Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Teknik cetak merupakan bagian dari seni rupa


Yang sering disebut sebagai seni grafis. Terdapat
beberapa teknik cetak manual dalam seni grafis , antara
lain teknik cetak tinggi atau teknik cukil , teknik intaglio ,
teknik etsa , teknik cetak saring atau disebut pula teknik
sablon. Cetak tinggi bukan merupakan seni yang otentik ,
karena sifatnya yang reproduktif, yaitu dapat dicetak
berulang kali. Hal yang otentik hanya terletak pada acuan
cetaknya. Namun hasil cetaknya dianggap sebagai karya
seni yang orisinil , bukan merupakan salinan. Teknik cukil
ini dapat menampilkan ekspresi dari senimannya. Cetak
tinggi sendiri dapat dikenal dengan beberapa variasi ,
antara lain cukil pada permukaan kayu ( woodcut ). Cukil
pada permukaan linoleum ( linocut ) dan cukil pada
permukaan logam ( metalcut ). Cetak tinggi ini
diaplikasikan karna hasil cetaknya jauh lebih murah
apabila dibandingkan dengan karya lukisan.
Di Indonesia , seni cukil dikenal sejak masa
perjuangan. Media cukil kayu menjadi pilihan utama dalam
memproduksi poster-poster perjuangan dan selebaran
propaganda. Sampai saat ini di Indonesia. Teknik cetak
tinggi atau cukil merupakan seni grafis yang paling
populer. Teknik ini mendominasi muncul nya teknik-teknik
lain. Walaupun teknik cetak pada saat ini telah maju
karena didukung oleh teknologi yang canggih , namun
teknik cetak tinggi atau cukil masih digunakan dan
digemari oleh sebagai seniman karena efek estetikanya
memiliki ciri khas yang tidak dapat dicapai melalui
teknologi canggih. Teknik cetak ini dapat bernilai
ekonomis dalam kondisi tidak tersedianya peralatan
canggih , dapat diterapkan untuk kebutuhan
melipatgandakan suatu image yang bersifat komersial.
Cetak tinggi atau cukil memang merupakan teknik cetak
Yang paling sederhana dan relatif mudah dilakukan
dibandingkan dengan teknik-teknik cetak ( seni grafis ) yang
lain , seperti cetak dalam atau cetak datar , karena tidak
membutuhkan peralatan studio yang lengkap. Material atau
bidang yang dicukil mudah didapatkan , misalnya papan kayu
, hardboard , karet vinyl , dan sejenisnya. Alat-alat dan tinta
cetak juga mudah didapatkan , studio untuk mengerjakan
tidak memerlukan ruang yang luas. Produk cetaknya tidak
kalah bernilai dengan produk cetak yang menggunakan media
lain maupun produk seni lukis. Melalui cetak tinggi , dengan
leluasa dapat melakukan eksperimen visual , dengan
menerapkan teknik cukil pada permukaan acuan cetak ,
sambil memanfaatkan tinta-tinta warna yang beraneka
ragam. Melalui teknik cukil sebagai media yang mendorong
untuk bereksperimen dengan teknik-teknik dan kemungkinan
berekspresi dengan bentuk estetik sendiri. Teknik cetak
tinggi pada dasarnya digunakan untuk mereproduksi sebuah
gambar dengan
BAB III

PEMBAHASAN

Pengertian cetak tinggi

Cetak tinggi atau relief print adalah salah satu


Dari beberapa macam teknik cetak yang memiliki acuan
permukaan timbul atau meninggi, dimana permukaan timbul
tersebut berfungsi sebagai penghantar tinta. bagian yang
dasar atau permukaan yang tidak timbul merupakan bagian
yang tidak akan terkena tinta atau di sebut bagian negatif,
sedangkan bagian yang kena tinta di sebut bagian positif.
Untuk memperoleh acuan cetak yang timbul dapat di lakukan
dengan cara menghilangkan bagian" yang tidak di perlukan
menghantarkan tinta, sehingga tinggal bagian" yang memang
berfungsi sebagai penghantar warna atau tinta. Salah satu
sifat cetak tinggi adalah apabila acuan cetaknya diamati,
maka permukaannya acuan akan tampak sebagai permukaan
yang berukir atau berelief. Oleh karena itu cetak tinggi
disebut pula sebagai cetak relief atau relief print.
Teknik cukil kayu atau (Woodcut) adalah teknik seni
grafis yang paling awal, dan merupakan satu satunya yang di
pakai secara tradisional di ASIA TIMUR. Seni cukil kayu
disebut juga dengan istilah xilografi (xylography). Teknik
cetak tinggi atau cukil ini menghasilkan gambar maupun
tulisan melalui proses pencetakan dengan menggunakan
permukaan lembar kayu, linoleum, hardboard atau karet vinyl
yang di pahat atau di cukil sebagai acuan cetak atau plat.
Bagian yang bukan merupakan gambar atau tidak di cetak
selanjutnya di cukil, sedangkan bagian gambar atau yang
tidak di cukil akan tetap sejajar dengan permukaan plat.
Kemudian plat tersebut di bubuhi cat atau pewarna, setelah
itu plat di cetak ke kertas dengan cara di gosok, dengan
bantuan sendok atau alat press. Apabila ingin menggunakan
kombinasi beberapa warna, maka kita harus menggunakan
acuan cetak atau plat yang berbeda bagi setiap warna yang
di gunakan.
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN
Cetak tinggi adalah proses pembuatan dari bahan
Yang dicungkil atau dicuil , sehingga permukaannya
menjadi tinggi dan rendah , seperti relief pada candi
Borobudur pada bagian yang tinggi dilumuri dengan
tinta cetak dan alat rol karet. Lalu dicetak pada
lembaran kertas sehingga membentuk gambar.
Acuan cetak tinggi itu serupa dengan panel ukiran
atau panel relief. Oleh sebab itu, cetak tinggi disebut
juga cetak relief. Acuan cetak tinggi dibuat dari bahan-
bahan keras dan lunak. Dalam pendidikan seni kegiatan
mencetak oleh siswa. Bahan sederhana itu antara lain
adalah umbi-umbian , kayu lunak dan karet penghapus.
Peralatan cukilnya pun sederhana , yaitu pisau pena dan
sejenisnya.
Mencukil atau menoreh buakan satu-satunya teknik
untuk membuat acuan cetak tinggi tetapi masih ada
teknik yang lain , yaitu menempel. Cara pembuatan plat
klise untuk cetak tinggi yaitu langkah pertama adalah
membuat sket diatas plat atau klise tersebut. Kemudian
mencungkil dengan pahat grafis atau pahat. Setelah itu
, berilah tinta pada permukaan papan tadi dengan cara
di roll lalu dicapkan pada permukaan kertas polos. Maka
gambar yang ditoreh akan terpindah ke atas permukaan
kertas. Cetak tinggi atau cetak timbul merupakan
proses mencetak dengan memanfaatkan bagian yang
paling tinggi dari alat cetak. Contoh alat cetak tinggi
adalah stempel. Hasil cetakan stempel ber

Anda mungkin juga menyukai