bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retrebusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang
sah, yang bertujuan untuk memberikan kelulusan pada daetah dalam menggali
disentralisasi.
tentang pajak daerah dan retribusi daerah pendapatan asli daerah yaitu sumber
keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang
terdiri dari hasil pajak daerah, retrebusi daerah, pengelolaan kekayaan daerah
Salah satu upaya untuk melihat kemampuan daerah dari segi keuangan
dapat dilihat bahwa pendapatan asli daerah tidak dapat dipisahkan dengan
belanja daerah, karena adanya saling terkait dan merupakan satu alokasi
anggaran yang disusun dan dibuat untuk melancarkan roda pemerintah daerah.
1) Pajak Daerah
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar
Tahun 2009 tersebut, apabila ada fasilitas hiburan yang menyatu sebagai
hiburan yang disebabkan tariff pajak hiburan dapat dikenakan sampai 75%
dibawa ( take away order), tetap dikenakan pajak restoran walaupun tidak
jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan,
pembangkit listrik.
tenaga listrik diperoleh tenaga listrik dari pembangkit listrik yang dimiliki
pemerintah daerah dan jasa usaha milik daerah bagi yang berkepentingan atas
jasa yang diberikan oleh daerah baik langsung maupun tidak langsung.Retribusi
kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
pemerintah daerah:
yang didapat inilah yang disebut dengan laba bagian badan usaha milik
daerah.
atau laba bersih dari perusahaan daerah atas badan lain yang merupakan
ini kontribusi yang diberikan dari sektor perusahaan daerah masih relative
perusahaan daerah adalah lain-lain hasil usaha daerah lain yang sah. Lain-
lain usaha daerah yang sah merupakan usaha daerah (bukan usaha
tersebut harus disetorkan kepada kas daerah dan diatur dalam peraturan
tanah milik daerah, jasa giro, hasil perjualan barang-barang, bekas milik
daerah pendapatan hasil eksekusi dan jaminan, denda pajak, dan
Pasal 1 Ayat 18 tentang Perimbangan antar Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, Dana Perimbangan diartikan sebagai dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN), yang dialokasikan kepada daerah untuk
Keuangan, 2004).
Penerimaan negara dari pajak bumi dan bangunan dibagi dengan imbangan
10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk daerah. Dana bagi hasil PBB
Selanjutnya 10% penerimaan pajak bumi dan bangunan bagian pemerintah pusat
dialokasikan kepada seluruh kabupaten dan kota dengan rincian sebagai berikut :
negara dari bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dibagi dengan
Selanjutnya bagian pemerintah sebesar 20% dialokasikan dengan porsi yang sama
Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) Terdiri Dari :
d. Sektor Kehutanan
untuk daerah.
untuk daerah.
h. Sektor Perikanan
pemerintah daerah.
Perimbangan bahwa:
“Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang berasal dari APBN yang
desentralisasi.”
1999 adalah provisi berupa transfer antar pemerintah dari pusat ke Kabupaten dan
Kota yang disebut dengan Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Dana
Alokasi Umum adalah merupakan transfer yang bersifat umum (block grant) yang
diberikan kepada semua kabupaten dan kota untuk tujuan mengisi kesenjangan
daerah miskin dan terbelakang harus menerima lebih banyak dari pada daerah
kaya. Dengan kata lain tujuan alokasi DAU adalah dalam rangka pemerataan
(Kuncoro, 2004).
daerah, sebab tidak semua daerah mempunyai struktur dan kemampuan fiskal
yang sama (horizontal fiscal imbalance). DAU sebagai bagian dari kebijakan
kemampuan fiskal atau keuangan antar daerah. Bagi daerah yang relatif minim
Sumber Daya Alam (SDA), DAU merupakan sumber pendapatan penting guna
(Saragih, 2003).
yang berdasarkan Alokasi Dasar dan Celah Fiskal dengan proporsi pembagian
(sepuluh persen) dan 90% (sembilan puluh persen) dari besaran DAU secara
nasional.
DAU = AD + CF
Keterangan :
Fiskal
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Dana Alokasi Khusus adalah
dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah
merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, khususnya untuk
membiayai sarana
dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar tertentu,
kesehatan, infrastruktur (jalan, irigasi dan air bersih), kelautan dan perikanan,
pengalokasian DAK relatif terbatas karena dana tersebut pada dasarnya dikaitkan
atau prioritas nasional. Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan Peraturan
kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Sedangkan besaran alokasi
1) Kriteria Umum
yang tercermin dari penerimaan umum APBD setelah dikurangi belanja Pegawai
Negeri Sipil Daerah (Pasal 55 PP No. 55/2005). Dalam bentuk formula, kriteria
Keterangan:
Umum
DBHDR = Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi PNSD = Pegawai Negeri Sipil
Daerah
Untuk menjaga peruntukan DAK agar tepat sasaran, maka alokasi DAK
ditentukan
2) Kriteria Khusus
daerah tertinggal/terpencil.
yang masuk dalam kategori ketahanan pangan, dan daerah pariwisata. Dari
hal ini, seluruh daerah kabupaten/kota di Provinsi Papua, Papua Barat, dan
3) Kriteria Teknis
Perikanan;
Sebuah pertanyaan yang sangat prinsipil adalah apa tujuan yang ingin
dicapai dengan disediakannya dana dekonsentrasi. Dari analisis terhadap pasal
demi pasal secara khusus di UU 33/2004, dapat disimpulkan bahwa ada dua
tujuan disediakannya dana dekonsentrasi:
Dana tugas pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan.
Negara memperoleh pendapatan dari dalam negeri maupun luar negeri. Pendapatan atau
adalah:
Penerimaan pemerintah yang diperoleh dari dalam negcri bcrasal dari minyak bumi dan gas
alam (migas) dan nonmigas. Penerimaan dari sector tersebut digunakan pemerintah untuk
terdiri atas pajak dan nonpajak. Penerimaan pajak berasal dari Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi Pajak dan Bangunan,
Adapun penerimaan negara bukan pajak terdiri dari pengelolaan sumber daya alam,
Keuntungan Badan Usaha Milik Negara, Pendapatan Badan Layanan Umum, barang sitaan,
pinjaman, sumbangan ataupun dari percetakan uang. Sedangkan penerimaan dalam bentuk
Dalam melaksanakan pembangunan dan roda pemerintahan diperlukan dana yang sangat
besar. Pemerintah tidak dapat mengandalkan pada hanya satu sumber pendapatan yaitu
pendapatan dari dalam negeri saja. Namun demikian, membutuhkan bantuan dari masyarakat
internasional. Untuk membiayai proses pembangunan nasional, Dana Bantuan dari luar
negeri ini dapat digunakan untuk pembiayaan belanja pembangunan. Penerimaan yang
berasal dari luar negeri terdiri dari pinjaman program dan pinjaman proyek. Pinjaman
tersebut dapat berasal dari negara donor atau lembaga keuangan internasional.
Lembaga keuangan atau negara donor yang telah memberi bantuan keuangan ke Indonesia
antara lain adalah: ADB (Asean Development Bank), IMF (International Monetary Fund),
Pendapatan pajak adalah pembayaran iuran oleh rakyat kepada pemerintah yang diatur dalam
undang-undang tanpa balas jasa secara langsung.Pendapatan negara berasal dari pajak. Secara
garis besar berbagai jenis pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan kepada dua
golongan yaitu pajak langsung dan pajak tak langsung.Pajak langsung berarti jenis pungutan
pemerintah yang secara langsung dikumpulkan dari pihak yang wajib membayar pajak.
Setiap individu yang bekerja dan perusahaan yang menjalankan kegiatan dan memperoleh
keuntungan wajib membayar pajak. Sedangkan, Pajak tak langsung adalah pajak yang
Pendapatan non pajak adalah pendapatan negara selain dari pajak. Pendapatan non pajak
berasal dari:
1. Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana pemerintah, (antara lain penerimaan
diatas, permukaandan di dalam bumi yang dikuasai negara, antara lain royalti di bidang
pertambangan)
3. Penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan (antara lain
dividen atau bagian laba pemerintah dari BUMN, dana pembangunan semesta, dan hasil
4. Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pemerintah (antara lain pelayanan
pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan pelatihan, pemberian hak paten, merek, hak
cipta, pemberian visa dan paspor, serta pengelolaan kekayaan negara yang tidak dipisahkan)
5. Penerimaan berdasarakan putusan pengadilan dan yang berasal dari pengenaan denda
6. Penerimaan yang berupa hibah yang merupakan hak pemerintah (adalah penerimaan
negara berupa bantuanhibah dan atau sumbangan dari dalam dan luar negri baik swasta
maupun pemerintah yang menjadi hak pemerintah, kecuali hibah dalam bentuk natura yang
secara langsung untuk mengatasi keadaan darurat seperti bencana alam atau wabah penyakit