Anda di halaman 1dari 13

NAMA : HALIMAH

NIM : 2016030044
KELAS : IV MBS B
PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Resume Materi 4

ANGGARAN PENJUALAN (BUDGET SALES)

1. PENGERTIAN ANGGARAN PENJUALAN


Menurut Munandar (2001) anggaran penjualan adalah anggaran yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang
akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas), jumlah
(kuantitas) harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah)
penjualannya.
Sedangkan menurut Moekiajt (2000) anggaran penjualan adalah suatu perkiraan
yang layak tentang volume penjualan yang diharapkan.
Anggaran penjualan merupakan dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas lain, dan
pada umumnya anggaran penjualan disusun paling dahulu dibandingkan dengan
anggaran-anggaran lainnya.
Jadi kesimpulannya, bahwa pada dasarnya anggaran itu merupakan sebuah
rencana yang dinyatakan dalam bentuk kunatitatif pada periode tertentu yang biasana
dinyatakan dalam periode tahun.

2. ARTI PENTING DAN FUNGSI ANGGARAN PENJUALAN


 Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan
proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam
menyusun rencana anggaran komprehensif perusahaan
 Sebab jika anggaran penjualan bersifat tidak realistis seperti “over convidance”
atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari rencana laba
keseluruhan juga akan ikut tidak realistis
 Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar anggaran-anggaran
operasi dan anggaran finansial saling isi mengisi dan saling memantau dalam
menyusun rencana anggaran komprehensif
 Agar anggaran penjualan lebih teliti dan menyakinkan maka diperlukan “Tim
Peramal Penjualan” yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang industri dan
didukung oleh ahli-ahli bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya.
 Peramalan penjualan akan menilai target penjualan yang akan dicapai sebagai
dasar penjualan. Sebaliknya, rencana anggaran penjualan dapat dipergunakan
untuk menyusun pembuatan bagian-bagian dari anggaran-anggaran lain.

3. TUJUAN DAN KEGUNAAN ANGGARAN PENJUALAN


Tujuan penyusuan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan setepat
mungkin tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data
yang merupakan pencerminan kejadian perusahaan yang dialami pada masa lalu
khususnya dibidang penjualan.
Anggaran penjualan mempunyai tiga pokok kegunaan, yaitu :
a. Sebagai pedoman kerja
b. Sebagai alat koordinasi kerja
c. Sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam
memimpin jalannya perusahaan.
Sedangkan secara khusus anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan
semua anggaran bagi perusahaan (budget unit yang akan diproduksi, budget kas, dan
budget piutang), untuk menghadapi persaingan pasar, karena itu anggaran penjualan
harus disusun paling awal dari semua anggaran lain diperusahaan.

4. DATA DAN INFORMASI YANG DIPERLUKAN UNTUK MENYUSUN BUDGET


PENJUALAN
a. Produk yang dibuat
Dalam penyusunan anggaran penjualan perlu dipastikan produk yang dibuat oleh
suatu perusahan. Produk bisa apa sejenis, namun bisa juga beberapa jenis.
b. Riwayat penjualan
Riwayat penjualan dari masa ke masa akan dijadikan suatu peramalan penjualan.
Hasil penjualan tersebut akan dianalisa dan dijadikan data untuk meramalkan
penjualan pada tahun berikutnya.
c. Sistem penjualan
Sistem penjulana merupakan hasil pengamatan para manaer terhadap pola-pola
yang terjadi selama penjualan. Sistem penjualan ini juga menjelaskan termin
pembayaran yang digunakan oleh pelanggan.
d. Persediaan produk jadi
Persediaan produk jadi adalah kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk
persediaan awal dan persediaan akhir sebagai upaya untuk dapat terpenuhinya
penjualan kepada konsumen.
e. Struktur organisasi
Struktur organisasi perusahaan disederhanakan dalam tingkatan departemen,
menjadi departemen produksi (bagian pra produksi, bagian produksi, bagian
paska produksi, bagian administrasi produksi dan bagian pemeliharaan dan
perbaikan) dan departemen non produksi (bagian pemasaran dan bagian
administrasi dan umum).
f. Bahan baku
Bahan baku adalah bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi suatu
produk. Terdiri dari harga bahan baku, persediaan bahan baku, dan pembelian
bahan baku.
g. Tenaga kerja
Tenaga kerja pada perusahaan biasanya menjadi dua bagian dalam penggajian,
yaitu tenaga kerja yang dibayar bulanan dan tenaga kerja yang dibayar
berdasarkan jam kerja.
h. Penyusutan
Perhitungan penyusutan digunakan untuk pembebanan biaya penyusutan terhadap
produk yang dibuat. Penyusutan dialokasikan ke masing-masing bagian
berdasarkan ketetapan yang dibuat oleh perusahaan. Penyusutan bagian
administrasi dan bagian pemeliharaan dan perbaikan dialokasikan ke masing-
masing bagian produksi secara proporsional.
i. Listrik
Perhitungan pemakaian listrik dalam rangka proses produksi sesuai dengan
penggunaan rata-rata perbagian dengan tarif yang dibebankan oleh PLN.
j. Informasi kas dan piutang perusahaan
Informasi kas dan piutan perusahaan adalah catatan-catatan perusahaan yang
berisi saldo awal kas perusahan dan saldo awal piutang perusahaan beserta
mutasi-mutasinya tiap bulan sehingga diperoleh saldo akhir kas perusahaan dan
saldo akhir piutan perusahaan.
k. Biaya diluar usaha dan pajak perusahaan.
Biaya ini merupakan biaya-biaya yang terjadi diluar proses produksi dimana biaya
diluar usaha seperti sumbangan dan biaya bank. Sedangkan pajak penghasilan
adalah pajak yang ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang
pajak yang berlaku.

5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN PENJUALAN


- Faktor Internal, meliputi :
 Penjualan tahun yang lalu
 Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah-masalah penjualan
 Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya
 Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya
 Modal kerja yang dimiliki perusahaan
 Fasilitas lain yang menunjang
- Faktor Eksternal, meliputi :
 Keadaan atau kondisi persaingan dipasar
 Posisi perusahaan dalam persaingan
 Tingkat pertumbuhan penduduk
 Penghasilan masyarakat
 Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan
 Agama, adat, istiadat, kebiasaan
 Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Menurut M. Nafarin (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan


anggaran adalah :
1) Faktor pemasaran
- Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional
- Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas
- Kemampuan pasar untuk menyerap barang
- Keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen, apakah konsumen akhir
atau konsumen industri
2) Faktor keuangan
Apakah model kerja perusahaan mampu untuk mencapai target penjualan
yang dianggarkan, seperti untuk : beli bahan baku, bayar upah, biaya promosi
produk, dan lain-lain., (apakah mampu membiayai penelitian pasar, apakah
mampu membiayai usaha-usaha untuk mencapai target, apakah mampu
membli bahan mentah).
3) Faktor personalia
Apakah jumlah tenaga kerja cukup, apakah jumlah tenaga kerja yang ada
mampu bertugas sesuai tupoksinya
4) Faktor ekonomis
Apakah dengan meningkatkan penjualan akan meningkatkan laba atau
sebaliknya
5) Faktor teknis
Apakah kapasitas terpasang seperti mesin dan alat mampu memenuhi target
penjualan yang dianggarkan, apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah
didapat dan murah biayanya.
6) Dimensi Waktu
Hal ini peru diperhatikan sebab apabila membuat rencana terlalu awal,
kemungkinan akan terjadi perubahaan keadaan, juga perlu dipertimbangkan
sampai berapa lama rencana yang disusun tersebut masih reliable.
7) Faktor lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah
kebijaksanaan pemerintah tidak berubah, sampai berapa lama anggaran yang
disusun masih dapat dipertahankan.

POLITIK HARGA DALAM ANGGRAN PENJUALAN


Masalah penetapan harga jual perunit produk adalah masalah utama dalam
penyusunan anggaran penjualan. Terdapat saling ketergantungan antara kuantitas
(volume) penjualan yang diharapkan dengan tingkat harga yang direncanakan.
2 dasar penentuan harga yang terkait dengan volume penjualan
1) Estimasi terhadap kurva permintaan, yaitu perubahan tingkat harga akan
mengakibatkan perubahan tingkat permintaan
2) Kurva biaya perunit, yaitu makin tinggi volume produksi makin besar biaya yang
ditanggung.

MASALAH UTAMA YANG DIHADAPI SAAT MENJUAL BARANG/JASA


1) Barang atau jasa apa yang akan dijual
2) Biaya-biaya yang diperlu dikeluarkan agar barang/jasa tersebut dapat terjual
3) Berapa harga barang/jasa tersebut agar mendatangkan keuntungan bagi perusahaan
tapi terjangkau oleh pembeli

6. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN


Dalam penyusunan anggaran penjualan ini mencakup tujuan perusahaan, strategi
perusahaan, serta peramalan penjualan.
Beberapa langkah dalam penyusunan anggaran yaitu :
1) Penentuan Dasar-Dasar Anggaran
a. Penentuan relevant variable yang mempengaruhi penjualan
b. Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan
c. Penentuan strategi pasar yang dipakai

2) Penyusunan Rencana Penjualan


a. Analisis Ekonomi, dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro
seperti :
- Moneter
- Kependudukan
- Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dibidang ekonomi
- Teknologi, serta menilai akibatnya terhadap permintaan industri
b. Melakukan Analisis Industri
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakt menyerap produk
sejenis yang dihasilkan oleh industri.
c. Melakukan analisis prestasi penjualan yang lalu
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan pada masa lalu.
Dengan kata lain untuk mengetahui market share yang dimiliki perusahan dimasa
lampau.
d. Analisis penentuan prestasi penjualan yang akan datang
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan mencapai target
penjualan dimasa depan, dengan memperhatikan faktor-faktor produksi seperti :
- Bahan mentah
- Tenaga kerja
- Kapasitas produksi
- Keadaan permodalan
e. Menyusun forecast penjualan, yaitu meramalkan jumlah penjualan yang
diharapkan dengan anggapan segala sesuatu berjalan seperti masa yang lalu.
f. Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan (Budgeted Sales)
g. Menghitung rugi/laba yang diperoleh (Budgeted Profit)
h. Mengkomunikasikan rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak yang
berkepentingan .

Penyusunan anggaran penjualan dapat dikatakan mencakup segala kegiatan dibidang


penjualan. Komponen-komponen pokok konsep anggaran penjualan adalah sebagai
berikut :
1) Dasar-dasar penyusunan anggaran
a. Menyusun tujuan perusahaan
b. Menyusun strategi perusahaan
c. Menyusun forecast penjualan

2) Menyusun anggaran penjualan


a. Anggaran promosi dan advertensi
b. Anggaran biaya-biaya penjualan
c. Rencana pemasaran

Jadi, penyusunan anggaran penjualan yang tidak baik dapat mengakibatkan


anggaran induk menjadi tidak bermanfaat dan hanya merupakan pemborosan waktu serta
usaha. Jika anggaran tidak realistik maka sebagain besar atau bahkan semua bagian dari
perencanaan laba juga tidak realistik. Ketidakpastian akan kekuatan dan faktor diluar
kendali manajemen, mengakibatkan perencanaan penjualan merupakan titik yang paling
kritis yang dihadapi oleh suatu perusahaan.

7. PENGELOMPOKAN BUDGET PENJUALAN


1) Wilayah Pemasaran
2) Kelompok konsumen
3) Jenis produk
4) Kelompok wiraniaga
5) Waktu terjadinya penjualan
6) Dll

8. BENTUK BUDGET PENJUALAN


Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan jika
akan menyusun budget penjualan. Ini berarti tiap-tiap perusahaan mempunyai kebebasan
untuk menentukan bentuk serta formatnya, disesuaikan dengan keadaan masing-masing
perusahan. Namun harus mencakup rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan
dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu
penjualan serta tempat (daerah) penjualan. Perlu diingat adalah bahwa budget penjualan
sebagai budget pendukung rugi/laba (profit/loss supporting budget) harus cukup
sistematis dan terperinci.

9. CONTOH KASUS
Sebelum menyusun budget penjualan, terlebih dahulu dilihat data-data tentang penjualan
selama 5 tahun terakhir yaitu 2010 – 2014.
Data-data tersebut adalah :
1. Daerah penjualan rokok kencana
a. Jawa tengah
b. Jawa timur
c. Jawa barat /DKI
d. Sumatera utara
e. Kalimantan barat
f. Sulawesi utara
g. Bali

2. Volume penjualan
a. 2010 335.691 bal
b. 2011 346.428 bal
c. 2012 351.965 bal
d. 2013 317.134 bal
e. 2014 381.648 bal

3. Sampai tahun 2013 perusahaan ini hanya memproduksi rokok yang setiap
bungkusnya berisi 10 batang. Tahun 2014 ditambah lagi dengan bungkus berisi 12
batang. Tahun 2015 akan ditambah lagi dengan bungkus yang berisi 3 barang
4. Setelah diketahui data tentang volume penjualan selama 5 tahun terakhir, maka dapat
diestimasikan volume penjualan yang akan dicapai pada tahun 2015. Perusahaan
menggunakan metode tren moment.
Tabel moment
Tahun Xi Yi XiYi Xi2
2010 0 335.691 0 0
2011 1 346.428 346.428 1
2012 2 351.965 703.930 4
2013 3 317.134 951.402 9
2014 4 381.648 1.526.592 16
Jumlah 10 1.732.866 3.528.352 30

Rumus : Y = a + bx
∑ Yi = n.a + b. ∑ Xi
∑ XiYi = a. ∑ Xi + b. ∑ Xi2

1.732.866 = 5a + 10b (x2)


3.528.352 = 10a + 30b (x1)

3.465.732 = 10a + 20b 3.465.732 = 10a + 20b


3.528.352 = 10a + 30b – 3.465.732 = 10a + 20 (6.262)
- 62.620 = -10b a = 334.049,2
b = 62.620 / 10
b = 6.262

persamaan tren :
Y = 334.049,2 + 6.262 x

Ramalan volume penjualan tahun 2015 adalah :


Y2015 = 334.049,2 + 6.262 (5)
Y2015 = 365.359 bal

5. Menurut perkiraan, perbandingan masing-masing jenis rokok (12 batang, 10 batang,


dan 3 batang) adalah :
Jenis rokok Jumlah (bal) Persentse
12 batang 21.922 6%
10 batang 336.130 92%
3 batang 7.307 2%
Jumlah 365.359 100%
Sedangkan perkiraan harga jual per bal adalah :
Rokok 12 batang Rp 31.500,-
Rokok 10 batang Rp 27.500,-
Rokok 3 batang Rp 12.000,-

6. Distribusi masing-masing jenis rokok ke tiap-tiap daerah adalah :


a. Rokok 12 batang
1. Jawa tengah 9.865 bal 45%
2. Jawa timur 10.961 bal 50%
3. Jawa barat 154 bal 0,7%
4. Sumut 197 bal 0,9%
5. Kalbar 438 bal 2%
6. Sulut 132 bal 0,6%
7. Bali 175 bal 0,8%
Jumlah 21.922 bal 100%

b. Rokok 10 batang
1. Jawa tengah 151.258 bal 45%
2. Jawa timur 168.065 bal 50%
3. Jawa barat 2.353 bal 0,7%
4. Sumut 3.025 bal 0,9%
5. Kalbar 6.723bal 2%
6. Sulut 2.017 bal 0,6%
7. Bali 2.689 bal 0,8%
Jumlah 336.130 bal 100%

c. Rokok 3 batang
1. Jawa tengah 3.288 bal 45%
2. Jawa timur 3.654 bal 50%
3. Jawa barat 51 bal 0,7%
4. Sumut 66 bal 0,9%
5. Kalbar 146 bal 2%
6. Sulut 44 bal 0,6%
7. Bali 58 bal 0,8%
Jumlah 7.307 bal 100%

Catatan :
Distribusi masing-masing jenis rokok ke masing-masing daerah dianggap sama. Misal
jawa tengah 45%, jawa timur 50%, jawa barat 0,7%, sumut 0,9%, kalbar 2%, sulut 0,6%,
dan bali 0,8%.
PABRIK ROKOK KENCANA
ANGGARAN PENJUALAN
TAHUN 2015

Isi 12 batang
No. Daerah Unit penjualan Harga/unit Jumlah
(bal) (Rp) (Rp)
Jawa
1 9.685 31.500 31.747.500
Tengah
2 Jawa Timur 10.961 345.271.500
3 Jawa Barat 154 4.851.000
4 Sumut 197 6.205.500
5 Kalbar 438 13.797.000
6 Sulut 132 4.158.000
7 Bali 175 5.512.500
Jumlah 21.922 31.500 690.543.000

Isi 10 batang Isi 3 batang


Unit penjualan Harga/unit Jumlah Unit penjualan Harga/unit Jumlah Jumlah (Rp)
(bal) (Rp) (Rp) (bal) (Rp) (Rp)
151.258 27.500 4.159.595.000 3.288 12.000 39.456.000 4.509.798.500
168.065 4.621.787.500 3.654 43.848.000 5.010.907.000
2.353 64.707.500 51 612.000 70.170.500
3.025 83.187.500 66 792.000 90.185.000
6.723 184.882.500 146 1.752.000 200.431.500
2.017 55.467.500 44 528.000 60.153.500
2.689 73.947.500 58 696.000 80.156.000
336.130 27.500 9.243.575.000 7.307 12.000 87.684.000 10.021.802.000

Anggaran penjualan tersebut dapat disusun lebih rinci dengan membaginya berdasarkan waktu
(bulan, kuartal, semester, dll). Anggaran yang lebih rinci tersebut dapat dibuat dengan menggali
kembali data-data penjualan tahun-tahun sebelumnya. Misalnya data penjualan per kuartal untuk
5 tahun terakhir adalah :
Penjualan Tahun 2010-2014
(Dalam Bal)
Tahun Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jumlah
2010 69.204 92.221 93.590 80.676 335.691
2011 91.844 77.765 98.202 78.617 346.428
2012 71.870 86.740 100.235 94.120 351.965
2013 61.739 90.949 86.286 78.160 317.134
2014 57.575 102.757 114.755 106.561 381.648
Jumlah 352.232 449.432 493.068 438.134 1.732.866
Rata –rata 70.446 89.886 98.614 87.627

Penyebaran penjualan tahun setiap kkuartal adalah :


Kuartal I : 352.232 / 1.732.866 x 100% = 20,33%
Kuartal II : 449.432 / 1.732.866 x 100% = 25,94%
Kuartal III : 493.068 / 1.732.866 x 100% = 28,45%
Kuartal IV : 438.134 / 1.732.866 x 100% = 25,28%

Anggaran jumlah rokok yang terjual pada tahun 2015 setiap kuartal secara keseluruhan adalah :
Kuartal I : 20,33% x 365.359 = 74.277 bal
Kuartal II : 25,94% x 365.359 = 94.774 bal
Kuartal III : 28,45% x 365.359 = 103.945 bal
Kuartal IV : 25,28% x 365.359 = 92.373 bal
Jumlah 365.359 bal

Estimasi jumlah penjualan masing-masing jenis rokok setiap kuarta dapat dihitung
menggunakan pertimbangan masing-masing jenis rokok yaitu :
Rokok isi 12 batang : 6%
Rokok isi 10 batang : 92%
Rokok isi 3 batang : 2%
Jumlah : 100%

Dimana masing-masing kuartal adalah :


Kuartal I
Rokok 12 : 6% x 74.277 = 4.457 bal
Rokok 10 : 92% x 74.277 = 68.335 bal
Rokok 3 : 2% x 74.277 = 1.485 bal
Jumlah = 74.277 bal
Kuartal II
Rokok 12 : 6% x 94.774 = 5.686 bal
Rokok 10 : 92% x 94.774 = 87.192 bal
Rokok 3 : 2% x 94.774 = 1.896 bal
Jumlah = 94.774 bal

Kuartal III
Rokok 12 : 6% x 103.945 = 6.237 bal
Rokok 10 : 92% x 103.945 = 95.629 bal
Rokok 3 : 2% x 103.945 = 2.079 bal
Jumlah = 103.945 bal

Kuartal IV
Rokok 12 : 6% x 92.373 = 5.542 bal
Rokok 10 : 92% x 92.373 = 84.947 bal
Rokok 3 : 2% x 92.373 = 1.847 bal
Jumlah = 92.373 bal

PABRIK ROKOK KENCANA


ANGGARAN PENJUALAN KUARTALAN
TAHUN 2015
Isi 12 batang Isi 10 batang
No. Kuartal Unit penjualan Harga/unit Jumlah Unit penjualan Harga/unit Jumlah
(bal) (Rp) (Rp) (bal) (Rp) (Rp)
1 I 4.457 31.500 140.395.500 68.335 27.500 1.879.212.500
2 II 5.686 179.109.000 87.192 2.397.780.000
3 III 6.237 196.465.500 95.629 2.629.797.500
4 IV 5.542 174.573.000 84.974 2.336.785.000
Jumlah 21.922 31.500 690.543.000 336.130 27.500 9.243.575.000

Isi 3 batang
Unit penjualan Harga/unit Jumlah Jumlah (bal) Jumlah (Rp)
(bal) (Rp) (Rp)
1.485 12.000 17.820.000 74.277 2.037.428.000
1.896 22.752.000 94.774 2.599.641.000
2.079 24.948.000 103.945 2.851.211.000
1.847 22.164.000 92.363 2.533.522.000
7.307 12.000 87.684.000 365.359 10.021.802.000
Referensi :

Munandar, M,. 2007. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan


Kerja, Edisi 2, Cetakan Ke-1. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Nafarin, M, 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat

Nurhadi, Ahmad, dkk, 2020. Penganggaran Perusahaan. Tangerang : Unpam Press

https://id.scribd.com/document/400052480/ANGGARAN-PERUSAHAAN-pdf

Anda mungkin juga menyukai