Anda di halaman 1dari 3

 

Karena tauhid memiliki banyak pengaruh dalam kehidupan nyata, berikut adalah banyak
pengaruh tauhid dalam kehidupan muslim:

Pertama, orang yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan rasul-Nya pasti tahu
mengapa Allah SWT menciptakannya sehingga ia berada di atas jalan yang lurus, ia
mengetahui dari mana awal dan ke mana akhir hidupnya, jauh dari kebutaan dan
kesesatan.

ِ ‫﴾أَفَ َمن يَ ْم ِشي ُم ِكًبًّا َعلَ ٰى َوجْ ِه ِه أَ ْهد َٰى أَ َّمن يَ ْم ِشي َس ِوًيًّا َعلَ ٰى‬
٢٢﴿‫ص َرا ٍط ُّم ْستَقِ ٍيم‬

“Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak
mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?” (QS.
Al-Mulk: 22).

Kedua, tauhid menjadikan hati-hati manusia bersatu dengan Rabb yang satu, satu kitab,
satu risalah, dan satu kiblat, dan iman juga menjadikan manusia saling mencintai dan
bersaudara seperti firman Allah SWT :

١٠﴿ َ‫﴾إِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُونَ إِ ْخ َوةٌ فَأَصْ لِحُوا بَ ْينَ أَخَ َو ْي ُك ْم ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬

“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah


hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujuraat: 10).

Rasulullah SAW bersabda:

َ ‫َمثَ ُل ال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ فِي ت ََوا ِّد ِه ْم َوتَ َرا ُح ِم ِه ْم َوتَ َعاطُفِ ِه ْم َمثَ ُل ال َج َس ِد إِ َذا ا ْشتَ َكى ِم ْنهُ عُضْ ٌو تَدَاعَى لَهُ َسائِ ُر‬
َ ‫الج َس ِد بِال َّسهَ ِر َوال ُح ََّمى‬
ُ‫(ر َواه‬
)‫ ُم ْسلِ ٌم َع ِن النُّ ْع َما ِن ْب ِن بَ ِشي ٍْر رضي هللا عنه‬.

“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan
saling bersikap lemah lembut adalah seperti satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh
merasakan sakit maka semua anggota tubuh yang lain akan sulit tidur dan demam.” (HR.
Muslim dari An-Nu’man bin Basyir RA).

Masyarakat beriman adalah masyarakat yang melakukan ta’awun (saling bekerja sama)


dalam kebaikan dan taqwa dimana anggota masyarakatnya saling melarang dari
perbuatan dosa dan permusuhan, semua berusaha untuk sukses menggapai ridha
Allah, individunya merasa takut untuk berbuat zhalim, mencuri, menipu, membunuh,
berzina, menyuap atau menerima suap, berdusta, dengki, ghibah atau perbuatan jahat
lain karena ia takut kepada Allah dan takut kepada hari di mana ia harus berhadapan
dengan Allah SWT untuk mempertanggungjawabkan semua amalnya.

Dan ketika kaum muslimin berpegang teguh dengan tauhid mereka menjadi orang-
orang yang terbaik seperti firman-Nya:

ِ ‫اس تَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬


ِ ‫ُوف َوتَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال ُمن َك ِر َوتُ ْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ ۗ َولَوْ آ َمنَ أَ ْه ُل ْال ِكتَا‬
‫ب لَ َكانَ خَ ْيرًا لَّهُم ۚ ِّم ْنهُ ُم‬ ْ ‫ُكنتُ ْم خَ ْي َر أُ َّم ٍة أُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬
١١٠﴿ َ‫﴾ ْال ُم ْؤ ِمنُونَ َوأَ ْكثَ ُرهُ ُم ْالفَا ِسقُون‬

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali-Imran: 110)

Ketiga, bila iman telah menyebar luas di masyarakat, maka pastilah akan membuahkan
amal shalih yang diridhai Allah swt sehingga membuka berbagai pintu kebaikan dan
mendatangkan pertolongan Allah dalam menghadapi musuh-musuh mereka.

٩٦﴿ َ‫ض َو ٰلَ ِكن َك َّذبُوا فَأَخ َْذنَاهُم بِ َما َكانُوا يَ ْك ِسبُون‬
ِ ْ‫ت ِّمنَ ال َّس َما ِء َواأْل َر‬
ٍ ‫﴾ َولَوْ أَ َّن أَ ْه َل ْالقُ َر ٰى آ َمنُوا َواتَّقَوْ ا لَفَتَحْ نَا َعلَ ْي ِهم بَ َر َكا‬

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, Pastilah kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf:
96)

‫ِّت أَ ْقدَا َم ُك ْم‬ ُ ‫يَا أَ ُّيهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِن تَن‬
ْ ‫صرُوا هَّللا َ يَنصُرْ ُك ْم َويُثَب‬

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)

Begitulah dulu kaum muslimin, sebelumnya mereka adalah orang-orang yang lemah dan
miskin, namun mereka beriman dan beramal shalih hingga Allah membuka pintu-pintu
keagungan di dunia untuk mereka, Allah cukupkan mereka dengan karunia-Nya, dan
Allah tolong mereka dari musuh-musuh mereka dengan pertolongan yang gilang-
gemilang

Makna tauhid asma wa sifat adalah beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an
dan sunah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam, serta meniadakan kekurangan-kekurangan dan aib-aib yang ditiadakan oleh Allah
terhadap diri- Nya, dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam yang terdiri dari sifat-sifat tahrif (pengubahan
kata), ta’thil (meniadakan sama sekali), takyif(menanyakan bagaimana keadaan), dan tamtsil (mencontohkan dengan sifat selain Allah
Tauhid merupakan pegangan pokok dan sesuatu yang sangamenentukan bagi kehidupan
manusia, karena tauhid menladi landasan
bagi setiap amalyang dilakukan
Hanya amal yang dilandasi tauhidullah, menurut tuntunan lslam,
yang akan mengantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan
kebahagiaan hakiki dialam akhirat nanti.

Anda mungkin juga menyukai