batu
dinding
kanvas
layar komputer
kertas
Alois Senefelder dari Bayern Jerman, mempergunakan tembaga
yang dietsa, tapi karena harga tembaga sangat mahal dan
memerlukan waktu lama dalam menggosok pelat yang akan
digunakan, menimbulkan gagasan untuk menuangi batu yang ditulis
dengan larutan sendawa sehingga gambar diatasnya akan ternaikan
(muncul). Ia berhasil dan bagian yang terkena lemak dan
sampingnya sedikit termakan oleh asam , akhirnya mencuat sekitar 1
mm diatas bagian yang tidak termakan oleh asam. Kemudian cara
mencetak semacam ini yang dinamakan cetak batu lithografi, dan
setelah melakukan eksperimen selanjutnya yaitu sekitar kurang lebih
satu tahun ketika saat diketahuilah bahwa pengetsaan lebih rendah
dari bagian yang tidak mencetak tidak perlu lagi karena pengetsaan
membuat bagian yang tidak mencetak menentang lemak dan
menerima air (prinsip lithografi). Kejadian inilah yang disebut
dengan PRINSIP LITHOGRAFI (cetak datar) yaitu dimana terjadi tolak
menolak antara air dan lemak (tinta).
Setelah ditemukan pemotretan, LJM Daguere dari Prancis, maka
sejak saat itu pembuatan gambar di atas batu dengan tangan tidak
lagi digunakan karena hasilnya lambat dan pada perkembangan
berikutnya sebagai acuan digunakanlah bahan yang terbuat dari
pelat logam aluminium, yang digunakan sampai saat ini.
Bahan ini adalah yang paling terbaik daripada jenis logam lainnya
sebagai pelat offset, lebih mudah dikerjakan dan ditangani ,dari
pada bahan lainnya sebagai bahan cetak.
Dikatakan cetak datar karena acuan cetaknya, dimana pada bagian
bidang tidak mencetak (non image) dan bagian cetak (image
permukaannya datar).
Dan dikatakan cetak offset karena cetaknya dilakukan tidak
langsung, jadi alih tinta dari acuan cetak dipindahkan dahulu ke
media perantara (blanket) kemudian dipindahkan pada kertas yang
akan dicetak.
Pada tahun 1851, G.Sigl membuat mesin cetak batu pertama.Mesin ini menggunakan
satu rol tinta, oleh karena itu hasilnya kurang baik,akan tetapi mesin ini mengalami
kemajuan pada periode-periode perkembangan selanjutnya.
Pada tahun 1884, Marinone membuat mesin cetak yang terbuat dengan susunan
silinder yang dibungkus dengan bahan elastic, sebagai bahan perantara untuk
memindahkan gambar dari silinder plat ke kertas secara tidak langsung.
Kemudian pada tahun 1906,Caspar Herman seorang warga Negara Jerman yang
berimigrasi ke Amerika juga membuat mesin cetak yang memakai silinder tambahan
untuk ditempatkan lembar kain karet. Penggunaan kain karet ini memungkinkan
mesin mencetak dengan jumlah cukup banyak dan dapat mencetak untuk berbagai
jenis kertas, terutama mencetak kertas yang permukaannya licin. Karena kerataan
tinta lebih baik dari pada mencetak pada kertas yang permukaannya kasar.
koran
3. CETAK DATAR
mesin cetak digital atau printer. hasil digital printing adalah gambar print.
Jenis Teknik Cetak
1. Thermograph
Khusus siswa percepatan, tugas ke-3 dan ke-4 di atas harus sudah
saya terima sebelum minggu pertama bulan April 2021