OLEH :
JURUSAN MANAJEMEN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah kepada baginda rasul kita yakini Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan serta kesalahan. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan
sarannya supaya menjadi lebih baik lagi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Dan juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Riset
Operasi Bapak Dr. Yarman, M.Pd. yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat seiring perkembangan teknologi yang kian
mumpuni. Semua perkembangan teknologi yang telah ada sekarang berhasil menciptakan
berbagai keilmuwan yang membantu pola pikir dan kehidupan manusia seperti ilmu sains dan
humanity. Beragamnya kajian keilmuwan tersebut tentu memberikan manfaat tersendiri bagi
manusia, seperti cabang keilmuwan matematika yang memberikan pembelajaran tentang logika
dan perhitungan yang mendasar dalam setiap lini kehidupan.
Manfaat dalam pembuatan makalah ini agar pembaca bisa mengetahui dan menambah
wawasan mengenai materi yang dibuat. Setelah membaca makalah ini pembaca diharapkan akan
memiliki pengetahuan baru tentang konsep dasar teori dualitas, ketentuan teoori dualitas dan
contoh soal teori dualitas dalam pembuatan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Meminjam pengertian dari buku Wayne Winston dualitas adalah “Associated with any
LP is another LP, called the dual”. Baik dari sudut pandang teori maupun praktik, teori dualitas
merupakan salah satu konsep yang sangat penting dan menarik dalam linear programing (LP).
Istilah dualitas menunjuk pada kenyataan bahwa setiap LP terdiri dari dua bentuk. Bentuk
pertama atau bentuk asli dinamakan primal, sementara bentuk yang kedua yang berhubungan
dinamakan dual demikian sehingga suatu solusi terhadap LP yang asli juga memberikan solusi
pada bentuk dualnya. Jadi, jika suatu LP diselesaikan dengan metode simpleks, sesungguhnya
diperoleh penyelesaian untuk kedua masalah LP.
Dapat pula diartikan sebagai “lawan dari”, maksud nya apabila terdapat persamaan mula-
mula dalam bentuk prima maka mempunyai lawan dalam bentuk dual, jika bentuk dual itu
dianggap sebagai prima maka bentuk dualnya adalah persamaan mula-mula tersebut diatas.
Bentuk pertama (asli) dinamakan prima, sedangkan bentuk kedua adalah dual. Apabila dalam
solusi optimum pada table simpleks bentuk asli (prima) telah terpecahkan, maka table simpleks
optminum tersebut dapat juga menjawab permasalahan dualnya.
Ditinjau dari teori dan praktek, maka dualitas merupakan konsep linear programming. Ide
dasar dari teori dualitas adalah bahwa setiap persoalan linear programming mempunyai satu
linear program yang berkaitan yang disebut “dual”. Sehingga solusi dari persoalan asli LP
(prima), juga memberikan solusi pada dualnya.
Secara sistematis, dualitas merupakan alat bantu masalah LP, yang secara langsung
didefinisikan dari persoalan aslinya atau dari model LP prima. Dalam kebanyakan perlakuan LP,
dualitas sangat tergantung kepada prima dalam hal tipe kendala, variable keputusan dan kondisi
optimum. Oleh karena itu dalam kenyataanya teori dualitas secara tegas tidak diharuskan
pengguanaannya.
Hubungan antara permasalahan model asli dengan bentuk dualnya sangat bermanfaat
untuk berbagai hal, khususnya interpretasi ekonominya. Bentuk dual dari bentuk ini adalah
bentuk primal.
Primal Dual
Persoalan Primal :
Max : Z = c1 X1 + c2 X2 + ………………….. + cn Xn
X1 : X2 ; ………………… ; Xn ≥ 0
Model dualnya :
Min : Y0 = b1 Y1 + b2 Y2 + ………………... + bn Yn
Y1 : Y2 : ………………………………. + Ym ≥ 0
Catatan :
a. Bentuk Primal
b. Bentuk Dual
Jika bentukmatematis dari linear programming dalam bentuk persamaan umum dibuat
dalam table simpleks akan lebih mudah memahaminya. Sebagai contoh berikut table simpleks
dari baris satu (baris fungsi tujuan Z)
VD. Z X1 X2 …. Xn S1 S2 …. Sm NK
Z 1 (Z1-c1) (Z2-c2) …. (Zn-cn) Y1 Y2 …. Ym Y0
Dimana :
S : Variabel Slack
Persoalan P R I M A L
X1 X2 ……………….. Xn NK
Persoalan D U A L
… ……………………………………….. …
… ……………………………………….. …
… ……………………………………….. …
NK c1 c2 ………………….. cn
Terdapat beberapa ketentuan awal yang harus dipahami sebelum memasukkan konsep
prima dual untuk kasus program linear maximasi dan minimasi. Adapunnya ketentuan primal-
dual sebagau berikut :
1. Koefisien fungsi tujuan primal menjadi konstanta ruas kanan persoalan dual. Sedangkan
konstanta ruas kanan primal menjadi koefisien fungsi tujuan bagi dual.
2. Untuk setiap pembatas primal ada satu variabel dual. Dan untuk setiap variabel primal
ada satu pembatas dual.
3. Setiap variabel primal berkorespondensi dengan pembatas dual. Dan setiap pembatas
primal berkorespondensi dengan variabel dual.
4. Fungsi tujuan berubah bentuk yaitu maksimal menjadi minimasi dan sebaliknya.
Sedangkan tanda ketidaksamaan bergantung pada fungsi tujuan yaitu maksimum dual
bertanda ≤ , minimum dual bertanda ≥.
5. Dual dari dual adalah primal.
Untuk lebih memahami tentang penerapan teori dualitas maka silakan pelajari contoh soal
berikut :
4 X1 + X2 ≤ 10
X1 : X2 ≥ 0
Min : Y0 = 7 Y1 + 9 Y2 + 10 Y3
Kendala : Y1 + 2 Y2 + 4 Y3 ≥ 2
Y1 + 3 Y2 + Y3 ≥ 1
Y1 : Y2 : Y3 ≥ 0
Kendala : 4 x1 + 8 x2 + 5x3 ≤ 80
● Bentuk Standar :
Maksimumkan : Z = 5x1 + 8x2 + 6x3 + 0S1 + OS2
Kendala :4x1 + 8x2 + 5x3 + s1 = 80
9x1 + 6x2 + 8x3 + s2 = 108
X1,x2,x3,S1,S2 ≥0
3. ● Bentuk primal :
Maksimumkan : Z = 4x1+6x2 +5x3 + s1
Kendala :2x1 + 4x2 + x3+ s1 = 40
X1 + x2 + 3x3 = 48
X1,x2,x3,S1 ≥0
● maka bentuk dualnya :
Minimumkan : W = 40 Y1 + 48 Y2
Kendala : 2 y1 + y2 ≥ 4
4y1 + y2 ≥ 6
Y1 + 3y2 ≥ 5
Y1 ≥ 0
Y2 tidak terbatas dalam tanda
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setiap persoalan linear programming selalu mempunyai bentuk kedua yang berkaitan
dengan bentuk pertama yang disebut bentuk dual. Istilah dualitas menunjuk pada kenyataan
bahwa setiap LP terdiri dari dua bentuk. Bentuk pertama atau bentuk asli dinamakan primal,
sementara bentuk yang kedua yang berhubungan dinamakan dual demikian sehingga suatu
solusi terhadap LP yang asli juga memberikan solusi pada bentuk dualnya. Jadi, jika suatu LP
diselesaikan dengan metode simpleks, sesungguhnya diperoleh penyelesaian untuk kedua
masalah LP.
Secara sistematis, dualitas merupakan alat bantu masalah LP, yang secara langsung
didefinisikan dari persoalan aslinya atau dari model LP prima. Dalam kebanyakan perlakuan LP,
dualitas sangat tergantung kepada prima dalam hal tipe kendala, variable keputusan dan kondisi
optimum. Oleh karena itu dalam kenyataanya teori dualitas secara tegas tidak diharuskan
pengguanaannya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Matematika
https://www.studiobelajar.com/program-linear/
https://www.dounkey.com/2017/05/teori-dualitas-primal-dual.html
https://indrahardiyanasite.wordpress.com/2014/03/19/teori-dualitas-2/
http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/MBB3401/document/TEKS_BOOK/Bab_4_Dualitas.pdf?
cidReq=MBB3401
https://repository.unikom.ac.id/35477/1/OR%2008.pdf