Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan dan sasaran dan membuat
rencana kegiatan untuk mencapai tujuan sasaran tersebut. Secara umum manajement dapat
diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian yaitu dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dalam kaitannya
dengan fungsi perencanaan pengendalian maka manajement dihadapkan pada masalah
pengambilan keputusan yang mencakup dua variabel pokok yaitu variabel inflow, yang
merupakan kumpulan faktor diperlukan dalam proses produksi, modal, tenaga kerja dan
material.

Aktivitas planning menghasilkan rencana yang terdiri dari elemen-elemen tujuan, strategi,
program, prosedur dan anggaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penganggaran
merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan manajemen, khususnya dalam
perencanaan.

Penganggaran menunjukkan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum
dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang
perlu,pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana sendiri, implementasi dari rencana
tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil
dari kegiatan penganggaran adalah anggaran.

Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri
khas tersendiri, oleh karena itu anggaran perusahaan mempunyai tujuan serta cara kerja
tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan berbeda dengan tujuan serta cara kerja sistem
lain yang terdapat dalam perusahaan.

Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam menyusun anggaran, sebagai berikut:

1) Realistis, artinya sangat mungkin untuk dicapai


2) Luwes, tidak kaku sehingga terdapat peluang untuk perubahan sesuai dengan situasi
dan kondisi
3) Kontinyu, bahwa anggaran perusahaan memerlukan perhatian secara terus menerus
dan bukan merupakan suatu usaha yang bersifat insidental.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anggaran penjualan dalam rumah makan Tunggal Rasa?
2. Bagaimana anggaran piutang dan daftar penerimaan piutang dalam rumah makan
Tunggal Rasa?
3. Bagaimana anggaran penerimaan kas dalam rumah makan Tunggal Rasa?
4. Bagaimana kebutuhan bahan baku langsung dalam rumah makan Tunggal Rasa?
5. Bagaimana anggaran pembelian bahan baku dalam rumah makan Tunggal Rasa?
6. Bagaimana anggaran biaya tenaga kerja dalam rumah makan Tunggal Rasa?
7. Bagaimana anggaran biaya overhead pabrik dalam rumah makan Tunggal Rasa?
8. Bagaimana anggaran pengeluaran kas rumah makan Tunggal Rasa?
9. Bagaimana anggaran kas dalam rumah makan Tunggal Rasa?
10. Bagaimana anggaran modal, dengan metode net cash in flow, net present value
dan profitability index dalam rumah makan Tunggal Rasa?
11. Bagaimana anggaran produksi rumah makan Tunggal Rasa?

C. Tujuan
1. Untuk menyusun anggaran penjualan dalam rumah makan Tunggal Rasa
2. Untuk menyusun anggaran piutang dan daftar penerimaan piutang dalam rumah
makan Tunggal Rasa
3. Untuk menyusun anggaran penerimaan kas dalam rumah makan Tunggal Rasa
4. Untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan baku langsung dalam rumah makan
Tunggal Rasa
5. Untuk menyusun anggaran pembelian bahan baku dalam rumah makan Tunggal
Rasa
6. Untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja dalam rumah makan Tunggal Rasa
7. Untuk menyusun anggaran biaya overhead pabrik dalam rumah makan Tunggal
Rasa
8. Untuk menyusun anggaran pengeluaran kas rumah makan Tunggal Rasa
9. Untuk menyusun anggaran kas dalam rumah makan Tunggal Rasa
10. Untuk menyusun anggaran modal, dengan metode net cash in flow, net present
value dan profitability index dalam rumah makan Tunggal Rasa
11. Untuk menyusun anggaran produksi rumah makan Tunggal Rasa

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya
disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karen itu
anggaran penjualan sering disebut anggaran kunci.
Anaggaran penjualan ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci
penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi
rencana tentang jenis barang yang akan dijual, jumlah, harga barang, waktu
penjualan serta tempat/daerah penjualannya.
Manfaat dalam menyusun anggaran yaitu untuk merencanakan setepat ungkin
tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang
merupakan pencerminan kejadian yang di alami perusahaan dimasa lalu,
khususnya dibidang penjualan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran :
1) Faktor-faktor internal
Penjualan tahun lalu
Kebijakan perusahaan
Kapasitas produksi
Tenaga kerja yang tersedia
Modal kerja yang dimiliki
Fasilitas lain yang menunjang
2) Faktor-faktor eksternal
Keadaan persaingan di pasar
Posisi perusahaan dalam persaingan
Tingkat pertumbuhan penduduk
Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan
Kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh

2. Anggaran Produksi

3
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terpisah mengenai jumlah unit
produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya
mencakup rencana mengenai jenis, jumlah waktu produksi yang akan dilakukan.
Manfaat penyusunan anggaran produksi :
Menunjang kegiatan bagian penjualan
Menjaga tingkat persediaan yang optimum
Mengatur produksi sedemikian rupa

Faktor yang mempengaruhi anggaran produksi :

Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual


Kapasitas mesin dan peralatan pabrik
Tenaga kerja yang dimiliki
Stabilitas bahan baku
Modal kerja yang dimiliki
Fasilitas gudang

Langkah-langkah dalam menyusun anggaran :

a) Tahap perencanaan
1) Menentukan periode waktu yang akan dipakai
2) Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan
b) Tahap pelaksanaan
1) Menentukan kapan barang di produsir
2) Menentukan dimana barang di produsir
3) Menentukan urutan proses produksi
4) Menentukan standart penggunaan fasilitas produksi
5) Menyusun program tentang penggunaan bahan baku, buruh, service &
perlatan
6) Menyusun standart biaya produksi
7) Membuat perbaikan-perbaikan bila diperlukan

3. Anggaran Bahan Baku Langsung


Ada dua jenis bahan baku yaitu bahan baku langsung & tidak langsung :

4
1) Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian barang
jadi yang dihasilkan
2) Bahan baku tak langsung adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses
produksi, tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan.

Tujuan menyusun anggaran bahan baku :

Memperkirakan jumlah kebutuhan BB langsung


Memperkirakan jumlah pembelian BB langsung yang diperlukan
Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana
Sebagai dasar penentuan harga pokok produksi
Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengendalian BB langsung

Penyusunan anggaran bahan baku :

1) Anggaran kebutuhan bahan baku


2) Anggaran pembelian bahan baku
3) Anggaran persediaan bahan baku
4) Anggaran biaya bahan baku habis digunakan dalam produksi

4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung


Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam
proses produksi peruasahaan dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada
barang yang dihasilkan.
Manfaat penyusunan anggaran tenaga kerja langsung :
a) Pengguanaan tenaga kerja lebih efisien
b) Biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien
c) Harga pokok produk dapat dihitung secara tepat
d) Sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

1) Kebutuhan tenaga kerja


2) Pencarian atau penarikan tenaga kerja
3) Latihan bagi tenaga kerja baru
4) Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja

5
5) Gaji & upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
6) Pengawasan tenaga kerja

5. Anggaran BOP
Biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan
perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan
biaya tenaga kerja langsung.
Tujuan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik :
a) Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien
b) Menentukan harga pkok produk secara lebih tepat
c) Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai denga tepat
d) Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik

Sifat biaya overhead pabrik :

1) Biaya tetap
2) Biaya variabel
3) Biaya semi variabel

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

1) Angagaran unit yang akan diproduksi


2) Pemakaian bahan pembantu, pemakaian listrik dan sebagainya
3) Sistem pembayaran upah
4) Metode depresiasi
5) Metode alokasi biaya

6. Anggaran Biaya Administrasi & Umum


Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan sifatny, bagian keungan dan
bagian administrasi.
Biaya admnistrasi umum merupakan bagian yang terjadi di bagian administrasi
umum, yang mengurusi masalah-masalah administrasi perusahaan kecualai
administrasi penjualan dan administrasi pabrik.

6
Penyusunan anggaran biaya administrasi :
1) Biaya tetap
2) Biaya variabel
3) Biaya semivariabel

7. Anggaran Variabel
Variabel budget adalah skedul biaya yang menunjukkan bagaiman masing-masing
biaya akan berubah dengan perubahan volume, output atau aktivitas.
Anggaran variabel merupakan anggaran yang merencanakan perubahan tingkat
biaya pada berbagai tingkat aktivitas periode yang akan datang.
Tujuan utama yaitu mengidentifikasi bagaimana dan seberapa jauh masing-masing
elemen biaya dalam satu pusat pertanggung jawaban dipengaruhi oleh aktivitas
pusat pertanggung jawaban yang bersangkutan.
Sifat-sifat biaya :
a) Biaya tetap
b) Biaya variabel
c) Biaya semi vasriabel atau semi tetap

Manfaat dalam penyusunan anggaran biaya variabel :

Mempermudah penyusunan anggaran biaya departemental


Menetapkan tujuan biaya bagi pusat manager pusat pertanggung jawaban
Menetapkan anggaran yang disesuaikan

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan :

1) Penentuan Satuan Kegiatan


Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan:
a) Satuan kegiatan harus mudah dipahami dan diterima
b) Satuan kegiatan harus mampu menunjukkan atau mengukur naik turunnya
tingkat kegiatan yang disebabkan oleh naik turunnya biaya
c) Satuan kegiatan hendaknya sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor
variabel lain selain output dan tingkat kegiatan

7
2) Penentuan Relevant Range
Suatu interval yang dinyatakan dengan tingkat output tertentu, relevant range
perlu ditentukan karena biaya tetap dan biaya variabel per unit dapat berubah
pada tingkat output tertentu, sehingga biaya ini harus dihubungkan denagn
relevant range tertentu.

8. Anggaran Kas & Piutang


Anggaran kas adalah perencanaan mutasi dan posisi kas dalam jangka waktu
tertentu, yang terdiri dari :
a) Perencanaan penerimaan kas
b) Perencanaan pengeluaran kas
c) Penetapan sisa kas minimum

Tujuan penyusunan anggaran kas :

a) Menunjukkan posisi kas sebagai akibat perencanaan operasi


b) Menujukkan kelebihan atau kekurangan kas
c) Menunjukkan kebutuhan mencari pinjaman atau menunjukkan tersedianya
kas yang menganggur untuk investasi jangka pendek
d) Mengkoordinir kas dengan total modal kerja, penjualan, investasi, dan
utang.
e) Menetapkan dasar perkreditan yang sehat
f) Menetapkan dasar yang sehat untuk pengendalian posisi kas.

Dua pendekatan untuk penyusuanan aggaran kas :

1) Metode penerimaan dan pengeluaran kas


2) Metode aliran kas menurut perhitungan laporan laba rugi

Safety cash balance adalah jumlah minimal kas yang harus dipertahankan
perusahaan agar dapat menemui kewajiban finansialnya setiap saat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety cash balance :

a) Perbandingan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar


b) Penyimpangan aliran kas yang diperkirakan

8
c) Adanya hubungan baik denga bank

Anggaran piutang
Piutang perusahaan timbul karena terjadinya transaksi penjualan secara
kredit barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Manfaat anggaran piutang :

1) Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet penjualan


2) Pada jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang dapat menciptakan
keuntungan tambahan tertentu bagi perusahaan
3) Dapat mempererat hubungan dagang antara perusahaan denga relasinya.

Pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas :

1) Jangka waktu kredit itu diberikan


2) Kerajinan dari petugas penagih piutang
3) Mutu ataupun bonafiditas
4) Situasi usaha pada umumnya

Macam-macam anggaran kas yang diperlukan perusahaan :

1) Anggaran kas jangka pendek


2) Anggaran kas jangka panjang

Langkah-langkah penyusunan anggaran kas piutang :

1) Menentukan besarnya jumlah penjualan tunai dan umlah penjualan kredit


2) Menentukan besarnya bad debts atau besarnya piutang tak tertagih yang
harus di cadangkan
3) Mengetahui atau mengidentifikasi term of credit

9. Anggaran Komprehensif
Anggaran komprehensif merupakan suatu cara untuk menghitung besarnya modal
yang diperlukan oleh perusahaan.
Komponen Budget Komprehensif
I. Subtantive Plan, meliputi :

9
Tujuan umum perusahaan
Tujuan khusus perusahaan
Strategi perusahaan
Penentuan asumsi dasar yang akan dipakai seterusnya oleh perusahaan
II. Financial Plan, terdiri dari :
A. Anggaran jangka panjang, meliputi :
Penjualan, biaya dan laba
Penentuan besarnya modal
Penentuan tambahan modal
Perkiraan aliran dana
Perkiraan kebutuhan tenaga kerja
B. Anggaran tahunan, meliputi :
1) Anggaran operasional :
a) Anggaran proyeksi laba rugi
b) Anggaran pembantu laporan laba rugi, terdiri :
Anggaran penjualan
Anggaran produksi
Anggaran biaya distribusi
Anggaran biaya umum dan administrasi
Anggaran type appropriasi, :
Anggaran iklan dan promosi
Anggaran penelitian
Anggaran pemeliharaan dan lain-lain
Anggaran pendapatan dan pengeluaran lain-lain.
2) Anggaran financial :
a) Anggaran neraca
b) Anggaran pembnatu neraca, :
Anggaran kas
Anggaran piutang
Anggaran persediaan
Perubahan perubahan aktiva tetap
Anggaran utang
Anggaran perubahan modal sendiri

10
Anggaran penyusutan aktiva tetap dan lain-lain
III. Anggaran variabel
IV. Data statistik pembantu, :
a) Analisis breakeven atau analisis cost profit volume
b) Standart biaya
V. Laporan intern, :
a) Laporan statistik
b) Laporan khusus
c) Laporan hasil pelaksanaan

Dokumen anggaran yang setiap tahun disusun oleh perusahaan :

1) Anggaran penjualan
2) Anggaran produksi
3) Anggaran bahan baku langsung
4) Anggaran tenaga kerja langsung
5) Anggaran overhead pabrik
6) Anggaran biaya penjualan dan administrasi
7) Anggaran kas
8) Anggaran laporan laba rugi
9) Anggaran neraca

11
BAB III

METODE OBSERVASI

A. Jenis penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena penelitian ini dilakukan
dengan cara wawancara secara langsung dan langsung melihat dilapangan atau
ditempatnya secara langsung.
B. Tempat dan waktu penelitian
Tempat di jalan gajayana 50 malang, dan penelitian ini dilaksanakan pada hari selasa,
6 desember 2016
C. Subjek penelitian
Subjek penelitian yakni mie ayam dan bakso tunggal solo.
D. Tekhnik pengumpulan data
Sumber data penelitian tindakan ini meliputi siswa, guru, dokumen hasil
pembelajaran, dan proses pembelajaran. Adapun teknik pengumpulan datanya
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Metode Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti.
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran dikelas.
b. Metode Wawancara
Wawancara dilakukan dengan guru yang melaksanakan pembelajaran.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan guru
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Dokumentasi
berupa foto-foto kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan di kelas, dari
awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

12
A. Hasil dan Pembahasan vol penjualan
I. Hasil observasi jan 5%
feb 10%
produk unit harga mar 15%
mie ayam biasa 7000 42000000 triwulan 1 20%
bakso 8500 63750000 triwulan 2 30%
jumlah 15500 triwulan 3 20%

bahan baku
bahan sur harga kredit 10%
bahan bakso 5 10000 tunai 80%
bahan mie
peny 5%
ayam 6 12000
pot 5%

persediaan bahan baku dan barang jadi


persediaan akhir persediaan awal
bulan/triwulan tahun tahun
bahan bakso
jan 200 2300
feb 630 2100
mar 720 1500
triwulan 1 720 2100
triwulan 2 800 2400
triwulan 3 800 2100
bahan mie ayam
jan 2500 2200
feb 3000 3200
mar 3400 2400
triwulan 1 1700 2050
triwulan 2 1500 4500
triwulan 3 5300 750
gaji tenaga
kerja
bulan/triwulan jam kerja langsung jam kerja langsung
departement produksi departement produksi
mie bakso

13
jan 360 360
feb 360 360
mar 360 360
triwulan 1 1080 1080
triwulan 2 1080 1080
triwulan 3 1080 1080
tarif satu bulan 1500000

tingkat
kegiatan(jam kerja
biaya overhead langsung)
dep produksi mie ayam 144000000 360
dep produksi jasa/masak 144000000 360
dep produksi jasa clean
service 18000000
dep produksi jasa /masak 18000000
mesin baru
mesin a mesin b bulan penerimaan lain-lain
harga perolehan 35000000 37000000 Jan 1000000
nilai sisa 0 1000000 Feb 7500000
umur mesin 3 4 Mar 8500000
metode straight sum of year triwulan 1 8700000
penyusutan line digit triwulan 2 900000
tax 0 0 triwulan 3 1500000
discoun rate 10% 10%
pendapatan bruto
tahun 1 35000000 25000000
tahun 2 45000000 35000000
tahun 3 40000000 15000000
tahun 4 30000000 25000000

penggunaan jasa dep prod 1 dep prod II dep jasa 1 dep jasa 2
dep produksi jasa clean
service 50% 40% 15%
dep produksi jasa /masak 50% 35% 20%
saldo
kas 45000000

bulanan 85% bulan penjualan


5% berikutnya
10% 2 bulan berikutnya
triwulan 85% triwulan terjadi
15% sesudahnya

14
II. Pembahasan
I. Anggaran penjualan

anggaran penjualan
mie ayam dan bakso tunggal rasa

pemasaran
produk mie
waktu presentase pemasaran produk bakso ayam total
unit harga Jumlah unit harga jumlah Unit jumlah
jan 5% 360 7500 2700000 400 6000 2400000 760 5100000
feb 10% 400 7500 3000000 435 6000 2610000 835 5610000
mar 15% 420 7500 3150000 425 6000 2550000 845 5700000
triwulan
2 20% 600 7500 4500000 415 6000 2490000 1015 6990000
triwulan
3 30% 650 7500 4875000 445 6000 2670000 1095 7545000
triwulan
4 20% 750 7500 5625000 450 6000 2700000 1200 8325000
5750 39270000
II. Anggaran piutang

mie ayam dan bakso tunggal rasa


anggaran piutang
januari Februari maret triwulan 2 triwulan 3 triwulan 4 total
penjualan 5100000 5610000 5700000 6990000 7545000 8325000 39270000
penjualan
tunai80% 4080000 4488000 4560000 5592000 6036000 6660000 31416000
pot. Penjualan 5% 255000 280500 285000 349500 377250 416250 1963500
penjualan tunai
bersih 3825000 4207500 4275000 5242500 5658750 6243750 29452500
penjualan kredit
10% 510000 561000 570000 699000 754500 832500 3927000
penyusutan
piutang 5% 255000 280500 285000 349500 377250 416250 1963500
piutang neto 255000 280500 285000 349500 377250 416250 1963500

mie ayam dan bakso tunggal rasa


daftar penerimaan piutang
bulan piutang neto januari Februari maret triwulan 2 triwulan 3 triwulan 4
April mei juni
jan 255000 216750 38250 25500
feb 280500 238425 14025 28050

15
mar 285000 242250 14250 28500
triwulan 2 349500 297075 52425
triwulan 3 377250 320663 56587.5
triwulan 4 416250 353812.5
jumlah 216750 276675 281775 339375 28500 373088 410400
III. Anggaran penerimaan kas

mie ayam dan bakso tunggal rasa


anggaran penerimaan kas
triwulan
januari Februari maret triwulan 2 triwulan 3 4
penjualan tunai
bersih 1825000 14207500 14275000 25242500 26658750 26243750
piutang 216750 276675 281775 367875 373087.5 410400
penerimaan lain-
lain 17000000 75500000 95500000 81700000 75000000 65500000
penerimaan kas
bersih 19041750 89984175 110056775 107310375 102031838 92154150

skedul produksi
volume
penjualan 17500 produksi perbulan 1108.333333 =1108
persediaan apabila produksi Maka kekurangannya
akhir 2200 perbulan 942 adaah 4
kebutuhan 15300
persediaan
awal 2000

IV. Anggaran kebutuhan bahan baku

waktu bahan bakso bahan mie ayam


produksi sur jumlah produksi sur jumlah
jan 1108 5 5540 1108 6 6648
feb 1108 5 5540 1108 6 6648
mar 1108 5 5540 1108 6 6648
triwulan 2 1109 5 5545 1109 6 6654
triwulan 3 1109 5 5545 1109 6 6654
triwulan 4 1110 5 5550 1110 6 6660
jumlah 6652 33260 6652 39912
V. Anggaran Pembelian bahan baku

mie ayam dan bakso tunggal rasa


anggaran pembelian kebutuhan bahan baku langsung
unit persediaan persediaan
bulan/triwulan produksi akhir kebutuhan awal pembelian

16
unit harga/unit nilai
bahan bakso
jan 5540 200 5340 2300 3040 10000 30400000
feb 5540 630 4910 2100 2810 10000 28100000
mar 5540 720 4820 1500 3320 10000 33200000
triwulan 2 5545 720 4825 2100 2725 10000 27250000
triwulan 3 5545 800 4745 2400 2345 10000 23450000
triwulan 4 5550 800 4750 2100 2650 10000 26500000
jumlah
bahan mie
ayam
jan 6648 2500 4148 2200 1948 12000 23376000
feb 6648 3000 3648 3200 448 12000 5376000
mar 6648 3400 3248 2400 848 12000 10176000
triwulan 2 6654 1700 4954 2050 2904 12000 34848000
triwulan 3 6654 1500 5154 4500 654 12000 7848000
triwulan 4 6660 5300 1360 750 610 12000 7320000
jumlah
jumlah

VI. Anggaran tenaga kerja langsung

mie ayam dan bakso tunggal rasa


anggaran tenaga kerja langsung
bulan depatment 1 depatment 1 Total
JKL Tarif jumlah JKL Tarif jumlah
jan 360 4200 1512000 360 5000 1800000 3312000
feb 360 4200 1512000 360 5000 1800000 3312000
mar 360 4200 1512000 360 5000 1800000 3312000
triwulan 2 1080 4200 4536000 1080 5000 5400000 9936000
triwulan 3 1080 4200 4536000 1080 5000 5400000 9936000
triwulan 4 1080 4200 4536000 1080 5000 5400000 9936000
jumlah 4320 18144000 4320 21600000 39744000
VII. Anggaran biaya overhead pabrik

perhitungan untuk penyusunan anggaran


bop
depatmen jasa
x= 18000000 15% y
y= 18000000 20% x
maka +0.15
x= 18000000 (1800000+0.2x)
x= 18000000 + 270000 +0.03x
x-0.03x =18270000
0.97x =18270000

17
x 18835052
x= 18000000 +0.15y
690537 =0.15 y
y= 4603580.5

bop neto
depatment jasa bop awal Menerima memberi bop neto didep jasa
depatmen jasa clean servis 18000000 690537.08 920716.1067 17769821
depatmen jasa masak 18000000 920716.1067 690537.08 18230179

b.overhead mendapat alokasi


pabrik dari department
awal jasa total bop dari department
dari dep jasa clean dr dep jasa produksi setelah alokasi dari dep
servis masak jasa
dep produksi mie
ayam 144000000 9872122.763 10723634.72 164595757
dep produksi
jasa/masak 144000000 7897698.21 7506544.305 159404243
bop dep produksi 1
:tingkat kegiatan = 457210.4375
bop dep produksi 2
:tingkat kegiatan = 442789.5625

mie ayam dan bakso tunggal rasa


anggaran biaya overhead pabrik
bulan depatment 1 depatment 1 total
JKL Tarif Jumlah JKL Tarif jumlah
jan 360 4167 1500120 312 3900 1216800 2716920
feb 360 4167 1500120 312 3900 1216800 2716920
mar 360 4167 1500120 312 3900 1216800 2716920
triwulan 2 1080 4167 4500360 936 3900 3650400 8150760
triwulan 3 1080 4167 4500360 936 3900 3650400 8150760
triwulan 4 1080 4167 4500360 936 3900 3650400 8150760
jumlah 4320 18001440 3744 14601600

VIII. Anggaran pengeluaran kas

mie ayam dan bakso tunggal rasa


anggaran pengeluaran kas

18
triwulan triwulan triwulan
januari februari maret 2 3 4 jumlah
pembelian bahan
bakso 30400000 28100000 33200000 23450000 23450000 26500000 165100000
pembelian bahan mie
ayam 23376000 5376000 10176000 10176000 7848000 7320000 64272000
gaji tenaga kerja
langsung 3312000 3312000 3312000 9936000 9936000 9936000 39744000
biaya overhead pabrik 2716920 2716920 2716920 8150760 8150760 8150760 32603040

pengeluaran kas bersih 59804920 39504920 49404920 51712760 49384760 51906760 301719040
IX. Anggaran Kas

mie ayam dan bakso tunggal rasa


anggaran kas
januari februari maret triwulan 2 triwulan 3 triwulan 4
saldo awal 75000000 34236830 84716085 145367940 200965555 253612633
penerimaan
kas bersih 19041750 89984175 110056775 107310375 102031838 92154150
pengeluaran
kas bersih 59804920 39504920 49404920 51712760 49384760 51906760
jumlah 34236830 84716085 145367940 200965555 253612633 293860023
X. Anggaran produksi

mie ayam dan bakso tunggal rasa


anggaran produksi

waktu penjualan persediaan akhir kebutuhan persediaan awal produksi


jan 760 2348 3108 2000 1108
feb 835 2621 3456 2348 1108
mar 845 2884 3729 2621 1108
triwulan 2 1015 2978 3993 2884 1109
triwulan 3 1095 2992 4087 2978 1109
triwulan 4 1200 2902 4102 2992 1110
XI. Analisis anggaran modal

depresiasi mesin a =35000000/3= 11666666.67


depresiasi mesin b
tahun 1 14400000
tahun 2 10800000
tahun 3 7200000
tahun 4 3600000

NCF untuk mesin


pembuat mie ayam tahun 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4
EBT 35000000 45000000 40000000 30000000
depresiasi 11666667 11666666.67 11666666.67 11666667

19
NCF untuk mesin
pembuat bakso
atau pentol 46666667 56666666.67 51666666.67 41666667
NCF untuk mesin
pembuat bakso
keterangan tahun 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4
EBT 25000000 35000000 15000000 25000000
depresiasi 14400000 10800000 7200000 3600000
NCF untuk mesin
pembuat bakso 39400000 45800000 22200000 28600000

metode NPV
tahun mesin A mesin b
CF DF 10% pv of Cf cf (rp) pv of cf (rp)
1 46666667 0.9091 42424666.67 39400000 35818540
2 56666667 0.8417 47696333.33 45800000 38549860
3 51666667 0.7513 38817166.67 22200000 16678860
4 41666667 0.683 28458333.33 28600000 19533800
nilai sisa 0.6209 1000000 620900
jumlah 157396500 111201960
investasi awal 35000000 37000000
NPV 122396500 74201960

profitability index (PI)A 157396500/35000000 =4.497

profitability index (PI)B 111201960/370000000 =3.0055

20
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Anggaran perusahaan atau usaha menengah sangat diperlukan oleh perusahaan karena
untuk memproyeksi dimasa mendatang, seberapa penjualan dan kebutuhan dimasa
mendatang. Anggaran perusahaan digunakan untuk menganalisis, mie ayam dan bakso
tunggal jaya pada tahun sebelumnya tidak menyusun anggaran dan keuangan, tetapi pemilik
usaha hanya mengandalkan ingatan untuk masalah keuangan.

Anggaran mie ayam dan bakso solo memiliki usaha yang sangat bagus dan berkembang
sangat pesat tapi tidak ada anggaran untuk tahun-tahun sebelumnya, peneliti hanya
melakukan wawancara dan pengamatan serta menyusun dan membuatkan anggaran-enggaran
selama satu tahun.

B. Saran
1. Bagi pihak perusahaan atau pengusaha agar bisa menyusun anggaran dimasa
yang akan dating
2. Bagi peneliti, agar bisa mengaplikasikan ilmu yang dipelajari selama 1
semester

21
DAFTAR PUSTAKA

Haruman, Tendi & Rahayu Sri, Penyusunan Anggaran Perusahaan, , edisi kedua-
Yogyakarta : Graha Ilmu, cetakan pertama 2007

22
LAMPIRAN-LAMPIRAN

23
24

Anda mungkin juga menyukai