Kelas :3B
Nim : 858679482
Bu Dyah sedang mengajar pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas II. Dengan KD
melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah. Pada
pertemuan kali ini Bu Dyah akan menjelaskan pentingnya melaksanakan hidup rukun di sekolah.
Awal pelajaran dimulai dengan berdoa, presensi, dan salam.Bu Dyahmenyampaikan kepada
siswa kompetensi dasar yang akan dicapai pada pertemuan kali ini. Sebelum pembelajaran,Bu Dyah
menunjukkan gambar-gambar berwarna berukuran sedang tentang kegiatan seorang anak yang
menunjukkan hidup rukun di sekolah. Siswa tertarik dengan gambar-gambar tersebut. Mereka
berlarian dan berebutan ke depan kelas untuk melihat gambar yang ditunjukkan Bu Ana.
Hal ini tentu saja membuat Bu Dyah marah dan menyuruh siswa untuk kembali ke tempat duduk
masing-masing. Setelah siswa tenang,Bu Dyahmenjelaskan maksud dari setiap gambar sambil
memberikan contoh-contoh perilaku siswa kelas II yang selama ini tidak sesuai dengan gambar.Bu
Dyahmenjelaskan bahwa perilaku yang tidak rukun kepada sesama teman di sekolah adalah salah,
dan siswa haruslah merubah sikapnya.
Setelah penjelasanBu Dyahsecara panjang lebar tentang hidup rukun di sekolah , siswa diminta
mengerjakan soal-soal latihan yang ditulis guru di papan tulis. Siswa mulai bekerja.
Setelah seluruh siswa selesai mengerjakan soal,Bu Dyahmembahas jawabannya satu per satu.
Siswa yang jawabannya salah, diberi kesempatan untuk bertanya dan melakukan pembetulan.
Ketika bel istirahat berbunyi,Bu Dyahmengakhiri pembelajaran dan memberi siswa PR 5 buah
soal yang ada di buku paket.
1. Guru seharusnya menggunakan gambar berukuran besar, atau mengganti media dengan
menggunakan lingkungan kelas sebagai sumber belajarnya, mengingat materi yang sedang diajarkan
masalah kerukunan di sekolah.
2. Guru seharusnya tidak secara langsung menjelaskan materi kepada siswa, melainkan
memancing siswa untuk berfikir dengan memberikan contoh-contoh nyata dalam kehidupan siswa
sehari-hari.
3. Guru seharusnya memahami sifat siswa kelas II yang masih dalam masa bermain dan egois,
sehingga perlu dengan sabar memberikan nasihat dan contoh-contoh dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Biarkan siswa yang menilai, perbuatan itu benar atau salah.
4. Guru seharusnya memberikan bobot yang seimbang antara soal kognitif, afektif, dan
psikomotorik, mengingat pelajaran PKn lebih banyak mempelajari tentang penerapan perilaku
kehidupan sehari-hari. Siswa perlu mengerti dan berlatih tingkah laku yang baik serta benar-benar
melaksanakannya.