dengan satu kisah sederhana. Kisah yang masih aku
ingat sampai sekarang.
“Bapak pernah cerita ke kalian tentang kisah seorang petani jagung yang berhasil?”
Aku dan Mas Agus hanya menggeleng.
“Alkisah ada seorang petani jagung yang sangat sukses,” Ayah berhenti mengambil
napas sejenak.
Aku dan Mas Agus pasang telinga, antusias mendengarkan.
Dengan nada layaknya seorang pendongeng ia melanjutkan, “Di negerinya, setiap
tahun diadakan kontes jagung, untuk mencari petani mana yang menghasilkan jagung
terbaik. Petani sukses tadi, dia sering memenangkan kontes jagung tersebut. Tak hanya
sekali, namun berkali-kali dan boleh dikata, setiap kontes jagung diadakan petani inilah
pemenangnya. Kalian tahu rahasianya?” tanya Ayah ke arah kami.
“Pupuk rahasia?” Mas Agus coba mejawab.
“Bukan, bukan itu rahasianya. Suatu waktu seorang wartawan bertanya pada petani
sukses ini, apa formula rahasianya dia bisa memenangkan kontes jagung tersebut sampai
berkali-kali. Si petani menjawab, tak ada formula rahasia, dia hanya membagikan benih-
benih jagung terbaik kepada petani tetangga-tetangganya.”
“Lho, benih jagung terbaiknya kok malah diberikan ke tetangga? Tapi kok dia yang
menang? Aneh!” tanyaku.
“Itu dia kuncinya,” Ayah tersenyum. “Alin di sekolah sudah belajar IPA kan? Tentang
tanaman yang punya serbuk sari dan putik?”
“Sudah,” jawabku sambil mengangguk.
“Kita tahu bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak,
lalu menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain,” tangan ayah bergerak-gerak
bak seorang pendongeng.
8
“Coba bayangkan jika tanaman jagung tetangga buruk, maka serbuk sari yang
ditebarkan ke ladang petani sukses ini pun juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas
jagungnya.”
Kakakku manggut-manggut mulai paham.
Ayah melanjutkan “Sebaliknya jika tanaman jagung tetangga baik, maka serbuk
sari yang dibawa angin dari ladang jagung mereka akan baik pula, di sinilah bila kita
ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, kita harus menolong tetangga kita untuk
mendapatkan jagung yang baik pula.”
“Begitu pula dengan hidup kita, Nak. Jika kita ingin meraih keberhasilan, maka kita
harus menolong orang sekitar menjadi berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan
baik harus menolong orang di sekitarnya untuk hidup dengan baik pula,” Ayah menutup
ceritanya dengan bijak.
(Sumber: http://www.kisahinspirasi.com/2013/01/kisah-petani-jagung.html)
Dari cerita tersebut, kita dapat menemukan ciri-ciri kebahasaan yang menjadi
kekhasan teks cerita inspiratif.
1. Kalimat deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan tokoh ayah
Ayah adalah tipe pebisnis yang membuatku tak habis pikir. Jika kebanyakan orang
berbisnis, tak ingin membagi resep rahasia, ataupun ilmu utamanya, Ayah justru
sebaliknya. Ayah tak pernah pelit untuk berbagi ilmu, dari sekian pegawai yang
dimilikinya, semuanya diajarinya untuk membuat sepatu. Tak ada satupun ilmu yang ia
sembunyikan. Tak hanya itu, didorongnya mereka untuk lepas dan mandiri dari Ayah.
2. Kalimat deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan cara yang dapat
digunakan untuk meraih keberhasilan
“Kita tahu bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak, lalu
menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain,” tangan ayah bergerak-gerak bak
seorang pendongeng.
“Coba bayangkan jika tanaman jagung tetangga buruk, maka serbuk sari yang
ditebarkan ke ladang petani sukses ini pun juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas
jagungnya.”
Kakakku manggut-manggut mulai paham.
Ayah melanjutkan “Sebaliknya jika tanaman jagung tetangga baik, maka serbuk sari
yang dibawa angin dari ladang jagung mereka akan baik pula, di sinilah bila kita
ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, kita harus menolong tetangga kita untuk
mendapatkan jagung yang baik pula.”
“Begitu pula dengan hidup kita, Nak. Jika kita ingin meraih keberhasilan, maka kita
harus menolong orang sekitar menjadi berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan
9
baik harus menolong orang di sekitarnya untuk hidup dengan baik pula,” Ayah menutup
ceritanya dengan bijak.
3. Kosakata ekspresif
a. Aku dan Mas Agus pasang telinga, antusias mendengarkan.
b. “Itu dia kuncinya,” Ayah tersenyum.
c. “Sudah,” jawabku sambil mengangguk.
4. Majas
a. “Kita tahu bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang
masak, lalu menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain,” tangan ayah
bergerak-gerak bak seorang pendongeng. (Majas perbandingan: Asosiasi)
b. “Bukan, bukan itu rahasianya. Suatu waktu seorang wartawan bertanya pada
petani sukses ini, apa formula rahasianya dia bisa memenangkan kontes jagung
tersebut sampai berkali-kali. Si petani menjawab, tak ada formula rahasia,
dia hanya membagikan benih-benih jagung terbaik kepada petani tetangga-
tetangganya.” (Majas penegasan: Tutologi)
5. Ungkapan motivasi
“... Jika kita ingin meraih keberhasilan, maka kita harus menolong orang sekitar menjadi
berhasil pula. ...”
10
Dalam teks cerita yang berjudul “Usaha Tak Mengkhianati Hasil” terdapat ungkapan
kepedulian, simpati, dan empati. Berikut ini adalah contoh-contoh ungkapan tersebut.
Apa kesan yang kamu peroleh dari isi cerita tersebut? Kamu dapat menyampaikan
kesanmu dengan menyampaikan motivasi atau inspirasi yang kamu rasakan setelah
membaca suatu cerita inspiratif.
Contoh pengungkapan kesan:
1. Dari cerita tersebut, saya termotivasi untuk menjadi siswa berprestasi. Nuri yang
harus sekolah sambil bekerja saja bisa menjadi siswa berprestasi. Saya yang memiliki
waktu luang lebih banyak dari Nuri harus memiliki prestasi lebih darinya.
2. Dari cerita tersebut, saya terinspirasi untuk lebih peduli, bersimpati, dan berempati
pada orang lain yang sedang mengalami kesulitan. Jika bisa, saya akan membantu
orang yang kesulitan tersebut seperti yang dilakukan oleh guru-guru Nuri.
3. Dari cerita tersebut, saya lebih termotivasi untuk belajar dan sekolah dengan
sungguh-sungguh. Saya tak boleh lagi bermalas-malasan untuk belajar.
11
Nah, hal itu dapat kamu jadikan sumber cerita untuk menulis teks inspiratif. Bagaimana
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat sumber cerita tersebut menjadi
teks cerita inspiratif? Langkah-langkah berikut dapat kamu gunakan.
1. Mendata cerita yang menginspirasi
Seperti telah disampaikan di atas, kamu pasti pernah membaca, mendengar,
menonton, atau melihat langsung suatu peristiwa yang dapat memberikan inspirasi
bagimu. Peristiwa tersebut dapat berasal dari cerita di buku, cerita teman, cerita
orang lain, cerita keluarga, atau film. Datalah peristiwa tersebut lalu tuliskan dalam
sebuah daftar.
2. Memilih satu cerita
Dari sekian banyak cerita yang telah kamu data, pilihlah satu cerita yang bisa
kamu sampaikan kembali dalam bentuk teks cerita. Sumber cerita yang kamu pilih
hendaknya mengandung perjuangan yang dilakukan untuk menghadapi rintangan
dalam hidupnya hingga akhirnya ia bisa melewati rintangan tersebut dengan sukses
atau berhasil.
3. Membuat kerangka cerita
Dalam membuat kerangka cerita, kamu harus memerhatikan struktur teks cerita
inspiratif. Dari cerita inti yang telah kamu tentukan, tulislah peristiwa-peristiwa yang
akan kamu ceritakan pada struktur abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi,
dan koda. Catat peristiwa tersebut sesuai bagian strukturnya agar kamu tidak lupa.
4. Mengembangkan kerangka cerita
Dari kerangka yang kamu tulis, kembangkanlah menjadi suatu cerita yang utuh.
Dalam mengembangkan cerita, kamu harus memerhatikan kerunutan peristiwa agar
jalinan ceritanya tersusun secara logis. Dalam menulis teks cerita inspirasi, sebaiknya
kamu menggunakan ungkapan-ungkapan yang bisa memotivasi atau menginspirasi
pembaca, seperti ungkapan kepedulian, ungkapan simpati, dan ungkapan empati.
5. Memeriksa kembali dan merevisi
Setelah menulis teks cerita inspiratif, sebaiknya kamu membaca kembali hasil
tulisanmu. Hal tersebut bertujuan untuk memeriksa atau mengecek kembali hasil
tulisan yang kamu buat. Saat membaca kembali, bisa saja kamu menemukan
kesalahan atau kekurangan pada hasil tulisanmu. Jika menemukannya, segeralah
perbaiki.
E. Latihan
1. Bacalah kutipan berikut!
Aku sendiri rela memberikan semua koleksi komikku untuk mereka agar mereka
bisa mendapatkan sumber bacaan baru. Dengan begitu, mereka akan mendapat
12
wawasan baru tentang buku dan tak perlu lagi berebut atau saling menunggu untuk
membaca. Jika jadi mereka, aku pun akan senang mendapatkan banyak buku baru,
apalagi mereka memang gemar membaca.
13
• Majas litotes adalah majas yang digunakan untuk mengecilkan fakta yang ada
dengan tujuan merendahkan hati.
Contoh: Singgahlah ke gubukku ini.
• Majas retoris memiliki ciri khas, yaitu menggunakan kalimat pertanyaan. Namun,
pertanyaan tersebut memiliki jawaban yang telah diketahui oleh semua. Jadi,
tanpa ada yang menjawab pun semua orang sudah tahu jawabannya.
Contoh: Adakah yang tidak mau sukses dalam hidupnya?
14