Kelas:IXE/9E
1. Letterpress Klise letterpress terbuat dari bahan yang keras. Jenis ini disebut juga boekdruck
yang bermakna "cetak buku." Hal ini karena di awal kemunculannya, letterpress hanya
digunakan untuk mencetak buku. Pionir letterpress adalah Johannes Gutenberg yang
menemukan teknik ini pada tahun 1440. Ketika menemukannya, Gutenberg sedang
mengembangkan teknik percetakan buku dengan klise huruf-huruf lepas yang terbuat dari
timah. Letterpress biasanya menggunakan klise dengan berbagai bahan, yaitu timah, cor timah,
seng, tembaga, dan plastik. Saat ini, letterpress jarang digunakan dalam proses cetak karena
terbuat dari bahan klise yang mahal. Selain itu, mutu produknya terbatas.
2. Cetak flekso Klise cetak flekso terbuat dari bahan yang lembut dan elastis. Teknik cetak flekso
mampu untuk menghasilkan klise dengan tinta kental di bahan-bahan dengan berbagai tingkat
penyerapan. Klise dalam cetak flekso terbuat dari bahan polimer dan karet. Pemilihan bahan
klise dalam cetak flekso tergantung pada tingkat kesulitan desain. Desain dengan tingkat
kesulitan tinggi akan lebih baik jika menggunakan bahan polimer. Hal ini karena dalam proses
cetak flekso, bahan polimer melalui proses photopolymer. Dalam proses photopolymer, bahan
cetak akan ditransfer menggunakan media film atau komputer. Karena itu, gambar bisa dicetak
dengan banyak detail. Sebaliknya, klise yang berbahan karet akan dibuat dengan cara
tradisional, yakni dicungkil. Teknik cetak flekso terus dipakai hingga sekarang karena
menghasilkan kualitas yang bagus dan bahan klisenya tergolong murah.
Bahan yang digunakan dalam teknik cetak tinggi adalah lem kayu/karet kertas, papan, karet,
dan tripleks/hardboard. Sementara peralatan yang diperlukan ialah pensil, tinta, scroll atau alat
untuk meratakan warna, air, kertas, lem, gunting, pahat, pisau cutter, pahat kecil, sendok, dan
pemahat atau pencungkil kayu.
Contoh
Sejumlah alat yang digunakan dalam cetak saring adalah sebagai berikut. Screen: alat yang
digunakan untuk membentuk corak gambar. Raker: alat untuk menekan tinta yang terdapat di
screen ke atas bahan yang disablon. Meja cetak: alas untuk tempat menyablon. Emulsi (obat
sablon). Pelapis: alat untuk menyerap tinta yang berlebihan. Tinta. Kipas angin. Penyemprot air.
Hair dryer. Gambaran
1. Proses pembuatan klise. Proses pembuatan klise dapat dilakukan melalui tiga cara, yakni
dengan membuatnya langsung pada screen, digambar secara manual di kertas putih, atau
mencetak gambar yang telah dibuat di komputer.
2. Proses afdruk Proses afdruk adalah proses pemindahan gambar klise yang awalnya berada
kertas menjadi di atas screen. Tahap afdruk terdiri dari 5 proses, yakni pelapisan, pengeringan
awal, penyinaran screen, pembuatan klise, dan pengeringan.
Pertama, di tahap pelapisan, emulsi dicampur sensitizer atau obat afdruk siap pakai.
Selanjutnya, bahan tersebut dioleskan pada screen menggunakan pelapis. Lakukan tahap ini di
ruang tertutup yang gelap. Kedua, setelah itu, di tahap pengeringan awal, gunakan kipas angin
untuk mengeringkan screen. Tetap lakukan tahap ini dalam ruang tertutup. Ketiga, penyinaran
di bawah sinar matahari. Screen yang telah kering dilapisi dengan busa hitam di bagian bawah.
Sementara itu, letakkan klise di bagian atas screen. Selanjutnya, tutup dengan kaca agar klise
menempel rapat pada screen. Lakukan penyinaran selama kurang dari satu menit. Jika cahaya
matahari terik, screen cukup disinari selama 20 detik. Namun, jika cahaya matahari redup
screen harus disinari selama 50 detik. Keempat, pembuatan klise. Sempurnakan klise dengan
menghilangkan bagian yang bukan desain menggunakan penyemprot air. Dengan begitu, screen
hanya berisi desain yang diinginkan. Kelima, pengeringan. Keringkan screen menggunakan hair
dryer atau sinar matahari. 3. Proses mencetak Proses cetak dilakukan dengan cara meletakkan
screen di bawah media yang akan dicetak. Tuang warna yang diinginkan di atasnya. Ratakan
dengan rakel dan proses cetak saring pun selesai.
Contoh:
Pahat dan pencungkil kayu, digunakan untuk. membentuk gambar pada acuan cetak. Bisa juga. dengan
menggunakan pisau cutter, namun harus.
Tinta cetak, biasa dipakai di percetakan, bentuknya. kental. Bisa juga diganti dengan cat air atau cat.
rotogravure, Rotogravure adalah jenis proses pencetakan intaglio, yang melibatkan pengukiran gambar
ke pembawa gambar dengan menggunakan mesin yang berputar.
etsa atau Etching adalah proses menggunakan asam kuat untuk memotong bagian permukaan logam
untuk membuat desain intaglio atau cetak dalam.
Contoh:
Pencetakan offset dapat menggunakan 1 tinta hitam saja untuk menghasilkan cetakan dengan nuansa
hitam dan abu-abu atau 3 warna dan hitam untuk hasil cetakan berwarna seperti majalah.Namun seiring
dengan perkembangan zaman, manusia menemukan bahan serupa yaitu dengan menggunakan
lempengan logam ( seng ) untuk memperingan proses kerja.Pada pencetakan berwarna, cetak offset
memiliki 4 buah acuan cetak, yaitu acuan cetak untuk warna biru (cyan), merah (magenta), kuning
(yellow) dan hitam (disebut key) atau dikenal dengan CMYK.
Alat yang digunakan adalah kuas. Sedangkan bahannya adalah batu kapur, tinta minyak, kertas, kaca,
dan plastik.
Tokoh seniman yang menggunakan teknik ini, antara lain,George Bellows, Pierre Bonnard, Honoré
Daumier, M.C. Escher, Joan Miró, Edvard Munch, Emil Nolde, Pablo Picasso dan lainnya sebagainya.
Litografi merupakan jenis seni grafis cetak datar dengan menggunakan acuan cetak dari lempengan batu
kapur yang menggunakan proses kimiawi ketidak pencampuran antara minyak dan air.
Contoh dari produk grafika teknik cetak datar adalah koran, buku, dan majalah.