Anda di halaman 1dari 3

Langkah 1 : Menentukan tujuan penelitian dan rumusan masalah penelitian

Sebelum kita melakukan sebuah riset, kita harus mengetahui masalah apa yang ingin kita cari tahu
jawabannya melalui penelitian kita. Dalam tahap ini kita menentukan tujuan penelitian yang akan
kita lakukan, latar belakang informasi yang relevan, dan bagaimana informasi tersebut dapat
bermanfaat bagi kehidupan. Biasanya individu atau organisasi melakukan riset untuk tiga tujuan
dasar : (1) untuk mempengaruhi atau membujuk audiensi, (2) untuk membuat inovasi baru, (3)
untuk memahami atau memprediksi perilaku manusia atau fenomena.

Bagi perusahaan, riset biasanya berperan penting dalam menyediakan informasi yang diperlukan
untuk mengambil kebijakan (baik di level low management hingga top management), maka sebelum
melakukan riset kita perlu melakukan diskusi pihak manajemen agar hasil riset dapat membantu
menjawab masalah perusahaan. Beberapa tujuan riset bagi perusahaan diantaranya untuk
mengetahui potensi pasar yang baru, alasan mengapa penjualan menurun, untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan, dsb.

Tips : Agar memperoleh definisi masalah yang jelas kita dapat melakukan evaluasi terhadap internal
perusahaan dan membandingkannya dengan kompetitor, mengikuti perkembangan dunia usaha
yang digeluti perusahaan, dan lainnya.

Langkah 2 : Menentukan pendekatan penelitian

Setelah kita mengetahui apa yang ingin diteliti, kemudian kita menentukan pendekatan penelitian.
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi pencarian teori yang mendasari, membuat rumusan
masalah dan hipotesis . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian bisa berbeda tergantung pada
masalah apa yang ingin diteliti. Secara umum ada empat pendekatan penelitian, antara lain:

Pendekatan kuantitatif (quantitative approach), yaitu pendekatan riset yang umumnya berasosiasi
dengan paradigma positif dimana periset memiliki satu atau beberapa hipotesis awal. Pada
pendekatan ini data dikumpulkan dan diubah menjadi angka-angka sehingga dapat dilakukan
perhitungan statistik.

Pendekatan kualitatif (qualitative approach), biasanya berasosiasi dengan paradigma konstruk sosial.
Pendekatan ini pada dasarnya adalah merekam, menganalisa, dan menggali pemahaman mendalam
mengenai sesuatu seperti perilaku manusia. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mendapatkan
pemahaman mendalam dari pengalaman seseorang, bukan untuk men-generalisir terhadap semua
orang.
Pendekatan pragmatis (pragmatig approach/ mixed method) yaitu menggunakan gabungan
pendekatan (kualitatif dan kuantitatif) untuk menjawab satu masalah penelitian. Misalnya, peneliti
ingin mengetahui apa yang mendorong konsumen untuk membeli produk jus kaleng. Langkah awal
peneliti tersebut melakukan wawancara ke beberapa konsumen dan diperoleh beberapa faktor
pendorong. Kemudian periset menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji apakah faktor-
faktor tersebut juga mempengaruhi konsumen lain.

Pendekatan advokasi (advocacy/participatory approach). Tujuan utama dari pendekatan ini adalah
untuk memberi perubahan positif atau mempengaruhi orang lain bukan untuk mendeskripsikan
sesuatu. Pada pendekatan ini partisipasi aktif dari responden/narasumber diperlukan dan biasanya
peneliti menjadi bagian dari kelompok yang ditelitinya.

Tips : berdiskusi dengan para ahli dan mencari informasi dari media atau melakukan benchmarking
pada contoh-contoh riset/ research essay dan jurnal sebelumnya.

Langkah 3 : Memformulasikan desain riset (research design)

Sama seperti dua langkah sebelumnya, tahap formulasi desain riset ini masih dalam proses
perencanaan. Seperti yang dikatakan dalam Malhotra, desain penelitian merupakan acuan
(guideline) dalam melakukan riset. Dalam tahap ini kita memilih klasifikasi riset yang akan digunakan,
membuat hipotesis (untuk penelitian kuantitatif), menentukan metode pengambilan data,
merancang alat pengumpulan data dan skala pengukuran, memilih dan menentukan jumlah
responden, dan merencanakan metode analisis data.

Tips : untuk memilih desain riset kita dapat melihat pada contoh jurnal riset yang sudah dilaksanakan
sebelumnya.

Langkah 4 : Pengumpulan data (fieldwork)

Proses pengumpulan data meliputi pemilihan wilayah kerja, melakukan training tenaga lapangan,
supervisi, validasi data, dan evaluasi. Hal terpenting dalam pengumpulan data adalah tenaga
surveyor (untuk yang menggunakan survey) dan interviewer (untuk yang melakukan interview)
sudah terlatih dalam mengumpulkan data. Hal ini dikarenakan proses pengumpulan data memakan
waktu yang cukup panjang sementara biasanya hasil riset dibutuhkan segera. Selain itu dalam tahap
ini biasanya kerap terjadi eror sehingga perlu dilakukan supervisi dan evaluasi.

Tips : Melakukan training kepada tenaga lapangan sebelum memulai pengumpulan data.
Langkah 5 : Menyiapkan dan menganalisis data

Ribuan data yang sudah dikumpulkan tentu tidak dapat memberikan informasi yang kita butuhkan
jika tidak diolah dan dianalisis. Data-data yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian diperiksa atau
di-edit. Kemudian dilakukan coding (pemberian kode untuk mempresentasikan setiap respon dari
pertanyaan). Setelah itu dibuat trankrip dan disimpan dalam media penyimpan, atau diinput
langsung ke dalam komputer. Data yang sudah diinput kemudian diolah menggunakan software agar
dapat dianalisis.

Langkah 6 : Mempersiapkan laporan penelitian

Agar hasil temuan penelitian dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan dapat dimengerti
oleh orang lain maka hasil riset tersebut harus dibuat laporannya. Format laporan umumnya
menyertakan: tujuan dan masalah yang diriset, metode penelitian yang digunakan, temuan-temuan
penting, serta kesimpulan dan saran. Laporan tersebut harus dibuat dalam bentuk yang
komprehensif dan mudah dibaca.

Anda mungkin juga menyukai