Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

MATERI ANGGARAN PRODUKSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anggaran Perusahaan

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Desi Safitriani (20110028)


Devi Juni Anisah Simare-Mare (20110016)
Dwi Mentari (20110066)
Nur Aisyah Auliya (20110064)

Dosen Pengampu :

YENNI ARFAH, SE., MAk

STIE BINA KARYA

KOTA TEBING TINGGI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME) atas rahmat dan serta hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Anggaran Perusahaan, yang berjudul “Anggaran
Produksi”.
Laporan ini disusun sesuai dengan prosesanalisis mengenai segala yang telah kami
lakukan dengan merangkum berbagai macam sumber dari buku, jurnal, makalah dan situs yang
terkait.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam proses
penyusunan makalah. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan dapat manfaat dan juga
inspirasi terhadap para pembaca.

Jum’at, 20 Mei 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. RUMUSAN MASALAH 4
C. TUJUAN PENULISAN 4
BAB II PEMBAHASAN5
1. PENGERTIAN ANGGARAN PRODUKSI 5
2. TUJUAN ANGGARAN PRODUKSI 5
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI 6
4. KEBIJAKAN PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI 7
5. RUMUS MENENTUKAN JUMLAH ANGGARAN PRODUKSI 7
BAB III PENUTUP 9
A. KESIMPULAN 9
B. SARAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam pelaksanaan operasi produksi dari suatu perusahaan, biaya produksi merupakan
salah satu variabel yang tidak boleh terlupakan. Terkendalinya biaya produksi ini menjadi
salah satu kunci keberhasilan dari pengendalian produksi secara keseluruhan. Di dalam
pelaksanaan proses produksi meskipun seluruh aspek pelaksanaan produksi dapat
dikendalikan cukup baik, namun apabila masalah biaya produksi terlupakan, maka
pengendalian produksi yang dilaksanakan belum dapat mencapai sasaran dari pengendalian
produksi di dalam perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena biaya produksi belum
dapat ditekan serendah mungkin sehingga perusahaan menetapkan harga pokok penjualan
yang tinggi. Dalam keadaan demikian,perusahaan akan mengalami kesulitan di dalam
melaksanakan pemasaran dari produk yang diproduksinya. Kondisi seperti ini akan
mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Untuk dapat melaksanakan pengendalian
produksi dengan baik, maka manajemen pada umumnya akan menggunakan anggaran
sebagai alat untuk pengendalian produk tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Anggaran Produksi ?
2. Apa saja tujuan dari Anggaran Produksi ?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Anggaran Produksi ?
4. Bagaimana kebijakan penyusunan anggaran ?
5. Bagaimana rumus menentukan jumlah produksi ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Anggaran Produksi.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Anggaran Produksi.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran Produksi.
4. Untuk mengetahui kebijakan penyusunan anggaran.
5. Untuk mengetahui rumus untuk menentukan jumlah produksi.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Anggaran Produksi


Anggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit
produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya mencakup
rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan.
Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses kegiatan membuat
produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi dijadwalkan (Ellen Christina, 2001:60)
Dalam pengertian sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah yang harus
diproduksi. Jumlah barang yang akan dijual akan mencerminkan pendekatan yang berbeda yaitu
kebijaksanaan tingkat produksi yang menekankan pada stabilitas produksi persediaan yang
mengambang, dan jika kebijaksanaan ditekankan pada tingkat penjualan maka pengendalian
tingkat persediaan yang mengambang. Kombinasi keduanya akan memunculkan produksi dan
persediaan akan berubah dalam batas waktu tertentu.
Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi yang
diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Rencana produksi meliput
penentuan produk yang harus diproduksi untuk memnuhi penjualan yang direncanakan dan
mempertahankan tingakat persediaan barang jadi yang diinginkan. Anggaran produksi adalah
perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan, mesin, dan
perlatan lain serta modal yang diperlukan untuk memprodukasi barang pada suatu periode
tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan (Adi Saputro,
1995:35).

2. Tujuan Anggaran Produksi


Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan pengendalian
kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi harus bekerja berdasarkan anggaran
produksi. Di samping itu anggara produksi berguna untuk :
 Menunjang kegiatan penjualan,
 Menjaga tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di minta oleh konsumen,
 Mengendalikan kegiatan produksi agar dapat menciptakan harga produk yang
serendah-rendahnya.
Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja, pengkoordinasisasian
kerja dan pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus anggaran produksi produksi dapat
berguna sebagai menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Menjaga tingkat persediaan yang memenuhi dengan cara
mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Mengatur produksi
agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
Adapun tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai berikut :
a) Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang
diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan presentase tertentu
dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b) Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahan ini tetap mempunyai
market share tertentu.
c) Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien
tertentu.
d) Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan
kerja yang sudah ada dapat semakin berkembang.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Produksi


Anggaran produksi dihitung berdasarkan anggaran penjualan yang menentukan anggaran
penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan, anggaran biaya upah buruh atau anggaran biaya
tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik. Perencanaan dan penjadwalan
produksi adalah tugas pabrik yang menyangkut penentuan jumlah barang yang diproduksi dan
penentuan waktu produksi. Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
anggaran produksi antara lain :
 Rencana penjualan yan tertuang dalam anggaran penjualan.
 Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang
digunakan.
 Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, dan pemutusan
hubungan kerja.
 Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan
 Modal kerja untuk menjalankan proses produksi.

4. Kebijakan Penyusunan Anggaran Produksi


Dalam menyusun anggaran produksi terdapat 3 kebijakan, yaitu :
 Kebijakan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi dengan tingkat persediaan
barang yang dibiarkan mengambang.
 Kebijakan yang mengutamakan stabilitas tingkat persediaan barang dengan tingkat
produksi yang dibiarkan mengambang.
 Kebijakan yang merupakan kombinasi dari kedua kebijaksanaan diatas. Menurut
kebijakan ini, baik tingkat produksi maupun tingkat persediaan sama-sama berfluktuasi.

5. Rumus Menentukan Jumlah Produksi


Brg. Tersedia = Rencana Penjualan + Persediaan Akhir
Lalu
Jmlh. Harus Diproduksi = Brg. Tersedia – Persediaan Awal
Disamping itu dapat pula disusun langkah-langkah utama yang dilakukan dalam rangka
menyusun anggaran produksi pelaksanaannya :
a) Tahap Perencanaan
 Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan
bagian produksi.
 Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.
b) Tahap Pelaksanaan
 Menentukan kapan barang diproduksi.
 Menentukan dimana barang akan diproduksi.
 Menentukan urutan-urutan proses produksi.
 Menentukan standart penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk mencapai efisiensi.
 Menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh, service dan peralatan.
 Menyusun standart produksi.
 Membuat perbaikan-perbaikan jika diperlukan.

Dalam tahap perencanaan diatas, dikatakan bahwa penentuan jumlah satuan fisik barang
yang harus diproduksi disesuaikan dengan rencana penjualan. Pada umumnya rencana penjualan
disajikan dalam unit fisik, sehingga menghitung jumlah barang yang harus diproduksi mudah.

Contoh Soal :
Diharapkan bahwa 60 unit barang A akan berada ditangan perusahaan pada awal periode
nanti. Penjualan selama satu periode direncanakan 100unit. Sedangkan persediaan akhir
diperkirakan 40 unit. Hitunglah berapa jumlah barang A yang harus diproduksi oleh perusahaan.
Contoh soal diatas dapat diselesaikan dengan perhitungan sebagai berikut :
Brg. Tersedia = Rencana Penjualan + Persediaan Akhir
Lalu
Jmlh. Harus Diproduksi = Brg. Tersedia – Persediaan Awal
Brg. Tersedia = 100 unit + 40 unit
= 140 unit
Lalu
Jmlh. Harus Diproduksi = 140 unit – 60 unit
= 80 unit
Jadi, jumlah barang A yang harus diproduksi oleh perusahaan adalah 80unit.
Kemudian, pada tahap pelaksanaan terdapat langkah yang menentukan kapan barang
akan diproduksi oleh perusaahan. Dalam menentukan kapan suatu barang akan diproduksi,
terlebih dahulu diperkirakan :
 Lamanya proses produksi, yakni jangka waktu yang diperlukan untuk memproses barang
mentah menjadi barang jadi.
 Jumlah barang yang akan dihasilkan selama satu periode, dengan melihat kembali
anggaran penjualan.
Bagi perusahaan yang telah berkali-kali menghasilkan barang yang sama, lamanya proses
produksi dapat diketahui dengan mengingat pengalaman-pengalamandi masa lalu. Sedangkan
bagi perusahaan yang belum pernah menghasilkan barang tertentu sehingga tidak mempunyai
data historis tentang barang tersebut, dapat melakukan penelitian dengan cara sederhana berupa
membuat proto type barang yang akan dihasilkan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses anggaran bermula dari prakiraan penjualan, yang menetapkan taksiran penjulan
dan harga jual per unit. Prakiraan penjualan, yang disusun oleh manajer penjualan didasarkan
pada analisis kondisi ekonomi secara umum, tren industry, dan prospek perusahaan. Dari
sinilah anggaran penjualan disusun. Berikutnya anggaran produksi disusun berdasarkan
prospek penjualan dan tingkat persediaan yang dikehendaki. Anggaran produksi dan
anggaran penjualan menjadi landasan yang dipakai untuk menyusun anggaran-anggaran
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrik, dan persediaan akhir barang
jadi. Hasil yang diharapkan dari kegiatan usaha dirangkum dalam laporan laba rugi
dianggarkan. Akhirnya, financial dari kegiatan usaha dirangkum dalam anggaran kas dan
neraca dianggarkan.

B. Saran
Dari uraian pembahasan diatas penulis menyarankan pembaca sekalian agar manfaat dari
pembahasan mengenai anggaran dapat memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif dari
uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang anggaran
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Buku ANGGARAN PERUSAHAAN, BUKU 1 Edisi Kedua, oleh : Drs. Gunawan Adisaputro,
M.B.A., Drs. Marwan Asri, M.B.A, Fakultas Ekonomila dan Bisnis UGM

http://elearning.perbanas.ac.id/course/view.php?id=152

http://erichapratiwi.blogspot.com/2016/10/anggaran-produksi.html

https://dounkey.com/2018/02/27/anggaran-produksi/

http://cadelyuma.blogspot.com/2015/11/anggaran-produksi.html

Anda mungkin juga menyukai