Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan limpahan karunia-Nya berupa
kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
Seni Grafis dalam tepat waktu dengan bentuk maupun isinya yang sederhana.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan ilmu sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.

Makalah ini berisikan tentang Pengertian seni grafis, Jenis karya seni grafis dan teknik, dan Proses
pembuatan seni grafis.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun, makalah
ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki masih terbilang cukup.
Oleh karena itu, kami harapkan kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Painan Januari 2022

Kelompok 4
SENI GRAFIS
A. Pengertian Seni Grafis
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik
cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu
menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses
cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai ‘impression’. Lukisan atau drawing, di sisi lain,
menciptakan karya seni orisinil yang unik.
Mencetak, di mana kata grafis berasal dari bahasa Yunani grafhein, yang berarti menulis
atau menggambar.

Istilah grafis diserap dari bahasa Inggris, graf atau grafhic, yang berarti dapat membuat
tulisan, lukisan dengan cara ditoreh atau digores.

Secara umum, pengertian seni grafis adalah karya seni rupa dua dimensi atau disebut
dengan ‘dwimatra’, yang menghasilkan produk-produk modern dalam berbagai media
menggunakan teknik cetak maupun printing.

B. Jenis karya seni grafis


 Teknik Cetak Saring (Silkscreen)

Jenis cetakkan seni grafis ini pasti cukup sering kamu temui. Teknik cetak saring dikenal juga
dengan nama teknik cetak sablon.

Pada teknik cetak saring, kamu membutuhkan cetakan yang terbuat dari kasa (screen). Kasa
ini bersifat elastis, lentur, dan halus.

Teknik cetak saring cukup banyak peminatnya karena caranya yang terbilang cukup mudah.

 Teknik Cetak Datar (Lithography)


Litografi adalah teknik yang digunakan untuk melakukan teknik ini. Litografi adalah teknik
yang ditemukan oleh Alois Senefelder pada 1798.

Teknik ini didasarkan pada tolakan kimia minyak terhadap air. Teknik ini memakai media
batu dan jenis batu khusus, yaitu batu kapur (limestone), sebagai media gambar. Hal ini
dikarenakan jenis batu kapur ini bisa mengisap tinta.

Batu kapur yang dipakai dalam teknik cetak ini merupakan batu kapur yang berbentuk
lempengan.

Batu tersebut akan dilapisi oleh beberapa cairan kimia, seperti Gum Arabic, Asam nitrat
atau Asam Fosfat sehingga terjadi reaksi kimia yang akan membuat area yang telah
digambar menerima tinta litograf.

Setelah proses kimia batu terjadi, tinta litograf dapat disapukan pada permukaan batu.
Tinta hanya akan melekat pada partikel tinta berminyak yang telah digambar dan ditolak di
bagian lain. Kemudian, kertas ditekan oleh alat pres pada batu kapur dan akan mentransfer
gambar ke kertas.

 Teknik Cetak Tinggi (Woodcut)

Johanes Gutenberg merupakan sosok penemu teknik cetak ini. Cetak tinggi adalah kegiatan
perbanyakan gambar melalui alat cetak yang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian menonjol
(seperti relief), area yang akan mencetak gambar dan disebut bagian acuan atau plat dan
bagian non-image, yakni area lebih rendah yang sengaja dicukil agar tidak menerima tinta
atau cat.

Sederhananya, teknik cetak tinggi membuat cetakan seperti stempel, yaitu membuat relief
dengan cara mencukil bahan (biasanya kayu atau karet) agar dapat mencetak gambar yang
diinginkan.

Lantaran dulunya bahan yang sering digunakan adalah kayu, terkadang teknik ini juga
disebut dengan cetak woodcut. Sekarang bahan karet (lino) menjadi alternatif yang populer
karena bahannya yang lunak sehingga relatif lebih mudah untuk dicukil.
 Teknik Cetak Dalam (Intaglio)

Teknik cetak dalam, yaitu menggores media dengan memakai benda tumpul. Umumnya,
media yang dipakai pada teknik cetak dalam adalah logam.
Tinta akan dibalurkan pada seluruh permukaan cetakan yang telah ditoreh dalam,
kemudian biasanya permukaan akan dibersihkan dan hanya menyisakan tinta yang berada di
bagian dalam permukaan.

Setelah itu, kertas yang sedikit dibasahi akan di-press atau ditempelkan ke permukaan
cetakan, kemudian tinta akan berpindah pada kertas. Seni grafis cetak dalam dibagi dalam
beberapa bagian antara lain engraving, etsa, mezzotint, dan drypoint.

C. Prosen pembuatan
1. Proses Pembuatan Cetak Tinggi
Pembuatan gambar dengan teknik cetak tinggi dapat menghasilkan
karya yang menarik, yang berbeda dengan gambar atau lukisan lain yang
pernah kamu buat. Prinsip kerjanya adalah mendapatkan, ruang positif
(permukan yang timbul) dan negatif (permukaan yang cekung). Garis dan
ruang negatif yang dihasilkan cukilan tidak terkena warna, sebaliknya
garis dan ruang. Bidang yang timbul dikenai tinta positif terkena warna
dan dipindahkan ke permukaan bidang cetak.
o Bahan dan alat dalam cetak tinggi adalah sebagai berikut.
a. Bahan yang terdiri dari:
1) Papan sebagai alas
2) Hardboard atau papan MDF
3) Tinta atau cat cetak offset
4) Kaos, kain, atau kertas
5) Kalau perlu ditambah cat pengering agar pengeringan lebih
Cepat
Hardboard atau papan MDF. Tinta atau cat cetak offset

 Bahan alami :
Pewarna alami, seperti dari buah naga, kunyit, cabe, kulit jengkol, daun pandan, dll.

b. Peralatan yang diperlukan:


1) Pensil
2) Gunting
3) Pisau cutter
4) Woodcut
5) Roler/untuk meratakan warna
6) Pahat atau pencungkil kayu, digunakan untuk membentuk
gambar pada plat/sebagai klise cetak.

 Alat alami:
Seperti buah belimbing, dedaunan, batang keladi, dll, untuk mencetak.

Langka kerja:
1. Membuat sketsa pada plat cetak.
2. Memindahkan ke plat meratakan dan ditoreh, bagian tinggi untuk
bagian yang rendah.
3. Proses memberi tinta dengan bantuan roler.
4. Menggosok / meratakan dengan alat (sendok)/dipress dengan alat press (mesin press).
5. Buka pelan-pelan sambil dilihat apakah warna sudah rata.
6. Hasil jadi sebuah karya seni cetak tinggi .
2. Cetak saring
a. Proses pembuatan cetak saring:

Plat grafis dan hasil cetaknya


1) Kerangka screen , bingkai yang terbuat dari kayu atau aluminium
Screen (kain kasa) atau Monyl merupakan kain berserat yang
berfungsi sebagai sarana untuk membentuk gambar atau tulisan
pada benda-benda yang akan disablon.
2) Meja cetak, sebagai alas/tempat untuk melakukan penyablonan.
3) Rakel, digunakan untuk meratakan tinta di screen.
4) Obat sablon, emulsi (sensitizer).
5) Cat dan sari warna sablon

Screen (monil). Rakel/ratakan warna. Emulsi(obat afdruk Pewarna dan sari warna
b. Proses Pembuatan Klise (film negative)

Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan klise,


yaitu memperhatikan bahan yang digunakan dan teknik yang
digunakan. Bahan yang digunakan harus transparan, hal tersebut
dimaksudkan agar pada saat penyinaran (pengeksposan) bagian
yang seharusnya tidak tembus oleh tinta akan terkena sinar secara
utuh. Bahan yang biasanya digunakan adalah kertas kalkir, fi lm, dan
mika fi lm.
Dalam menggambar untuk membuat klise (fi lm negative) ada
beberapa teknik yang dapat digunakan, yaitu:
1) Langsung pada screen.
teknik ini setelah screen (kain kasa) diberi tulisan atau
gambar/corak. Untuk area yang diinginkan tidak tembus oleh
tinta diberi emulsi yang dicampur dengan sensitizer kemudian
dijemur/penyinaran, setelah kering siap untuk dipergunakan
2) Negatif film
Proses ini menggun mencetak.
akan kertas kalkir (transparan) atau kertas
biasa yang sudah digambar. Untuk jenis kertas biasa setelah digambar dilumuri
dengan minyak goreng / minyak tanah terlebih dahulu, dan dikeringkan sehingga
menjadi transparan.
c. Proses afdruk pengekposan
Afdruk /pengeksposan/ penyinaran adalah proses memindahkan
Gambar berupa selembaran kertas yang akan menjadi model/desain
Ke screen dengan bantuan bahan yang disebut emulsi sablon. Berikut
Ini tahapan afdruk, antara lain:

 Pelapisan (coating)
Meliputi proses pencampuran emulsi dengan sensitilizer (obat
afdruk siap pakai) dan mengoleskannya ke screen dengan
menggunakan alat yang disebut dengan coater (pelapis) bisa
juga dipakai penggaris, tahap pengolesan ini dilakukan di dalam
ruang yang gelap.

 Pengeringan awal
pengeringan ini bisa dilakukan dengan menggunakan
bantuan hair dryer, dengan didiamkan saja sampai kering sendiri
atau menggunakan kipas angin. Sebagai catatan dalam proses
pengeringan ini usahakan agar tidak terkena sinar matahari
lansung atau lampu yang mengandung sinar ultra violet seperti
neon, tujuannya untuk mencegah agar cahaya tidak mengenai
emulsi sehingga tidak bisa digunakan untuk proses selanjutnya

 Penyinaran screen ke panas matahari atau lampu neon


Screen yang sudah kering dari larutan emulsi, lalu bagian bawah
dialasi dengan busa hitam, dan dibagian atas diletakkan klise
negatif/kertas yang siap diekpose, kemudian ditutup dengan
kaca untuk mengekpos klise supaya menempel rapat ke screen.
Lakukan penyinaran sekitar 20 detik untuk cahaya terik dan 50
detik untuk cahaya matahari yang redup/sinar lampu neon

 Pembuatan klise
Semprot dengan air untuk menghilangkan bagian yang
seharusnya berlubang pada bagian screen yang kita desain,
gunakan semprotan yang sesuai dan dapat menyemprot dengan
kuat

 Pengeringan
Proses ini bisa dengan hair dryer atau dengan panas matahari.

d. Proses Mencetak
Screen kering yang sudah melalui proses pengekposan gambar siap
untuk dicetak. Letakan kertas atau media yang akan dicetak. Tuang
warna yang diinginkan dan ratakan dengan rakel. Proses cetak saring selesai.
Pertanyaan-pertanyaan

 Ardiva Humaira
1) Screen atau monyl pada seni grafis berfungsi untuk?
 Screen atau monyl merupakan lain berserat yang berfungsi sebagai sarana untuk
membentuk gambar atau tulisan pada benda benda yang akan di sablon
2) Berapa waktu yang diperlukan pada proses afdruk dengan cuaca terik dan redup?
 20 detik di bawah cahaya terik, atau; 50 detik pada cahaya redup.
 Adinda Syarani
1) Mengapa seni grafis berguna untuk kehidupan manusia?

 Seni grafis berfungsi menjembatani pelukis atau seniman dengan penikmat


karyanya. Lewat karya seni ini, penonton atau khalayak bisa mengetahui apa yang
berusaha disampaikan seniman

2) Apa yang mencirikan seni grafis?

 Seni grafis merupakan cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya
menggunakan teknik cetak. Biasanya hasil karya seni grafis di atas kertas. Kecuali
pada teknik monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya dalam jumlah
banyak. Inilah yang dinamakan dengan proses cetak.
 Sabrina Naysila Indri
1) Jelaskan sejarah seni grafis?

 mulai muncul di negara Indonesia adalah sekitar tahun 1950-an. Selanjutnya seiring
perkembangannya, teknik cetak grafis sudah mulai banyak digunakan pada seni
terapan untuk membuat suatu poster-poster perjuangan. Di Indonesia sendiri
memiliki tokoh-tokoh penting dalam perkembangan seni ini.

2) Apa fungsi seni grafis di kehidupan masyarakat luas?

 Jawaban: Seni grafis sangat cocok untuk menyampaikan pesan dengan mudah dan
menarik. Dibanding menggunakan kata-kata monoton, kebanyakan masyarakat lebih
tertarik jika ada gambar didalamnya. Jadi wajar jika spanduk dan media lain sering
menggunakan seni grafis dengan pengaplikasian gambar khusus didalamnya.
 Livia Casandra
1) Apa bedanya antara seni grafis cetak tinggi dan cetak dalam?

 Cetak tinggi:ragam karya seni grafis yg proses pembuatannya melalui tahapan


pembuatan cetakan dari bahan yg di cukil. Cetak dalam:ragam seni grafis yg di buat
dengan cetakan dari plat alumunium yg ditoreh dng alat tajam sehingga membentuk
goresan dalam.

2) Mengapa tidak semua kegiatan mencetak termasuk dalam kategori seni grafis?

Jawab :
Dewasa ini tidak semua kegiatan mencatat termasuk dalam kategori seni grafis.
Sebab pada zaman sekarang ini kegiatan mencetak hanya memproduksi
gambar/tulisan secara massal yang sering disebut offset. Kegiatan offset seperti ini
menggunakan peralatan modern.

Anda mungkin juga menyukai