Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MENGELOLA LINGKUNGAN GLOBAL

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Manajemen

Dosen Pengampu: Alifatur Rohmah, M.M.

Disusun Oleh:

1. Iva Andina Putri (63040220122)


2. Isna Khomariyah (63040220128)
3. Kirana Putri Fenny A. (63040220139)
4. Fajar Galuh Alfis I. (63040220151)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah mnganugrahkan rahmat, karunia serta ridhanya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Teori Manajemen. Adapun judul makalah yang kami buat adalah
“Mengelola Lingkungan Global“.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan memerlukan


perbaikan. Oleh karena itu, berbagai masukan dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun sangat kami harapkan. Mudah-mudahan itu semua
menjadikan pelajaran bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di
masa yang akan datang.

Salatiga, 22 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Lingkungan Global .................................................................... 3
B. Cara Memasuki Pasar Luar Negeri .............................................................. 5
C. Aliansi Perdagangan Internasional ............................................................... 7
D. Tantangan Lingkungan Global ................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................ 15
B. Saran ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kondisi komunitas perekonomian global yang ditandai dengan
implementasi teknologi, perusahaan-perusahaan dihadapkan pada tantangan
perubahan teknologi yang cepat dan peningkatan ketidakpastian dalam
industrialisasi dan lingku-ngan bisnis global. Untuk dapat beradaptasi dalam
perubahan lingkungan yang dinamis ini, perlu SDM yang berkompeten yaitu
SDM yang berbasis pengetahuan (knowledge-based worker) yang menguasai
lebih dari satu keterampilan (mulltiskill worker). Dalam kondisi ini, perlu
pengelolaan aset intelektual untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

Dewasa ini, dunia ekonomi sedang dalam proses menuju ekonomi global
atau lebih terkenal dengan istilah globalisasi. Peningkatan integrasi antar negara
dapat dilihat melalui adanya perkembangan dramatis dalam arus penyeberangan
barang, jasa dan juga modal dari suatu negara ke negara lain. Globalisasi
sesungguhnya dipahami sebagai suatu proses pengintergrasian ekonomi nasional
bangsa-bangsa ke dalam suatu sistem ekonomi global.

Proyek globalisasi terjadi ketika disetujuinya pemberlakuan secara global


suatu mekanisme perdagangan melalui penciptaan kebijakan free trade, dalam
bulan April tahun 1994. Perjanjian tersebut dikenal dengan nama GATT (General
Agreement on Tariff and Trade). Kesepakatan itu dibangun di atas asumsi bahwa
sistem perda-gangan yang terbuka lebih menguntungkan bagi semua pihak
dibanding dengan sistem yang protektif. Artinya melalui persaingan bebas maka
organisasi-organisasi perdagangan akan senantiasa mengelola kegiatannya dengan
prinsip efektif dan efisien.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu lingkungan global ?
2. Bagaimana cara memasuki pasar luar negeri?
3. Bagaimana aliansi perdagangan internasional?
4. Apa saja tantangan lingkungan global?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lingkungan global .
2. Untuk mengetahui cara memasuki pasar luar negeri.
3. Untuk mengetahui aliansi perdagangan internasional.
4. Untuk mengetahui apa saja tantangan lingkungan global.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Global


Dalam organisasi, manajemen merupakan suatu proses yang
dinamis. Untuk itu banyak organisasi yang melakukan bisnis yang tidak
hanya mencakup intern saja. Untuk mengembangkan bisnis yang lebih
luas lagi banyak organisasi yang melaksanakan bisnisnya melewati batas
daerah atau wilayah tertentu. Tentunya dengan adanya pengembangan
bisnis tersebut harus diiringi dengan konsep-konsep manajemen secara
global. 1

Lingkungan global adalah faktor-faktor yang mempengaruhi


kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis global untuk menjual
barang dan jasa guna mencapai tujuan perusahaan. Lingkungan global
adalah organisasi yang beroperasi dan bersaing tidak hanya di domistik,
tetapi di negara-negara seluruh dunia.

Lingkungan bisnis global sangat penting. Bagaimana dari


perubahan penting pada lingkungan dalam tahun-tahun ini adalah
tumbuhnya persaingan internasional dan meningkatnya perdagangan bebas
antarbangsa. Dua hal yang menyebabkan bertambahnya perdagangan
adalah perbaikan transportasi dan komunikasi. Perubahan-perubahan ini
mencakup sistem distribusi yang lebih efisien dan kemajuan-kemajuan
komunikasi seperti internet. Perdagangan dunia (globalisasi) telah sangat
memperbaiki standar hidup di seuruh dunia.

Ada tiga kegiatan bisnis internasional, yaitu (1) perdagangan


internasional, yang meliputi ekspor dan impor, (2) investasi langsung luar
negeri, yang harus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan internasional

1
Sarinah, dkk. 2017. Pengantar Manajemen. Sleman: deepublish. Hal 122.

3
untuk mendirikan dan memperluas operasi-operasi di luar mereka, dan (3)
mencari sumber di luar negeri (foreign sourcing), yaitu pengadaan bahan-
bahan baku, komponen dan produk-produk dari luar negeri. 2

Dengan begitu ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan


perlu masuk lingkungan global yaitu meningkatkan laba dan penjualan,
perusahaan-perusahaan mulai mencari pasar-pasar baru di luar negara
mereka dikarenakan mereka menghadapi pasar yang dewasa dan jenuh di
negara sendiri. Hal ini membuat para manajer senantiasa berada di bawah
tekanan untuk meningkatkan penjualan dan laba perusahaan. Mereka
menemukan bahwa (1) PNB per kapita dan pertumbuhan penduduk yang
meningkat menjadi isyarat tempat calon-calon pasar baru bagi operasi
perusahaan dan (2) perekonomian beberapa negara di mana mereka tidak
melakukan bisnis sedang tumbuh dengan tingkat yang cukup cepat
daripada perekonomian pasar mereka sendiri. 3

Selanjutnya yaitu melindungi pasar domestik, dalam rangka untuk


mencegah para pesaing memperoleh akses kepada para pelanggan,
perusahaan-perusahaan jasa umumnya akan mendirikan operasi-operasi
luar negerinya di pasar-pasar di mana pelanggan-pelanggan mereka
berada. Sebuah perusahaan juga mungkin masuk ke pasar luar negeri
untuk melindungi pasar dalam negeri ketika ia menghadapi persaingan
dari barang-barang impor luar negeri yang rendah harganya. Dengan
memindahkan sebagian atau seluruh fasilitas produksinya ke negara-
negara di mana pesaingnya berasal, ia dapat menikmati keunggulan-
keunggulan demikian dengan buruh, bahan mentah, dan tenaga yang lebih
murah. Manajemen bisa memutuskan untuk memproduksi komponen-
komponen tertentu di luar negeri dan merakitnya di negara asal, atau jika
produk akhir memerlukan tenaga kerja yang cukup banyak dalam

2
Dyahjatmayanti, dhiani. 2023. Bisnis Internasional, Teori dan Aplikasi. Sleman:
Deepublish. Hal: 6.
3
Ibid. hal : 9

4
perakitan akhir, ia bisa mengirim komponen-komponen itu ke luar negeri
untuk pengerjaan finalnya.

Dan yang terakhir yaitu melindungi pasar luar negeri, menurut Ball
et al. (2005), mengubah cara keluar negeri dari mengekspor menjadi
memproduksi di luar negeri sering digunakan untuk melindungi pasar-
pasar luar negeri. Penyebab perusahaan memproduksi di luar negeri untuk
melindungi pasar luar negerinya antara lain: kekurangan valuta asing,
akibat dari penundaan pembayaran oleh para importir sehingga perusahaan
memutuskan untuk melindungi pasarnya dengan memproduksi secara
lokal. Para pesaing memproduksi di luar negeri, membuka pasar hilir,
proteksionisme yang dilakukan oleh pemerintah lokal sehingga perusahaan
terdorong untuk membuka pasar.4

B. Cara Memasuki Pasar Luar Negeri


Bisnis global adalah bisnis yang melakukan transaksi barang dan
jasa melewati batas suatu Negara untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Dalam perekonomian global, segala bentuk dan ukuran bisnis
internasional/multinational merupakan dasar dari perdagangan dunia serta
perpindahan bahan baku, barang jadi dan jasa-jasa khusus dari satu Negara
ke Negara lain. Cara-cara yang ditempuh untuk memulai bisnis global
biasanya : 5

1. GLOBAL SOURCING (Pendanaan Global)

Proses pengolahan dan/atau pembelian komponen-komponen dari


berbagai penjuru dunia, kemudian merakitnya ke dalam suatu produk
akhir. Dengan kata lain, cara ini merupakan pembagian kerja secara
internasional, artinya kegiatan-kegiatan tertentu akan dilakukan di
Negara-negara yang bisa melakukannya dengan biaya paling murah.

4
Ball, donald A dkk. 2005. Bisnis Internasional Tantangan Persaingan Global Jilid 1 dan
2. Jakarta: Salemba Empat.
5
Sarinah, dkk. 2017. Pengantar Manajemen. Sleman: deepublish. Hal 122-124.

5
2. EKSPORTING DAN IMPORTING

Eksporting yaitu menjual produk yang dihasilkan dari dalam ke


pasar luar negeri, dan importing yaitu membeli produk-produk dari
luar negeri dan menjualnya di Negara sendiri.

3. LICENSING DAN FRANCHISING (Waralaba)

Yaitu merupakan pendekatan dimana suatu perusahaan


memberikan hak penuh atas merek, teknologi, atau spesifikasi produk
perusahaan itu kepada perusahaan lain dengan imbalan berupa
pembayaran sejumlah uang sekaligus (lump-sum payment) atau uang
jasa (fee), yang bisaanya didasarkan pada penjualan. Perbedaan antara
lisensi dan waralaba adalah bila lisensi biasanya digunakan untuk
perusahaan pabrikan (mahufacturing), sedangkan waralaba biasanya
digunakan oleh perusahaan jasa.

4. JOINT VENTURE (Usaha Patungan)

Joint Venture internasional merupakan sesuatu aliansi strategis


yang membantu pihak-pihak terlibat untuk memperoleh manfaat yang
akan diperoleh melalui cara bekerja sama, atau sulit untuk dicapai
secara sendirian. Cara ini diwujudkan dalam bentuk pembelian saham
dan atau investasi langsung dari suatu perusahaan asing dalam suatu
wilayah lokal tertentu; cara lain dapat berupa pembentukan bentuk
usaha yang baru sama sekali oleh perusahaan asing dan lokal.

5. WHOLLY OWNED SUBSIDIARIES (Anak Perusahaan yang


Dimiliki Secara Penuh)

Wholly owned subsidiaries adalah suatu perusahaan dengan


operasi lokal yang dimiliki dan dikendalikan secara penuh oleh
perusahaan asing. Seperti juga pada joint venture, anak perusahaan
asing seperti ini mungkin bisa dibentuk melalui investasi secara
langsung dalam operasi atau melalui pembelian saham perusahaan

6
yang bersangkutan. Dengan cara melakukan investasi semacam itu,
perusahaan asing jelas-jelas mengambil resiko usahanya. Perusahaan
tersebut harus yakin bahwa mereka memiliki keahlian yang diperlukan
untuk mengendalikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi
dalam lingkungan yang baru. Dalam hal ini, pengalaman sebelumnya
yang diperoleh melalui joint venture akan terbukti sangat bermanfaat.

C. Aliansi Perdagangan Internasional


Organisasi internasional berfungsi untuk memberikan fasilitas,
mengatur, mengukur atau membiayai aktivitas bisnis internasional. Tujuan
mempelajari organisasi internasional adalah memahami dampak organisasi
internasional atas dunia usaha dan para pelaku bisnis di seluruh dunia dan
memahami lingkungan kekuatan politik dan hukum. Beberapa bentuk
aliansi perdangan internasional yaitu:6

1. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)

Semua negara anggota PBB merupakan anggota – anggota Majelis


Umum, di mana setiap Negara memiliki satu suara dengan dengan
mengabaikan ukuran, tingkat kemakmuran, maupun kekuatannya.
Majelis Umum bertindak dengan mengadopsi resolusi-resolusi untuk
dapat mengungkapkan keinginan negara-negara anggota. Keputusan
isu-isu penting, seperti yang menyangkut perdamaian dan keamanan,
penerimaan negara-negara anggota baru, masalah anggaran,
memerlukan suatu mayoritas dua pertiga, sedang keputusan mengenai
berbagai hal lainnya memerlukan mayoritas sederhana. Keputusan
Majelis Umum tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi
pemerintah atau warga negara di negara-negara anggota, tetapi mereka
membawa beban opini dunia.

6
Dyahjatmayanti, dhiani. 2023. Bisnis Internasional, Teori dan Aplikasi. Sleman:
Deepublish. Hal: 28-32.

7
2. Bank-bank Pembangunan Multilateral (Multilateral Development
Bank)

Menurut Ball et al. (2005), bank-bank pembangunan multilateral


merupakan lembaga pemberi pinjaman internasional yang dimiliki
oleh negara anggota dan bertujuan meningkatkan kemajuan ekonomi
dan sosial di negara-negara berkembang anggotanya, dengan
menyediakan pinjaman, bantuan teknis, investasi modal dan membantu
dengan rencana-rencana pembangunan ekonomi. Ada lima bank
pembangunan multilateral:

a. African Development Bank (AfDB)

b. Asian Development Bank (ADB)

c. European Bank for Recontruction and Develompent (EBRD)

d. Interamerican Development Bank (IDB)

e. World Bank

3. Bank for International Settlements (BIS)

BIS adalah lembaga keuangan tempat para bankir pusat negara-


negara industri besar bertemu setiap sepuluh tahun sekali untuk
membahas sistem keuangan global. BIS mempunyai empat fungsi
utama, yaitu:

a. forum untuk kerja sama moneter internasional,

b. pusat penelitian,

c. bankir untuk bank-bank sentral, dan

d. agen atau trustee untuk berbagai perjanjian keuangan internasional.

4. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund)

IMF membantu negara kurang maju dengan defisit neraca


pembayaran dan bekerja sama dengan Bank Dunia untuk mengoreksi
8
kebijaksanaan fiskal dan moneter para peminjam. Besarnya kuota
negara anggota sama dengan jumlah iuran kepada IMF. Tujuan IMF
adalah untuk membantu perkembangan

a. tertib pengaturan devisa,

b. mata uang yang konvertibel,

c. mempersingkat masa dan mengurangi derajat ketidakseimbangan


neraca pembayaran.

5. World Trade Organization & General Agreement on Tariffs and Trade

General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) merupakan


sekumpulan peraturan perdagangan, pengurangan tarif dan hambatan.
Perundingan-perundingan GATT untuk mengurangi tarif dan
hambatanhambatan perdagangan lainnya dilakukan dalam sesi-sesi
yang disebut putaran (round), yang ada delapan sejak yang pertama
tahun 1947 sampai Putaran Uruguay yang diluncurkan tahun 1986 di
Punta del Este, Uruguay. Tujuan pokok yang ingin dicapai oleh tujuh
putaran pertama adalah penurunan tarif di antara negara-negara
industri, dari rata-rata 40 persen menjadi 5 persen.

6. Organization of Petroleum Exporting Countries

OPEC adalah organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-


masalah mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi
dengan perusahaan-perusahaan minyak.

7. Uni Eropa (The European Union)

Sebagai akibat Perang Dunia Kedua, Eropa berada dalam keadaan


kacau karena perjuangan dan penggunaan segenap upaya dan investasi
untuk perang. Untuk membantu Eropa berdiri kembali dan untuk
mendorong pemerintahan yang kuat dan bersahabat, sekretaris negara
AS, George C. Marshall, merekomendasikan agar Amerika Serikat

9
memberikan bantuan keuangan kepada dan bekerja dengan negara-
negara Eropa dalam pembangunan kembali negara-negara itu.
Kemudian lahirlah Marshal Plan, nama yang diberikan untuk
menghormati Secretary of State AS George C. Marshal, yang
menyarankan penggunaan modal dan kerja sama AS dalam
pembangunan kembali Eropa setelah Perang Dunia II sehingga
dibentuklah Uni Eropa. Sasaran-sasaran Uni Eropa adalah
menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan di antara negara-
negara anggota dan bekerja sama dalam berbagai cara.

8. Kelompok Bangsa-bangsa Regional

Keberhasilan Uni Eropa telah mengakibatkan bangsa membentuk


sejumlah pengelompokan yang lain dengan tujuan-tujuan yang sama,
seperti:

a. Association of Southeast Asian Nation (ASEAN)

b. African Trade Agreement (AFA)

c. North American Free Trade Agreement (NAFTA)

d. Free Trade Agreement of the Americas (FTAA)

e. Mercosur

D. Tantangan Lingkungan Global


Ada beberapa kelompok tantangan yang akan dihadapi oleh
manajemen perusahaan saat akan melakukan bisnis internasional,
diantaranya yaitu :

1. Lingkungan ekonomi

Lingkungan ekonomi merupakan kondisi ekonomi di negara


organisasi internasional beroperasi. Bagian dari lingkungan ini
meliputi beberapa faktor, seperti :
10
a. Perkembangan Ekonomi (Economic Development) ini sangat
berbedabeda di berbagai negara dan wilayah di dunia. Sejumlah
negara dapat digolongkan sebagai negara negara maju atau negara
berkembang. Kriteria yang digunakan secara tradisional untuk
menggolongkan negara sebagai negara maju atau berkembang
adalah pendapatan per kapita, yaitu pendapatan yang diperoleh dari
produksi barang dan jasa suatu negara dibagi dengan jumlah
penduduk.

b. Infrastruktur (Fasilitas fisik suatu negara yang mendukung


kegiatan ekonominya) mencakup fasilitas transportasi seperti
bandar udara, jalan raya, dll; fasilitas komunikasi, seperti saluran
telepon. Infrastruktur yang tidak berkembang menjadi peluang bagi
beberapa perusahaan yang bisnisnya meliputi mesin jet, sistem
pendingin udara, dll.

c. Pasar Sumber Daya Dan Produk. Ketika beroperasi di negara lain,


manajer perusahaan harus mengevaluasi permintaan pasar akan
produk mereka. Jika permintaan pasar tinggi, manajer dapat
memilih untuk mengekspor produk ke negara tersebut. Namun
demikian, untuk membangun pabrik, pasar sumber daya untuk
memasok bahan baku dan tenaga kerja harus tersedis.

d. Kurs Nilai Tukar (Nilai yang menjadi dasar pertukaran mata uang
satu dengan negara dengan negara lain) perubahan kurs nilai tukar
dapat menimbulkan implikasi yang besar terhadap keuntungan
operasi internasional yang mempertukaran jutaan dollar ke dalam
mata uang lain setiap harinya.

11
2. Lingkungan hukum dan politik

Dunia bisnis pasti berkaitan dengan sistem politik yang tidak


dikenal, juga pengawasan dan regulasi pemerintah yang lebih banyak,
ketika mulai memasuki pasar internasional. Beberapa perhatian
hukum-politik utama yang mempengaruhi bisnis internasional adalah

a. Risiko Dan Instabilitas Politik.

Risiko Politik yang diartikan sebagai resiko kehilangan


aktiva, daya untuk menghasilkan, atau kontrol manajemen terkait
dengan peristiwa atau tindakan yang berbasis politik oleh
pemerintah negara tuan rumah. Resiko politik mencakup
pengambilalihan properti oleh pemerintah, atau tindak kekerasan
yang ditujukan kepada properti atau karyawan perusahaan.
Masalah bagi perusahaan internasional lainnya yang sering terjadi
adalah Instabilisasi Politik seperti kerusuhan, revolusi, kekacauan
sipil, dsb. Instabillitas politik meningkatkan ketidakpastian dan
mempengaruhi operasi sebuah perusahaan internasional.

b. Hukum dan Regulasi

Hukum dan aturan pemerintah berbeda antara satu negara


dengan negara lain, dan menjadi tantangan tersendiri bagi
perusahaan internasional ketika melakukan kegiatan bisnis.
Perusahaan internasional ini harus mempelajari aturan dan
mematuhinya. Perubahan paling jelas dalam faktor hukum- politik
muncul dalam bentuk perdagangan internasional dan sistem aliansi
dagang internasional yang berbeda.

3. LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

Budaya suatu bangsa meliputi pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai,


serta model umum perilaku dan cara berpikir yang dianut bersama di
antara anggota masyarakat. Budaya tidak berwujud, tersebar luas, dan

12
sulit untuk dipelajari, merupakan hal-hal yang benar benar wajib bagi
bisnis dan manajer internasional untuk memahami budaya lokal dan
berhubungan secara efektif dengan budaya lokal setempat.

a. Nilai-nilai Sosial

Ada empat dimensi sistem nilai nasional yang


mempengaruhi hubungan kerja organisasi dan karyawan.

1) Jarak Kekuasaan (Power Distance). Jarak kekuasaan yang


tinggi berarti orang menerima ketidaksetaraan kekuasaan di
antara institusi, organisasi, dan orang. Jarak kekuasaan yang
paling rendah berarti orang mengharapkan kesetaraan dalam
kesempurnaan,

2) Penghindaran Ketidakpastian (Uncertainty avoidance). Berarti


anggota dalam suatu masyarakat merasa tidak nyaman dengan
ketidakpastian dan ambiguitas, sehingga mendukung keyakinan
yang menjanjikan kepastian dan kecocokan.

3) Individualisme dan kolektivisme (Individualism and


collectivism). Individualisme mencerminkan nilai terhadap
ikatan kerangka sosial yang longgar, di mana masing-masing
orang diharapkan untuk mengurus diri mereka sendiri.
Kolektivisme berarti preferensi terhadap ikatan kerangka sosial
yang sangat ketat, dimana setiap individu memerhatikan satu
sama lain dan organisasi melindungi kepentingan anggotanya.

4) Maskulinisme/Feminisme (Maskulinity/Femininity).
Maskulinitas berarti preferensi budaya terhadap pencapaian,
kepahlawanan, ketegasan, berpusat pada pekerjaan dan
keberhasilan dalam hal materi. Feminisme mencerminkan nilai-
nilai hubungan, kerjasama, dan pengambilan keputusan
terhadap keputusan dalam kelompok, dan kualitas hidup.

13
b. Karakteristik Budaya Lainnya

Karakteristik budaya lainnya yang mempengaruhi


organisasi internasional lainnya adalah bahasa, agama, tingkah
laku, organisasi sosial, dan pendidikan. Tingkah laku yang disebut
sebagai Ethnosentris mengandung arti memiliki kecenderungan
untuk menganggap budaya sendiri lebih unggul dan memandang
rendah budaya lainnya, dan ini akan berimbas kepada sulitnya
sebuah perusahaan asing untuk beroperasi di dalam suatu negara.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan global merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam
melakukan bisnis yang tidak hanya bersaing dalam lingkup deomesitk namun juga
internasional.

Agar perusahaan dapat bersaing dikancah pasar luar negeri (internasional)


dapat di tempuh dengan berbagai cara seperti expor import, global sourcing,
waralaba, join venture dan lain sebagainya.

Dilingkungan global terdapat beberapa aliansi yang berfungsi untuk


memberikan fasilitas, mengatur, mengukur serta mambiayai aktivitas bisnis
internasional yakni PBB, bank-bank pepembangun multilateral, bank of
internasional Settlememts, dana moneter internasional, World Trade Organization
& General Agreement on Tariffs and Trade , Organization of Petroleum Exporting
Countries, Uni Eropa (The European Union) , Kelompok Bangsa-bangsa
Regional.

Terdapat pula tantangan lingkungan global yang harus dihadapi yakni;


lingkungan ekonomi ( fluktuasi ekonomi suatu negara, nilai tukar, sarana
infrastruktur, SDM dan SDA), lingkungan politik ( resiko kehilangan aktiva,
stabilitas politik negara), lingkungan sosial budaya (nilai-nilai sosial, karakteristik
budaya lainya seperti bahasa, agama, organisasi sosial, dll) .

15
B. Saran
Dalam makalah ini, penulis menggunakan referensi yang mendukung
argumentasi berupa buku-buku terkait pembahasan, sumber bacaan internet serta
analisis penulis terhadap pokok pembahasan.

Walaupun demikian, penulis menyadari sangat besar kemungkinan


pembahasan dalam makalah ini masih membutuhkan perbaikan berupa saran-
saran dan kritikan yang bersifat konstruktif. Harapannya dengan adanya saran dan
kritikan terhadap makalah ini, dapat dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ball, donald A dkk. (2005). Bisnis Internasional Tantangan Persaingan Global


Jilid 1 dan 2. Jakarta: Salemba Empat.

Dyahjatmayanti, dhiani. (2023). Bisnis Internasional, Teori dan Aplikasi. Sleman:


Deepublish.

Sarinah, dkk. (2017). Pengantar Manajemen. Sleman: deepublish.

17

Anda mungkin juga menyukai