Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR PROGRAM/PDGK4500

Prtemuan ke-2

Oleh
KIBDI HADI, S.Pd, M.Pd
CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS (CPK)

1. Menjelaskan cara memecahkan


masalah /kasus pemebelajaran yang
dihadapi di sekolah
2. Menjelaskan analisis kasus tentang
pembelajaran Matematika
8 langkah analisis kasus
(Kerangka Berpikir Memecahkan Masalah)

1. membaca dan mempelajari kasus dengan cermat


2. mengidentifikasi berbagai informasi kunci atau penting dari
kasus pembelajaran
3. Mengaitkan informasi kunci/penting itu sehingga muncul
permasalahan atau pertanyaan dari kasus tersebut
4. Menganalisis penyebab masalah dari kasus itu
5. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah
6. Meganalisis kekuatan dan kelemahan setiap alternatif
7. Memilih satu alternatif yang dianggap paling efektif
8. Menyusun dan menuliskan jawaban dari masalah/ kasus tersebut
PDGK4500
TUGAS AKHIR PROGRAM

CONTOH ANALISIS KASUS


DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Kasus Pembelajaran Matematika :
Pak Purwadi adalah seorang guru kelas 4 di sebuah SD yang
terletak di daerah pegunungan. Dalam mata pelajaran
matematika tentang pecahan, Pak Purwadi menjelaskan cara
menjumlahkan pecahan dengan memberi contoh di papan
tulis. Salah satu penjelasannya adalah sebagai berikut:
Pak Purwadi:
"Perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan,
penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu, kemudian
pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut: 1/2 +
1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikan lagi contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6
+ 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahnya adalah pembilangnya,
sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?"
 
Anak-anak diam, mungkin mereka bingung.
 
Pak Purwadi:
Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba kerjakan soal-soal ini."
Pak Purwadi menulis 5 soal di papan tulis dan anak-anak mengeluarkan
buku latihan. Secara berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal,
namun sebagian besar anak ribut karena tidak tahu bagaimana cara
mengerjakannya. Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan soal,
yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar dengan
temannya. Selama anak-anak bekerja Pak Purwadi duduk di depan kelas
sambil membaca.
 
Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Pak
Purwadi meminta seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis.
Tetapi karena jawaban itu salah, Pak Purwadi lalu menuliskan semua
jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta memeriksa pekerjaan
temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis. Alangkah
kecewanya Pak Purwadi ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, hanya
seorang yang benar semua, sedangkan seorang lagi benar 3 soal, dan
yang lainnya salah semua.
Pertanyaan Kasus A :
1. Identifikasi 3 kelemahan pembelajaran yang
dilakukan Pak Purwadi dalam kasus di atas.
Berikan alasan mengapa itu anda anggap
sebagai kelemahan. (skor 6).
2. Jika anda yang menjadi Pak Purwadi, jelaskan
langkah-langkah pembelajaran yang akan anda
tempuh untuk mengajarkan pecahan dengan
penyebut yang berbeda. Beri alasan mengapa
langkah-langkah itu yang anda tempuh. (skor 15)
TERIMA KASIH
1. Tiga (3) kelemahan pembelajaran Pak Purwadi
adalah:
1. Pak Purwadi tidak menjelaskan bagaimana menyelesaikan soal
secara bertahap, misalnya pada kasus tersebut tampak Pak Purwadi
sama sekali tidak menjelaskan bagaimana caranya untuk
menyamakan penyebut bilangan pecahan. Penjelasannya terlalu
singkat sehingga tidak jelas. Padahal penjelasan yang runtut, jelas
dan logis selangkah demi selangkah diperlukan untuk membuat siswa
mudah memahami penjumlahan pecahan tersebut.
2. Pak Purwadi tidak mengecek pemahaman siswanya dengan baik. Ia
hanya menanyakan "Mengerti anak-anak?". Pertanyaan model ini
tidak dapat mengecek pemahaman siswa. Seharusnya ia menanyakan
langkah-langkah menjumlahkan pecahan secara langsung, misalnya
dengan menanyakan, "Mengapa penyebut pada langkah penjumlahan
pecahan itu diubah menjadi 4 dan 6?" dan sebagainya. Pertanyaan
langsung mengarah ke materi pelajaran, bukan menanyakan apakah
anak mengerti atau tidak saja
3) Pak Purwadi tidak membimbing siswa, setelah
memberikan 5 soal latihan, alih-alih berkeliling
memberikan bantuan pada siswa yang
membutuhkan, ia malah duduk di depan kelas (di
kursinya) sambil membaca.
4) Ketika salah seorang anak diminta menuliskan
jawabannya di papan tulis, Pak Purwadi tidak
meminta tanggapan dari siswa lain. Hal ini
merupakan sebuah kelemahan pembelajaran,
padahal apabila Pak Purwadi memanfaatkannya
menjadi bahan diskusi dan kesempatan untuk
menjelaskan kembali materi terkait soal tersebut
maka pembelajaran akan dapat menjadi lebih
baik.
2. Pada materi penjumlahan pecahan tersebut,
jika saya menjadi Pak Purwadi maka langkah-
langkah yang akan saya lakukan adalah sebagai
berikut:

A. KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Melakukan apersepsi : berdo’a,
menanyakan tentang kesehatan anak,
2. Memberikan motivasi
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. KEGIATAN INTI
1. Memberikan sebuah contoh soal tentang penjumlahan
pecahan yang memiliki penyebut yang berbeda, misal 1/4 +
1/2
2. Menyajikan langkah-langkah demi langkah cara
menyelesaikan contoh soal tersebut secara runtut, rinci,
jelas, dan logis kepada siswa.
3. Memberikan sebuah contoh soal lagi, misal 1/3 + 1/4
4. Meminta siswa untuk berpartisipasi secara bergantian
untuk menyelesaikan soal tersebut selangkah demi
selangkah, sembari mengecek pemahaman setiap siswa.
5. Membantu siswa yang mengalami kesulitan pada langkah-
langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut.
6. Memberi sebuah contoh soal lagi, misalnya 1/2 + 1/5.
7. Kembali meminta siswa mengerjakan soal tersebut, kali ini
secara berpasangan dengan teman sebangku mereka
(teman yang duduk berdekatan) masing-masing. 
B. KEGIATAN INTI
 
8. Meminta siswa mengecek hasil pekerjaan mereka dengan
membandingkannya dengan hasil pekerjaan pasangan
lainnya.
9. Meminta mereka mendiskusikan apabila terdapat
perbedaan jawaban, sembari guru memberikan bimbingan
bila diperlukan.
10.Memberikan soal latihan sebanyak 5 buah contoh soal
untuk dikerjakan.
11.Mengecek jawaban siswa dengan meminta beberapa orang
menuliskan jawaban mereka masing-masing di papan tulis.
12.memfasilitasi diskusi kelas apabila terdapat perbedaan-
perbedaan jawaban siswa.
C. PENUTUP
13. Mengajak siswa merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran yang telah
diikuti.
14. Memberikan tugas rumah (PR) dan meminta siswa belajar untuk materi
pada pertemuan berikutnya.
ATAS PERHATIANNYA
DI UCAPKAN TERIMA KASIH
Semoga semua sukses
Assalamu’alaikum
warahmatullahibarakaatuh
Selamat menjalankan ibadah
Puasa bagi yang berpuasa.
Tugas kelompok
Kasus Pembelajaran IPS
lbu Ani mengajar di kelas V di satu SD di daerah pegunungan yang dikelilingi oleh
hutan. Apabila kita memandang kearah utara dari halaman SD, akan terlihat hutan
pinus di kaki pegunungan yang indah, sedangkan apabila kita memandang ke arah
barat, mata kita akan terpaku melihat hutan belantara yang sangat lebat dan
dekat. Burung-burung kelihatan beterbangan karena jarak antara hutan dan SD
tersebut tidak jauh. Udara di sana cukup sejuk dengan hawa pegunungan yang
segar.Di kelas V terdapat 13 orang anak. Meskipun secara resmi, bahasa pengantar
yang digunakan adalah bahasa Indonesia, namun dalam berkomunikasi baik guru
maupun murid menggunakan bahasa daerah. Oleh karena itu, nuansa daerah
sangat terasa, baik di dalam maupun di luar kelas. Ketika seorang tamu dari luar
daerah bertanya kepada anak­- anak, mereka menjawab dengan bahasa Indonesia
yang patah-patah, sehingga sukar dipahami maksudnya. Bu Ani membantu
memperbaiki jawaban anak tersebut, sehingga dapat dipahami oleh tamu
*  Suatu hari, dalam pelajaran IPS salah satu topik yang akan
disampaikan adalah hutan homogen dan hutan heterogen.
Seperti biasa, ketika masuk kelas bu Ani mengucapkan salam
yang disambut dengan salam serempak oleh anak-anak.
Kemudian bu Ani meminta anak-anak mengeluarkan buku IPS,
dan selanjutnya bu Ani memulai pelajaran dengan menuliskan
pokok bahasan Sumber Daya Alam, dengan topik/subtopik
hutan heterogen dan hutan homogen. Setelah itu, terjadi
peristiwa seperti berikut: Bu Ani: anak-anak, hari ini kita belajar
tentang hutan homogen dan heterogen. Siapa yang tahu apa
itu hutan homogen dan hutan heterogen? Anak-anak terdiam,
tidak ada yang menjawab. Sebagian dari mereka ada yang
menjawab dalam bahasa daerah, tetapi jawaban tersebut
ditujukan kepada temannya, bukan kepada guru. Setelah itu
terdengar suara cekikikan. Bu Ani: kalau anak-anak tidak tahu,
perhatikan ke papan tulis.
*  Bu Ani menuliskan definisi atau pengertian hutan homogen dan hutan
heterogen di papan tulis; kemudian meminta salah seorang siswa
membacanya. Anak yang ditunjuk, mernbaca dengan terbata-bata dan
ucapannya tidak begitu jelas. Bu Ani kemudian meminta anak-anak
mencatat definisi tersebut dan menghapalkannya. Lima menit
kemudian, Bu Ani menghapus tulisan di papan tulis dan meminta anak-
anak secara bergilir menyebutkan apa yang dirnaksud dengan hutan
homogen dan hutan heterogen. Ternyata tidak ada anak yang mampu
menyebutkan definisi itu dengan benar, bahkan mengucapkan kata
homogen dan heterogenpun masih susah.Bu Ani berusaha menahan
amarahnya, dan meminta anak-anak membaca berkali­-kali catatan
mereka, sehingga pada pelajaran yang akan datang, anak-anak sudah
hapal definisi tersebut. Pelajaran IPS dilanjutkan dengan meminta
anak-anak secara bergilir membaca manfaat hutan dari buku Pelajaran
IPS sampai waktu istirahat tiba.
*  Pertanyaan:
1. Tulislah informasi atau hal-hal penting yang telah dilakukan Bu
Ani!Tentukan rumusan masalah yang terjadi pada kasus
pembelajaran tersebut dalam bentuk kalimat pertanyaan!
2. Identifikasikan penyebab kasus pembelajaran di atas!
3. Berikan alternatif pemecahan masalah sehingga pembelajaran
menjadi lebih baik
4. Apa saran dan masukan Saudara kepada Bu Ani agar dapat
melakukan pembelajaran agar hasilnya lebih baik!

* KEMBANGKAN KASUS Carilah kasus pembelajaran di internet!


(dengan cara masukkan kata kunci kasus pembelajaran di SD)
Analisis dengan 8 langkah analisis Kasus yang kita pelajari!

Anda mungkin juga menyukai