Anda di halaman 1dari 3

Jawaban PTS Senbud Sem 2

Kezia Grace Tanaya 9b

1. • Cetak tinggi (teknik cetak relief /teknik cukil) Cetak tinggi menggunakan klise/ acuan/alat
cetak yang akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles
dengan tinta, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta. Jika klise/alat cetak itu
ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas. Stempel
merupakan salah satu alat untuk mencetak gambar atau tulisan dengan teknik cetak tinggi.
Cetak Tinggi di sini dengan memanfaatkan bentuk/permukaan yang paling tinggi dapat kita
lihat adanya gambar atau tulisan yang timbul yang nantinya akan menghasilkan suatu
gambar atau tulisan pada benda yang diberi warna.

• Cetak dalam (intaglio print) Cetak dalam adalah seni cetak yang menggunakan klise
dalam, artinya bagian dalam menyerap tinta dan akan membekas pada kertas. Jenis-jenis cetak
dalam antara lain : etsa, mezzo tint, drypoint, dan lain sebagainya. Cetak dalam dibuat dengan bahan
cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan
yang dalam. Tinta lalu dituangkan, diratakan atau dirolkan pada bagian yang dalam tersebut. Kertas
yang sudah dilembapkan dengan air lalu diletakkan di atasnya. Tinta akan melekat pada kertas dan
terbentuklah gambar atau tulisan sesuai yang diharapkan. Alat yang dipakai untuk menoreh dapat
berupa pahat grafis, paku, jarum, burin, atau logam runcing.

• Cetak datar (Planography Print) Cetak datar adalah teknik cetak yang menggunakan
klisedatar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dan air. Cetak datar adalah
memperbanyak hasil cetakan dengan media permukaan yang datar. Teknik ini ditemukan pada abad
ke-16 di Eropa. Klise cetak ini menggunakan batu cadas (limestone) biasa disebut dengan
lithography. Selain batu, sekarang dapat juga menggunakan lempengan logam (seng) untuk
memperingan proses kerja. Planografi (Cetak Datar) di mana matrix permukaannya tetap, hanya
mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan image/gambar. Teknik ini
meliputi: litografi , monotype, dan teknik digital salah satunya cetak offset.

• Cetak saring Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar
(screen) dengan kerapatan serat tertentu. Cetak saring dikenal dengan sablon atau senigrafi . Sablon
tersebut

banyak digunakan untuk mencetak tulisan maupun gambar pada permukaan datar atau rata,
misalnya untuk mencetak tulisan atau gambar pada kertas, kaos, kain spanduk, undangan, plastik,
dan media lainnya. Kain screen ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil
cetakan yang datar.

2. •Permukaan Screen Sablon di poleskan cairan kental kusus/emulsion. Cairan ini apabila telah
dioleskan dan dikeringkan pada permukaan screen tidak boleh terkena sinar matahari
“dipoleskan dan dikeringkan pada ruangan yang gelap/pada ruangan tanpa kena cahaya
langsung ultra violet”. Tujuannya ialah jika terkena cahaya saat sudah kering maka polesan
itu tidak akan dapat larut dengan air dengan baik.

• Setelah kering, permukaan itu di tempel/ditutup dengan Film dari hasil Print BW “Black/White”

pada media plastik/film transparent atau pada biasanya dapat menggunakan kertasa transparan dari
Kalkir.
• Dilanjutkan dengan proses “penyinaran” pada Sinar matahari atau dibawah sinar yang
mengandung ultraviolet. Proses penyinaran ini ditentukan dnegan “Hitungan” untuk mengukur
lamanya penyinaran dan ditentukan oleh Keras tidaknya cahaya yang menerpa permukaan screen
sablon itu.

• Film kemudian dilepas dari permukaan screen, Film yang telah diprint itu akan “Menampakan”
duplikasi dari apa yang telah kita printa pada layar.

• Tahap selanjutnya ialah penyiraman permukaan screen dengan air. Cara penyiramanpun wajib
berhati-hati sekali hal ini kenapa..?? karena hasil print yang tampak pada screen jika terkena air
maka akan terlarut, ini disebabkan oleh sebab film yang dicetak “Hitam” dan permukaan layar yang
ditutup

• Hitam tidak akan mengeras “karena tidak tembus sinar”. Begitu sebaliknya, disinilah perlu
kehatihatian dalam proses penyiraman yang sering disertai dengan perangkat bantu “Semprot air
mini” dengan tujuan agar air bisa lebih keras dan bisa bagus tembus melelehkan hasil print yang
tercetak.

• Tahapan selanjutnya yakni pengeringan kembali dari proses diatas dan dilanjutkan pada proses
cetak dengan pemberian tinta kusus Sablon.

• Proses eksekusinya ialah dengan menuangkan tinta di atas layar dan lalu disapu menggunakan
palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sementara bahan
yang dicetak berada dibawah screen sablon dan dilakukan penekanan secara sedemkian rupa. Jadi
proses cetak sablon ialah tiap warna dalam sekali cetak.

3. •Membangkitkan semangat siswa dalam berapresiasi karya seni rupa.

•Meningkatkan apresiasi siswa untuk berkarya seni.

• Melatih berorganisasi.

• Melatih siswa mandiri dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya.

• Melatih bekerja sama dalam suatu kelompok

4. Pelindung/penanggung jawab pameran, tugasnya sebagai berikut.


• Penanggung jawab kegiatan, memberikan nasihat saran dan pemecahan masalah di
lapangan baik kepada pembina/pembimbing ataupun lansung kepada panitia pelaksana
pameran.

5. Persiapan yang harus dilakukan dalam kegiatan pameran seni rupa antara lain:

•Publikasi kegiatan baik melalui siaran radio, spanduk, selebaran, undangan, maupun yang lainnya.

• Mengadakan seleksi terhadap karya yang dikumpulkan.

• Menyediakan perlengkapan pameran yang meliputi sketsel,

• Papan panel, meja, label karya, buku tamu, tanaman hias, sound system, dan lain-lain.

• Menyiapkan ruang pameran.

• Menyusun acara pembukaan dan penutupan.

Anda mungkin juga menyukai