Anda di halaman 1dari 6

4/13/2019 Contoh Soal TAP (IPS) V dan Pembahasan

Contoh Soal TAP (IPS) V dan Pembahasan

Bu Subari mengajar kelas V di satu SD di daerah


pegunungan yang dikelilingi oleh hutan. Jika kita
memandang ke arah utara dari halaman SD akan terlihat hutan pinus di kaki pegunungan yang indah,
sedangkan jika kita memandang ke arah barat, mata kita akan terpaku melihat hutan belantara yang
sangat lebat dan dekat. Burung-burung terlihat berterbangan karena jarak antara hutan dan SD tersebut
tidak jauh. Udara di sana cukup sejuk dengan hawa pegunungan yang segar.

Di kelas V terdapat 13 orang anak. Meskipun secara resmi, bahasa pengantar yang digunakan adalah
Bahasa Indonesia, namun dalam berkomunikasi baik guru maupun murid menggunakan bahasa
daerah. Oleh karena itu nuansa daerah sangat terasa bai di dalam maupun diluar kelas. Ketika seorang
tamu dari luar daerahnya bertanya kepada anak-anak mereka menjawab dengan bahasa Indonesia
dengan patah-patah sehingga sukar dipahami maksudnya. Bu subari membantu memperbaiki jawaban
anak tersebut sehingga dapat dipahami oleh tamunya.

Baca juga:

Cara Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Pendidikan


Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III
Contoh Soal TAP (Matematika) dan Pembahasan
Kunci Untuk Menjawab Soal TAP

Suatu hari dalam pelajaran IPS, salah satu topik yang akan disampaikan adalah hutan homogen dan
hutan heterogen. Seperti biasa ketika masuk kelas Bu Subari mengucapkan salam yang disambut
dengan salam serempak oleh anak-anak. kemudian Bu Subari meminta anak-anak mengeluarkan buku
IPS dan selanjutnya Bu Subari memulai pelajaran dengan menuliskan pokok bahasan Sumber Daya
Alam, dengan topik/subtopik hutan heterogen dan hutan homogen. Setelah itu terjadi peristiwa seperti
berikut.

Bu Subari : "anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang hutan homogen dan heterogen, siapa yang
tahu apa itu hutan homogen dan hutan heterogen."

Anak-anak terdiam, tidak ada yang menjawab. Sebagian dari mereka ada yang menjawab dalam
bahasa daerah, tetapi jawaban tersebut diajukan kepada temannya bukan kepada guru, setelah itu
terdengar suara cekikikan..

Bu Subari : "kalau anak-anak tidak tahu, perhatikan ke papan tulis."

Bu Subari menuliskan de nisi atau pengertian hutan homogen dan hutan heterogen di papan tulis,
kemudian meminta salah seorang siswa membacanya. Anak yang ditunjuk, membaca dengan terbata-
bata dan ucapannya tidak begitu jelas. Bu Subari kemudian meminta anak-anak mencatat de nisi
tersebut dan menhafalkannya. Lima menit kemudian Bu Subari menghapus tulisan di papan tulis dan
meminta anak-anak secara bergiliran  menyebutkan apa yang dimaksud dengan hutan homogen dan
hutan heterogen. Ternyata tidak ada anak yang mampu menyebutkan de nisi itu dengan benar, bahkan
mengucapkan kata homogen dan heterogenpun masih susah.

www.imron.web.id/2018/02/contoh-soal-tap-ips-v-dan-pembahasan.html 1/6
4/13/2019 Contoh Soal TAP (IPS) V dan Pembahasan

Bu Subari berusaha menahan amarahnya, dan meminta anak-anak membaca berulang-ulang catatan
mereka, sehingga pada pelajaran yang akan datang anak-anak sudah hafal de nisi tersebut. Pelajaran
IPS dilanjutkan dengan meminta anak-anak secara bergilir membaca manfaat hutan dari buku
pelajaran IPS sampai waktu istirahat tiba.

Pertanyaan:

1. Sebutkan 3 (tiga) penyebab anak-anak tidak dapat menghafalkan de nisi hutan homogen dan
hutan heterogen.

2. Sebutkan 3 (tiga) upaya yang dapat anda lakukan agar pembelajaran IPS menjadi lebih
bermakna. Beri alasannya mengapa upaya tersebut akan mampu membuat pelajaran IPS
lebih bermakna.

3. Jika anda menjadi Ibu Subari, bagaimana cara anda mengajarkan topik hutan homogen dan
hutan heterogen melalui pemanfaatan lingkungan sebagai media belajar? susunlah suatu
rencana perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rencana tersebut mencakup (1)
Identi kasi Masalah, (2) Analisis Masalah, (3) Rumusan Masalah, (4) Tujuan Perbaikan, dan
(5) Langkah Perbaikan. Untuk langkah perbaikannya, kembangkan prosedur pembelajaran
yang akan ditempuh (kegiatan awal, inti, penutup). Beri alasan mengapa langkah perbaikan
dibuat seperti itu.

Alternatif Jawaban:

1. Tiga penyebab anak-anak tidak dapat menhafal de nisi hutan homogen dan hutan heterogen.

Karena lemahnya penguasaan anak terhadap Bahasa Indonesia.

Siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam penemuan informasi (dalam hal ini de nisi)
sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami gagasan dan informasi yang baru.

Dalam proses pembelajaran, guru kurang memperhatikan aspek perkembangan kognitif


siswa.

2. Tiga upaya yang dapat dilakukan agar pembelajaran IPS lebih bermakna, berikut alasannya:

1. Memilih pendekatan atau model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang
diajarkan serta situasi dan kondisi saat ini. Materi tertentu memerlukan pendekatan yang
tertentu pula, karena pendekatan merupakan bagian integral dari proses pencapaian tujuan.
Untuk kasus diatas pendekatan yang paling cocok adalah pendekatan lingkungan, karena

www.imron.web.id/2018/02/contoh-soal-tap-ips-v-dan-pembahasan.html 2/6
4/13/2019 Contoh Soal TAP (IPS) V dan Pembahasan

situasi saat itu dan kondisi lingkungan sekolah sangat kondusif untuk dijadikan sumber dan
alat bantu belajar.

2. Model pembelajaran yang diambil harus sesuai dengan karakteristik siswa SD. Menurut
Robert J. Havighurt, anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak,
senang bekerja dalam kelompok dan senang melakukan atau melaksanakan dan meragakan
sesutu secara langsung. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus mampu
merencanakan model pembelajaran yang memungkinkan adanya : Unsur permainan, anak
berpindah atau bergerak, anak bekerja atau belajar dalam kelompok dan anak terlibat aktif
dalam pembelajaran dan penemuan informasi. 

3. Pembelajaran yang dilakukan harus sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa.
Menurut Piaget, anak SD berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Pada anak
usia ini, pembelajaran akan mudah dipahami jika dikemas secara konkret (dapat dilihat dan
diraba). Jika pembelajaran yang dilakukan mampu menghubungkan  persepsi awal siswa
dengan informasi baru yang akan dipelajari. Menurut David Ausubel pembelajaran akan
bermakna jika peserta didik mampu menghubungkan informasi atau materi pelajaran baru
dengan konsep-konsep atau hal lainnya yang telah ada dalam struktur kognitifnya.

3. Rencana Perbaikan Pembelajaran

a. Identi kasi Masalah


Masalah yang teridenti kasi pada kasusu diatas adalah:

1. Respon siswa terhadap pertanyaan yang diajukan guru sangat rendah.

2. Siswa sulit menghafal de nisi atau memahami konsep yang diajarkan.

3. Kemampuan siswa dalam berbicara Bahasa Indonesia Rendah.

b. Analisis Masalah
Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap pembelajaran yang dilakukan Ibu Subari, diduga yang
menjadi faktor penyebab sehingga muncul masalah diatas adalah:

1. Guru kurang menguasai kompetensi keterampilan bertanya, akibatnya guru tidak mampu
mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif sehingga ia terpaksa menjawab
pertanyaannya sendiri.

2. Model pembelajaran yang dilakukan guru kurang memperhatikan aspek perkembangan


kognitif dan karakteristik siswa.

3. Guru tidak mampu melibatkan siswa secara katif dalam proses penemian konsep (de nisi)

4. Guru tidak mampu memanfaatkan sumber belajar yang tersedia.

5. Guru kurang mampu menciptakan situasi belajar yang dapat mendorong berkembangnya
kemampuan berbahasa.

c. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis diatas, masalah yang menjadi fokus perbaikan dapat dirumuskan sebagai
berikut:

1. Bentuk pertanyaan bagaimana yang dapat mendorong siswa untukmerespon pertanyaan


yang diajukkan guru.

2. Model pembelajaran yang bagaimana yang dapat membantu siswa mempermudah


menghafal dan memahami de nisi atau konsep yang dipelajari.

www.imron.web.id/2018/02/contoh-soal-tap-ips-v-dan-pembahasan.html 3/6
4/13/2019 Contoh Soal TAP (IPS) V dan Pembahasan

3. Proses pembelajaran yang bagaimana dapat membantu menumbuhkembangkan


kemampuan berbahasa siswa.

d. Tujuan Perbaikan

1. Siswa mampu merespon setiap pertanyaan yang diajukkan guru

2. Siswa mampu menghafal de nisi atau memahami konsep yang diajarkan

3. Kemampuan berbahasa siswa bertambah/meningkat

e. Langkah Perbaikan
Pendekatan yang digunakan : Pendekatan lingkungan
Metode yang digunakan : Ceramah, observasi, tanya jawab dan diskusi

1) Sebelum pembelajaran 
Sebelum pembelajaran berlangsung, guru harus sudah menyiapkan lembar kerja yang berisi beberapa
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk ber kir logis, sistematis dan kritis, diantaranya:

1. Apa persamaan dan perbedaan antara hutan pinus yang ada di sebelah utara sekolah kita
dengan hutan belantara yang ada di sebelah barat sekolah kita.

2. Dari ciri-ciri yang kalian temukan dari kedua jenis hutan tersebut manakah yang merupakan
hutan homogen dan manakah yang merupakan hutan heterogen.

3. Selanjutnya coba kalian de nisikan apa yang dimaksud dengan hutan homogen dan hutan
heterogen.

2) Kegiatan Awal
a) Menyampaikan salam dan menanyakan keadaan siswa
b) Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara anak-anak pergi ke sekolah?

2. Sumber daya alam apa yang diperlukan oleh mobil agar bisa berjalan?

3. Coba sebutkan jenis-jenis sumber daya alam yang kita bahas minggu lalu?

4. Siapa yang pernah melihat hutan? Apa saja yang ada di hutan?

c) menyampaikan tujuan (kompetensi khusus) dan alternatif pembelajaran yang akan ditempuh

3) Kegiatan Inti
a) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil, dan kepada masing-masing kelompok diberikan lembar
kerja yang berisi pertanyaan diatas
b) Guru memberikan penjelasan sikap tentang tugas yang akan diselesaikan melalui mekanisme kerja
kelompok.
c) Selanjutnya guru membimbing siswa keluar kelas menuju lokasi yang telah ditentukan. Sejalan
dengan ini guru bisa mengajak siswa sambil menyanyikan lagu misalnya "Naik-naik ke puncak
gunung?" Karena setiap pertanyaan harus dijawab melalui proses belajar aktif yang melibatkan siswa
untuk ber kir kreatif, siswa dibimbing untuk mengamati peristiwa yang terjadi,mencari keterangan
menganilis data, mensintesis dan membuat kesimpulan. Mengajar adalah membina siswa bagaimana
belajar, ber kir, dan bagaimana mencari informasi sehingga pembelajaran yang memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar dapat menciptakan suasana belajar secara aktif dan kreatif serta
mengembangkan kemampuan ber kir. Jadi posisi guru berada diantara siswa dengan sumber belajar
dan berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk ini:

www.imron.web.id/2018/02/contoh-soal-tap-ips-v-dan-pembahasan.html 4/6
4/13/2019 Contoh Soal TAP (IPS) V dan Pembahasan

d) Bawalah siswa ke lokasi yang memungkinkan mereka dapat mengamati kedua jenis hutan tersebut
(dalam hal ini tidak perlu mengajak mereka ke dalam hutan)
e) Masing-masing kelompok dibimbing untuk mengamati dan mencari jawaban dari pertanyaan yang
diajukan guru dalam LKS:
- Siswa diajak untuk memperhatikan kedua jenis hutan tersebut
- Beberapa siswa diminta untuk menyebutkan apa yang dilihatnya
- Guru memperkenalkan istilah homogen dan heterogen, bahwa hutan pinus merupakan  hutan
homogen dan hutan belantara merupakan hutan heterogen.
- Dalam kelompoknya siswa diminta menyimpulkan apa yang disebut hutan homogen dan hutan
heterogen.
f) Siswa kembali ke dalam kelas, dan masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk melaporkan
hasil pengamatan (merupakan salah satu cara untuk memupuk kemampuan berbahasa siswa). Siswa
dari kelompok lain diberi kesempatan untuk menyanggah atau bertanya (untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa siswa)
g) Guru memajang gambar hutan lebat, hutan yang mulai gundul, dan gambar orang yang sedang
menebang kayu di hutan.
h) Siswa diminta mengawasi gambar dan menceritakan apa yang dilihat pada gambar.
i) Berdasarkan pada jawaban siswa, guru menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan. Siswa dilibatkan
penuh melalui tanya jawab, sehingga guru hanya memantapkan jawaban siswa.

4. Kegiatan akhir

1. Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum jenis dan manfaat hutan bagi
kehidupan.

2. Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan pertanyaan di papan tulis. Siswa
menjawab di buku latihan.

3. Siswa memeriksa latihan secara silang, setelah secara bersama-sama menentukan jawaban
yang benar.

4. Melakukan umpan balik dan tindak lanjut.

F. Alasan mengapa langkah perbaikan dibuat seperti itu:

1. Pembelajaran sesuai dengan perkembangan kognitif anak SD. Menurut Piaget, anak SD pada
umumnya berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Mereka akan lebih cepat
menyerap informasi jika informasi dikemas secara konkret.

2. Pembelajaran sesuai dengan karakteristik anak SD. Menurut Robert J. Havighurt, anak SD
memiliki 4 karakteristik yaitu senang bermain, bergerak, belajar dan bekerja dalam kelompok
dan senang melaksanakan atau melakukan atau meragakan susuatu secara langsung.
Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang
memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya, anak berpindah dan bergerak, anak
bekerja dalam kelompok dan terlibat langsung dalam pembelajaran.

3. Sesuai dengan teori belajar dari David Ausubel. Pembelajaran akan bermakna jika peserta
didik mampu menghubungkan informasi atau materi pelajaran baru dengan konsep-konsep
atau hal lainnya yang telah ada dalam struktur kognitifnya.

www.imron.web.id/2018/02/contoh-soal-tap-ips-v-dan-pembahasan.html 5/6
4/13/2019 Contoh Soal TAP (IPS) V dan Pembahasan

Share this with short URL: Get Short URL

Next Post Previous Post

Pilih Sistem Komentar  Blogger Facebook

LABELS
Health IPA IPS Kelas 11 Kelas 4

Kelas 5 Kelas 6 Kelas 8 Kelas 9

Lifestyle Literasi Matematika Otomotif

Pendidikan PGSD Prakarya Renungan

Sains Sport Techno

Wonderful Indonesia

www.imron.web.id/2018/02/contoh-soal-tap-ips-v-dan-pembahasan.html 6/6

Anda mungkin juga menyukai