Anda di halaman 1dari 29

AKUNTANSI KEUANGAN II

“Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan”

Disusun Oleh:
Kelompok 5

1) Mei Siti H Sitorus 11170000010


2) Kiki Fatikhasari 11170000011
3) Intan Pertiwi 11170000018
4) Nova Lina S P 11170000511
5)
6)
Perubahan Akuntansi dan
Analisis Kesalahan

Perubahan Akuntansi Analisis Kesalahan


Perubahan kebijakan akuntansi Kesalahan laporan posisi keuangan
Perubahan estimasi akuntansi Kesalahan laporan laba rugi
Koreksi kesalahan Pengaruh terhadap laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi
Ikhtisar Contoh komprehensif
Motivasi untuk perubahan kebijakanPenyusunan laporan keuangan dengan koreksi kesalahan

BAGIAN 1. PERUBAHAN AKUNTANSI


Apabila terjadi akuntansi alternatif, maka komparabilitas informasi keuangan antarperiode dan
antarperusahaan menjadi berkurang dan data tren historis yang bermanfaat menjadi tidak jelas.
IASB telah menetapkan kerangka kerja pelaporan yang mencangkup dua jenis perubahan
akuntansi. Dua jenis perubahan akuntansi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Perubahan kebijakan akuntansi. Perubahan dari satu kebijakan akuntansi yang berlaku
umum ke kebijakan akuntansi yang berlaku umum lainnya.
2. Perubahan estimasi akuntansi. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari informasi
baru atau pengalaman tambahan.
Kategori yang ketiga membutuhkan perubahan akuntansi, meskipun hal ini tidak
diklasifikasikan sebagai perubahan akuntansi.
3. Kesalahan laporan keuangan. Kesalahan yang terjadi sebagai akibat kesalahan
matematis, kesalahan penerapan kebijakan akuntansi, atau kelalaian atau penyalahgunaan
fakta yang ada pada saat laporan keuangan disusun.
IASB mengklasifikasikan perubahan dalam kategori ini karena masing-masing kategori
melibatkan metode yang berbeda untuk mengakui perubahan dalam laporan keuangan.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Berdasarkan definisi, perubahan kebijakan akuntansi (change in accounting policy)
mencangkup perubahan dari satu kebijakan akuntansi yang diterima ke kebijakan yang
lain. Misalnya, perusahaan dapat mengubah dasar penetapan harga persediaan dari metode rata-
rata ke FIFO. Sebaliknya, mungkin mengubah metode pengakuan pendapatan untuk kontrak
konstruksi jangka panjang dari metode pemulihan biaya ke metode persentase penyelesaian.

Ada tiga kemungkinan pendekatan untuk melaporkan perubahan kebijakan akuntansi:


1. Melaporkan perubahan saat ini. Dalam pendekatan ini, perusahaan melaporkan dampak
kumulatif dari perubahan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Dampak kumulatif
(cumulative effect) adalah selisih laba tahun sebelumnya antara kebijakan akuntansi yang
baru diadopsi dan kebijakan akuntansi sebelumnya. Dengan pendekatan ini, dampak
penyesuaian pada laba tahun sebelumnya hanya muncul dalam laporan laba rugi tahun
berjalan. Perusahaan tidak mengubah laporan keuangan tahun sebelumnya.
2. Pelaporan perubahan secara retrospektif. Penerapan retrospektif (retrospective
application) mengacu pada penerapan kebijakan akuntansi yang berada untuk menyusun
kembali laporan keuangan yang dikeluarkan sebelumnya—seperti jika kebijakan baru
tersebut selalu digunakan. Dengan kata lain, perusahaan “mengulang kembali” dan
menyesuaikan laporan tahun sebelumnya sesuai dengan kebijakan baru yang digunakan.
Perusahaan menyajikan adanya dampak kumulatif dari perubahan tersebut sebagai
penyesuaian terhadap saldo laba awal pada tahun paling awal yang disajikan dalam
laporannya.
3. Melaporkan perubahan secara prospektif (prospectively) di masa depan. Dalam
pendekatan ini, hasil yang dilaporkan sebelumnya biasanya tidak diubah. Akibatnya,
perusahaan tidak menyesuaikan saldo awal untuk mencerminkan perubahan kebijakan
akuntansi. Pendukung pendekatan ini berpendapat bahwa ketika manajemen menyajikan
laporan keuangan berdasarkan kebijakan akuntansi yang dapat diterima, maka laporan
tersebut bersifat final, manajemen tidak dapat mengubah periode sebelumnya dengan
mengadopsi kebijakan baru. Berdasarkan alasan ini, penyesuaian kumulatif selama tahun
berjalan dianggap tidak tepat karena pendekatan tersebut mencangkup jumlah yang kecil atau
tidak memiliki hubungan terhadap laba tahun berjalan atau peristiwa ekonomi.
Dengan adanya tiga pendekatan tersebut, penerapan mana yang disukai profesi akuntansi? IASB
mewajibkan perusahaan menggunakan pendekatan retrospektif. Mengapa? Karena
pendekatan ini menyediakan informasi yang lebih berguna bagi pengguna laporan keuangan dari
pada pendekatan dampak kumuatif atau pendekatan prospektif. Alasanya adalah bahwa
mengubah laporan keuangan sebelumnya menggunakan kebijakan baru akan menghasilkan
konsistensi yang lebih baik selama periode akuntansi. Pengguna akan dapat membandingkan
hasil yang lebih baik dari satu periode ke periode berikutnya.

Pendekatan Perubahan Akuntansi Retrospektif


Asumsi awal terjadi setelah perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi, seharusnya kebijakan
tersebut tidak berubah. Asumsi tersebut dapat dipahami mengingat gagasan bahwa menggunakan
kebijakan akuntansi secara konsisten meningkatkan kegunaan laporan keuangan. Namun,
lingkungan terus berubah, dan perusahaan merespons perubahan tersebut. Standar terbaru,
seperti biaya pinjaman dan segmen operasi, dan standar yang diusulkan mengenai pengakuan
pendapatan dan instrumen keuangan menunjukan bahwa perubahan kebijakan akuntansi akan
terus terjadi.
Sebagai konsekuensinya, IASB mengizinkan perusahaan untuk mengubah kebijakan akuntansi
jika:
1. Perubahan tersebut diwajibkan oleh IFRS (misalnya, IFRS baru pada instrumen keuangan
akan mengacu pada akuntansi yang tepat untuk perubahan kebijakan akuntansi); atau
2. Perubahan tersebut menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang lebih
andal dan relevan mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas perusahaan.
Misalnya, perusahaan dapat menentukan bahwa perubahan penilaian persediaan dari metode
biaya rata-rata ke metode FIFO memberikan informasi yang lebih andal dan relevan
mengenai nilai kini dari persediaan tersebut.
Pada saat perusahaan mengubah kebijakan akuntansinya, perusahaan harus melaporkan
perubahan tersebut dengan menggunakan penerapan retrospektif. Secara umum, perusahaan
harus melakukan:
1. Perusahaan menyesuaikan laporan keuangan pada setiap periode sebelumnya yang disajikan.
Dengan demikian, informasi laporan keuangan terkait periode sebelumnya memiliki dasar
yang sama dengan kebijakan akuntansi yang baru.
2. Perusahaan menyesuaikan jumlah tercatat dari aset dan liabilitas pada awal tahun pertama
yang disajikan. Dengan demikian, akun tersebut mencerminkan dampak kumulatif pada
periode sebelumnya terhadap perubahan yang disajikan pada kebijakan akuntansi yang baru.
Perusahaan juga melakukan penyesuaian saling hapus (offset) terhadap saldo laba awal atau
komponen ekuitas lain yang sesuai atau aset neto pada awal tahun pertama yang disajikan
dalam laporan.

Perubahan akuntansi Retrospektif: Kontrak Jangka Panjang


Asumsikan bahwa Denson Company tealh menghitung labanya dari kontrak konstruksi jangka
panjang dengan menggunakan metode pemulihan biaya (lab nol).Pada tahun 2011 ,perusahaan
mengubahnya menjadi metode persentase penyelesaian(pajak yang berlaku adalah 40%)

METODE PEMULIHAN BIAYA


DENSON COMPANY
LAPORAN LABA RUGI (SEBAGIAN)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER
2009 2010 2011
Laba sebelum pajak penghasilan €400.000 €160.000 €190.000
Pajak penghasilan (40%) 160.000 64.000 €76.000
Laba neto €240.000 €96.000 €114.000

METODE PERSESNTASE PENYELESAIAN


DENSON COMPANY
LAPORAN LABA RUGI (SEBAGIAN)
UNTUK TAHUN YANG BEAKHIR PADA 31 DESEMBAR
2009 2010 2011
Laba sebelum pajak penghasilan €600.000 €180.000 €200.000
Pajak penghasilan (40%) 240.000 72.000 8.000
Laba neto €360.000 €108.000 €120.000

Untuk mencatat perubahan dari metode pemulihan biaya ke metode persentase penyelesaian kita
menganalisis berbagai dampak, seperti berikut:
Laba Sebelum Pajak Selisih Laba
Persentase Pengaruh Laba
Tahun penyelesaian Pemulihan biaya Selisih Pajak (40%) (setelah Pajak)
Sebelum 2010 €600.000 €400.000 €200.000 €80.000 €120.000
Pada 2010 180.000 160.000 20.000 8000 12.000
Total awal 2011 €780.000 €560.000 €220.000 €88.000 €132.000
Total tahun 2010 €200.000 €190.000 €10.000 €4.000 €6.000

Jurnal untuk mencatat perubahan pada awal tahun 2011 meliputi :


Konstruksi dlam proses 220.000
Liabilitas Pajak Tangguhan 88.000
Saldo Laba 132.000
Akun Konstruksi dalam proses meningkat sebesar €220.000 seperti ditunjukkan pada kolom
pertama dibaah selisih laba . Kredit pada Saldo Laba sebesar €132.000 mencerminkan dampak
kumulatif laba sebelum 2011.
Melaporkan perubahan kebijakan .
Persyaratan pengungkapan utama disajikan sebagai berikut:
1. Sifat perubahan kebijakan akuntansi;
2. Alasan mengapa menerapkan kebijakan akuntansi brau dengan memberikan unformasi
yang andal dan relevan;
3. Untuk periode berjalan dan setiap periode sebelumnya yang disajikan ,selam
emmungkinkan ,jumlah penyesuaian:
a)Untuk setiap item baris laporabn keuangan yang terpengaruh , dan
b)Laba per saham dasar dan dilusian
4. Jumlah penyesuaian yang berkaitan dengan periode sebelum jumlah tersebut disajiakn ,
Selama memungkinkan .
Misalnya , Denson Company akan menunjukan perbedaan dalam konstruksi dalam proses
,saldo laba, laba bruto, dan laba neto untuk tahun 2010 dan 2011 berdasarkan metode
pemulihan biaya dan persentase penyelesaian .

DENSON COMPANY
LAPORAN LABA RUGI (SEBAGIAN)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
2011 2010
Laba Sebelum Pajak Penghasilan €200.000 €180.000
Pajak Penghasilan (40%) 80.000 72.000
Laba neto €120.000 €108.000

Ilustrasi berikut menunjukkan Laporan Saldo Laba Denson dengan metode pemulihan biaya-
yaitu sebelum terpengaruh dengan perubhan kebijaan akuntansi .
DENSON COMPANY
LAPORAN SALDO LABA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
2011 2010 2009
Saldo Laba 1 januari €1.696.000 €1.600.000 €1.360.000
Laba neto 114.000 96.000 240.000
Saldo laba ,30 Desember €1.810.000 €1.696.000 €1.600.000
Jika Denson menyajiakn laporan komparatif untuk tahun 2010 dan 2011 dengan persentase
penyelesaian ,maka Denson harus mengubah salso laba awal pada tanggal 1 Januari 2010 .Selisih
antara saldo laba dalam pemulihan biayan dengan persentase penyelesaian dihitung sb:

Saldo laba , 1 januari 2010(persentase penyelesaian) €1.720.000


Saldo laba, 1 januari 2010 (pemulihan biaya) 1.600.000
Saldo dampak kumulatif €120.000
Selisih €120.000 merupakan dampak kumulatif.Ilustasi berikut menunjukkan laporan laba rugi
kompratif tahun 2010 dan 2011 ,yang berpengaruh terhadap peubahan kebijakan akuntansi pada
persentase penyelesaian.
DENSON COMPANY
LAPORAN SALDO LABA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
2011 2010
Saldo laba , 1 januari dilaporkan €1.600.000
Ditambah: Penyesuaian atas dampak kumulatif pada tahun
Sebelumnya untuk menerapkan metode akuntansi kontrak
Konstruksi yang baru secara retrospektif €120.000
Saldo laba, 1 januari ,disesuaikan €1.828.000 1.720.000
Laba neto 120.000 108.000
Saldo laba,31 Desember €1.948.000 €1.828.000

Denon menyesuaikan saldo laba awal pada tanggal 1 Januari 2010 ,untuk selish antara laba neto
persentase penyelesaian dan laba neto pemulihan baiay pada tahun 2009.

Perubahan Akuntansi restospektif : Metode Persediaan


Pada tahun 2011 , perusahaan mengubah ke metode FIFO karena managemen berpendapat
bahwa pendekatan ini memberikaan pengaruh biaya persediaan yang lebih tepat .
Ilustrasi sb:
1. Lance Company memulai oprasinya pada tanggal 1 Januari 2009. Pada saat itu ,
pemegang saham meninvestasikan $100.000 dalam bisnis tersebut dengan imbalan saham
biasa .
2. Semua penjualan ,pembelian,dan beban operasi untuk periode 2009 – 20111 dilakukan
dengan transaksi tunai Arus kas Lancer selama periode tersebut adlah sb:
2009 2010 2011
Penjualan $300.000 $300.000 $300.000
Pembelian 90.00 110.000 125.000
Beban operasi 100.000 100.000 100.000
Arus kas dari $110.000 $90.000 $75.000
Operasi
3. Lancer mengguanaakn metode biaya rata-rata untuk pelaporan keuanagn sejak awal
berdirinya perusahaan
4. Persediaan ditentukan dengan biaya rata-rata dan FIFO untuk periode 2009-2011 adalah
sb:
Metode
Biaya
Rata-rata
Selisih
1 Januari 2009 $0 $0 $0
31 Desember 2009 10.000 12.000 2.000
31 Desember 2010 20.000 25.000 5.000
31 Desember 2011 32.000 39.999 7.000
5. Beban pokok penjualan dengan metode harga rata-rata dan FIFO untuk periode 2009-
2011 adalah sb:
Beban
Beban Pokok
Penjualan
Biaya rata-rata
Selisih
2009 $80.000
$2.000
2010 100.000
2.000
2011 113.000
2.000
6. Informasi laba persaham tidak diharusan dalam laopran laba rugi .
7. Seluruh pengaruh pajak untuk ilistrasi ini harus diabaikan.

Laba Neto
Selisih
Tahun Biaya rata-rata FIFO .
2009 $120.000 $122.000
$2.000
2010 100.000 103.000
3.000
Total awal tahun 2011 $220.000 $225.000
$5.000
Total pada tahun 2011 $87.000 $ 89.000
$2.000

Jurnal untuk mencatat perubahan metode FIFO pada awal tahun 2011 adalah sebagai
berikut :
Persediaan $5.000
Saldo Laba $5.000
Perusahaan meningkatkan persediaan $5.000. jumlah ini selisih antara persediaan akhir
pada 31 Desember 2010 dengan biaya rata-rata dan persediaan akhir menggunakan metode
FIFO.
LANCER COMPANY
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER
2011 2010

Penjualan $300.000 $300.000

Beban pokok penjualan 111.000 197.000

Beban operasi 100.000 100.000

Laba netto $89.000 $103.000

2011 2010
Saldo laba penyesuaian, tanggal terdahulu tersebut adalah 1 Januari 2010. Lancer mengungkapkan
informasi tersebut melalu penjelasan naratif. Lancer juga akan mengungkapan informasi tersebut dalam laporan
saldo laba.

2011 2010 2009


Saldo laba 1 Januari $220.000 $120.000 $0
Laba neto 87.000 100.000 120.000
Saldo laba 31 Desember $307.000 $220.000 $120.000

Jika laporan komparatif untuk tahun 2010 dan 2011 berdasarkan FIFO, maka harus
mengubah saldo laba awal pada tanggal 1 Januari 2010. Selisih antara saldo laba dengan biaya
rata-rata dan FIFO disajikan sebagai beikut :
Saldo laba, 1 Januari 2010 (FIFO) $122.000
Saldo laba, 1 Januari 2010 (biaya rata-rata) 120.000
Selisih dampak kumulatif $2.000

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Perubahan


A. Pengaruh langsung, IASB mengambil posisi bahwa perusahaan harus secara
restrospektif menerapkan pengaruh langsung dari perubahan kebijakan akuntansi. Contoh
pengaruh langsung adalah penyesuaian terhadap saldo persediaan sebagai akibat dari
perubahan metode penilan persediaan.
B. Pengaruh tidak langsung, perubahan dapat memiliki perubahan tidak langsung erkait
dengan perbahan kebijakan akuntansi. Pengaruh tidak langsung adalah setiap perubahan
atau arus kas perusahaan pada periode berjalan atau masa depan yang disebabkan oleh
perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara retrosprektif.

Tidak Praktis
Penerapan retrospektif dianggap tidak praktis jika perusahaan tidak dapat menentukan
pengaruh periode sebelumnya dengan menggunakan usaha yang wajar. Perusaaan tidak harus
menggunakan metode retrospektif jika terdapat salah satu dari kondisi berikut :
1. Perusahaan tidak dapat menentukan pengaruh dari penerapan retrospektif.
2. Penerana retrospektif memerlukan asumsi tentang niat manajemen pada periode
sebelumnya.
3. Penerapan retrospektif memerlukan estimasi yang signifikan terkait periode sebelumnya
dan perusahaan tidak dapat secara objektif memverifikasi informasi yang diperlukan
dalam menetapkan estimasi tersebut.
Dalam kasus ini, perusahaan secara prospektif menerapkan kebijakan akuntansi baru pada
tanggal paling awal yang paling dianggap memungkinkan.

Perubahan Estimasi Akuntansi


Untuk mempersiapkan laporan keuangan perusahaan harus memperkirakan dampak
kondisi dan kejadian dimasa depan. Berikut ini adalah item-item yang memerlukan estimasi :
 Piutang tak tertagih
 Keusangan persediaan
 Umur ekonomik dan nilai residu aset
 Masa manfaat dari biaya yang ditangguhkan
 Liabilitas untuk biaya garansi dan pajak penghasilan
 Cadangan mineral yang dapat dipulihkan
 Perubahan metode penyusutan
 Nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan

Pelaporan Prospektif
Perusahaan tidak harus menyesuaikan hasil yang dilaporkan sebelumnya untuk perubahan
estimasi. Sebaliknya, perusahaan memperhitungkan pengaruh dari semua perubahan estimasi
pada :
1. Periode perubahan jika perubahan tersebut hanya mempengaruhi period bersangkutan.
2. Periode perubahan dan periode masa depan jika perubahan tersebut mempengaruhi
keduanya.
IASB meilhat perubahan estimasi sebagai koreksi dan penyesuaian biasa yang berulang yang
menimbulkan sifat dari proses akuntansi.
Contoh : Underwriter Labs Inc membeli gedung $300.000 yang awalnya diperkirakan
masa manfaatnya 15 tahun dan tanpa nilai residu. Perusahaan mencatat penyusutan selama 5
tahun. Pada tanggal 1 Januari 2011, perusahaan merevisi estimasi masa manfaat gedung
memiliki masa manfaat selama 25 tahun. (asumsi masa manfaat untuk pelaporan keuangan dan
pajak dam metode penyusutan sama).

Gedung $300.000
Dikurangi : akum. Peny. – gedung (5 x $20.00) (100.000)
Nilai buku gedung $200.000

Underwriters mencatat penyusutan untuk tahun 2011 sebagai berikut :


Beban Penyusutan 10.000
Akum. Penyusutan – gedung 10.000

Perusahan menghitung beban penyusutan sebesar $10.00 sebagai berikut :

nilai buku aset $ 200.000


Beban Penyusutan = = = $10.000
sisa masa manfaat 25 tahun−5 tahun

Jika tidak mungkin untuk menentukan apakah perubahan kebijakan atau perubahan
estimasi telah terjadi, peraturannya adalah perubahan tersebut harus dianggap sebagai perubahan
estimasi. Akibatnya perusahaan memperhitungkan perubahan metode penyusutan sebagai
perubahan estimasi.

PERUBAHAN ETIMASI AKUTANSI


Berikut ini adalah item-item yang memerlukan etimasi:
1. Piutang tidak tertagih
2. Keuangan persediaan
3. Umur ekonomik dan nilai residu aset
4. Masa manfaat dari biaya yang ditangguhkan
5. Liabilitas untuk biaya garansi dan pajak penghasilan
6. Cadangan mineral yang dapat dipulihkan
7. Perubahan metode penyusutan
8. Nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan

Pelaporan Prospektif
Perubahan etimasi akutansi (changes in accounting etimates), artinya perusahaan tidak harus
menyesuaikan hasil yang dilaporkan sebelumnya untuk perubahan estimasi. IASB melihat
perubahan etimasi sebagai koreksi dan penyesuaian biasa yang berulang, menimbulkan sifat
dari proses akutansi. Ilustrasi, Underwriter Lavs Inc, membeli gedung sebesar $300.000 yang
awal nya perkirakan memiliki masa manfaat 15 tahun dan tidak ada nilai residu. Perusahaan
mencatat penyusutan selama 5 tahun berturut-turut. Tanggal 1 Januari 2011, Underwriter Labs
merevisi etimasi masa manfaat selama 25 tahun. Asumsikan bahwa masa manfaat untuk
pelaporan keuangan pajak dan metode penyusutan adalah sama. Ilustrasi 22-13 Nilai Buku
Setelah Penyusutan 5 tahun:
Gedung $300.000
Dikurangi: Akumulasi penyusutan – gedung (5 x $20.000) 100.000
Nilai buku gedung 200.000

Underwriter Labs mencatat penyusutan untuk tahun 2011 sebagai berikut:


Beban Penyusutan 10.000
Akumulasi Penyusutan – Gedung 10.000
Perusahaan menghitung beban penyusutan sebesar $10.000 sebagai berikut:
Ilustrasi 22-14 Penyusutan Setelah Peubahan Etimasi:
Nilai buku aset = $200.000
Beban penyusutan = = $10.000
Sisa masa manfaat = 25 tahun – 5 tahun.

Jika tidak mungkin untuk menenntukan apakah perubahan kebijakan atau perubahan etimasi
telah tetjadi, peraturannya adalah: Perubahan tersebut harus dianggap sebagai perubahan etimasi.

Contoh lain adalah perubahan metode penyusutan (dan juga amortisasi atau deplesi). Oleh
karena perusahaan mengubah metode penyusutan berdasarkan pada perubahan etimasi
manfaatasa depan dari aset jangka panjang, akibat nya perusahaan memperhitungkan perubahan
metode penyusutan sebagi perubahan etimasi.

Pengungkapan
Ilustrasi 22-15 Pengungkapan Perubahan Etimasi Masa Manfaat:
Portugal Telecom, SGPS, S.A.
Catatan 4 (sebagian): Perubahan Kebijakan dan Etimasi Akutansi
Perubahan etimasi masa manfaat dari lisensi UMTS berlaku efektif pada tanggal 30 Juni
2008 Menurut IAS 8, perubahan ini harus berlaku secara prospektif dan, setial tahun,
pengaruh dan perubahan ini akan menjadi pengurang penyusutan dan amortisasi sebesar
€26 juta.
KOREKSI KESALAHAN
Ilustrasi 22-16 Jenis Kesalahan Akutansi:
Kategori Akutansi Jenis Penyajian Kembali
Pengakuan beban Mencatat beban pada periode yang salah atau untuk jumlah yang
salah
Pengakuan Perhitungan pendapatan yang tidak benar. Kategori ini pengakuan
pendapatan tidak tepat pada pendapatan, pengakuan atas pendapatan diragukan,
atau sejumlah terkait lainnya yang menyebabkan pendapatan salah
dilaporkan.
Misklasifikasi Kesalahan klasifikasi pos akutansi yang signifikasi dalam laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi, atau laporan arus kas.
Kesalahan mencakup penyajian kembali yang diakibatkan.
misklasfikasi akun lancar atau tidak lancar atau akun berpengaruh
terhadap arus kas dari operasi.
Ekuitas – lain-lain Perhitungan tidak tepat atas EPS, saham terbatas, waran, dan
instrumen ekuitas lain.
Cadangan/Kontinjensi Kesalahan mencakup akun piutang tidak tertagih, cadangan
persediaan, penyisihan pajak penghasilan, dan kontijensi kerugian.
Aset Jangka panjang Penurunan nilai aset tetap, goodwill, atau pos terkait lainya.
Perpajakan Ksalahan yang mencakup koreksi atas provisi pajak, perlakuan
liabilitas yang tidak tepat, pos terkait pajak lainya.
Ekuitas – penghasilan Perhitungan tidak tepat transaksi ekuitas yang terkait laba rugi
komprehensif komprehensif termasuk item valuta asing, revaluasi aset tetap,
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas investasi
tertentu dalam utang, efek ekuitas, dan derivative.
Persediaan Penilaian biaya persediaan, masalah kuantitas, dan biaya
penyesuian penjualan.
Ekuitas – Opsi saham Perhitungan tidak tepat atas opsi saham karyawan.
Lain - lain Setiap penyajian kembali yang tidak tercakup dalam kategori
tercatat, termasuk terkait perhitungan tidak tepat atas akuisisi atau
merger.
Perusahaan mencatat koreksi kesalahan (corrections of errors) dari periode sebelumnya sebagai
penyesuian terhadap saldo laba awal pada periode berjalan, disebut penyesuaian periode
sebelumnya (prior period adjusments).

Contoh Koreksi Kesalahan


Ilustrasi tahun 2012, petugas pembukuan Selectro Company menemukan kesalahan: pada tahun
2011, perusahaan salah mencatat beban penyusutan sebesar $20.000 atas gedung yang baru di
bangun. Gedung ini adalah salah satu aset dapat disusutkan milik Selectro. Perusahaan
memasukkan beban penyusutan ke dalam SPT dam melaporkan dengan benar utang pajak
penghasilan. Ilustrasi 22-17 Perbandingan Koreksi Kesalahan:
SELECTRO COMPANY
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011
Tanda
Dengan
Kesalahan
Kesalahan
Laba sebelum beban penyusutan £100.000
£100.000
Beban Penyusutan 20.000
0
Laba sebelum pajak penghasilan 80.000
100.000
Kini £32.000 £32.000
Tangguhan 0 32.000 8.000
40.000
Laba Neto 48.000
£60.000

Menunjukkan jurnal yang harus dibuat dan dilakukan untuk mencatat beban penyusutan dan
pajak penghasilan. Ilustrasi 22-18 Jurnal Kesalahan :

Jurnal yang Dibuat Perusahaan Jurnal yang Dibuat Perusahaan


(Tanpa Kesalahan) (Dengan Kesalahan)

Beban Penyusutan 20.000 Tidak ada jurnal yang dibuat untuk


Akm. Penyusutan Gedung penyusutan
20.000
Beban Pajak Penghasilan 32.000 Beban Pajak Penghasilan 40.000
Utang Pajak Penghasilan Liabilitas Pajak Tangguhan
32.000 8.000
Utang Pajak Penghasilan
32.000
Ilustrasi 22-18 menunjukkan kesalahan kelalaian sebesar £20.000 pada tahun 2011 menimbulkan
pengaruh:
Pengaruh terhadap Laporan Laba Rugi:
Beban penyusutan (2011) dinyatakan terlalu rendah sebesar £20.000
Beban pajak penghasilan (2011) dinyatakan terlalu tinggi sebesar £8.000(£20.000 x 40%)
Laba neto (2011) dinyatakan terlalu tinggi sebesar £12.000 (£20.000 - £8.000)

Pengaruh terhadap Laporan Posisi Keuangan


Akumulasi penyusutan – gedung dinyatakan terlalu rendah sebesar £20.000
Liabilitas pajak tangguhan dinyatakan terlalu tinggi sebesar £8.000 (£20.000 x 40%)

Membuat jurnal koreksi secara benar tahun 2012, Selectro harus mengakui bahwa laba neto
tahun 2011, terlalu tinggi £12.000, Liabilitas Pajak Tangguhan terlalu tinggi sebesar £8.000,
Akumulasi Penyusutan-Gedung terlalu rendah sebesar £20.000. Jurnal mengoreksi kesalahan
tahun 2012:

Saldo Laba 12.000


Liabilitas Pajak Tangguhan 8.000
Akumulasi Penyusutan – Gedung 20.000
Pendebitan ke akun Saldo Laba terjadi karena lab neto untuk tahun 2011 dinyatakan terlalu
tinggi. Pendebitan akun Liabilitas Pajak Tangguhan dibuat untuk menghapus akun ini,
diseababkan adanya kesalahan.

Laporan Periode Tunggal


Asumsi bahwa Selectro Company memiliki saldo awal per 1 Januari 2012 sebesar £350.000.
Perusahaan melaporkan laba neto sebesar £400.000 tahun 2012.
Ilustrasi 22-19 Pelaporan Kesalahan Laporan Keuangan Periode Tunggal:
SELECTRO COMPANY
LAPORAN SALDO LABA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012
Saldo laba, 1 Januari, di laporkan
£350.000
Koreksi kesalahan (penyusutan) 20.000
Dikurangi; Pengurangan pajak penghasilan yang diterapkan 8.000
(12.000)
Saldo laba, 1 Januari, di sesuaikan
338.000
Ditambah Laba neto
400.000
Saldo laba 31 Desember
£738.000

Misalnya, kasus Selectro, kesalahan dalam kelalaian mencatat penyusutan sebesar £20.000 pada
tahun 2011, ditemukan tahun 2012, mengharuskan penyajian laporan keuangan 2011.
Ilustrasi 22-20 Pelaporan Kesalahan Laporan Keuangan Komparatif:
Pada laporan posisi keuangan
Akumulasi penyusutan – gedung £20.000
Liabilitas pajak tangguhan £8.000
Saldo laba, akhir £12.000
Pada laporan laba rugi
Beban penyusutan – gedung £20.000
Beban pajak penghasilan £8.000
Laba neto £12.000
Pada laporan saldo laba
Saldo laba, akhir (akibat laba neto yang lebih
rendah selama periode tersebut) £12.000
Selectro membuat laporan keuangan 2012 dalam bentuk komperatif dengan laporan keuangan
tahun 2011 jika kesalahan tersebut tidak terjadi.
Harus mengungkapkan bahwa laporan tersebut telah menyajikan kembali laporan keuangan yang
telah dikeluarakan sebelumnya, dan laporan tersebut menjelaskan sifat kesalahan tersebut.
Selectro juga harus mengungkapkan hal berikut:
1. Pengaruh dari koreksi pada setiap item baris laporan keuangan dan setiap jumlah per saham
yang terpengaruh untuk setiap periode sebelumnya.
2. Dampak kumulatif dari perubahan saldo laba atau komponen ekuitas atau aset neto lainnya
dalam laporan posisi keuangan, pada awal periode yang disajikan dalam laporan.

RINGKASAN PERUBAHAN AKUNTANSI DALAM KOREKSI KESALAHAN


Pedoman untuk pelaporan perubahan dan koreksi akuntansi telah membantu memecahkan
beberapa masalah akuntansi yang signifikan dan telah lama ada. Namun, karena beragamnya
situasi dan karakteristik pos – pos yang ditemui dalam praktik dilapangan, maka penggunaan
penilaian potensial sangat penting. Dalam menerapkan
Ringkasan pedoman untuk perubahan dan kesalahan akuntansi.
• Perubahan kebijakan akuntansi
Menggunakan pendekatan retrospektif dengan:
a. Mengubah laoran keuangan dari semua periode sebelumnya yang disajikan.
b. Mengungkapkan pada tahun perubahan tersebut berpengaruh terhadap laba neto dan laba
persaham untuk semua periode sebelumnya yang disajikan.
c. Melaporkan penyesuaian terhadap saldo laba awal dalam laporan saldo laba pada tahun
yang paling awal disajikan.
Jika tidak praktis untuk menentukan pengaruh periode sebelumnya:
a. Tidak mengubah laba tahun sebelumnya.
b. Menggunakan saldo aset awal pada tahun metode ini digunakan sebagai tahun dasar
untuk semua tahun dasar berikutnya.
c. Mengungkapkan pengaruh perubahan pada tahun berjalan, dan alasan untuk mengabaikan
perhitungan dampak kumulatif dan jumlah dari tahun – tahun sebelumnya.
• Perubahan estimasi akuntansi
Menggunakan pendekatan terkini dan prospektif dengan:
a. Melaporkan laporan keuangan dan masa depan atas dasar baru.
b. Menyajikan laporan keuangan dengan metode sebelumnya seperti yang dilaporkan
sebelumnya.
c.Tidak membuat penyesuaian terhadap saldo awal periode berjalan atas pengaruh pada
periode sebelumnya.
• Perubahan karena kesalahan
Menggunakan pendekatan penyajian kembali dengan:
a. Mengoreksi semua laporan keuangan periode sebelumnya yang disajikan.
b. Menyatakan kembali saldo laba awal untuk periode pertama yang disajikan jika pengaruh
kesalahan terjadi pada periode sebelum periode pertama disajikan.
Pedoman ini tujuan utamanya adalah untuk melayani pengguna laporan keuangan untuk
mencapai tujuan ini, laporan keuangan membutuhkan akurasi, pengungkapan penuh, dan tidak
adanya kesimpulan menyesatkan.
MOTIVASI UNTUK PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Gambaran laba yang menguntungkan dapat memengaruhi investor dan posisi likuiditas yang
kuat dapan memengaruhi kreditor. Akan tetapi, gambaran laba yang terlalu menguntungkan,
dapat memberi amunisi pada negosiator serikat pekerja dan pembuat kebijakan pemerintah
selama perundingan tawar menawar.
Beberapa penelitian yang dialkukan memberikan masukan tambahan berkaitan dengan mengapa
perusahaan dapat memilih kebijakan akuntansi tertentu. Beberapa alasannya adalah sebagai
berikut.
1. Biaya Politik. Seiring perusahaan menjadi lebih besar dan lebih bersifat politis. Maka
semakin besar pula politisi dan regulator mencurahkan perhatiannya kepada perusahaan
tersebut.
2. Struktur modal. Struktur modal perusahaan dapat memengaruhi pemilihan kebijakan
akuntansi. Misalnya, perusahaan dengan rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi cenderung
bergantung pada perjanjian utang.
3. Pembayaran bonus. Program kompensasi mengikat pembayaran bonus manajer terhadap
laba perusahaan, manajemen akan memiliki kebijakan akuntansi yang memaksimalkan
pembayaran bonus mereka.
4. Perataan laba. Peningkatan laba yang substansial dapat mengundang perhatian para politisi,
regulator dan pesaing. Selain itu, kenaikan laba yang besar akan sulit dicapai pada tahun –
tahun berikutnya.
BAGIAN 2 – ANALISIS KESALAHAN
Terdapat asumsi bahwa semua kesalahan yang dibahas di bagian ini bersifat material dan
memerlukan penyesuaian. (selain itu, semua pengaruh pajak juga diabaikan dalam bagian ini.)
Perusahaan harus menjawab pertanyaan dalam analisis kesalahan.
1. Jenis kesalahan apa yang terjadi?
2. Apa jurnal untuk mengoreksi kesalahan?
3. Setelah ditemukan kesalahan, bagaimana laporan keuangan disajikan kembali?
Jika perusahaan menyajikan laporan keuangan komparatif, perusahaan tersebut harus
menyajikan kembali laporan yang sebelumnya terpengaruh untuk mengkoreksi kesalahan.

KESALAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN


Kesalahan laoran posisi keuangan hanya akan memengaruhi penyajian akun aset, liabilitas dan
ekuitas. Pada saat kesalahan ditemukan, perusahaan mereklasifikasi pos terkait ke posisi yang
tepat. Jika perusahaan menyiapkan laporan keuangan komparatif yang mencakup tahun
kesalahan, maka haruslah disajikan kembali laporan posisi keuangan untuk tahun kesalahan
tersebut dengan benar.

KESALAHAN LAPORAN LABA RUGI


Kesalahan laporan laba rugi melibatkan klasifikasi pendapatan atau beban yang tidak tepat.
Contohnya meliputi pencatatan pendapatan bunga sebagi bagian dari penjualan, pembelian
sebagai beban piutang tak tertagih, dan beban penyusutan sebagai beban bunga, kesalahan
klasifikasi laporan laba rugi tidak berpengaruh terhadap laporan posisi keuangan dan laba neto.
Perusahaan harus membuat jurnal reklasifikasi pada saat menemukan kesalahan pada
tahun yang sama. Jika kesalahan terjadi pada periode sebelumnya, perusahaan tidak perlu
membuat jurnal reklasifikasi pada saat kesalahan itu ditemukan karena akun selama tahun
berjalan telah dinyatakan dengan benar.

KESALAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN LABA RUGI


Jenis kesalahan ketiga meliputi kesalahan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi.
Misalnya, asumsikan bahwa petugas pembukuan mengabaikan utang upah yang masih harus
dibayar pada akhir periode akuntansi. Pengaruh dari kesalahan ini adalah beban dan liabilitas
dinyatakan terlalu rendah, dan laba neto dinyatakan terlalu tinggi untuk periode waktu tersebut.
Jenis kesalahan ini memengaruhi laporan posisi keuangan maupun laporan laba rugi. Kita
mengklasifikasikan jenis kesalahan ini dengan satu dari dua cara – penyeimbang atau non
penyeimbang.
Kesalahan penyeimbang adalah kesalahan yang akan diimbangi atau dikoreksi selama dua
periode. Misalnya, kegagalan dalam mencatat upah yang masih harus dibayar adalah kesalahan
penyeimbang karena selama periode 2 tahun keslahan tersebut tidak akan ada lagi.
Kesalahan non penyeimbang adalah kesalahan yang tidak diimbangi pada periode
akuntansi berikutnya. Contohnya, tidak mengapitalisasi peralatan yang memiliki masa manfaat
lima tahun. Jadi kesalahan non penyeimbang adalah kesalahan yang memerlukan lebih dari dua
periode untuk mengoreksinya.

Kesalahan penyeimbang
Pertama, tentukan apakah perusahaan telah menutup pembukuannya untuk periode dimana
kesalahan itu ditemukan:
1. Jika perusahaan telah menutup buku pada tahun berjalan:
a. Jika kesalahan telah diimbangi, maka tidak ada jurnal yang diperlukan.
b. Jika kesalahan belum diimbangi, maka diperlukan jurnal untu menyesuaikan
penyajian saldo laba.
2. Jika perusahaan belum menutup buku pada tahun berjalan.
a. Jika kesalahan telah diimbangi, maka jurnal perlu dibuat untuk mengoreksi kesalahan
pada periode berjalan dan untuk menyesuaikan saldo laba awal.
b. Jika kesalahan belum diimbang, maka jurnal perlu dibuat untuk menyesuaikan saldo
laba awal.
Ilustrasi: asumsikan bahwa sanford’s Cement Co. Tidak mengakru pendapatan pada tahun 2009
pada saat diperoleh, tetapi membukukan pendapatan pada tahun 2010 saat diterima. Perusahaan
menemukan kesalahan pada tahun 2012. Perusahaan tidak perlu membuat ayat jurnal untuk
mengoreksi kesalahan ini karena pengaruhnya oleh diimbangi oleh Sanford’s pada saat
menemukan kesalahan pada tahun 2012. Namun jika sanford menyajikan laporan keuangan
komparatif untuk tahun 2009 sampai tahun 2012, akun tersebut harus menyajikan kembali akun
dan jumlah terkait untuk tahun 2009 dan 2010 untuk tujuan pelaporan keuangan.
Contoh berikut menunjukkan pencatatan untuk jenis kesalahan pnenyeimbang yang biasa.
Kelalaian mencatat upah yang masih harus dibayar.
Pada tanggal 31 deseember 2011, hurley Enterprises tidak mengakru upah sebesar $1.500. ayat
jurnal 2012 untuk mengoreksi kesalahan itu, dengan asumsi bahwa Hurley belum menutup buku
untuk tahun 2012, adalah:
Saldo Laba 1.500
Beban Upah 1.500
Alasan untuk jurnal ini adalah sebagai berikut : (1) ketika hurley membayar upah yang masih
harus dibayar tahun 2011 pada tahun 2012, hal itu membuat debit.
Tambahan sebesar $1.500 untuk beban upah 2012. (2) beban upah-2012 dinyatakan terlalu tinggi
sebesar $1.500. (3) oleh karena itu perusahaan yang tidak mencatatat upah yang masih harus
dibayar tahun 2011 sebagai beban upah pada tahun 2011, maka laba neto tahun 2011 dinyatakan
terlalu tinngi sebesar $1.500, maka saldo laba dinyatakan terlalu tinggi sebesar 41.500 (karena
laba neto ditutup ke saldo laba)
Jika hurley telah menutup pembukuannya pada 2010, maka tidak ada jurnal yang
dibuat karena kesalahan tersebut telah diimbangi.
Kelalaian mencatat biaya dibayar dimuka.
pada januari 2011, hurley enterprises membeli polis asuransi berjangkau dua tahun seharga
$1.500. hurley telah mendebit beban asuransi dan mengkredit kas. Perusahaan tidak membuat
jurnal penyesuaian pada akhir tahun 2011. Jurnal pada tanggal 31 desember 2012, untuk
mengoreksi kesalahan ini,dengan asumsi hurley belum menutup buku untuk tahun 2012, adalah:
Beban asuransi 500
Saldo laba 500
Jika hurley telah menutup pembukuannya pada tahun 2012, maka tidak ada jurnal
yang dibuat karena kesalahan tersebut telah diimbagi.
Pendapatan yang masih harus dibayar disajiakn terlalu tinggi.
Pada tanggal 31 desember 2011, hurley enterprises mengakru pendapatan bunga sebesar $8.000
yang digunakan untuk tahun 2012. Pada tanggal tersebut, perusahaan mencatat debit ke piutang
bunga dan kredit ke pendapatan bunga. Jurnal pada tanggal 31 desember 2012, untuk mengoreksi
kesalahan ini, dengan asumsi hurley belum menutup buku untuk tahun 2012, adalah:
Saldo laba 8.000
Pendapatan bunga 8.000
Jika hurley telah menutup pembukuannya pada tahun 2012, maka tidak ada jurnal
yang dibuat kerena kesalahan tersebut telah diimbangi.
Pembelian disajikan terlalu tinggi
Akuntan hurley mencatat pembelian barang dangangan seharga$9,000 pada tahun 2011 yang
digunakan untuk tahun 2012. Persedian fisik untuk tahun 2011 telah dinyatakan dengan benar.
Perusahaan menggunakan metode persediaan periodik. Jurnal pada tanggal 31 desember 2012,
untuk menggoreksi kesalahan ini, dengan asumsi hurley belum menutup buku untuk tahun 2012,
adalah:
Pembeliaan 9.000
Saldo laba 9.000
Jika hurley telah menutup pembukuannya pada tahun 2012, maka tidak ada jurnal yang
dibuat karena kesalahan tersebut telah diimbangi

Kesalahan Nonpenyeimbang.
Jurnal untuk kesalahan nonpenyeimbang lebih kompleks, perusahaan harus membuat jurnal
koreksi, meskipun perusahaan telah menutup pembukuannya.
Kesalahan mencatat penyusutan.
Asumsiakan baahwa pada tanggal 1 januari 2011, hurley enterprises membeli mesin seharga
$10.000 yang memiliki estimasi masa manfaat selama lima tahun . jika kita asumsikan bahwa
hurley ingin menggunakan metode penyusuatan garis lurus pada aset ini,maka jurnal pada
tanggal 31 desember 2012, untuk mengoreksi kesalahan ini, hurley belum menutup buku, adalah:
Mesin 10.000
Beban penyusutan 2.000
Saldo laba 8.000
Akumulasi penyusutan (20% x 2) 4.000
*perhitungan :
Saldo laba
Beban yang dinyatakan terlalu tinggi pada tahun 2011 $10.000
Penyusutan yang benar untuk tahun 2011 (20 x 10.000) (2.000)
Saldo laba dinyataan telalu rendah per 311 desember 2011 $8.000

Jika hurley telah menutup buku untuk tahun 2012, maka jurnalnya adalah :
Mesin 10.000
Saldo laba 6.000*
Akumulasi penyusutan 4.000
Perhitungan:
Saldo laba
Beban yang dinyatakan rendah pada tahun 2011 $8.000
Penyusutan yang benar untuk tahun 2012 (20% x 10,000) (2.000)
Saldo laba dinyatakan terlalu rendah per 31 desember 2012 $6.000

Kelalaian penyesuaian piutang tidak tertangih


Perusahaan terkadang menggunakan metode pembelian khusus untuk menghitung beban piutang
tidak tertagih jika penjualan dianggap lebih baik. Misalnya, asumsikan beban hurley entrprises
telah mengakui beban piutang tidak tertagih ketika beban tersebut bebar- benar tidak tertagih,
sebagai berikut.
2011
2012 dari penjualan tahun 2011
$550 $690
Dari penjualan tahun 2012
700

Hurley mengestimasi akan membebankan biaya tambahan sebesar $1.400 pada 2013,
dimana $300 dari penjualan tahun 2011 dan $1.100 dari penjualan tahun 2012 jurnal pada 31
desember 2012, dengan asumsi bahwa hurley belum menutup pembukuan untuk tahun 2012,
adalah
Beban piutang tidak tertagih 410
Saldo lama 990
Penyisihan pitang tidak tertagih 1.400
Penyisihan piutang tidak tertagih. Tambahan $300 dari penjualan tahun 2011 dan $111.00 dari
penjualan tahun 2012.
Saldo piutang tidak tertagih dan saldo laba:

2011 2012 piutang tidak tertagih yang dibebankan untuk


$1.240 $700
Tambahan piutang tidak tertagih yang diatisipasi pada tahun 300
1.100 2013
Beban piutang tidak tertagih yang benar
1.540 1.800 pembebanan yang saat ini dibuat untuk setiap periode
(550) (1.390) penyusaian piutang tidak tertagih
$990 $410
*550 + $1.240 = $1.240
Jika hurley telah menutup pembukuan untuk tahun 2012, maka jurnalnya adalah:
Saldo laba 1.400
Penyisihan piutang tidak tertagih 1.400

CONTOH KOMPREHENSIF: BEBERAPA KESALAHAN


Mekanisme pembuatan kertas kerja harus jelas dilihat dari format solusinya. Laporan laba rugi
hudson compony untuk tahun yang berakhir 31 desember 2010, 2011 dan 2012, menunjukkan
laba neto sebagai berikut.
2010 €17.400
2011 20.200
2012 11.300
Compony melakukan beberapa kesalahan dalam menyajikan jumlah laba neto yang dilaporkan,
yaitu:
1. Perusahaan secara konsisten menghilang catatan upah yang diterima pekerja, tetapi tidak
dibayar pada tanggal 31 desember , jumlah yang dihilangkan adalah:
31 Desember 2010 €1.000
32 Desember 2011 €1.400
33 Desember 2012 €1.600

2. Perusahaan menyajikan terlalu tinggi persediaan barang dagang pada tanggal 31


desember 2010 sebesar €1.900 karena kesalahan penjualan kesamping dari kebawah pada
kertas kerja persediaan.
3. Pada tanggal 31 desember 2011, hudson menerbitkan asuransi yang belum jatuh tempo
sebesar €1.200 yang berlaku pada tahun 2012.
4. Perusahaan tidak mencatat piutang bunga sebesar €240 pada tanggal 31 desember 2011
5. Pada tanggal 2 januari 2011, hudson menjual peralatan dengan biaya perolehan sebesar
€3.900 seharga €1.800. pada tanggal penjualan, akumulasi penyusutan peralatan tersebut
sebesar €2.400.

Langkah pertama dalam membuat kertas kerja adalah menyiapkan daftar yang menunjukkan
jumlah laba neto yang dikoreksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 desember
2010,2011, dan 2012.

HUDSON COMPONY
Analisasi lembar kerja perubahan koreksi laporan posisi keuanagan
Laba neto 31 desember 2012

2010 2011 2012 tabel debit kredit akun


Laba neto seperti yang dilaporkan €17.000 €20.200 €11.300 €48.900
Laba belum dibayar 31/12/10 (1.000 1.000 -0-
Laba belum dibayar 31/12/11 (1.400 1.400 -0-
Laba belum dibayar 31/12/12 (1.500 (1.500 €1.600 utang
upah
Persediaan dinyatakan terlalu tinggi 31/12/10 1.500 1.900 -0-
Asuransi yang belum kadaluarsa 12/31/11 1.200 (1.200) -0-
Piutang bunga 12/31/11 240 (240) -0-
Koreksi untuk jurnal pada saat (1.500) (1.500) €2.400 akumulasi
Penjualan peralatan, 2/1/11*
penyusutan
Perbebanan terlalu tinggi 1.900 mesin
Pada penyusutan, 2011 390 390 390 akumulasi
Perbebanan terlalu tinggi
penyusutan
Pada penyusutan ,2012 390 390 390 akumulasi
Laba neto yang dikoreksi €14.500 €22.000 (10.000) €46.500
penyusutan

*biaya perolehan €3.900


Akumulasi penyusutan 2.400
Nilai buku 1.500
Hasil penjualan 1.900
Hasil penjualan 300
Laba dilaporkan (1.800)
penyusutan €(1.500)

Dengan asumsi bahwa hudson company tidak menutup pembukuan, maka jurnal koreksi
beban pada tanggal 31 desember 2012 adalah:
Saldo laba 1.400
Beban upah
1.400
(untuk mengoreksi beban yang tidak tepat beban upah tahun 2012)
Beban upah 1.600
Utang upah
1.600
(untuk mencatat beban upah yang tidak tepat pada tahun 2012)
Beban asuransi 1.200
Saldo laba
1.200
(untuk mencatat beban asuransi yang tepat tahun 2012)
Pendapatan bunga 240
Saldo laba
240
(untuk mengoreksi kredit yang tepat ke pendapatan bunga tahun 2012)
Saldo laba 1.500
Akumulasi penyusutan 2.400
Mesin
3.900
(untuk mencatat penghapusan mesin pada tahun 2011 dan penyusutan saldo laba)
Akumulassi penyusutan 780
Beban penyusutan
390
Saldo laba
390
(untuk mengoreksi pembebenan yang tidak tepat atas beban penyusutan saldo laba 2011
dan 2012)

Jika hudson compony telah menutup pembukaannya untuk tahun 2012, maka jurnal
koreksinya adalah:
Saldo laba 1.600
Utang 1.600
(untuk mencatat beban upah yang tepat untuk tahun 2012)
Saldo laba 1.500
Akukumulasi penyusutan 2.400
Mesin 3.900
(untuk mencatat penghapusan mesin pada tahun 2011 dan penyusaian saldo laba)
Akumulasi penyusutan 780
Saldo laba 780
(untuk mengoreksi pembebanan yang tidak tepat atas beban penyusutan pada tahun 2011
dan 2012)

PENYUSUTAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN KOREKSI KESALAHAN

Contoh berikut mengilustrasikan bagaimna perusaahaan akan menyajikan kembali laporan


keuangan tahun tertentu, dengan berbagai keslahan yang berbeda.
Dick &wall’s outlet adalah gerai ritel kecil dikota holiday. Oleh karena itu kurangnya
keahlian dalam bidang akuntansi, perusahaan tidak menyelenggarakan pencatatan yang
memadai, dan banyak keslahan yang trjadi dalam pencatat instrumen akuntansi.
1. Petugas pembukuan secara tidak sengaja melakukan kelalaian dalam mencatat
penerimaan kas sebesar $1.000 untuk penjualan barang dagang pada tahun 2012.
2. Beban upah yang masih harus dibayar pada akhir tahun 2011 adalah $2.500 pada akhir
tahun 2012sebesar 3.200.
3. Perusahaan tidak menetapkan penyiihan untuk estimasi piutang tidak tertagih, dick dan
wally memutuskan untuk menetapkan penyisihan atas kemungkinan kerugian yang
diperkirakan pada 31 desember 2012, untuk piutang tahun 2011 sebesar $700 dab piutang
2012 sebesar $1.500. perusahaan juga memutuskan untuk mengoreksi pembebanan setiap
tahunnya sebagai berikut.
2011 2012
Piutang tahun 2011 $400 $2.00
Piutang tahun 2012 1.600
4. Asuransi yang belum jatuh tempo yang tidak tercatat pada akhir tahun 2011 adalah $600,
dan pada akhir tahun 2012 sebesar $400.semua asuransi telah dibebankan ke beban
administrasi
5. Utang usaha sebesar $6.000 telah menjadi wesel bayar
6. Selama tahun 2011, aset perusahaan yang memiliki biaya perolehan sebesar $10.000 dan
memiliki nilai buku sebesar $4000 telah dijual seharga $7.000 pada saat penjualan, kas
telah didebitkan dan pendapatan lain lain telah dikoreksi sebesar $7000
7. Sebagai akibat dari transaksi, perusahaan menyajikan beban penyusutan terlalu tinggi
(beban administrasi ) pada tahun 2011 sebesar $800 dan pada tahun 2012 sebesar $1.200.

Ilustrasi 22-23 menyajikan kertas kerja dicky wally’s outlet atas neraca saldo yang belum
disesuaikan.anda dapat mentukan jurnal koreksi terhadap laporan keuangan dengan meriksa
kertas.
DICK & WALLY’S OUTLET
Worsheet analysis to adjuct financial statements for the year 2012
Neraca saldo laporan laba rugi laporan posisi keuangan
Yang belum disesuaikan penyusutan disesuaikan disesuiakan
Debit kredit debit kredit debit kredit debit kredit

kas 3.100 (1) 1.000 4.100


piutang usaha 17.600 17.6000
wesel tagih 8.500 8.500
persediaan 34.000 34.000
aset tetap 112.000 (b) 10.000* 102.000
akumulasi penyusutan 83.500 (6) 6.000* 75.500
(7) 2.000
Penjualan 24.000 24.000
Utang usaha 14.500 (5) 6.000 8.500
Wesel bayar 10.000 (5) 6.000 16.000
Modal saham 43.500 43.300
Saldo laba 20.000 (3) 2.700*
(6) 4.000 (4) 600
(2) 2.500 (7) 800 12.200
penjualan 94.000 (1) 1.000 95.000
beban pkk penjualan 21.000 21.000
beban administrasi 22.000 (3) 500* 21.500
administrasi expenses 23.000 (2) 700 (4) 400 22.700
(4) 600 (7) 1.200
Total 265.500 265.500 3.200
Utang usaha (2) 3.200 2.200
Penyusutan piutang tidak tertagih (3) 2.200*
Akumulasi yang belum kadaluarsa (4) 400 400
Laba neto 29.800 29.800
Total 25.900 25.900 95.000 95.000 190.900 190.800

Anda mungkin juga menyukai