1
Perubahan prinsip akuntansi tidak dianggap berasal dari penerapan prinsip baru dalam
mengakui kejadian-kejadian yang telah terjadi untuk pertama kalinya atau yang terjadi
sebelumnya tetapi tidak material. Akhirnya, jika prinsip akuntansi yang sebelumnya
diikuti tidak dapat diterima, atau prinsip itu diterapkan secara tidak benar, maka
perubahaan ke prinsip akuntansi yang berlaku umum dianggap sebagai koreksi kesalahan.
Perpindahan dari akuntansi dasar kas atau pajak penghasialan kedasar akrual dianggap
juga sebagai koreksi kesalahan. Jika perusahaan mengurangi nilai sisa ketika menghitung
penyusutan aktiva pabrik dengan metode slado menurun berganda dan akhirnya
menghitung kembali penyusutan itu tanpa mengurangkan estimasi nilai sisa, maka suatu
keslahan telah dikoreksi.
Tiga pendekatan berikut telah disarankan untuk melaporkan perubahan prinsip
akuntansi dalam akun-akun:
2
1. Pendekatan periode berjalanatau catch-up harus dijalankan. Pengaruh komulatif
dari penyesuian harus diperoleh dalam laporan laba-rugi di antara ‘pos-pos luar
biasa’ dan ‘laba rugi’.
2. Laporan keuangan periode sebelumnya yang dimasukkan untuk tujuan
komparatif tidak perlu dinyatakan kembali.
3. Laba sebelum pos-pos luar biasa dan laba bersih, yang dihitung atas dasar pro-
forma (seolah-olah) harus ditampilkan pada laporan laba rugi untuk semua
periode. Laba tersebut disajikan seolah-olah prinsip yang baru diadopsi telah
diterpkan selama seluruh periode yang terpengaruh. Data laba per saham yang
terkait juga harus dilaporkan. Jadi, para pembaca memiliki pemahaman tentang
bagaimana laporan keuangan yang dinyatakan kembali itu diperoleh.
2002 2001
Laporan sebelum pos luar biasa dan pengaruh komulatif
Perubahan prinsip akutansi $130.000 $111.000
Pos luar biasa setelah pajak (30.000) 10.000
Pengaruh komulatif pada tahun sebelumnya dari
penerapan Retroaktif metode penyusutan yang baru, 7.800
setelah pajak
Laba bersih $107.800 $121.000
Komulatif ini bukan merupakan pos luar biasa tetapi dilaporkan atas dasar setelah
pajak yang sama dengan yang digunakan untuk pos-pos luar biasa.
3
2.2.2. Perubahan Akuntansi Jenis Pengaruh-Retroaktif
Dalam situasi tertentu, perubahan prinsip akuntansi dapat ditangani secara retroaktif.
Penyesuaian retroaktif atas laporan keuangan yang disajikan dibuat dengan menyusun
kembali laporan keuangan tahun sebelumnya atas dasar yang konsisten dengan prinsip
yang baru diadopsi. Setiap bagian dari pengaruh komulatif yang berkaitan dengan
tahun-tahun sebelumnya diperlakukan sebagai penyesuaian laba ditahan awal dari
tahun paling awal yang ditampilkan.
Lima situasi yang membutuhkan pelaporan kembali laporan keuangan dari semua
periode sebelumnya adalah:
1. Perubahan dari metode penilaian persediaan LIFO ke metode lainnya.
2. Perubahan metode akuntansi untuk kontrak jenis kontruksi jangka panjang.
3. Perubahan dari atau ke metode akuntansi “biaya penuh” dalam industri
ekstraktif.
4. Penerbitan laporan keuangan oleh perusahaan untuk yang pertama kalinya
guna memperoleh modal ekuitas tambahan, mempengaruhi kombinasi bisnis,
atau pendaftaran sekuritas.
5. Pengumuman professional yang merekomendasikan bahwa perubahan prinsip
akuntansi diperlukan secara retroaktif.
Perlakuan pengaruh komulatif ini berarti bahwa penyesuian yang substansial akan
dilakukan atas laba pada periode terjadinya perubahan. Banyak perusahaan dalam
industry rel kereta api beragumen bahwa penyesuaian tersebut sangatlah besar, sehingga
pengaruh komulatif selama tahun berjalan akan mendistorsi informasi itu dan
membuatnya kurang bermanfaat, dibandingkan menyatakan kembali
4
laporan tahun sebelumnya. Situasi seperti ini memberi dukungan untuk menyatakan
kembali sehingga komparabilitas tidak terpengaruh secara serius.
Penyajian laporan laba rugi
Bagian bawah dari laporan laba rugi Denson Contruction C0. Sebelum memperhitungkan
pengaruh perubahan retroaktif dalam prinsip akuntansi, adalah sebagai berikut
Bagian bawah dari laporan laba rugi Denson Corporation Co. setelah memperhitungkan
perubahan retroaktif dalam prinsip akuntansi, adalah sebagai berikut:
Seperti diindikasikan, pengaruh komulatif dari setiap perubahan akuntansi harus ditampilkan
dalam laporan laba rugi di antara judul ‘Pos luar biasa’ dan ‘Laba bersih’, kecuali untuk
kondisi-kondisi yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Selain itu, aturan ini tidak
dapat diterapkan apabila perusahaan beralih ke metode penilaian persediaan LIFO. Dalam
situasi ini, persediaan tahun dasar untuk menghitung persediaan LIFO berikutnya merupakan
persediaan awal pada metode ini diadopsi. Tidak ada pernyataan kembali atas laba tahun-
tahun sebelumnya karena dianggap sangat tidak praktis. pernyataan kembali dengan metode
LIFO akan tergantung pada asumsi-asumsi seperti tahun yang berbeda dimana lapisan
persediaan itu ditetapkan.
Pengungkapan ini dibatasi untuk hanya memperlihatkan dampak perubahaan terhadap
hasil operasi pada periode perubahan. Selain iyu, alasan untuk mengabaikan perhitungan
pengaruh komulatif dan jumlah pro-forma dari tahun sebelumnya juga harus dijelaskan.
5
Ahrinya, perusahaan harus mengungkapkan justifikasi dari perubahan LIFO. Laporan Tahunan
Quaker Oats Company mengindikasikan jenis pengungkpan yang diperlukan.
6
5. Perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas, atau konsolidasi untuk anak
perusahaan dan investasi. Perubahan dalam entitas pelaporan bukan berasal dari
penciptaan, pemutusan (cessation), pembelian, atau disposisi anak perusahaan
atau unit bisnis lainnya.
Laporan keuangan dari tahun dimana perubahan dalam entitas pelaporan dilakukan
harus mengungkapkan sifat perubahan itu dan alasannya. Pengaruh perubahan ini
terhadap laba sebelum pos-pos luar biasa, laba bersih dan laba per saham harus dilaporkan
untuk semua periode yang disajikan. Pengungkapan ini tidak perlu diulang pada laporan
keuangan periode selanjutnya.