Anda di halaman 1dari 5

Nama Eva Rusta Dema

NIM 837296046

Mata Kuliah PDGK 4500/ TUGAS AKHIR PROGRAM


Tutor Fransiska Yuni Fitria, S.Pd, M.Pd

TEST TUTORIAL 2

KASUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Cermatilah kasus pembelajaran di bawah ini!

Bu Ani, guru kelas IV SD Purwoharjo memasuki kelas. Anak-anak bergegas ke tempat


duduknya masing-masing. Kemudian Bu Ani mengucapkan salam. Ketika melihat
seorang anak yang sedang membaca buku, Bu Ani menanyakan judul buku yang
dibacanya, lalu meminta anak untuk berhenti membaca dan melanjutkannya setelah
pelajaran selesai. Selanjutnya Bu Ani menyampaikan bahwa setelah anak-anak
mendengarkan sebuah dongeng, mereka diminta untuk menceritakan kembali
dongeng tersebut dengan kata-kata sendiri.

Bu Ani mulai menjelaskan melalui tanya jawab tentang manfaat belajar menceritakan
dongeng dengan kata-kata sendiri. Pada saat ada seorang anak yang menyampaikan
pendapatnya yang bagus, Bu Ani memberi pujian terhadap siswa tersebut. Ketika ada
jawaban anak yang belum tepat, Bu Ani meminta anak lain untuk menanggapi
jawaban temannya.

Setelah menjelaskan pentingnya kemampuan menceritakan kembali, Bu Ani


menjelaskan pengertian unsur-unsur sebuah cerita. Dengan menggunakan chart, Bu
Ani menjelaskan bahwa setiap dongeng terdiri dari unsur pelaku, setting, alur cerita,
sudut pandang pengarang, dan gaya bahasa. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa
penokohan terbagi menjadi dua yaitu protagononis dan antagonis; setting dibagi dua
yaitu setting waktu dan setting tempat; alur terbagi menjadi alur maju, alur mundur,
dan alur renggang. Pengertian tersebut dijelaskan tanpa menggunakan contoh.
Dengan tidak memberikan kesempatan bertanya, Bu Ani langsung memberikan tugas
kelompok untuk mengidentifikasi unsur-unsur sebuah dongeng yang disampaikan
dengan menggunakan tape recorder. Karena tidak ada yang bertanya tentang tugas
yang diberikan, Bu Ani langsung memutar rekaman dongeng Malin Kundang. Ketika
anak-anak sedang mendengarkan cerita, Bu Ani memberi komentar terhadap isi
dongeng dan selalu mengatakan “Ini bagian yang penting, yang perlu diingat”.

Setelah dongeng berakhir, anak-anak sibuk mengerjakan tugas secara kelompok. Bu


Ani berkeliling melihat pekerjaan anak-anak. Pada setiap kelompok, Bu Ani berhenti
cukup

lama karena perlu memberikan penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan oleh
anak-anak. Hampir setiap kelompok mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan.

Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, salah seorang anggota dari setiap
kelompok diminta untuk menceritakan kembali dongengyang sudah didengarnya.
Hampir semua kelompok belum dapat mengidentifikasi unsur-unsur dongeng
tersebut.

PERTANYAAN

1. Kemukakan dua hal positif dan dua hal negatif dari kasus pembelajaran tersebut!
2. Apakah konsep yang dibahas Bu Ani dalam kasus pembelajaran tersebut sudah
tepat dan lengkap? Jelaskan jawaban Anda!
3. Apakah cara penjelasan Bu Ani sudah sesuai dengan karakteristik anak SD?
Jelaskan jawaban Anda!
4. Rancanglah kegiatan penelitian tindakan kelas untuk memecahkan masalah yang
dihadapi Bu Ani dalam kasus pembelajaran tersebut. Rancangan tersebut harus
memuat:
a. Masalah yang dihadapi Bu Ani
b. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah
c. Skenario kegiatan yang dilaksanakan yang memuat kegiatan awal, inti, dan
penutup. Berilah alasan (minimal 2) mengapa Anda membuat skenario
kegiatan seperti itu!
No.1.Dua hal positif yang dilakukan Bu Ani
1).      Pada kegiatan awal, Bu Ani sudah mencoba membangkitkan motivasi dan perhatian siswa
dalam mengikuti pembelajaran dengan memberikan penjelasan melalui tanya jawab tentang
manfaat menceritakan dongeng dengan kata-kata sendiri.

2).      Pada awal kegiatan inti, Bu Ani telah menyampaikan tujuan khusus pembelajaran dengan
mengatakan,”Setelah anak-anak mendengarkan sebuah dongeng, kalian akan diminta
menceritakan kembali dongeng tersebut dengan kata-kata sendiri.”
Dengan cara ini anak menjadi tahu kompeten apa yang
harus mereka peroleh dari pembelajaran.

Dua hal negatif yang dilakukan Bu ani


1).      Pada waktu menjelaskan pengertian dari unsur-unsur sebuah cerita, Bu Ani tidak
melengkapinya dengan contoh-contoh. Ini mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran menjadi rendah.

2).      Bu Ani tidak memberi kesempatan bertanya kepada siswa untuk mengemukakan hal-hal
yang belum dipahaminya.

No.2.Belum tepat
Dalam menjelaskan unsur-unsur sebuah cerita, Bu Ani seharusnya menggunakan peta konsep
model jaring laba-laba, kemudian pada masing-masing unsur cerita dilengkapi dengan
contoh-contoh yang diakrabi anak-anak dan ada pada dunia anak, seperti Dora Emon, Si
Dora, dll.

Belum lengkap
            Seharusnya dibahas juga tentang tema, karakter, sudut    pandang, dan amanat

No.3 Belum sepenuhnya


Anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak,senang belajar dan
bekerja dalam kelompok dan senang melakukan atau melaksanakan atau meragakan sesuatu
secara langsung. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus mampu merancang
model pembelajaran yang ada unsur permainannya, anak bergerak dan berpindah tempat,anak
belajar dan bekerja dalam kelompok dan anak terlibat secara langsung dalam pembelajaran
atau memeragakan secara langsung. Dalam pembelajaran yang dilakukan Bu Ani belum
nampak adanya unsur permainan dan anak tidak diberi kesempatan berperan secara langsung
memperagakan tokoh-tokoh dalam alur cerita dongeng yang disajikan.

No.4.Rancangan Kegiatan Perbaikan Pembelajaran


a).Masalah yang dihadapi Bu Ani
Pada kasus pembelajaran yang dilakukan Bu Ani, dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut
1.      Siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan
2.      Siswa tidak dapat mengidentifikasi unsur-unsurcerita dongeng
3.      Siswa kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran
4.      Siswa kurang menyukai model pembelajaran yang dipilih guru
b).Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah
Berdasarkan masalah yang teridentifikasi di atas, dapat diduga faktor-faktor yang menjadi
penyebabnya adalah
1.      Bu Ani tidak menjelaskan secara rinci tentang tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dalam
kelompok.
2.      Bu Ani tidak memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang tugas yang harus
dikerjakannya.
3.      Dalam menjelaskan pengertian unsur-unsur sebuah cerita, Bu Ani tidak melengkapinya
dengan contoh-contoh.
4.      Model pembelajaran yang dilakukan Bu Ani kurang mampu memberdayakan siswa.
5.      Model pembelajaran yang dilakukan Bu Ani belum sesuai dengan karakteristik dan
perkembangan kognitif siswa SD.

c).Skenario kegiatan pembelajaran


1.      Kegiatan awal
         Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran
         Melakukan apersepsi untuk mengondisikan kesiapan siswa
Siapa di antara kalian yang suka menonton Dora Emon? Siapa tokoh utamanya? Siapa tokoh
jahatnya?
         Guru membangkitkan motivasi dan memusatkan perhatian siswa dengan mengatakan bahwa
hari ini anak-anak akan belajar menyimak sebuah dongeng dari CD yang akan ditayangkan
Guru
2.      Kegiatan inti
         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran khusus “Anak-anak, setelah kalian mendengarkan
sebuah dongeng, kalian diminta untuk menceritakan kembali dongeng tersebut daengan kata-
kata sendiri.
         Guru mengingatkan dan sedikit mengulas materi prasyarat dari pembelajaran sebelumnya”
Anak-anak, apakah kalian masih ingat pembelajaran minggu kemarin tentang apresiasi
sastra? “
“Iya...apresiasi dapat dilakukan secara langsung melalui membaca, mendengar, dan
menonton pertunjukan sastra dan dapat pula dilakukan secara tidak langsung dengan
mempelajari teori sastra atau kritik dan esai sastra. Nah, sekarang kita akan melakukan
apresiasi sastra secara langsung dengan mendengar dan menonton sebuah pertunjukan sastra
dongeng.
         Guru menyampaikan alternatif pembelajaran yang akan ditempuh siswa. Kepada siswa
dijelaskan bahwa dalam pembelajaran kali ini mereka akan belajar dalam kelompok untuk
mengidentifikasi unsur-unsur cerita dari dongeng yang akan ditayangkan lewat CD. Akan
tetapi, sebelumnya Guru akan menjelaskan dulu pengertian dan contoh-contoh unsur dari
cerita.
         Guru membahas materi pelajaran tentang pengertian unsur-unsur sebuah cerita dan contoh-
contohnya. Dalam kegiatan ini anak diajak terlibat secara aktif untuk memberi contoh-contoh
lain sesuai dengan pengalaman dan dunianya.
         Guru melaksanakan penilaian proses di sela-sela penyampaian materi untuk mengetahui
apakah siswa telah memahami materi yang dijelaskan guru. Siswa juga diberi kesempatan
bertanya dan mengemukakan pendapat tentang materi yang sedang dipelajarinya.
         Setelah dinilai siswa cukup memahami, guru menugasi siswa untuk berkelompok seperti
biasanya. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja dan menjelaska tugas yang harus
dikerjakan dalam kelompok. Siswa diberi kesempatan bertanya jika ada yang belum jelas
sehubungan dengan tugas yang harus dikerjakan.
         Setelah dinilai cukup siap, guru memutar CD untuk menayangkan dongeng Si Malin
Kundang. Kegiatan dilanjutkan dengan kerja kelompok. Selama kegiatan ini, guru berperan
sebagai motivator dan fasilitator dengan berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok
yang lain.
         Selanjutnya secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan
menceritakan kembali dongeng yang telah dilihatnya dengan kata-kata sendiri sambil sekali-
sekali memperagakan tokoh yang diceritakannya. Kelompok lain yang tidak bertugas
mengomentari dan memberi aplous. Guru memberikan penguatan terhadap respon positif
yang dilakukan siswa.
3.      Kegiatan akhir
         Guru memberikan umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
         Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilakukan.
         Guru melaksanakan evaluasi dengan memberikan tes formatif.
         Guru melakukan tindak lanjut pembelajaran.
         Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang.
         Guru menutup kegiatan pembelajaran.

Alasan mengapa membuat rancangan pembelajaran seperti di atas


1.      Model pembelajaran harus sesuai dengan  karakteristik siswa SD.
Anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak,senang belajar dan
bekerja dalam kelompok dan senang melakukan atau melaksanakan atau meragakan sesuatu
secara langsung. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus mampu merancang
model pembelajaran yang ada unsur permainannya, anak bergerak dan berpindah tempat,anak
belajar dan bekerja dalam kelompok dan anak terlibat secara langsung dalam pembelajaran
atau memeragakan secara langsung.
2.      Model pembelajaran sesuai dengan perkembangan kognitif anak usia SD
Anak usia SD (7-11 tahun) berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Pada tahap
ini yang dapat dipikirkan anak hanya terbatas pada benda-benda konkret (yang dilihat dan
diraba), benda yang tidak tampak pada kenyataann ya masih sulit dipikirkan oleh anak-anak.
Pendapat ini membawa implikasi bahwa guru harus menyajikan pelajaran dalam bentuk
konkret dengan memaksimalkan penggunaan alat peraga yang dapat dilihat atau diraba.
3.      Model pembelajaran sesuai dengan karakteristik yang diajarkan
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, ada 4 keterampilan yang harus dikembangkan, yaitu
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut
harus terintegrasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
4.      Sesuai dengan teori belajar bermakna
“Pembelajaran akan bermakna jika peserta didik mampu menghubungkan informasi materi
pelajaran baru dengan konsep-konsep atau hal lainnya yang telah ada dalam struktur
kognitifnya.

Anda mungkin juga menyukai