Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

“ASPEK KEUANGAN”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran


Perusahaan yang diampu oleh Ibu Dewi Ayu Wulandari, S.E., M.M.

Disusun Oleh:
Kelompok 3 – Kelas AC
AINUN AINIYAH (2019210130)

UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS


SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan tepat waktu. Melalui kata pengantar ini, kami terlebih dahulu meminta
maaf dan memohon permakluman apabila isi makalah ini ada kekurangan dan ada
tulisan yang kurang tepat.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh terima


kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat. Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penganggaran Perusahaan yang diampu oleh Ibu Dewi Ayu Wulandari, S.E.,
M.M. Kemudian, kami harap makalah ini dapat menambah wawasan tentang
Anggaran Produksi.

Makalah ini masih perlu untuk lebih baik lagi. Oleh karena itu, setiap
kritik dan saran dari pembaca makalah kami sangat kami terima dengan lapang
tangan. Kritik dan saran dari semua pihak yang membangun untuk
penyempurnaan makalah ini, selau kami tunggu. Semoga tugas yang kami buat
semoga bermanfaat. Aamiin.

Surabaya, 1 Oktober 2021

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
I.I. Latar Belakang......................................................................................................1
I.II. Rumusan Masalah.................................................................................................1
I.III. Tujuan Penulisan...................................................................................................2
I.IV. Manfaat Penulisan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
II.I. Konsep Anggaran Produksi...................................................................................3
II.II. Tujuan Anggaran Produksi...................................................................................3
II.III. Penyusunan Anggaran Produksi...........................................................................4
II.IV. Langkah Praktis Menyusun Anggaran Produksi...................................................5
II.V. Langkah-Langkah Pelaksanaan Anggaran Produksi.............................................5
II.VI. Kebijaksanaan Persediaan....................................................................................7
BAB III PENUTUP........................................................................................................10
III.I. Kesimpulan.........................................................................................................10
III.II. Saran...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang

Di dalam pelaksanaan operasi produksi dari suatu perusahaan, biaya


produksi merupakan salah satu variabel yang tidak boleh terlupakan.
Terkendalinya biaya produksi ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dari
pengendalian produksi secara keseluruhan. Di dalam pelaksanaan proses
produksi meskipun seluruh aspek pelaksanaan produksi dapat dikendalikan
cukup baik, namun apabila masalah biaya produksi terlupakan, maka
pengendalian produksi yang dilaksanakan belum dapat mencapai sasaran dari
pengendalian produksi di dalam perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan
karena biaya produksi belum dapat ditekan serendah mungkin sehingga
perusahaan menetapkan harga pokok penjualan yang tinggi. Dalam keadaan
demikian, perusahaan akan mengaami kesulitan di dalam melaksanakan
pemasaran dari produk yang diproduksinya.
Kondisi seperti ini akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
Untuk dapat melaksanakan pengendalian produksi dengan baik, maka
manajemen pada umumnya akan menggunakan anggaran sebagai alat untuk
pengendalian produksi tersebut. Pada dasarnya, anggaran yang dipergunakan
di dalam perusahaan-perusahaan pada umumnya akan dipergunakan untuk
melakukan pengendalian terhadap seluruh kegiatan yang ada di dalam
perusahaan. Berikut akan dijelaskan beberapa bentuk anggaran yang terkait
dengan biaya produksi.

I.II. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Anggaran Produksi?


2. Apa saja tujuan dari Anggaran Produksi?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Anggaran Produksi?
4. Bagaimana kebijakan penyusunan anggaran?
5. Bagaimana rumus menentukan jumlah produksi?

1
I.III. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari anggaran produksi


2. Untuk mengetahui tujuan dari anggaran produksi
3. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi anggaran produksi
4. Untuk mengetahui kebijakan penyusunan anggaran
5. Untuk mengetahui rumus untuk menentukan jumlah produksi

I.IV. Manfaat Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari anggaran produksi


2. Mengetahui tujuan dari anggaran produksi
3. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi anggaran produksi
4. Mengetahui kebijakan penyusunan anggaran
5. Mengetahui rumus untuk menentukan jumlah produksi

2
BAB II

PEMBAHASAN

II.I. Konsep Anggaran Produksi

Anggaran produksi adalah suat perencanaan secara terperinci


mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang
akan datang, yang di dalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas),
jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan. Anggaran
produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses kegiatan
membuat produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi dijadwalkan
(Ellen Christina, 2001: 60).
Dalam pengertian sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah
yang harus diproduksi. Jumlah barang yang akan dijual akan mencerminkan
pendekatan yang berbeda yaitu kebijaksanaan tingkat produksi yang
menekankan pada stabilitas produksi persediaan yang mengambang, dan
jika kebijaksanaan ditekankan pada tingkat penjualan maka pengendalian
tingkat persediaan yang mengambang. Kombinasi keduanya akan
memunculkan produksi dan persediaan akan berubah dalam batas waktu
tertentu.
Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan
produksi yang yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang
telah disusun. Rencana produksi meliput penentuan produk yang harus
diproduksi untuk memenuhi penjualan yang direncanakan dan
memepertahankan tingkat persediaan barang jadi yang diinginkan.
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya
mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta
modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode
tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan
(Adi Saputro, 1995: 35).
II.II. Tujuan Anggaran Produksi

Tujuan Anggaran Produksi Anggaran produksi berguna untuk


pedoman kerja, koordinasi kerja, dan pengendalian kerja divisi produksi.
Semua level manajer di divisi produksi harus bekerja berdasar anggaran
produksi. Di samping itu anggaran produksi berguna untuk:

 Menunjang kegiatan penjualan,


 Menjaga tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di minta
oleh konsumen,

3
 Mengendalikan kegiatan produksi agar dapat meneipta harga pokok
produksi yang serendah – rendahnya.
Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja ,
pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus
anggaran produksi dapat berguna sebagai (Apandi Nasehatun,1999 :27):
Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan. Menjaga tingkat persediaan yang
memadai dengan cara mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar
dan tidak terlalu kecil. Mengatur produksi agar biaya produksi dapat ditekan
seminimal mungkin. Adapun tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai
berikut:
a) Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil
yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan
persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang
diinginkan.
b) Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap
mempunyai market share tertentu.
c) Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat
efisien tertentu.
d) Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan
kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
II.III. Penyusunan Anggaran Produksi
Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan
rumus umum sebagai berikut:

Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan).........................XX


Tingkat persediaan akhir .......................................................XX  +
Jumlah…………………………………………....................XX
Tingkat persediaan awal ........................................................XX  -     
Tingkat produksi ....................................................................XX

Anggaran produksi merupakan dasar (bisnis) untuk penyusunan


anggaran-anggaran lain seperti anggaran bahan mentah , anggaran tenaga
kerja langsung  dan anggaran biaya overhead pabrik. Sehinngga hubungan
antara tingkat penjualan,tingkat dan tingkat persediaan dapat digambarkan
secara diagramatis seperti berikut ini :

4
II.IV. Langkah Praktis Menyusun Anggaran Produksi     

Langkah-langkah umum penyusunan anggaran produksi, antara lain :

a. Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam


penyusunan anggaran produksi yang selaras dengan periode yang
digunakan dalam penyusunan anggaran penjualan.
b. Menentukan satuan fisik dari barang yang akan dihasilkan.
c. Menentukan standar penggunaan sumber daya (bahan baku, tenaga
kerja langsung dan penggunaan fasilitas.
d. Menentukan kebijakan pola produksi dan kebijakan persediaan.
e. Menyajikan Anggaran produksi dalam sebuah tabel. Penyajian dalam
bentuk sederhana setidaknya memuat informasi tentang waktu dan
jumlah produksi. Jumlah produksi dihitung dengan
mempertimbangkan persediaan awal dan persediaan akhir barang jadi.
Produksi = Penjualan+ persediaan akhir – persediaan awal.
f. Untuk kasus-kasus yang lebih kompleks penyajian dapat disesuaikan
dengan prinsip jelas dan informatif.

II.V. Langkah-Langkah Pelaksanaan Anggaran Produksi

Di samping itu dapat pula disusun langkah-langkah utama yang dilakukan


dalam rangka menyusun anggaran produksi pelaksanaanya, antara lain:

a. Tahap perencanaan
1. Menentukan periode waktu yang akan dipake sebagai dasar dalam
penyusunan bagian produksi.
2. Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.

5
b. Tahap pelaksanaan
1. Menentukan kapan barang diprodusir.
2. Menentukan dimana barang akan diprodusir.
3. Menentukan urut-urutan prose produksi.
4. Menetukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk
mencapai efisiensi.
5. Menyusun progam tentang penggunaan bahan mentah ,buruh,
service dan peralatan.
6. Menyusun standar produksi 
7. Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan.

Dalam tahap perencanaan diatas, dikatakan bahwa penentuan


jumlah satuan fisik barang yang harus diprodusir disesuaikan dengan
rencana penjualan. Pada umumnya rencana penjualan disajikan dalam
unit fisik,sehingga menghitung jumlah barang yang harus diprodusir
adalah mudah.
Contoh:
Diharapkan bahwa 60 unit barang A akan berada ditangan
perrusahaan pada awal periode nanti. Penjualan selama satu periode
direncanakan 100 unit. Sedangkan persediaan akhir diperkirakan 40
unit. Sehingga perusahaan harus memprodusir barang A sebanyak 80
unit, dengan perhitungan sebagai berikut:
Kemudian, pada tahap pelaksanaan terdapat langkah yang
menentukan kapan barang akan diprodusir oleh perusahaan. Dalam
menentukan kapan suatu barang akan diprodusir, terlebih diperkirakan:

a. Lamanya proses produksi,yakni jangka waktu yang diperlukan


untuk memproses barang mentah menjadi barang jadi.
b. Jumlah barang yang akan dihasilkan selama satu periode,dengan
melihat kembali anggaran penjualan.

        Bagi perusahaan yang telah berkali-kali menghasilkan barang


yang sama,lamanya proes produksi dapat diketahui dengan mengingat
pengalaman-pengalaman di masa lalu. Sedangkan bagi perusahaan
yang belum pernah menghasilkan barang tertentu sehingga tidak
mempunyai data historis tentang barang tersebut, dapat melakukan
penelitian dengan cara sederhana berupa pembuatan proto type Barang

6
yang akan dihasilkan.
        Dalam menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi
dan jumlah barang yang akan dihasilkan,beberapa faktor harus
dipertimbangkan. Faktor –faktor tersebut berupa:

a. Fasilitas Pabrik
Progam-progam produksi harus selalu dikaitkan dengan fasilitas
tersedia dalam pabrik serta selalu selalu mempertimbangkan
efisiensi penggunaan fasilitas tersebut.
b. Fasilitas Pergudangan
Beberapa jenis barang membutuhkan system penyimpanan secara
khusus karna sifat-sifatnya yang khusus pula.  Produksi yang
terlalu jauh melebihi kemampuan gudang untuk menyimpannya
akan mengakibatkan resiko-resiko,yang tentu saja menimbulkan
biaya bagi perusahaan.
c. Stabilitas Tenaga Kerja
Beberapa jenis barang mempunyai sifat permintaan yang
musiman. Dengan berdasarkan pada anggaran penjualan,pada
bulan-bulan tertentu dimana volume penjualan diperkirakan tinggi
mungkin perusahaan harus memaksakan diri dalam berproduksi.
Dalam hal ini perusahaan dapat menambah buruhnya atau
menambah jam kerja buruh setiap harinya. Apabila buruh yang
diperlukan sebagai tambahan mudah didapat maka tidak ada
masalah yang dapat mempengaruhi kelancaran prose produksi.
Tetapi bila buruh tidak mudah di dapat, berarti stabilitas kerja 
diperusahaan itu terganggu. Ini dapat dihindarkan dengan
membuat perencanaan produksi secara hati-hati dan membuat
kebijaksanaan dalam hal persediaan dengan lebih teratur.
d. Stabilitas Bahan Mentah
Apabila bahan mentah yang dipakai tidak selalu tersedia dipasar
hal itu dapat membahayakan kelancaran proses produksi. Karna itu
kebijaksanaan dalam pembelian barang mentah sangat perlu
diperhatikan.
e. Model Yang Digunakan
Besar kecilnya modal kerja yang tersedia akan mempunyai
pengaruh terhadap besar kecilnya volume produksi dan
kebijaksanaan persediaan. Dengan kata lain kebijaksanaan
produksi harus diseimbangkan dengan kemampuan finansial.
II. VI. Kebijaksanaan Persediaan

Perusahaan harus mempunyai kebijaksanaan persediaan yang jelas,


yang dapat berguna untuk :

7
1.) Untuk menempatkan perusahaan pada posisi yang selalu siap untuk
melayani penjualan, baik pada saat biasa maupun saat ada pesanan
secara mendadak.
2.) Untuk membantu agar tercapainnya kapasitas produksi yang kontinyu
dan seimbang.
Agar dapat memungkinkan tercapainya sasaran – sasaran diatas,
terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum
diputuskannya beraa besarnya persediaan, faktor – faktor tersebut adalah:
1.) Daya tahan dari barang yang akan disimpan
2.) Sifat penawaran (bahan mentah)
Jika selalu tersedia di pasar maka besarnya persediaan dapat ditekan,
jika penawaran bersifat musiman maka besarnya persediaan harus
disesuaikan.
1. Biaya – biaya yang timbul, seperti:
- Sewa gedung
- Biaya pemeliharaan
- Biaya asuransi
- Pajak atas barang di gudang
- Modal yang diserap
- Bunga pinjaman, dan lain – lain
2. Besarnya modal kerja yang tersedia
3. Risiko yang harus ditanggung, berasal dari 3 sumber, yaitu :
- Manusia (berasal dari kecerobohan manusia)
- Alam (banjir, gempa bumi, longsor,dll)
- Sifat barang itu sendiri
A.) Penentuan Besarnya Peserdiaan
1.) Disesuaikan dengan kebutuhan bulanan
- Jika kebutuhan bahan / barang setiap bulan maka digunakan rata –
rata bulanan atau sederhana.
- Jika kebutuhan bahan / barang setiap bulannya tidak sama.
2.) Dengan ditentukannya terlebih dahulu batas maksimum dan minimum
persediaan.
3.) Dengan menghitung tingkat perputaran persediaan
Tingkat perputaran = Rencana penjualan per tahun
Persediaan rata – rata
Persediaan rata – rata = Persediaan awal + persediaan akhir
2
B.) Anggaran Produksi sebagai Alat Perencanaan, Pengkoordinasian,
dan Pengawasan

8
Anggaran produksi disusun berdasarkan pada anggaran penjualan
yang telah disusun sebelumnya. Jika anggaran produksi memang benar
disusun dengan baik maka dapar berfungsi sebagai pengkoordinasian.
Anggaran produksi mengkoordinasikan berapa jumlah yang akan diproduksi
dalam keadaan finansil, permodalan, dan perkembangan produk dan tingkat
penjualan. Untuk keperluan pengawasan terhadap tingkat produksi dan
persediaan barang jadi, baik harian dan minggan disusun dengan Laporan
Pelaksanaan. Laporan pelaksanann dilakukan untuk perbandingan antara
rencana dengan realisasinya, sehingga akan segera tampak bila terjadi
penyimpangan.

9
BAB III

PENUTUP
III.I. Kesimpulan

Proses penganggaran bermula dari prakiraan penjualan,yang


menetapkan taksiran penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan
penjualan, yang disusun oleh manajer penjualan didasarkan pada analisis
kondisi ekonomi secara umum, tren industry, dan prospek perusahaan.
Dari sinilah anggaran penjualan disusun. Berikutnya, anggaran produksi
disusun berdasarkan prospek penjualan dan tingkat persediaan yang
dikehendaki. Anggaran produksi dan anggaran penjualan menjadi landasan
yang dipakai untuk menyusun anggaran-anggaran bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, overhead pabrikasi, persediaan akhir barang
jadi,dan overhead pabrikasi. Hasil-hasil yang diharapkan dari kegiatan-
kegiatan usaha dirangkum dalam laporan laba rugi dianggarkan. Akhirnya,
hasil financial dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam anggaran kas
dan neraca dianggarkan.

III.II. Saran

Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca


sekalian agar manfaat dari pembahasan mengenai anggaran dapat
memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang anggaran
tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA
Buku ANGGARAN PERUSAHAAN, BUKU 1 Edisi Kedua, oleh: Drs. Gunawan
Adisaputro, M.B.A., Drs. Marwan Asri, M.B.A, Fakultas Ekonomila dan
Bisnis UGM.
http://elearning.perbanas.ac.id/course/view.php?id=152
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-
produksi/langkah-praktis-menyusun-anggaran-produksi

11

Anda mungkin juga menyukai