KASUS 1 :
Kasus Ibu Pratiwi-Tematik Bercerita
Ibu pratiwi mengajar di kelas 1 SD. Suatu hari , ibu pratiwi membicarakan sebuah cerita. Anak-
anak mendengarkan dengan sungguh-sungguh setelah selesai membacakan cerita tersebut, Bu
Pratiwi bertanya kepada anak-anak.
Bu Pratiwi:“Bagus sekali anak-anak, sekarang coba tulis nama dewi di buku masing-masing”.
Semua anak segera menulis, Bu Pratiwi berkeliling mengamati anak-anak menulis. Setelah
semua anak kelihatan selesai menulis, Bu Pratiwi meminta seorang anak maju ke depan untuk
meniskatan kata dewi di papan tulis.
Dari jawaban ini, bu pratiwi mengajak anak-anak bercerita tentang jenis-jenis tumbuhan yang
ada di desa, tentang sawah, tentang penerangan yang digunakan orang-orang di desa, tentang jual
beli di pasar desa, dan tentang sungai yang airnya sangat jernih dengan ikan-ikan ynag berenang
hilir mudik. Cerita itu menjadi menarik karena bu pratiwi juga membbawa gambar-gambar yang
menarik tentang desa, yang di pajangnya di papan tulis.
Pertanyaan:
1. Dilihat dari topik-topik yang dicakup dalam peembelajaran di atas, model pembelajaran
apa yang diterapkan oleh Bu Pratiwi? Jelaskan secara singkat 3 karkteristik model
pembelajaran tersebut.
2. Apakah model pembelajaran tersebut sesuai untuk anak kelas 1? Dukung jawaban anda
denagn 3 alasan yang terkait dengan perkembangan anak dan teori belajar.
KASUS 2 :
Bu Sinta guru kelas II SD Nusa Bangsa yang telah mengajar dua tahun. Suatu hari dalam
pelajaran Bahasa Indonesia, Ibu Sinta akan mengajarkan anak-anak mendeskripsikan berbagai
macam benda.
Pelajaran dimulai dengan menanyakan kepada anak-anak, apakah mereka tahu dengan boneka?
Anak-anak menjawab dengan serentak, “tahu bu.” Kemudian Ibu Sinta menyuruh anak-anak
mengatakan apa yang mereka ketahui dengan boneka?. Ada yang bilang “rambutnya pirang”,
“kulitnya putih” bahkan ada juga yang jawab “bonekanya berkulit hitam” Setelah sebagian dari
Kemudian Ibu Sinta menuliskan beberapa nama benda di papan tulis. Ada 10 nama benda yang
dituliskan Ibu Sinta di papan tulis, yaitu obat, nasi, baju, sepeda, sepatu, uang, bunga, meja,
Ibu Sinta : Coba tuliskan di bukumu apa yang kamu ketahui dengan setiap benda ini? Lalu Ibu
jawab anak-anak serempak. Anak-anak berusaha menuliskan apa yang diketahuinya tentang
benda-benda tersebut.
Setelah selesai, Ibu Sinta menyuruh satu orang anak maju kedepan kelas untuk membacakan
hasil dari apa yang mereka tulis. Setelah anak-anak membacakan apa yang mereka tulis. Ibu
Sinta tampak kecewa dengan apa yang dibacakan siswa namun Ibu Sinta mencoba menahan diri.
Dengan suara yang tidak bersahabat, Ibu Sinta menyuruh anak yang membacakan tadi untuk
duduk kembali, dan semua anak disuruh mengumpulkan tugasnya. Kekecewaan Ibu Sinta
menjadi-jadi setelah melihat semua hasil tulisan dari anak-anak. Deskripsi yang dituliskan anak-
anak sangat singkat, sebagian ada yang menuliskan satu kata bahkan ada juga yang kosong. Ibu
Sinta tidak bisa membayangkan mengapa ketika mendeskripsikan boneka, anak-anak bisa
memberikan deskripsi yang beraneka ragam, tetapi setelah disuruh menuliskan deskripsinya
PERTANYAAN :
1. Identifikasikan hal positif dan negatif yang dilakukan Ibu Sinta dalam pembelajaran diatas.
Serta berikan alasan mengapa itu termasuk hal positif maupun hal negatif.
2. Mengapa anak tidak dapat menjelaskan benda-benda tersebut dengan baik? Jelaskan jawaban
3. Jika anda akan mengajarkan anak-anak kelas II SD untuk mendeskripsikan benda tertentu,
media atau alat bantu apa yang sebisa mungkin anda gunakan? Berikan alasan mengapa anda
4. Susunlah rancangan langkah-langkah kegiatan yang akan anda tempuh dalam pembelajaran
mendeskripsikan tersebut dengan menggunakan media atau alat bantu yang Anda pilih pada butir
3. Langkah kegiatan terdiri dari langkah awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Beri alasan
KASUS 3 :
Pak Sukardi-Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pak Sukardi, guru kelas IV SD Sumber Makmur memasuki kelas. Anak-anak bergegas ke
tempat duduknya masing-masing. Kemudian pak sukardi mengucapkan salam. Ketika melihat
seorang anak yang sedang membaca buku, Pak Sukardi menanyakan judul buku yang dibacanya,
lalu meminta anak untuk berhenti membaca dan melanjutkan setelah pelajaran selesai.
Selanjutnya Pak Sukardi menyampaikan bahwa setelah anak-anak mendengarkan sebuah
dongeng, mereka diminta menceritakan kembali dongeng tersebut dengan kata-kata sendiri.
Pak Sukardi mulai menjelaskan melalui tanya jawab tentang manfaat belajar
menceritakan dongeng dengan kata-kata sendiri. Pada saat ada seorang anak yang
menyampaikan pendapatnya yang bagus, pak Sukardi memberi pujian terhadap siswa tersebut.
Ketika ada jawaban anak yang belum tepat , pak sukardi meminta anak lain untuk menanggapi
jawaban temannya.
Setelah menjelaskan pentingnya kemampuan menceritakan kembali, Pak Sukardi
menjelaskan pengertian unsur-unsur sebuah cerita. Dengan menggunakan chart, Pak Sukardi
menjelaskan bahwa setiap dongeng terdiri dari unsur pelaku, setting, alur cerita, sudut pandang
pengarang, dan gaya bahasa. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa penokohan terbagi menjadi dua
yaitu protagonist dan antagonis; setting dibagi dua yaitu setting waktu dan setting tempat; alur
terbagi menjadi alur maju, mundur dan rengggang. Pengertian tersebut dijelaskan tanpa
menggunakan contoh. Dengan tidak memberikan kesempatan bertanya, Pak Sukardi langsung
memberikan tugas kelompok untuk mengidentifikasi unsur-unsur sebuah dongeng yang
disampaikan dengan menggunakan tape recorder. Karena tidak ada yang bertanya tentang tugas
yang diberikan, Pak Sukardi langsung memutar rekaman dongeng malin kundang. Ketika anak-
anak sedang mendengarkan cerita, pak Sukardi memberi komentar terhadap isi dongeng dan
selalu mengatakan “ini bagian yang penting, yang perlu diingat”.
Setelah dongeng berakhir, anak-anak sibuk mengerjakan tugas kelompok. Pak Sukardi
berkeliling melihat pekerjaan anak-anak. Pada setiap kelompok Pak Sukardi berhenti cukup lama
karena perlu memberikan penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan anak-anak. Hamper
setiap kelompok mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang di berikan.
Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, salah seorang anggota dari setiap kelompok
diminta untuk menceritakan kembali dongeng yang sudah didengarnya. Hampir semua
kelompok belum dapat mengidentifikasi unsur-unsur dongeng tersebut.
Pertanyaan :
1. Kemukakan dua hal positif dan dua hal negarif dari kasus pembelajaran tersebut!
2. Apakah konsep yang dibahas pak sukardi dalam kasus pembelajaran tersebut sudah tepat
dan lengkap? Jelaskan jawaban anda
3. Apakah cara penjelasan pak sukardi sudah sesuai dengan karakteristik anak SD? Jelaskan
jawaban anda!