Perubahan Akuntansi
Dan
Analisis kesalahan
Perubahan-perubahan itu diklasifikasi dalam empat kategori ini karena karakteristik individual
dari setiap kategori membutuhkan metode yang berbeda untuk mengakui perubahan itu dalam
laporan keuangan. Masing-masing kategori tersebut akan dibahas secara terpisah untuk
menyelidiki karakteristiknya yang tidak biasa, dan untuk menentukan bagaimana masing-
masing kategori harus dilaporkan dalam akun serta bagaimana informasi harus diungkapkan
dalam laporan komparatif.
Periode Berjalan.Penyeseuian ini dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan sebagai pos
khusus dengan judul ‘Pos-pos luar angkasa’ dan ‘Laba Bersih’. Pendukung metode ini
berpendapat bahwa menyatakan kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya akan
mengakibatkan hilangnya kepercayaan para investor atas laporan keuangan.
Prospektif (di masa depan). Pendukung pendekataan ini berargumen bahwa setelah manajemen
menyajikan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang dapat diterima, maka laporan
teresebut telah final, manajemen tidak dapat mengubah periode sebelumnya dengan menerapkan
prinsip baru.
Komulatif ini bukan merupakan pos luar biasa tetapi dilaporkan atas dasar setelah pajak yang
sama dengan yang digunakan untuk pos-pos luar biasa.
Bagian bawah dari laporan laba rugi Denson Corporation Co. setelah memperhitungkan
perubahan retroaktif dalam prinsip akuntansi, adalah sebagai berikut:
Perhatikan bahwa laporan laba-rugi komparatif 2 tahun memiliki perbedaan utama dari laporan
laba rugi komparatif 2 tahun sebelumnya.Tidak ada informasi pro-forma yang diperlukan apabila
perubahan prinsip akuntansi ditangani secara retroaktif, karena angka laba dari periode
sebelumnya telah dinyatakan kembali.
Perubahan estimasi harus ditangani secara prospektif.Yaitu, tidak ada perubahan yang harus
dibuat dalam hasil yang dilaporkan sebelumnya.Saldo awal tidak perlu disesuaikan, dan tidak
ada usaha untuk ‘menyusul’ atau catch-up’ periode sebelumnya.Jadi, pengaruh dari semua
perubahan estimasi diperhitungkan pada (1) periode perubahan jika perubahan itu hanya
mempengaruhi periode bersangkutan atau (2) periode perubahan atau periode di masa datang jika
perubahan tersebut mempengaruhi keduanya. Akibatnya, perubhan estimasi dipandang sebgai
koreksi atau penyesuian normal yang berulang, hasil alami dari proses akuntansi, dan
diperlakukan retroaktif dilarang.
Laporan keuangan dari tahun dimana perubahan dalam entitas pelaporan dilakukan harus
mengungkapkan sifat perubahan itu dan alasannya.Pengaruh perubahan ini terhadap laba
sebelum pos-pos luar biasa, laba bersih dan laba per saham harus dilaporkan untuk semua
periode yang disajikan.Pengungkapan ini tidak perlu diulang pada laporan keuangan periode
berikutnya.
Illustrasi
Untuk mengilustrasikannya, misalkan pada tahun 2002 petugas pembukuan selectric company
menemukan bahwa pada tahun 2001 perusahaan lalai mencatat dalam akun beban penyusutan
sebesar $20.000 atas gedung yang baru dibangun. Penyusutan ini telah secara tepat dimasukan
dalam SPT pajak.Karena berbagai perbedaan sementara, laba bersih yang dilaporkan pada tahun
2001 adalah $150.000 dan laba kena pajak adalah $110.000.Ayat jurnal berikut telah dibuat
untuk pajak penghasilan (asumsikan bahwa tarif pajak efektif untuk tahun 2001 adalah 40%).
Sebagai akibat dari kesalahan tidak memasukan beban sebesar $20.000 dii tahun 2001:
Ayat jurnal yang dibuat pada tahun 2002 untuk mengkoreksi pengabaian beban penyusutan tahun
2001 sebesar $20.000 adalah sebagai berikut:
Ayat jurnal untuk mencatat koreksi kesalahan adalah sama baik apakah laporan keuangan
periode tunggal ataupun laporan keuangan komparatif yang disusun; namun penyajian dalam
laporan keuangan akan berbeda. Jika laporan periode tunggal (nonkomparatif) yang disajikan,
maka kesalahan harus dilaporkan sebagai penyesuaian terhadap saldo awal laba ditahan dari
periode di mana kesalahan itu ditemukan (lihat illustrasi di bawah).
Dalam neraca:
Akumulasi penyusutan-gedung $20.000 meningkat
Kewajiban pajak yang ditangguhkan $ 8.000 menurun
Laba ditahan, saldo akhir $12.000 menurun
Dalam laporan laba rugi
Laporan keuangan tahun 2002 dalam bentuk komparatif dengan laporan keuangan tahun
2001 dibuat seolah-olah kesalahan tidak terjadi. Minimal, laporan komparatif semacam ini dalam
tahun 2002 harus mencakup catatan atas laporan keuangan untuk mengarahkan perhatian pada
ke pernyataan kembali laporan keuangan tahun 2001 serta pengungkapan dampak koreksi
terhadap laba sebelum pos-pos luar biasa, laba bersih, dan jumlah per saham yang terkait.
Perubahan prinsip akuntansi akan dianggap tepat hanya apabila perusahaan menunjukan
bahwa prinsip akuntansi alternatif yang berlaku umum yang telah diadopsi lebih disukai daripada
prinsip sebelumnya. Dalam menetapkan pedoman profesi akuntansi, preferensi di antara prinsip
akuntansi harus ditentukan atas dasar apakah prinsip yang baru dapat memperbaiki pelaporan
keuangan, bukan atas dasar dampak pajak penghasilan semata. Namun tidaklah selalu mudah
untuk menentukan perbaikan apa dalam pelaporan keuangan. Bagaimana seseorang menentukan
ukuran atau perbaikan mana yang lebih disukai?Sebagai contoh, The Quaker Oats Company
beragumen bahwa perubahan prinsip akuntansi ke penilaian persediaan LIFO “akan lebih baik
menandingkan biaya periode berjalan dengan pendapatan periode berjalan”. Sebaliknya,
perusahaan lain mungkin beralih dari LIFO ke FIFO karena ingin melaporkan persediaan akhir
yang lebih realistis. Bagaimana anda menentukan mana yang terbaik dari kedua argumen itu?
Auditor harus mempunyai beberapa ‘standar’ atau ‘tujuan’ sebagai dasar untuk menentukan
metode yang disukai. Karena tidak ada standar atau tujuan universal yang diterima umum, maka
masalah penentuan preferensi akan terus menjadi masalah yang sulit.
Pada awalnya SEC berpendapat bahwa auditor harus mengindikasikan apakah perubahan
prinsip akuntansi lebih disukai.SEC telah memodifikasi pendekatan ini, mengingat betapa
besarnya ketergantungan pada pertimbangan manajemen dalam menilai preferensi.Meskipun
kriteria dari preferensi sulit diaplikasikan namun pedoman umum yang ditetapkan telah
bertindak sebagai pencegah terhadap perubahan prinsip akuntansi yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Jika standar FASB menciptakan prinsip baru atau menunjukann
preferensi atau penolakan atas prinsip akuntansi spesifik, maka perubahan
tersebut secara jelas diaanggap dapat diterima. Demikian juga, dokumen otoritatif lainnya,
seperti laporan posisi AcSEC dan pedoman audit industri dari AICPA, dianggap sebagai
akuntansi yang lebih disukai apabila perubahan prinsip akuntansi dipertimbangkan.
Pengecualian
a. Menyatakan kembali laporan keuangan dari semua periode sebelumnya yang disajikan.
b. Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh terhadap laba bersih dan laba per saham
dari semua periode sebelumnya yang disajikan.
c. Melaporkan penyesuaian atas saldo awal laba ditahan dalam laporan laba ditahan.
Sangatlah sulit untuk menentukan standar akuntansi mana yang memliki dukungan
konseptual yang kuat, sementara komplikasi lainnya telah membuat prosesnya menjadi semakin
kompleks.Komplikasi ini berasal dari kenyataan bahwa manajer (dan pihak lainnya) memiliki
kepentingan pribadi atas bagaimana laporan keuangan mempengaruhi perusahaan.Para manajer
tentunya ingin memperlihatkan kinerja keuangannya yang baik.Suatu angka laba yang
menguntungkan dapat mempengaruhi impestor, dan posisi likuiditas yang kuat dapat
mempengaruhi kreditor.Akan tetapi, angka laba yang terlalu menguntungkan dapat memberi
amunisi kepada para negosiator serikat pekerja dan pembuat kebijakan pemerintah selama
membicarakan tawar-menawar.Oleh sebab itu, para manajer mungkin memiliki motif laba yang
berbeda-beda tergantung pada waktu dan siapa yang ingin mereka pengaruhi.
Penelitian yang dilakukan telah memberikan masukan tambahan tentang mengapa
perusahaan lebih memilih metode akuntansi tertentu. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut:
1. Biaya politik. Semakin besar perusahaan dan terlihat lebih bersifar politis, semakin besar
para politisi serta pembuat peraturan mencurahkan perhatian kepada perusahaan tersebut.
Banyak pihak berpendapat bahwa ara politisi dan pembuat peraturan ini dapat “membuat
sarang” dengan menetapkan peraturan-peraturan dalam organisasi tersebut guna meraih
manfaat bagi pemilih mereka. Jadi semakin besar perusahaan, semakin besar
ketergantungan pada peraturan seperti antitrust dan semakin besar kemungkinannya
untuk membayar pajak yang lebih besar.
2. Struktur modal. Sejumlah studi telah mengindikasikan bahwa struktur modal perusahaan
dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi. Sebagai contoh, perusahaan dengan
rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi akan sangat tergantung pada perjanjian hutang.
Yaitu, perusahaan mungkin memiliki perjanjian hutang yang mengindikasikan bahwa
perusahaan tidak dapat membayar dividen jika laba ditahan berada di bawah tingkat
tertentu. Sebagai akibatnya, perusahaan jenis ini cenderung memilih metode akuntansi
yang akan menaikan laba bersih. Sebagai contoh, sekelompok penulis mengindikasikan
bahwa struktur modal perusahaan mempengaruhi keputusan apakah akan membebankan
atau mengkapitalisasi bunga. Pihak lainnya mengindikasi bahwa akuntansi biaya penuh
lebih dipilih dibandingkan upaya yang berhasil oleh perusahaan yang memiliki rasio
hutang terhadap ekuitas yang tinggi.
3. Pembayaran bonus. Jika pembayaran bonus dilakukan kepada manajemen berkaitan
dengan laba, maka dapat dikatakan bahwa manajemen akan memilih metode akuntansi
yang memaksimalkan pembayaran bonus mereka. Jadi, dalam memilih meotde akuntansi,
manajemen memperhatikan kepentingannnya berkaitan dengan dampak perubahan laba
akuntansi terhadap rencana kompensasinya.
4. Memperlancar laba. Kenaikan laba yang substansial dapat mengundang perhatian dari
para politisi, pembuat peraturan, dan pesaing. Selain itu, kenaikan laba yang besar juga
dapat menciptakan masalah bagi manajemen karena hasil yang sama akan sulit dicapai
pada tahun berikutnya.
Untuk menghadapi tekanan-tekanan ini, pembuat standar akuntansi seperti yang telah
diumumkan FASB, sebagai bagian dari kerangka kerja konseptual, akan menilai manfaat standar
yang diusulkan dari posisi netral. Yaitu, standar yang dapat diandalkan tidak boleh dievaluasi
berdasarkan dampak yang mungkin terhadap perilaku.Ini bukanlah waktunya FASB untuk
memilih standar berdasarkan jenis perilaku yang mereka ingin tonjolkan dan yang ingin mereka
hilangkan.Pada saat yang bersamaan, harus diakui bahwa beberapa standar seringkali memiliki
dampak dari perilaku yang mempengaruhi.Namun justifikasinya harus ditanyakan secara
konseptual dan bukan dalam istilah dampaknya.