Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PENGGANTI

PENGANGGARAN BISNIS

DOSEN
NUR RACHMA, SE., MM
DI SUSUN OLEH
ANDI ARWIN NUZUL QADRI
2020212601

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS


NOBEL INDONESIA
ANGGARAN PRODUKSI

A. Pengertian Anggaran Produksi


Anggaran produksi adalah suatu rencana perusahaan guna menghasilkan produk
perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan keperluan penjualan dengan cara
mempertimbangkan jumlah persediaan awal dan juga akhir pada periode tertentu.

Anggaran produksi juga bisa diartikan sebagai anggaran kegiatan, karena


produksi adalah suatu kegiatan dalam membuat produk. Jadi, produksi sudah tidak perlu
dianggarkan, namun dijadwalkan. Dalam pengertian yang lebih sempit, anggaran
produksi adalah jumlah barang yang harus diproduksi. Anggaran produksi juga harus
disusun dengan memperhatikan seluruh kegiatan produksi yang nantinya dibutuhkan
untuk menunjang anggaran penjualan yang sebelumnya sudah disusun.

Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi


yangdiperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Rencana
produksimeliput penentuan produk yang harus diproduksi untuk memenuhi penjualan
yangdirencanakan dan memepertahankan tingkat persediaan barang jadi yang
diinginkan.Dalam proses perencanaan produksi, perusahaan harus mempertimbangkan
beberapaelemen terkait yaitu :
 volume penjualan yang direncanakan
 volume persediaan barang pada awal periode
 volume persediaan pada akhir periode tertentu.

B. Fungsi Anggaran Produksi

C. Anggaran produksi sangat


berguna untuk koordinasi
kerja, pedoman kerja, dan
juga
D. pengendalian kerja
produksi., seluruh level
manajer di tim produksi
harus bisa bekerja
E. berdasarkan dengan
anggaran produksi. Selain itu,
anggaran produksi juga
sangat berguna untuk
F. menunjang penjualan
perusahaan, menjaga tingkat
persediaan barang, serta
dengan
G. mengendalikan kegiatan
produksi.
H. Jadi, secara umum fungsi
anggaran produksi ini
adalah sebagai pedoman
kerja,
I. pengkoordinasian
pekerjaan, dan juga
pengawasan pekerjaan.
Sedangkan fungsi anggaran
J. produksi secara khusus
adalah sebagai berikut:
K.  Menunjang aktivitas
penjualan, dengan begitu
produk bisa disediakan
sesuai dengan
L. waktu yang sebelumnya
sudah direncanakan.
M.  Menjaga tingkat
persediaan yang memadai
dengan cara membuat
persediaan yang tidak
N. banyak dan juga tidak
sedikit.
O.  Mengatur kegiatan
produksi agar bisa ditekan
seminimal mungki
P. Anggaran produksi sangat
berguna untuk koordinasi
kerja, pedoman kerja, dan
juga
Q. pengendalian kerja
produksi., seluruh level
manajer di tim produksi
harus bisa bekerja
R. berdasarkan dengan
anggaran produksi. Selain itu,
anggaran produksi juga
sangat berguna untuk
S. menunjang penjualan
perusahaan, menjaga tingkat
persediaan barang, serta
dengan
T. mengendalikan kegiatan
produksi.
U. Jadi, secara umum fungsi
anggaran produksi ini
adalah sebagai pedoman
kerja,
V. pengkoordinasian
pekerjaan, dan juga
pengawasan pekerjaan.
Sedangkan fungsi anggaran
W. produksi secara khusus
adalah sebagai berikut:
X.  Menunjang aktivitas
penjualan, dengan begitu
produk bisa disediakan
sesuai dengan
Y. waktu yang sebelumnya
sudah direncanakan.
Z.  Menjaga tingkat
persediaan yang memadai
dengan cara membuat
persediaan yang tidak
AA. banyak dan juga tidak
sedikit.
BB.  Mengatur kegiatan
produksi agar bisa ditekan
seminimal mungkin.
CC.
Anggaran produksi sangat berguna untuk koordinasi kerja, pedoman kerja, dan
juga pengendalian kerja produksi. Seluruh level manajer di tim produksi harus bisa
bekerja berdasarkan dengan anggaran produksi. Sedangkan fungsi anggaran produksi
secara khusus adalah sebagai berikut :

1. Menunjang aktivitas penjualan, dengan itu produk bisa disediakam sesuai


dengan waktu yang sebelumnya sudah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara membuat persediaan
yang tidak banyak dan juga tidak sedikit.
3. Mengatur kegiatan produksi agar bisa ditekan seminiminal mungkin.
A. Tujuan Anggaran Produksi

Seperti yang telah kita ketahui bahwa anggaran produksi adalah anggaran yang
disusun oleh perusahaan untuk menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi
oleh perusahaan. Anggaran ini harus dibuat oleh perusahaan setelah anggaran
penjualan disusun, karena perusahaan harus menentukan jumlah barang jadi yang harus
diproduksi dalam rangka mendukung target penjualan yang ada di anggaran penjualan.
Dalam penyusunannya sendiri anggaran produksi mempunyai tujuan, yaitu :

1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai


dengan yang telah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai, dalam artian bahwa tingkat
persediaan yang tidak terlalu besar atau tidak pula terlalu kecil. Karena
tingkat persediaan yang terlalu besar biasanya mengakibatkan meningkatnya
biaya-biaya dan resiko-resiko yang dapat membebani perusahaan. Sebaliknya
jika tingkat persediaan terlalu kecil maka akan mengakibatkan banyaknya
gangguan, kekurangan persediaan bahan mentah yang bisa menimbulkan
gangguan dalam proses produksi yang pada akhirnya mengakibatkan
banyaknya langganan yang kecewa.
3. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi yang
ditanggung akan seminimal mungkin.

B. Faktor-faktor yang memengaruhi Faktor Produksi

Anggaran produksi seperti dihitung dengan berdasarkan anggaran penjualan dan


menentukan anggaran penggunaan suatu bahan, anggaran pembelian bahan, anggaran
biaya upah buruh ataupun anggaran biaya tenaga kerja secara langsung, serta anggaran
biaya overhead perusahaan.

Seluruh perencanaan dan juga penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang
didalamnya menyangkut penentuan jumlah barang yang diproduksi dan juga penentuan
pada waktu produksi.

Untuk itu, terdapat beberapa faktor yang mampu mempengaruhi pembuatan


anggaran produksi, yaitu:

 Rencana penjualan yang sudah tercatat di dalam anggaran penjualan


 Kapasitas dan berbagai alat pabrik yang tersedia
 Tenaga kerja
 Bahan baku
 Modal kerja dalam menjalankan proses produksi.

Serta ada juga faktor internal dan eksternal sebagai berikut.

1. Faktor Internal

Dalam hal ini, faktor internal adalah berbagai faktor yang berada di dalam
perusahaan dan memiliki pengaruh pada kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.

Berbagai faktor tersebut adalah penjualan tahun lalu, kebijakan perusahaan


tentang harga jual, syarat pembayaran barang, pemilihan saluran penyaluran, tenaga kerja
yang dimiliki, modal kerja, fasilitas milik perusahaan, dan juga kebijakan perusahaan itu
sendiri.

2. Faktor Eksternal

Sedangkan beberapa faktor eksternal atau faktor luar perusahaan, yang


diantaranya adalah persaingan, tingkat perkembangan penduduk, tingkat penghasilan
penduduk, tingkat pendidikan, tingkat penyebaran, adat istiadat, agama, dan kebijakan
masyarakat setempat, kebijakan pemerintah, dan juga keadaan perekonomian dalam dan
luar negeri.

C. Metode Penyusunan Anggaran Produksi

 Metode Produksi Stabil

Metode produksi stabil adalah suatu metode yang mana perusahaan harus menetapkan
volume produksi yang di dalamnya relatif sama setiap bulannya.
Cara ini digunakan oleh perusahaan atau manajemen yang di dalamnya sangat
memperhatikan kestabilan produksi. Berbagai langkah penyusunan anggaran produksi
dengan stabilitas produksi di dalamnya.

 Metode Persediaan Stabil

Metode persediaan stabil adalah metode produksi yang mana pihak perusahaan akan
menentukan volume persediaan yang relatif sama dari bulan ke bulannya, kecuali
pada bulan tertentu. Metode ini akan mengakibatkan produksi menjadi tidak stabil
setiap bulannya.

 Metode Kombinasi atau Fleksibel

Metode kombinasi atau fleksibel ini adalah metode produksi yang mana pihak
perusahaan akan menentukan volume produksi yang terus berubah setiap bulannya.
Metode ini nantinya akan mengakibatkan volume persediaan dan juga volume
produksi menjadi meningkat dan tidak stabil dalam setiap bulannya.
D. Langkah-langkah Penyusunan Anggaran Produksi

1.Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunananggara
n produksi yang selaras dengan periode yang digunakan dalam penyusunananggaran
penjualan.
2.Menentukan satuan fisik dari barang yang akan dihasilkan.
3.Menentukan standar penggunaan sumber daya (bahan baku, tenaga kerja langsungdan
penggunaan fasilitas).
4.Menentukan kebijakan pola produksi dan kebijakan persediaan.
5.Menyajikan Anggaran produksi dalam sebuah tabel. Penyajian dalam bentuk sederhana
setidaknya memuat informasi tentang waktu dan jumlah produksi.
Jumlah produksi dihitung dengan mempertimbangkan persediaan awal dan persediaan ak
hir barang jadi.
Produksi = Penjualan + persediaan akhir – persediaan awal
6.Untuk kasus-kasus yang lebih kompleks penyajian dapat disesuaikan dengan
prinsip jelas dan informatif

Berdasarkan Pelaksanaannya :
1.Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunananggara
n produksi yang selaras dengan periode yang digunakan dalam penyusunananggaran
penjualan.
2.Menentukan satuan fisik dari barang yang akan dihasilkan.
3.Menentukan standar penggunaan sumber daya (bahan baku, tenaga kerja langsungdan
penggunaan fasilitas).
4.Menentukan kebijakan pola produksi dan kebijakan persediaan.
5.Menyajikan Anggaran produksi dalam sebuah tabel. Penyajian dalam bentuk sederhana
setidaknya memuat informasi tentang waktu dan jumlah produksi.
Jumlah produksi dihitung dengan mempertimbangkan persediaan awal dan persediaan ak
hir barang jadi.
Produksi = Penjualan + persediaan akhir – persediaan awal
6.Untuk kasus-kasus yang lebih kompleks penyajian dapat disesuaikan dengan
prinsip jelas dan informatif Berdasarkan pelaksanaannya :
a.Tahap perencanaan
 Menentukan periode waktu yang akan dipake sebagai dasar dalam penyusunan bagian
produksi.
 Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.
b.Tahap pelaksanaan
 Menentukan kapan barang diproduksi.
 Menentukan dimana barang akan diproduksi
 Menentukan urut-urutan proses produksi
 Menetukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk mencapaiefisiens
i
 Menyusun progam tentang penggunaan bahan mentah ,buruh, service dan peralata
n.
 Menyusun standar produksi
 Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan

Anda mungkin juga menyukai