Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

OPERASI GLOBAL Dan MANAJEMEN RANTAI PERSEDIAAN


Dosen Pengampu : Munawaroh, SE., MM.

Disusun Oleh: 1. Anil Hotimah 1101190017)

2. Alamsyah Suhendi (11011800391)

UNIVERSITAS BINA BANGSA

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb, bismillahirohmanirohim makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas


mata kuliah BISNIS INTERNASIONAL sebagai bentuk syarat dalam mata kuliah pada semester
7 bulan November 2022. Makalah ini terdiri dari 3 BAB yang dirancang untuk dapat memahami
tentang bagaimana Manajemen Operasi Internasional dapat berjalan dengan baik. Begitu banyak
topik-topik terkait dalam mata kuliah Bisnis Internasional. sehingga makalah ini akan membahas
Operasi Global dan Manajemen Rantai Persediaan, berbagai macam hal aktivitas Bisnis dan
salah satunya tidak lepas dari bisnis yang dimana bukan lagi secara Domestik, namun sudah
menjadi global. Dalam judul tersebut banyak hal yang akan dipelajari mengenai bagiaman
manajemen rantai pemasok, pengelolaan produktivitas dan kualitas dalam bisnis internasional.
Dari tahun ke tahun dunia pemasaran sudah mengalami banyak perubahan seperti bagaimana
pemasar bisa tembus dalam nasional

Penulis

Anil Hotimah

ii
DAFTAR ISI

Cover..............................................................................................

Kata Pengantar..............................................................................ii

Daftar Isi........................................................................................iii

Bab I Pendahuluan........................................................................4

A. Latar Belakang........................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................
C. Tujuan......................................................................................2

Bab II PEMBAHASAN................................................................3

A. Operasi Global..........................................................................4

B. Strategi Operasi Global...........................................................

C. Pertimbangan Operasi Global................................................6

D. Manfaat dari Ekspansi Global................................................7

E. Fokus Operasi...........................................................................

F. Pengertian Rantai Pasok..........................................................8

G. Pengertian Manajemen Rantai Pasok....................................

a. Tujuan SCM..........................................................................9
b. Manfaat SCM........................................................................9
c. Fungsi SCM..........................................................................9

H. Komponen Supply Chain management

I. Sistem Persediaan......................................................................10

Bab III PENUTUP........................................................................17

Kesimpulan....................................................................................17

Daftar Pustaka...............................................................................14

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada era society 5.0 saat ini yang dimaknai dengan tingginya persaingan diberbagai sektor
yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat karena pada masa ini masyarakt
dituntut untuk hidup berdampingan dengan teknologi, serta dapat memanfaatkan teknologi
dengan baik. Disamping itu pentingnya seorang manajer operasi harus mempunyai perspektif
global untuk memikirkan strategi operasional. Pesatnya perkembangan perdagangan dunia seolah
menjadi dunia yang tanpa batas (borderless word), hal ini mendorong banyak organisasi untuk
mengembangkan usahanya sampai ke luar Negri dan tidak hanya di dalam negri saja. Organisasi
harus terus melakukan hal baru dan mengikuti perkembangan dunia untuk menghadai
lingkungan dengan persaingan global. Dengan adanya berbagai macam aktivitas dalam
lingkupmanajemen rantai persediaan, ada beberapa tantangan yang dihadap seperti kualitas,
Biaya, manajemen risiko, hubungan dengan pemasok, tenaga kerja yang berkualitas, dan pasar
yang berubah sangat cepat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu operasi global?
2. Bagaimana strategi operasi global?
3. Apa itu rantai persediaan?
4. Apa manfaat rantai pesediaan

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu operasi Global.
2. Mengetahui bagaimana strategi operasi global.
3. Mengetahui apa itu rantai Persediaan.
4. Mengetahui apa manfaat rantai perediaan.

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Operasi Global

Perusahaan ekspor, perusahaan multinasional dan global company berbisnis di pasar


internasional. Kiat dan strategi menjadi sangat penting dalam pelaksanaan bisnis mengingat
kompleksitas persoalan-persoalan yang terkait dengan bisnis internasional di era
hypercompetition yang saat ini terus berlangsung. Pemahaman tentang operasi global meliputi:
penentuan lokasi produksi, desain pabrik, pembelian bahan baku produksi, hingga
pendistribusian barang jadi tak lagi terbatas di satu Negara.

Operasi global adalah perancangan, pengoprasian dan perbaikan suatu sistem yang menciptakan
dan mengantarkan produk dan jasa utama pada sebuah perusahaan, yang dimulai dengan bahan
mentah dan berakhir ketita produk akhir atau layanan disampaikan kepada pelanggan. Serta
perusahaan yang telah memiih untuk mengembangkan usaha di dunia internasional dapat
memilih keterlibatannya dalam bentuk :

1. Bisnis internasional (international business) yaitu perusahaan yang terlibat pada transaksi
perdagangan atau investasi internasional.
2. Perusahaan mulitnasional (Multinational Corporation) yaitu perusahaan yang terlibat
banyak dalam bisnis internasional, mempunyai atau mengendalikan fasilitas di lebih dari
satu negara.
3. Perusahaan transaksional (Transactional Corporation) yaitu perusahaan yang terlibat
banyak dalam bisnis internasional yang mana pengelolaan di tiap Negara secara
independent .
4. Organisasi global (Global Organization) yaitu organisasi yang mengasilkan produk
standar dengan melewati lintas batas.
Berikut karakteristik dari perusahaan yang berorientasi global diantaranya yaitu:
1. Pabrik dan fasilitas berlokasi dengan dasar global.
2. Komponen bahan baku dan jasa yang dihasilkan dengan dasar global.
3. Desain produk dan teknologi proses untuk seluruh dunia.
4. Permintaan bukan berdasarkan lokal saja.
5. Logistik dan pengendalian persediaan bersifat global.
6. Perusahaan global diorganisasikan melalui divisi secara global.

B. Strategi Operasi di Lingkungan Global

Dalam situasi dan kondisi yang terus berkembang, maka tidak sedikit perusahaan membuat
keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia internasional. Ada berbagai alasan kuat
yang mendasari perusahaan menjadi global, diantaranya adalah:

5
1. Efisiensi Biaya
Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara internasional untuk
dapat mengurangi berbagai biaya antara lain:
a. Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah.
b. Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang terdampak pada
2. Perbaikan Manajemen Rantai Pasokan
Dengan menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu berada maka
pengelolaan manjemen rantia pasokan dapat lebih terjamin.
3. Pemberian Produk yang Lebih Baik
Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan ditentukan
oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang beroperasi secara internasional
menempatkan diri di negara dimana produknya dipasarkan disesuaikan dengan biaya yang
berlaku.
4. Menarik Pasar Baru
Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negri sudah terbatas maka dapat
memanfaatkan pasar luar negri yang masih terbuka.
5. Belajar Untuk Beroperasi yang lebih baik
Banyak perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dari negara lain untuk
alih teknologi, mengadakan riset bersama atupun kerjasama dalam desain serta kegiatan
operasional lainnya.
6. Bisa mendapatkan dan mempertahankan bakat global
Perusahaan yang memiliki karyawan yang baik, dapat memberikan kesempatan karir yang
lebih baik denga cara beroperasi secara global sehingga dapat mempertahankan karyawan.

C. Pertimbangan Utama Dalam Operasi Global


Terdapat berbagai pertimbangan utama yang dilakukan perusahaan yang beroperasi
secara global diantaranya:
1. Desain produk Global
Perlu selalu diingat bahwa ditiap negara ada perbedaan social dan budaya sehingga
perusahaan harus memperhatikan berbagai hal, misalnya kemasan dan cara
pemasaran yang mungkin akan bervariasi.
2. Desain Proses Global dan Teknologi
Teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu pengelolaan atau manjemen
sehingga operasi global dapat diintegrasikan.
3. Analisis lokasi fasilitas global
Menggunakan faktor kunci sukses untuk memilih negara, diantaranya dengan
mempertimbangkan tingkat ekonomi nasional, tingkat inovasi, jumlah penduduk yang
trampil, tingkat perubahan teknologi, stabiloitas pemerintah, pertanggung jawaban
produk, pembatasan ekspor, kesamaan bahasa,etika kerja, tingkat pajak, inflasi,
ketersediaan bahan baku, tingkat bunga, jumlah enduduk dan ketersediaan sarana
jalan.
6
4. Dampak budaya dan etika
Budaya yang ada di tiap Negara berbeda, hal tersebut juga harus disikapi dengan arif
agar kegiatan operasi perusahaan dapat sukses, misalnya kebiasaan jam istirahat,
perlindungan terhadap hak intelektual, budaya korupsi.

D. Manfaat dari Ekspansi Global


a. Menstansfer Distinctive Competencie
Distinctive Competencie adalah landasan utama dari keunggulan kompetitif yang
memungkinkan perusahaan menciptakan nilai yang bermuara pada diferensiasi
dan keunggulan harga. Perusahaan dapat mentransfer distinctive competencies ke
pasar global, dimana pesaing tidak memiliki distinctive competencies yang serupa
untuk meraup keuntungan. Misalnya: Mc. Donald dan Coca Cola.
b. Merealisir Location Economies
Location economies adalah manfaat yang didapat karena menyelenggarakan
kegiatan penciptaan nilai di lokasi optimal. Dengan melakukan kegiatan yang
tepat di lokasi yang tepat akan menghasilkan keunggulan biaya (Low cost
position) atau keunggulan diferensiasi yang mengarah pada premium harga.
Perusahaan yang merealisir prinsip location economoies pada hakekatnya
menerapkan strategy diferensiasi dan keunggulan biaya (low cost). Misalnya swan
optical; Boeing.
c. Memanfaatkan kurva pengalaman
Perusahaan yang memanfaatkan kurva pengalaman adalah yang menganut
strategy cost leadership. Agar dapat memanfaatkan kurva pengalaman secepatnya
adalah dengan mengakumulasi volume produksi secepat mungkin.
E. Fokus Operasi

Seiring berjalannya waktu industri mendaptakna bahwa perusahaan-perusahaan sukses adalah


perusahaan yang telah memperlihatkan tekat tulus yang terus-menerus untuk mencapai satu dua
dari posisi kompetitif berikut ini dalam industri mereka masisng-masing. Dua posisi kompetitif
dasar untuk keberhasilan adalah:

1. Memiliki harga terendah dibandingkan pesaing.


2. Memiliki kekuatan menonjol (sedikit waktu tunggu, teknologivmaju, kualitas tinggi dan
seterusnya). Yang membedakan mereka dengan pesaing dan dihargai di dalam pasar.Saat
perusahaan memahami permasalahan yang ada dalam mengembangkan strategy yang
efektif, mereka mengevaluasi kekuatan internal, juga peluang dan ancaman yang ada di
lingkungan mereka dikenal sebagai analisis SWOT.
Adapun pilihan strategi operasi global yaitu:
 Strategi Internasional, menggunakan ekspor dan lisensi untuk memasuki pasar global.
Menguntungkan dimana tingkat tanggapan lokal rendah dan pengurangan biaya
sedikit.

7
 Strategi multidomestik, membagi kewenangan dengan memberikan ekonomi yang
cukup berarti pada setiap bisnis, strategi: mendirikan perusahaan cabang dan
menyediakan waralaba.
 Strategi global, mempunyai tingkat sentralisasi yang tinggi, dimana kantor pusat
mengkoordinasikan organisasi untuk mencari standar dan pembelajaran diantara
pabrik, sehigga dapat menghasilkan skala ekonomis.

F. Pengertian Rantai Pasok (Supply chain)


Suplly Chain yaitu sebuah sistem organisasi yang didalamnya terdapat peran serta
melakukan berbagai macam kegiatan, yang meliputi informasi, dana, dan sumber daya
lainnya yang saling terkait dalam pergerakan suatu produk atau jasa dari pemasok ke
konsumen atau pelanggan (Putradi, 2017).
Menurut (Rudhi & Hariningsih, 2019) rantai pasokan merupakan jaringan fisiknya, yaitu
semua perusahaan yang berperan dalam memasok bahan baku, memproduksi barang,
hingga mengirimkannya ke konsumen/ pengguna akhir.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa rantai pasok (Suply Chain)
adalah suatu sistem jaringan kerja yang didalamnya terdapat berbagai kegiatan mulai ari
memasok bahan baku sampai mengirimnya ke pelanggan atau konsumen akhir.

G. Pengertian Manajemen Rantai Pasokan (Supply chain Management)

Menurut Simchi-Levi dkk dalam (Radhi & Hariningsih, 2019), Supply chain
Management ialah rangkaian pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan
pemasok, produsen, gudang dan juga toko secara efektif agar persediaan barang bisa
diproduksi serta didistribusikan dengan jumlah yang tepat, ke lokasi yang tepat, serta di
waktu yang tepat sehingga biaya keseluruhan sistem bisa diminimalisir dengan tujuan
untuk memuaskan kebutuhan dan layanan. Sedangkan menurut Ballou dalam (Riadi, 2017)
Supply Chain Management yaitu jaringan dari organisasi-organisasi yang saling
berhubungan serta saling membutuhkan satu sama lain dan juga mereka bekerjasama untuk
mengatur, mengawasi, serta meningkatkan arus komoditi dan informasi semenjak dari titik
pemasok hingga ke pengguna akhir.Lalu menurut (Anindita, 2019) Supply Chain
Management merupakan rangkaian kegiatan yang dibutuhkan untuk merencanakan,
mengendalikan, dan menjalankan arus produk dengan cara seefisien mungkin dan hemat
biaya. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen Rantai Pasokan
(SCM) adalah sebuah cara yang digunakan untuk mengelola, mengawasi, serta
mengendalikan rantai suplai mulai dari pengadaan, persediaan hingga pengiriman produk,
dengan memperhatikan ketepatan waktu, ketepatan lokasi, biaya yang seminimal mungkin,
serta jumlah produk yang akan dihasilkan.

a) Tujuan utama dari Manajemen Rantai Pasok (SCM), (Paoki, et al., 2016) :

8
 Pengiriman atau penyerahan produk secara tepat waktu untuk memuaskan
konsumen
 Mengurangi biaya
 Mengurangi waktu
 Menepatkan kegiatan perencanaan dan juga distribusi.

b) Manfaat Manajemen Rantai Pasok (SCM), (Galinesia, 2017):


 Tangible Benefit (berwujud)
 Manfaat yang tangible (berwujud) seperti pengurangan persediaan, perbaikan
produktifitas, pengurangan biaya IT, perbaikan manajemen pemasaran, serta
peningkatan pendapatan.
 Intangibel Benefit (tidak berwujud)
 Manfaat yang intangible (tidak berwujud) seperti proses perbaikan terus menerus,
standarisasi, tanggapan konsumen yang cepat, fleksibel, serta kinerja bisnis.

c) Fungsi Manajemen Rantai Pasok (SCM), (Galinesia, 2017):


 SCM secara fisik SCM secara fisik,
membeli barang dagang dan menjualnyaa ke konsumen akhir atau pelanggan.
Fungsi pertama ini 17 berkaitan dengan biaya - biaya fisik, yakni biaya barang
dagang, biaya penyimpanan, maupun biaya transportasi.
 SCM sebagai mediasi pasar
SCM sebagai mediasi pasar, yaitu memastikan bahwa apa yang disuplai oleh para
rantai pasok mencerminkan aspirasi pelanggan atau konsumen akhir tersebut.
Fungsi kedua ini berkaitan dengan biaya - biaya survey pasar, perencaan produk,
dan biaya - biaya yang timbul akibat tidak terpenuhinya aspirasi konsumen oleh
produk yang disediakan oleh sebuah supply chain.

H. Komponen Supply Chain Management


Terdapat lima komponen utama dalam SCM yang harus diperhatikan yaitu :
1. Fasilitas
Fasilitas di dalam Distribution Mix berupa fasilitas fisik seperti pabrik, gudang, dan
terminal.penentuan lokasi kantor/pabrik/fasilitas dari tiap unit Rantai Pasok harus
memerhatikan beberapa tujuan berikut:
 Memaksimalkan nilai ekonomis dari perpindahan bahan mentah ke lokasi
pengolahan (pabrik) dan pengiriman barang jadi dari pabrik ke lokasi
konsumen.
 Meminimalkan biaya pengiriman dan/atau pengembalian (deliver dan return)
produk/jasa kepada konsumen serta meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi.
 Mendekatkan organisasi/perusahaan kepada target konsumennya.
2. Produksi

9
Bertujuan untuk menghasilkan keinginan pasar, pada waktu yang tepat dengan
volume produksi yang cukup.
3. Inventori
Inventori muncul karena adanya perbedaan antara pasokan dan permintaan,
menyediakan lebih banyak barang untuk meningkatkan tingkat responsif organisasi
terhadap perubahan dari sisi eksternal atau perbedaan waktu siklus antara aliran
barang (misalnya pada work-in-progress di pabrik dengan waktu produksi ; anatar a
waktu produksi dengan lamanya pengiriman). Tindak persediaan bertindak sebagai
penyangga dan juga mengamankan bisnis dari ketidakpastian permintaan.
4. Informasi
Sebagai alat bantu koordinasi antar pihak di dalam supply chain, sangat penting
terutama dalam mendukung operasional harian. Contohnya, electric data interchange
(EDI).
5. Harga
Harga yang dimaksud adalah harga jual kepada konsumen dan harga jual antar pihak
di dalam supply chain.

10
I. Sistem Persediaan
1. Pengertian Persediaan
Menurut (Mulyadi, 2014) Persediaan merupakan barang yang dibeli dengan tujuan untuk
dijual kembali dalam operasi normal perusahaan. Sedangkan menurut (Aisyah, 2018)
Persediaan ialah unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis
yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan
dijual.
Persedian merupakan aset tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, aset dalam proses
produksi untuk penjualan tersebut atau aset dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa (Tannusa, et al., 2018).
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah aset
perusahaan atau barang dagang yang yang dibeli lalu disimpan di gudang dengan tujuan akan
dijual kembali dalam operasi normal perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen.

2. Arti penting persediaan


Dalam perusahaan dagang, persediaan merupakan hal yang paling signifikan untuk
kelangsungan sebuah usaha, sebab jika persediaan tidak ada maka proses perdagangan atau jual
beli otomatis akan terhenti dan nantinya bisa merugikan perusahaan itu sendiri. Jika barang
dagang tidak tersedia berupa jenis, kualitas, bentuk, maupun jumlah yang diinginkan
pelanggan/konsumen, maka penjualan akan terjadi penurunan. Persediaan memerlukan
perhatian yang besar dari controller untuk pengembangan teknik pengendalian dalam
memelihara saldo persediaan yang cukup baik dengan biaya yang sekecil mungkin. Persediaan
adalah harta yang sensitif akan kekunoan, kerusakan, penurunan harga pasar, pencurian, dan
pemborosan (Willson & Campbell, 2002).
Persediaan barang dagang merupakan elemen aktiva yang sangat aktif dalam operasi
perusahaan terutama perusahaan dagang dalam bentuk ritel, sebab pembelian dan penjualan
barang dagang merupakan aktivitas yang paling sering terjadi dalam dunia perdagangan seperti
industri ritel. Didalam laporan keuangan, persediaan ialah hal yang sangat penting untuk
perusahaan dagang, karena didalam laporan laba rugi maupun dalam neraca persediaan
merupakan bagian yang terbesar dari keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Tanpa mengetahui nilai persediaan, laporan laba rugi ataupun neraca tidak dapat disusun dan
kesalahan dalam penilaian persediaan juga akan berimbas langsung pada hasil laporan laba rugi
maupun neraca perusahaan (Darmansyah, 2015).
3. Tujuan dan Manfaat Persediaan
Tujuan Diadakannya Persediaan (Widianingsih, 2015)
a. Menghilangkan adanya ketidakpastian
b. Mempersiapkan apabila adanya permintaan mendadak dari konsumen
c. Mengantisipasi adanya kenaikan harga pada masa yang akan datang
d. Untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan permintaan konsumen

Manfaat Adanya Persediaan (Widianingsih, 2015)


11
 Menghilangkan risiko keterlambatan barang datang.
 Menghilangkan risiko dari barang yang dipesan berkualitas atau tidak baik sehingga
harus dikembalikan
 Mempertahankan aktivitas penjualan perusahaan atau menjamin kelancaran arus
penjualan
 Menjaga supaya perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan barang dagang yang
mengakibatkan terhentinya proses jual beli.
 Memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada konsumen dengan cara tersedianya
barang yang diperlukan oleh konsumen sehingga keinginan dan kebutuhan konsumen
pada suatu waktu dapat terpenuhi.

4. Teknik pengelolaan persediaan


Dalam sebuah perusahaan, persediaan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh
pengusaha. Kelebihan maupun kekurangan persediaan dapat menyebabkan kerugian dalam
perusahaan, karena setiap persediaan memiliki jangka waktu penyimpanan tersendiri. Semakin
lama disimpan dalam gudang, persediaan akan lebih mudah rusak, begitupun sebaliknya jika
persediaan pada gudang telah habis, perusahaan tidak bisa menjualnya kepada pelanggan yang
dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan. Oleh karena itu, manajemen persediaan sangat
dibutuhkan untuk mengelola bisnis pada perusahaan. Dengan adanya manajemen persediaan
yang tepat, perusahaan dapat meminimalisasi kerugian dalam bisnisnya.
Berikut lima cara mengelola persediaan dengan tepat (Utami, 2017):
 Lakukan Perencanaan & Proyeksi Persediaan
Dengan membuat perencanaan dan proyeksi untuk mengelola persediaan barang,
perusahaan dapat menghindari kelebihan ataupun kekurangan persediaan yang dapat
menimbulkan suatu kerugian. Selain itu juga dapat membantu pemilik perusahaan
(owner) ketika akan melakukan pemesanan barang. Dengan adanya perencanaan yang
matang, persediaan atau stok barang tidak akan kurang ataupun berlebih. Dan dengan
adanya proyeksi ini, pemilik perusahaan bisa memperkirakan jumlah minimum stok di
gudang sebagai tolok ukur saat akan melakukan pemesanan barang.
 Pahami Sistem Persediaan
Dengan cara menentukan sistem persediaan yang cocok digunakan oleh perusahaan
kita, yaitu sistem perpetual atau periodik. Sistem perpetual yaitu sistem di mana setiap
persediaan yang masuk dan keluar dicatat dalam pembukuan, sedangkan sistem periodik
dilakukan dengan menghitung jumlah persediaan di akhir periode untuk melakukan
pembukuan.
 Tentukan Standard Operating Procedure
Dalam perusahaan kecil atau menengah persediaan dapat diawasi langsung oleh pemilik
perusahaan. Namun jika perusahaan tersebut dikategorikan sebagai perusahaan yang
berkembang, maka diperlukan pegawai dengan posisi tinggi seperti manajer atau
supervisor gudang untuk melakukan pengawasan dalam pengelolaan persediaan. Yakni

12
manajer atau supervisor tersebut harus menguasai SOP pada divisinya, seperti SOP
barang masuk dan keluar, SOP penyimpanan, SOP pelaporan ketersediaan stok dan
pengadaan stok yang dibutuhkan. Dengan adanya manajer atau supervisor gudang,
kesalahan dalam pencatatan stok dapat dihindari sehingga dapat mengurangi risiko
kelebihan atau kekurangan persediaan barang.
 Buat Jadwal Persediaan
Dengan adanya jadwal persediaan, pemilik perusahaan akan dengan mudah mengelola
persedian yang ada dalam gudang. Pemilik perusahaan dapat menentukan jadwal
pembelian persediaan serta jadwal persediaan keluar dari gudang. Dengan adanya jadwal
untuk keluar masuknya persediaan barang, pemilik perusahaan bisa dengan mudah
mengurangi risiko kerugian perusahaan dan terhindar dari barang yang rusak ataupun
kadaluwarsa.
 Hitung Anggaran Persediaan
Menghitung berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli sebuah persediaan barang.
Kemudian dibuatlah catatan semua harga pokok penjualan dan harga jual barang tersebut.
Karena hal ini dapat membantu untuk mengetahui berapa perkiraan pendapatan yang
didapatkan jika barang tersebut laku terjual dipasaran.

5. Laporan Manajemen Persediaan


Pada laporan manajemen persediaan disiapkan segala informasi mengenai persediaan di
gudang, kecepatan penjualan, jumlah pemesanan, pergantian persediaan, ramalan penjualan, dan
jumlah yang harus dipesan untuk setiap SKU (Stock Keeping Unit). Ritel harus memiliki jadwal
yang jelas dengan vendor (pemasok) karena dalam jadwal ini ditentukan dengan cara
memberikan bobot pada biaya pengangkutan barang dibandingkan dengan biaya pembelian dan
penanganan barang. Semakin banyak barang yang dibeli oleh ritel maka akan semakin tinggi
pula biaya pengangkutannya, akan tetapi biaya pembelian dan penanganannya semakin rendah.
Laporan manajemen persediaan terdiri atas (Mudzakkir & Suharso, 2015):
 Daftar stok dasar, Daftar stok dasar menjelaskan tiap SKU (Stock Keeping Unit) dan
merangkum bagaimana posisinya dalam gudang. Daftar ini terdiri dari nomor stok dan
deskripsi barang, berapa banyak barang yang tersedia dan yang dipesan, dan penjualan
selama 12 dan 4 minggu terakhir.
 Ketersediaan produk, Ketersediaan produk (product availability) menjadi hal yang sangat
penting bagi peritel. Untuk menentukan berapa banyak produk yang harus tersedia
memerlukan keputusan manajerial yang rumit.
 Stok cadangan, Stok cadangan (back up stock) adalah stok yang digunakan untuk
berjaga-jaga jika terjadi kehabisan stok yang dikarenakan permintaan melebihi jumlah
yang diperkirakan atau ketika sebuah barang tertunda kedatangannya.
 Titik Pemesanan, Merupakan jumlah minimum barang yang harus tersedia di gudang
sehingga perlu untuk dilakukan pembelian kembali.

13
6. Prosedur Penyimpanan Barang Dagang Digudang
Barang-barang di gudang juga harus disimpan menurut jenisnya, oleh karena itu dalam
pengaturan dan penyimpanannya harus dikelompokkan menurut jenis serta golongan barang
tersebut. Prosedur penyimpanan barang dagangan digudang yaitu (Arlina, 2017):
1. Mengelompokkan golongan barang
2. Mengelompokkan jenis barang
3. Mengelompokkan sub golongan barang
4. Mengelompokkan merek atau cap dagang

7. Teknik Pemeliharaan Barang Dagang Di Gudang


Beberapa tindakan khusus yang perlu untuk diperhatikan dan dilakukan dalam rangka untuk
pemeliharan barang di gudang yaitu (Arlina, 2017):
 Menyediakan tempat atau ruangan yang memenuhi syarat
 Menyimpan barang pada tempat yang sudah disediakan sesuai dengan golongan dan
jenisnya.
 Menyediakan peralatan seperti lemari biasa, lemari pendingin, lemari pemanas, meja, dan
rakyang sesuai dengan cara menyimpan dari jenis barang yang bersangkutan
 Memberikan penerangan (lampu listrik) yang cukup
 Menempatkan petugas-petugas khusus untuk memeriksa dan memelihara keadaan tempat
penyimpanan dan keadaan barang yang disimpan
 Mengatur suhu atau temperatur udara didalam ruang penyimpanan barang
 Menempatkan atau memasang keadaan darurat, seperti alarm bahaya kebakaran, alarm
pencurian, alat pemadam kebakaran, CCTV, alat pencegah dan penanggulangan tikus dan
binatang kecil lainnya
 Menjaga kebersihan dan keamanan barang yang disimpan
 Membuat kartu laporan keadaan tempat dan barang jangka waktu penyimpanan.

14
KERANGKA KONSEPTUAL

Supply chain management merupakan cara yang digunakan untuk mengelola, mengawasi, serta
mengendalikan rantai suplai mulai dari pengadaan, persediaan hingga pengiriman produk,
dengan memperhatikan ketepatan waktu, ketepatan lokasi, biaya yang seminimal mungkin, serta
jumlah produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya penerapan SCM dalam suatu perusahaan
maka akan dapat dengan mudah dalam membantu perusahaan untuk mengontrol dan
mengendalikan persediaan barangnya. Dan untuk mengevaluasi penerapan sistem SCM dilihat

15
melalui penjabaran sistem pembelian dan sistem persediaannya, dalam hal ini peneliti
menganalisisnya melalui alat ukur yang dikemukakan oleh (Schroeder & Goldstein, 2018) yang
terdiri dari pengiriman, kualitas, waktu, fleksibilitas, dan biaya. Pengiriman yakni berkaitan
dengan kriteria dalam memilih pemasok yang tepat atau konsisten dalam pengiriman barangnya,
lalu kualitas diukur berdasarkan kepuasan pelanggan, waktu yaitu berkaitan dengan pembelian
atau pengisian kembali barang dagang/ persediaan dengan berdasarkan kontrak atau minimum
persediaan, fleksibilitas yakni berkaitan dengan pemilihan pemasok yang cepat dan tepat dalam
menangani permintaan perubahan volume atau waktu pemesanan barang dengan persiapan yang
sesingkat mungkin, dan yang terakhir yakni biaya-biaya yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk
persediaan yakni biaya distribusi, biaya persediaan tercatat yang terdiri dari biaya modal yang
dikeluarkan untuk pembelian persediaan barang dagang yang menggunakan bentuk transaksi
tertentu, biaya penyimpanan barang dagang yang aman dan luas, dan biaya kerugian. Dari sini
perusahaan bisa mengevaluasi kelancaran arus Supply Chain Manangement System yang dilihat
dari sistem pembelian dan sistem persediaannya dengan mengukurnya menggunakan alat analisa
Schroeder yang nanti dapat digunakan sebagai bentuk pengambilan keputusan untuk melakukan
perbaikan terutama dalam hal pembelian/pengadaan barang dagang dan dalam mengelola
persediaannya.

16
BAB III PENUTUP

Kesimpulan :

Persaingan ekonomi kini semakin tidak ada batasnya. Untuk dapat mengembangkan organisasi
yang dimiliki, maka harus berani beroperasi secara global. Operasi secara global antara lain
adalah rantai pasokan secara global, dimana melakukan kerjasama global menyiapkan bahan
baku untuk membuatnya menjadi barang jadi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kartawinata Budi Rustandi, dkk, (2014). Bisnis Internasional. PT. Karya Manunggal Lithomas.
Bandung.

Iswanto, dkk, (2019) Buku Ajar Manjemen Operasi. Umsida Press. Sidoarjo Jawa Timur.

https://www.academia.edu/9710567/
Bisnis_International_Operasi_Global_dan_Rantai_Pasokan_International

https://www.academia.edu/8738986/strategi_operasi_di_lingkungan_global

https://repository.unikom.ac.id/66988/1/MAKALAH%20KELOMPOK%204.pdf

Martono Ricky virona, (2019). Dasar-Dasar Manajemen Rantai Pasok. PT. Bumi Aksara.
Jakarta Timur.

18
DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai