Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UTS PRA CETAK

Nama : Sita Maya Sapalah

Nim : 21061021

Progrm studi : Desain Grafis A

Mata kuliah : Pra cetak

Jawaban

1. Sebutkan dan jelaskan tahapan proses awal pembuatan Computer to plate (CTP) sampai selesai
Proses pada mesin cetak CtP ada dalam 3 bagian yaitu: prepress, press, postpress )
- Pra Cetak (Prepress)
- Teknologi CtP (Computer to Plate) yaitu proses pencetakan/ print dengan cara digital pada
lembaran plat untuk keperluan pada mesin cetak offset. Sesuai dengan istilahnya, Direct to
Plate, proses pembuatan plat tanpa menggunakan proses pembuatan film foto reproduksi.
Image, text, media secara langsung di print pada lembaran plat dari file computer.
CtP sangat dibutuhkan untuk beberapa jenis pekerjaan, seperti mencetak buku, majalah,
tabloid, poster, kalender dan cetakan lain, yang membutuhkan plat sekali cetak.
- Cetak (Press)
- Pada prinsipnya, proses cetak merupakan suatu tahapan pengalihan tinta dari acuan cetak ke
bahan cetak dengan kecepatan dan tekanan tertentu. Berdasarkan kebutuhan, Teknik cetak
memiliki teknik yang berbeda beda sesuai produk yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa
teknik cetak sesuai kebutuhannya.
- Postpress
Pada tahap ini merupakan proses final yang merupakan akhir pada proses pembuatan
barang cetak, dimana dikerjakan sebuah proses finishing seperti pemotongan ulang setelah
proses cteak, yaitu dengan tujuan untuk membuang area yang tidak digunakan dan
menyesuaikan dengan ukuran sesuai dengan pesanan customer, melakukan proses laminasi,
plong, lem ,jahit dan lipat.
- Cetak Offset
- Cetak Offset adalah jenis cetak yang paling banyak digunakan untuk pekerjaan komersil
seperti majalah, buku, brosur, dll. Prinsip Cetak offset adalah tolak menolak antara air dan
tinta sehingga dapat terbentuk gambar pada permukaan bahan cetak dan memerlukan
proses pengeringan setelah proses percetakan berlangsung.
Cetak Offset menggunakan bahan plat yang datar, sehingga antara posisi bagian gambar dan
bagian bukan gambar sama tinggi. Bagian gambar pada pelat yang tidak dilapisi emulsi,
ketika dicetak akan menarik tinta, dan bagian bukan gambar akan menolak tinta.
Offset digunakan untuk mencetak dalam skala/kuantitas besar. Di antara semua teknik
percetakan, offset bisa dibilang merupakan yang paling ekonomis, berkualitas tinggi dan
memiliki konsistensi yang baik untuk mencetak dalam skala besar.
o Mesin cetak offset terbagi atas 2 macam mesin:
Mesin cetak lembaran (sheetfed)
Mesin yang menggunakan kertas lembaran. Prinsip cetak offset adalah tolak
menolak antara air dan tinta sehingga dapat terbentuk image pada permukaan
bahan cetak/ kertas. Cetak offset menggunakan plat aluminium yang datar,sehingga
antara posisi bagian yang tercetak dan bagian tidak tecetak sama tinggi. Bagian
image bersifat peka terhadap tinta (oleophilic) ketika dicetak akan menarik tinta, dan
bagian non image bersifat peka terhadap air (hydropylic).

Mesin cetak offset sheetfed terdiri dari Mesin Cetak 0ffset 1 warna, 2 warna, 4
warna dan 6 warna (CMYK & 2 Spot color/pantone) bersifat 1 muka.
o Mesin cetak gulungan (web fed)
Mesin cetak yang menggunakan kertas rol/ gulungan dalam proses cetaknya.
Biasa digunakan untuk cetak koran, majalah atau buku dengan kertas tipis. Kelebihan
mesin cetak web offset adalah memiliki kecepatan cetak yang tinggi dan hasil cetak
dapat langsung terpotong pada 2 sisi kertas. Kecepatan cetak sangat tinggi (40,.000-
60.000 cetakan perjam) Kekurangan nya adalah untuk control register, stabilitas
warna tidak sebaik mesin sheet offset. Kualitas cetak juga kurang baik.
2. Sebutkan dan jelaskan Tahapan pembuatan karya cetak datar ( litografi ) secara urut dan detail.
- Cetak Lithography
Lithography diambil dari bahasa Yunani, ‘lithos’ berarti batu dan ‘graphien’ berarti menulis.
Sehingga lithography dapat diartikan ‘cetak batu’ atau teknik mencetak menggunakan batu atau
median dengan permukaan yang licin dan rata. Seperti batu gamping (kapur) dan plat logam.
Dalam proses cetak datar, ada beberapa teknik dasar untuk membuat sebuah hasil cetak
dasar, antara lain pada media papan atau plat dan batu kapur.
- Papan Atau Plat
Papan atau plat yang dipilih haruslah memiliki permukaan yang datar. Memberikan emulsi
pada bagian tertentu di plat atau papan. Dengan begitu, saat kalian meneteskan tinta warna
maka nantinya bagian yang diberi emulsi akan menolak warna, sedangkan bagian tanpa
emulsi akan menerima cat warna.
Setelah itu, warna yang sudah ada di permukaan papan atau plat akan di transfer ke media
lainnya, seperti kertas. Proses ini cukup mudah karena hanya perlu menempelkan
permukaan kertas yang bersih secara merata pada papan atau plat.
- Batu Kapur
Tak hanya media plat dan papan, kalian juga dapat menggunakan batu kapur. Lempengan
batu kapur mempunyai sifat yang mudah menyerap cairan, seperti tinta warna dan air.
Permukaan lempengan batu kapur dilapisi oleh senyawa penolak air. Setelah tinta pewarna
diaplikasikan pada permukaan lempengan tersebut, media lain seperti kertas dilekatkan dan
ditekan ke permukaan lempengan secara merata, sehingga tinta akan melekat pada kertas.
- Pembuatan Cetak Datar
Berikut adalah cara pembuatan karya seni yang menggunakan teknik cetak datar dengan
menggunakan cat kayu dan air.

Alat :
Ember;
Wadah cat;
Kuas, dan;
Kain lap atau pembersih.
Bahan :
Air;
Kertas gambar atau kayu, dan;
Cat kayu.
-Langkah pembuatan karya seni :
Siapkan ember yang telah diisi dengan air secukupnya.
o Tuangkan cat kayu pada air, namun jangan mengaduknya. Ratakan saja seperlunya
dengan kuas untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
o Gunakan kreativitas kalian untuk berkreasi.
o Persiapkan kertas gambar atau kayu pada permukaan air berwarna.
o Lakukan secara perlahan agar keduanya menempel dan pastikan semuanya merata.
o Diamkan selama beberapa saat, namun juga jangan terlalu lama.
o Setelah dirasa cukup, angkat media kayu atau kertas dari air.
o Posisikan lurus dan tak miring agar cat warna yang melekat tak melebar.
o Bersihkan jika ada noda atau warna yang melebar , Lalu keringkan.
- Macam-macam Teknik Cetak Datar
Teknik cetak datar merupakan suatu teknik cetak yang digunakan pada media dengan
permukaan yang datar dan memiliki dua bagian, yakni bagian yang menarik air dan warna
dan bagian lain menerimanya. Bagian yang menolak tinta dan air itu sebelumnya sudah
diberi senyawa penolak seperti emulsi.
Jenis teknik ini terdiri dari beberapa macam, seperti cetak offset, dan cetak lithography.
- Cetak Offset
Pengertian dari cetak offset ialah suatu teknik mencetak yang tidak langsung
memakai plat untuk mencetak di atas kertas. Namun, tinta pada plat yang memuat
gambar dipindahkan terlebih dahulu ke rol silinder, baru kemudian diteruskan ke
permukaan media yang diinginkan.
Proses pemindahan tinta dari plat aluminium ke rol silinder ini dilakukan
menggunakan proses teknik cetak datar (lithography). Dimana memanfaatkan
penolakan minyak terhadap air. Cara kerjanya plat dibasahi dengan air, agar tinta
tidak menempel pada bagian yang ingin dicetak.
Perlu diketahui bahwa pada teknik cetak ini, digunakan tinta berbasis minyak.
Sehingga tidak akan menempel pada bagian plat yang telah basah terkena air.
Karena itu juga diperlukan pengeringan setelah proses cetak selesai.
Teknik cetak offset memiliki keuntungan karena dapat digunakan dalam skala besar.
Selain itu harganya cukup ekonomis dan berkualitas tinggi.
3. Jelaskan langkah-langkah dan proses pemecahan warna CMYK pada suatu desain yang akan
dicetak.
Dalam proses percetakan, warna yang digunakan adalah substractive, Cyan, Magenta, Yellow
dan Black dalam bentuk dots yang digunakan untuk menciptakan lebih dari 16 ribu warna.

sistem warna subtraktif CMYK menjadi standar dalam media cetak. Hal ini menyebabkan
beberapa masalah dengan reproduksi warna yang akurat, karena tampilan digital dapat
menghasilkan lebih banyak warna daripada warna tinta atau pewarna cetak.
Di sebagian besar pekerjaan cetak berwarna, dimulai dengan latar belakang putih dan
menggunakan tinta Cyan, Magenta, Yellow, dan Hitam untuk memblokir bagian yang
berwarna putih dan membuat variasi warna. Dimana mengurangi cahaya dari permukaan
aslinya, maka disebut dengan istilah subtraktif.
Secara tradisional, sistem warna subtraktif pertama didasarkan pada mode RYB (Merah,
Kuning, Biru) dari pencampuran pigmen warna, yang mana mode warna ini dapat
menciptakan banyak warna lain bila digabungkan bersama, model CMY (Cyan — juga disebut
sebagai “proses biru”, Magenta – juga disebut sebagai “proses merah”, dan Kuning) bahkan
lebih fleksibel. Ketika warna hitam (Key) ditambahkan ke dalam campuran, ribuan warna lain
tercipta. Mode warna CMYK ini pertama kali digunakan dalam pencetakan komersial pada
tahun 1906 oleh Eagle Printing Ink Company, meskipun tidak menjadi standar untuk
pencetakan 4 warna hingga pertengahan 1950-an.

materi cetak menggunakan mode warna CMYK untuk desain. Di sinilah segalanya
menjadi sedikit lebih rumit. Printer akan secara otomatis mengonversi file digital RGB ke
CMYK sebelum dicetak, tetapi konversi otomatis ini dapat membuat warna yang tampak jauh
lebih redup daripada warna yang dilihat di layar.

Untuk membantu mencegah perbedaan drastis saat dicetak, pastikan mode warna
pada file diubah ke mode CMYK. Meskipun beberapa warna masih belum 100% sesuai
antara tampilan layar dan saat dicetak, setidaknya mendekati.

warna cyan, magenta, yellow, dan black mampu memberikan warna dasar yang lebih terang
dibandingkan RGB (Red, Green dan Blue). Hal itulah yang menjadi dasar pemilihan standar
warna ini dalam dunia percetakan. Warna gelap dapat diatasi berkat hadirnya warna black
dalam CMYK. Luasnya warna yang bisa dijangkau menjadikan CMYK sebagai pilihan utama
dalam standar percetakan, di antaranya untuk mencetak t-shirt, kartu nama, brosur, dan
sejenisnya. Mode warna ini memiliki resolusi 300 ppi.

Perngkonversian warna saat hendak mencetak menggunakan cmyk juga tergantung mesin
cetak yang digunakan. Jika menggunakan teknik cetak offset maupun flexography diperlukan
pengaturan mode warna yang tepat pada pelat film. Sebaliknya, untuk printer digital
modern, konversi dapat dilakukan secara otomatis dari RGB ke CMYK.

Walau demikian, kamu tetap disarankan untuk memakai CMYK, khususnya jika ingin
mendapatkan warna yang lebih konsisten dan akurat. Oleh karena itu, saat membuat desain,
sebaiknya memakai mode CMYK. Alasannya karena sedari awal desainer sudah bisa langsung
melihat hasil output desainnya.

Sebaliknya, jika dari awal pengaturan sudah menggunakan mode RGB, nanti saat
dilakukan konversi warna ke CMYK dapat terjadi perubahan warna. Hal tersebut tentu
merugikan karena membuat desainer harus mengatur ulang warna agar hasil cetakannya
sesuai keinginan.

Berikut ada beberapa cara mengubah RGB ke CMYK

1. Adobe Illustrator
Jika menggunakan Adobe Illustrator, kamu bisa memilih menu bar: File >
Document Color Mode > CMYK Color.

2. Adobe Photoshop

Jika memakai software desain Photoshop, maka untuk mengubah RGB ke CMYK
bisa ditemukan pada menu bar: Image > Mode > CMYK

3. CorelDraw

Untuk pemakaian software CorelDraw, pilihan CMYK bisa ditemukan pada Fill
Tool > Fill Color Dialog. namun sebelumnya pastikan obyeknya dipilih terlebih dulu.

Adapun untuk cara mengubah garis berwarna CMYK, bisa dipilih pada Outline
Tool > Outline Color.

Anda mungkin juga menyukai