Anda di halaman 1dari 10

MATKUL TAP

Permasalahan
Mata Pelajaran IPS

Oleh :
1. Ana Windha Sary
2. Bahrul Ulum
3. Istiadah
4. Yulia Ummatur Rokhmah Armor
Uraian Pembelajaran

Bu Ani mengajar kelas V di satu SD di .....


Suatu hari dalam pelajaran IPS, salah satu topik yang akan disampaikan adalah hutan homogen dan hutan
heterogen. Seperti biasa ketika masuk kelas Bu Ani mengucapkan salam yang disambut dengan salam
serempak oleh anak-anak. Kemudian Bu Ani meminta anak-anak mengeluarkan buku IPS dan selanjutnya Bu
Ani memulai pelajaran dengan menuliskan pokok bahasan Sumber Daya Alam, dengan topik/subtopik hutan
heterogen dan hutan homogen. Setelah itu terjadi peristiwa seperti berikut.
Bu Ani : "anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang hutan homogen dan heterogen, siapa yang tahu apa itu
hutan homogen dan hutan heterogen.“
Anak-anak terdiam, tidak ada yang menjawab. Sebagian dari mereka ada yang menjawab dalam bahasa
daerah, tetapi jawaban tersebut diajukan kepada temannya bukan kepada guru, setelah itu terdengar suara
cekikikan.
Bu Ani : "kalau anak-anak tidak tahu, perhatikan ke papan tulis."
Bu Ani menuliskan definisi atau pengertian hutan homogen dan hutan heterogen di papan tulis, kemudian
meminta salah seorang siswa membacanya. Anak yang ditunjuk, membaca dengan terbata- bata dan
ucapannya tidak begitu jelas. Bu Ani kemudian meminta anak-anak mencatat definisi tersebut dan
menhafalkannya. Lima menit kemudian Bu Ani menghapus tulisan di papan tulis dan meminta anak-anak
secara bergiliran menyebutkan apa yang dimaksud dengan hutan homogen dan hutan heterogen. Ternyata
tidak ada anak yang mampu menyebutkan definisi itu dengan benar, bahkan mengucapkan kata homogen dan
heterogenpun masih susah.
Bu Ani berusaha menahan amarahnya, dan meminta anak-anak membaca berulang-ulang catatan mereka,
sehingga pada pelajaran yang akan datang anak-anak sudah hafal definisi tersebut. Pelajaran IPS dilanjutkan
dengan meminta anak-anak secara bergilir membaca manfaat hutan dari buku pelajaran IPS sampai waktu
istirahat tiba.
Mengidentifikasi Masalah

• Respon siswa terhadap pertanyaan yang diajukan


guru sangat rendah.
• Siswa sulit menghafal definisi atau memahami
konsep yang diajarkan.
• Kemampuan siswa dalam berbicara Bahasa
Indonesia Rendah.
Mengaitkan Informasi dan Mendapatkan Pertanyaan dari kasus

• Apa yang dapat dilakukan agar siswa


lebih fokus dalam memahami informasi
baru?
• Bagaimana cara mengatasi kesulitan
siswa dalam memahami informasi baru?
• Apa yang dapat dilakukan agar siswa
dapat memahami materi baru dengan
lebih baik?
Menganalisis Penyebab Masalah dari Kasus

• Kemungkinan siswa belum terbiasa


menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik.
• Kemungkinan siswa tidak fokus
dalam memahami materi baru karena
tidak tertarik dengan cara
pembelajaran yang dilakukan oleh
Bu Ani.
Mengembangkan Alternatif Pemecahan Masalah

• Memilih pendekatan atau model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang
diajarkan serta situasi dan kondisi saat ini. Materi tertentu memerlukan pendekatan yang tertentu
pula, karena pendekatan merupakan bagian integral dari proses pencapaian tujuan. Untuk kasus
diatas pendekatan yang paling cocok adalah pendekatan lingkungan, karena situasi saat itu dan
kondisi lingkungan sekolah sangat kondusif untuk dijadikan sumber dan alat bantu belajar.
• Model pembelajaran yang diambil harus sesuai dengan karakteristik siswa SD. Menurut Robert J.
Havighurt, anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak, senang bekerja
dalam kelompok dan senang melakukan atau melaksanakan dan meragakan sesutu secara
langsung. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus mampu merencanakan model
pembelajaran yang memungkinkan adanya : Unsur permainan, anak berpindah atau bergerak, anak
bekerja atau belajar dalam kelompok dan anak terlibat aktif dalam pembelajaran dan penemuan
informasi.
• Pembelajaran yang dilakukan harus sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa. Menurut
Piaget, anak SD berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Pada anak usia ini,
pembelajaran akan mudah dipahami jika dikemas secara konkret (dapat dilihat dan diraba). Jika
pembelajaran yang dilakukan mampu menghubungkan persepsi awal siswa dengan informasi baru
yang akan dipelajari. Menurut David Ausubel pembelajaran akan bermakna jika peserta didik
mampu menghubungkan informasi atau materi pelajaran baru dengan konsep-konsep atau hal
lainnya yang telah ada dalam struktur kognitifnya.
Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan Setiap Alternatif

• Guru kurang menguasai kompetensi keterampilan bertanya,


akibatnya guru tidak mampu mengembangkan model dialog
yang efektif, aktif dan kreatif sehingga ia terpaksa menjawab
pertanyaannya sendiri.
• Model pembelajaran yang dilakukan guru kurang
memperhatikan aspek perkembangan kognitif dan karakteristik
siswa.
• Guru tidak mampu melibatkan siswa secara katif dalam proses
penemian konsep (definisi)
• Guru tidak mampu memanfaatkan sumber belajar yang
tersedia.
• Guru kurang mampu menciptakan situasi belajar yang dapat
mendorong berkembangnya kemampuan berbahasa.
Alternatif Pemecahan Masalah yang Paling Efektif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai