i
KATA PENGANTAR
Penulis
Anil Hotimah
ii
DAFTAR ISI
Cover..............................................................................................
Kata Pengantar..............................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................iii
Bab I Pendahuluan........................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................
C. Tujuan......................................................................................2
Bab II PEMBAHASAN................................................................3
A. Operasi Global..........................................................................4
E. Fokus Operasi...........................................................................
a. Tujuan SCM..........................................................................9
b. Manfaat SCM........................................................................9
c. Fungsi SCM..........................................................................9
I. Sistem Persediaan......................................................................10
Kesimpulan....................................................................................17
Daftar Pustaka...............................................................................14
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era society 5.0 saat ini yang dimaknai dengan tingginya persaingan diberbagai sektor
yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat karena pada masa ini masyarakt
dituntut untuk hidup berdampingan dengan teknologi, serta dapat memanfaatkan teknologi
dengan baik. Disamping itu pentingnya seorang manajer operasi harus mempunyai perspektif
global untuk memikirkan strategi operasional. Pesatnya perkembangan perdagangan dunia seolah
menjadi dunia yang tanpa batas (borderless word), hal ini mendorong banyak organisasi untuk
mengembangkan usahanya sampai ke luar Negri dan tidak hanya di dalam negri saja. Organisasi
harus terus melakukan hal baru dan mengikuti perkembangan dunia untuk menghadai
lingkungan dengan persaingan global. Dengan adanya berbagai macam aktivitas dalam
lingkupmanajemen rantai persediaan, ada beberapa tantangan yang dihadap seperti kualitas,
Biaya, manajemen risiko, hubungan dengan pemasok, tenaga kerja yang berkualitas, dan pasar
yang berubah sangat cepat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu operasi global?
2. Bagaimana strategi operasi global?
3. Apa itu rantai persediaan?
4. Apa manfaat rantai pesediaan
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu operasi Global.
2. Mengetahui bagaimana strategi operasi global.
3. Mengetahui apa itu rantai Persediaan.
4. Mengetahui apa manfaat rantai perediaan.
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Operasi Global
Operasi global adalah perancangan, pengoprasian dan perbaikan suatu sistem yang menciptakan
dan mengantarkan produk dan jasa utama pada sebuah perusahaan, yang dimulai dengan bahan
mentah dan berakhir ketita produk akhir atau layanan disampaikan kepada pelanggan. Serta
perusahaan yang telah memiih untuk mengembangkan usaha di dunia internasional dapat
memilih keterlibatannya dalam bentuk :
1. Bisnis internasional (international business) yaitu perusahaan yang terlibat pada transaksi
perdagangan atau investasi internasional.
2. Perusahaan mulitnasional (Multinational Corporation) yaitu perusahaan yang terlibat
banyak dalam bisnis internasional, mempunyai atau mengendalikan fasilitas di lebih dari
satu negara.
3. Perusahaan transaksional (Transactional Corporation) yaitu perusahaan yang terlibat
banyak dalam bisnis internasional yang mana pengelolaan di tiap Negara secara
independent .
4. Organisasi global (Global Organization) yaitu organisasi yang mengasilkan produk
standar dengan melewati lintas batas.
Berikut karakteristik dari perusahaan yang berorientasi global diantaranya yaitu:
1. Pabrik dan fasilitas berlokasi dengan dasar global.
2. Komponen bahan baku dan jasa yang dihasilkan dengan dasar global.
3. Desain produk dan teknologi proses untuk seluruh dunia.
4. Permintaan bukan berdasarkan lokal saja.
5. Logistik dan pengendalian persediaan bersifat global.
6. Perusahaan global diorganisasikan melalui divisi secara global.
Dalam situasi dan kondisi yang terus berkembang, maka tidak sedikit perusahaan membuat
keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia internasional. Ada berbagai alasan kuat
yang mendasari perusahaan menjadi global, diantaranya adalah:
5
1. Efisiensi Biaya
Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara internasional untuk
dapat mengurangi berbagai biaya antara lain:
a. Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah.
b. Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang terdampak pada
2. Perbaikan Manajemen Rantai Pasokan
Dengan menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu berada maka
pengelolaan manjemen rantia pasokan dapat lebih terjamin.
3. Pemberian Produk yang Lebih Baik
Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan ditentukan
oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang beroperasi secara internasional
menempatkan diri di negara dimana produknya dipasarkan disesuaikan dengan biaya yang
berlaku.
4. Menarik Pasar Baru
Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negri sudah terbatas maka dapat
memanfaatkan pasar luar negri yang masih terbuka.
5. Belajar Untuk Beroperasi yang lebih baik
Banyak perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dari negara lain untuk
alih teknologi, mengadakan riset bersama atupun kerjasama dalam desain serta kegiatan
operasional lainnya.
6. Bisa mendapatkan dan mempertahankan bakat global
Perusahaan yang memiliki karyawan yang baik, dapat memberikan kesempatan karir yang
lebih baik denga cara beroperasi secara global sehingga dapat mempertahankan karyawan.
7
Strategi multidomestik, membagi kewenangan dengan memberikan ekonomi yang
cukup berarti pada setiap bisnis, strategi: mendirikan perusahaan cabang dan
menyediakan waralaba.
Strategi global, mempunyai tingkat sentralisasi yang tinggi, dimana kantor pusat
mengkoordinasikan organisasi untuk mencari standar dan pembelajaran diantara
pabrik, sehigga dapat menghasilkan skala ekonomis.
Menurut Simchi-Levi dkk dalam (Radhi & Hariningsih, 2019), Supply chain
Management ialah rangkaian pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan
pemasok, produsen, gudang dan juga toko secara efektif agar persediaan barang bisa
diproduksi serta didistribusikan dengan jumlah yang tepat, ke lokasi yang tepat, serta di
waktu yang tepat sehingga biaya keseluruhan sistem bisa diminimalisir dengan tujuan
untuk memuaskan kebutuhan dan layanan. Sedangkan menurut Ballou dalam (Riadi, 2017)
Supply Chain Management yaitu jaringan dari organisasi-organisasi yang saling
berhubungan serta saling membutuhkan satu sama lain dan juga mereka bekerjasama untuk
mengatur, mengawasi, serta meningkatkan arus komoditi dan informasi semenjak dari titik
pemasok hingga ke pengguna akhir.Lalu menurut (Anindita, 2019) Supply Chain
Management merupakan rangkaian kegiatan yang dibutuhkan untuk merencanakan,
mengendalikan, dan menjalankan arus produk dengan cara seefisien mungkin dan hemat
biaya. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen Rantai Pasokan
(SCM) adalah sebuah cara yang digunakan untuk mengelola, mengawasi, serta
mengendalikan rantai suplai mulai dari pengadaan, persediaan hingga pengiriman produk,
dengan memperhatikan ketepatan waktu, ketepatan lokasi, biaya yang seminimal mungkin,
serta jumlah produk yang akan dihasilkan.
a) Tujuan utama dari Manajemen Rantai Pasok (SCM), (Paoki, et al., 2016) :
8
Pengiriman atau penyerahan produk secara tepat waktu untuk memuaskan
konsumen
Mengurangi biaya
Mengurangi waktu
Menepatkan kegiatan perencanaan dan juga distribusi.
9
Bertujuan untuk menghasilkan keinginan pasar, pada waktu yang tepat dengan
volume produksi yang cukup.
3. Inventori
Inventori muncul karena adanya perbedaan antara pasokan dan permintaan,
menyediakan lebih banyak barang untuk meningkatkan tingkat responsif organisasi
terhadap perubahan dari sisi eksternal atau perbedaan waktu siklus antara aliran
barang (misalnya pada work-in-progress di pabrik dengan waktu produksi ; anatar a
waktu produksi dengan lamanya pengiriman). Tindak persediaan bertindak sebagai
penyangga dan juga mengamankan bisnis dari ketidakpastian permintaan.
4. Informasi
Sebagai alat bantu koordinasi antar pihak di dalam supply chain, sangat penting
terutama dalam mendukung operasional harian. Contohnya, electric data interchange
(EDI).
5. Harga
Harga yang dimaksud adalah harga jual kepada konsumen dan harga jual antar pihak
di dalam supply chain.
10
I. Sistem Persediaan
1. Pengertian Persediaan
Menurut (Mulyadi, 2014) Persediaan merupakan barang yang dibeli dengan tujuan untuk
dijual kembali dalam operasi normal perusahaan. Sedangkan menurut (Aisyah, 2018)
Persediaan ialah unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis
yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan
dijual.
Persedian merupakan aset tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, aset dalam proses
produksi untuk penjualan tersebut atau aset dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa (Tannusa, et al., 2018).
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah aset
perusahaan atau barang dagang yang yang dibeli lalu disimpan di gudang dengan tujuan akan
dijual kembali dalam operasi normal perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen.
12
manajer atau supervisor tersebut harus menguasai SOP pada divisinya, seperti SOP
barang masuk dan keluar, SOP penyimpanan, SOP pelaporan ketersediaan stok dan
pengadaan stok yang dibutuhkan. Dengan adanya manajer atau supervisor gudang,
kesalahan dalam pencatatan stok dapat dihindari sehingga dapat mengurangi risiko
kelebihan atau kekurangan persediaan barang.
Buat Jadwal Persediaan
Dengan adanya jadwal persediaan, pemilik perusahaan akan dengan mudah mengelola
persedian yang ada dalam gudang. Pemilik perusahaan dapat menentukan jadwal
pembelian persediaan serta jadwal persediaan keluar dari gudang. Dengan adanya jadwal
untuk keluar masuknya persediaan barang, pemilik perusahaan bisa dengan mudah
mengurangi risiko kerugian perusahaan dan terhindar dari barang yang rusak ataupun
kadaluwarsa.
Hitung Anggaran Persediaan
Menghitung berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli sebuah persediaan barang.
Kemudian dibuatlah catatan semua harga pokok penjualan dan harga jual barang tersebut.
Karena hal ini dapat membantu untuk mengetahui berapa perkiraan pendapatan yang
didapatkan jika barang tersebut laku terjual dipasaran.
13
6. Prosedur Penyimpanan Barang Dagang Digudang
Barang-barang di gudang juga harus disimpan menurut jenisnya, oleh karena itu dalam
pengaturan dan penyimpanannya harus dikelompokkan menurut jenis serta golongan barang
tersebut. Prosedur penyimpanan barang dagangan digudang yaitu (Arlina, 2017):
1. Mengelompokkan golongan barang
2. Mengelompokkan jenis barang
3. Mengelompokkan sub golongan barang
4. Mengelompokkan merek atau cap dagang
14
KERANGKA KONSEPTUAL
Supply chain management merupakan cara yang digunakan untuk mengelola, mengawasi, serta
mengendalikan rantai suplai mulai dari pengadaan, persediaan hingga pengiriman produk,
dengan memperhatikan ketepatan waktu, ketepatan lokasi, biaya yang seminimal mungkin, serta
jumlah produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya penerapan SCM dalam suatu perusahaan
maka akan dapat dengan mudah dalam membantu perusahaan untuk mengontrol dan
mengendalikan persediaan barangnya. Dan untuk mengevaluasi penerapan sistem SCM dilihat
15
melalui penjabaran sistem pembelian dan sistem persediaannya, dalam hal ini peneliti
menganalisisnya melalui alat ukur yang dikemukakan oleh (Schroeder & Goldstein, 2018) yang
terdiri dari pengiriman, kualitas, waktu, fleksibilitas, dan biaya. Pengiriman yakni berkaitan
dengan kriteria dalam memilih pemasok yang tepat atau konsisten dalam pengiriman barangnya,
lalu kualitas diukur berdasarkan kepuasan pelanggan, waktu yaitu berkaitan dengan pembelian
atau pengisian kembali barang dagang/ persediaan dengan berdasarkan kontrak atau minimum
persediaan, fleksibilitas yakni berkaitan dengan pemilihan pemasok yang cepat dan tepat dalam
menangani permintaan perubahan volume atau waktu pemesanan barang dengan persiapan yang
sesingkat mungkin, dan yang terakhir yakni biaya-biaya yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk
persediaan yakni biaya distribusi, biaya persediaan tercatat yang terdiri dari biaya modal yang
dikeluarkan untuk pembelian persediaan barang dagang yang menggunakan bentuk transaksi
tertentu, biaya penyimpanan barang dagang yang aman dan luas, dan biaya kerugian. Dari sini
perusahaan bisa mengevaluasi kelancaran arus Supply Chain Manangement System yang dilihat
dari sistem pembelian dan sistem persediaannya dengan mengukurnya menggunakan alat analisa
Schroeder yang nanti dapat digunakan sebagai bentuk pengambilan keputusan untuk melakukan
perbaikan terutama dalam hal pembelian/pengadaan barang dagang dan dalam mengelola
persediaannya.
16
BAB III PENUTUP
Kesimpulan :
Persaingan ekonomi kini semakin tidak ada batasnya. Untuk dapat mengembangkan organisasi
yang dimiliki, maka harus berani beroperasi secara global. Operasi secara global antara lain
adalah rantai pasokan secara global, dimana melakukan kerjasama global menyiapkan bahan
baku untuk membuatnya menjadi barang jadi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Kartawinata Budi Rustandi, dkk, (2014). Bisnis Internasional. PT. Karya Manunggal Lithomas.
Bandung.
Iswanto, dkk, (2019) Buku Ajar Manjemen Operasi. Umsida Press. Sidoarjo Jawa Timur.
https://www.academia.edu/9710567/
Bisnis_International_Operasi_Global_dan_Rantai_Pasokan_International
https://www.academia.edu/8738986/strategi_operasi_di_lingkungan_global
https://repository.unikom.ac.id/66988/1/MAKALAH%20KELOMPOK%204.pdf
Martono Ricky virona, (2019). Dasar-Dasar Manajemen Rantai Pasok. PT. Bumi Aksara.
Jakarta Timur.
18
DAFTAR PUSTAKA
19