Dosen Pengampu:
Ratih Pratiwi, S.E., M. Ak.
Disusun oleh:
Kelompok 8
KELAS A-P1
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas besar “Analisis Penerapan Metode
Full Costing dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi pada UKM One Home Farm”
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan laporan tugas besar untuk menambah
wawasan penyusun dalam mengetahui harga pokok produksi pada One Home Farm Indonesia.
Selain itu, laporan ini digunakan sebagai tugas besar pada mata kuliah Akuntansi Biaya.
Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada Ibu Ratih Pratiwi, S.E., M. Ak.
selaku dosen kuliah dan praktikum Akuntansi Biaya Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor.
Atas arahan dan bimbingannya, penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas besar sesuai
dengan tugas yang telah diberikan serta dapat menyelesaikan tugas besar pada waktu yang telah
ditentukan.
Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada Bapak Viktor selaku pemilik UKM
One Home Farm Indonesia. Atas waktu dan kesempatannya yang telah mengizinkan penyusun
untuk wawancara sehingga penyusun dapat mengerjakan tugas besar sesuai dengan topik tugas
yang telah diberikan. Selain itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
kelompok delapan yang telah bekerjasama dan bekerja keras dalam menyusun dan
menyelesaikan tugas besar Akuntansi Biaya.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan dan manfaat bagi para pembaca.
Penyusun menyadari, bahwa laporan yang dibuat masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penjelasannya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
ii
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ............................................................................. 12
BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 23
iii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha mikro dan kecil (UMK) termasuk dalam bagian usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) dan mempunyai peran yang cukup penting dalam membangun
perekonomian di Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha.
Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga
kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Oleh karena itu pemerintah
harus lebih memperhatikan perkembangan UMKM di Indonesia karena dengan adanya
UMKM akan membantu pemerintah dalam mengurangi masalah ekonomi di Indonesia.
Salah satu kegiatan usaha dari 99% keseluruhan unit usaha yang mampu
berkontribusi secara signifikan yaitu para umkm yang bergerak di bidang manufaktur yaitu
kegiatan usaha yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang
jadi yang memiliki nilai jual. Misalnya UMK One Home Farm yang memproduksi daun
teh menjadi produk herbal.
Setiap wirausahawan pastinya menginginkan usahanya mampu berkembang dan
dapat memperoleh laba. Sehingga diperlukan kebijakan-kebijakan yang harus diambil
dalam menjalankan usaha tersebut. Salah satunya yaitu penentuan harga pokok produksi.
Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk yaitu mencatat, menggolongkan
dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk. Harga pokok produksi merupakan
kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku
sampai menjadi barang jadi. Dalam pengumpulan biaya produksi sangat ditentukan oleh
cara berproduksi yaitu produksi atas dasar pesanan dan produksi massa.
Perhitungan harga pokok produksi sangat penting bagi setiap perusahaan. Harga
pokok produksi merupakan dasar dalam penentuan laba perusahaan dan juga sebagai
pedoman dalam menentukan harga jual produk. Oleh karena pentingnya perhitungan harga
pokok produksi ini maka setiap perusahaan diharapkan dapat menghitung harga pokok
produksi secara akurat berdasarkan prosedur akuntansi yang semestinya.
Pemilik usaha One Home Farm yang memproduksi daun stevia menjadi teh
menentukan harga jual teh per satuannya dengan cara menentukan terlebih dahulu harga
pokok produksi. Seperti menjumlahkan biaya-biaya yang dikeluarkan. Dalam
menentukannya harga pokok produksinya belum sesuai dengan prosedur akuntansi. Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk membantu One Home Farm dalam menentukan harga
1
pokok produksi. dengan judul makalah yaitu “Analisis Penerapan Metode Full Costing
dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi pada UKM One Home Farm".
1.2 Rumusan Masalah
Dalam menentukan perhitungan harga pokok produksi kegiatan manufaktur
sangatlah penting untuk mengetahui harga pokok produksi yang tepat untuk usaha One
Home Farm. Maka, rumusan masalah yang digunakan, yaitu:
1. Bagaimana penetapan harga pokok produksi yang dilakukan One Home Farm
Indonesia?
2. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi One Home Farm Indonesia berdasarkan
metode full costing?
3. Bagaimana perbandingan antara harga pokok produksi yang dilakukan One Home Farm
Indonesia dengan harga pokok produksi One Home Farm Indonesia berdasarkan
metode full costing?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian kami, yaitu:
1. Mengetahui penetapan harga pokok produksi yang dilakukan One Home Farm
Indonesia;
2. Mengetahui perhitungan harga pokok produksi One Home Farm Indonesia berdasarkan
metode full costing; dan
3. Mengetahui perbandingan antara harga pokok produksi yang dilakukan One Home
Farm Indonesia dengan harga pokok produksi One Home Farm Indonesia berdasarkan
metode full costing.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian ini, manfaat yang kami harapkan, yaitu:
1. Bagi One Home Farm Indonesia
Manfaat bagi One Home Farm Indonesia adalah untuk mengetahui
perbandingan antara perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan One Home
Farm Indonesia dengan harga pokok produksi One Home Farm Indonesia berdasarkan
metode full costing. Sehingga perusahaan dapat mengetahui penggunaan perhitungan
yang tepat guna mencapai keuntungan yang diharapkan.
2. Bagi Penulis,
Manfaat bagi penulis adalah untuk mengetahui dan mempelajari perhitungan
harga pokok produksi yang di One Home Farm Indonesia sehingga memberikan
2
pengalaman mengenai contoh riil perhitungan harga pokok produksi yang ada pada
sebuah UKM dan memenuhi laporan tugas besarnya.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Biaya
Biaya adalah pengorbanan ekonomi yang diukur dengan satuan uang dengan
maksud untuk mencapai suatu tujuan. Istilah biaya harus ditetapkan secara lebih
spesifik sebelum biaya dari sebuah produk atau jasa dapat ditentukan dan
dikomunikasikan kepada orang lain.
Gaspersz (2004:3) mengartikan produksi sebagai fungsi pokok dalam setiap
organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan
nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri itu. Hasil
itu dapat berupa barang ataupun jasa. Sedangkan proses produksi adalah cara atau
metode dan teknik bagaimana sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana)
diberdayakan untuk untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda
sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Widjajanta (2007) mengemukakan bahwa biaya produksi merupakan biaya-
biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk
dijual.
Berdasarkan pengertian tersebut, biaya produksi adalah keseluruhan biaya
yang dikorbankan untuk menghasilkan produk hingga produk itu sampai di pasar,
sampai ke tangan konsumen, atau siap dijual.
2.2 Harga Pokok Produksi
5
tetapi apabila tahun berjalan aset dapat dimanfaatkan untuk membantu mendapatkan
penghasilan (Wijaksono; 2006:10). Harga pokok produksi adalah jumlah biaya
produksi dalam proses awal lalu dikurangi dengan persediaan produk dalam proses
akhir. Harga pokok produksi terkait dengan periode waktu tertentu. Harga pokok
produksi akan sama dengan biaya produksi jika persediaan produk dalam proses
akhir tidak ada (Bastian Bustami dan Nurlela; 2010:49).
Dari berbagai pendapat ahli maka dapat disimpulkan, jika harga pokok
produksi adalah penghitungan asal ekonomi untuk menghasilkan penghasilan yang
dapat dihitung dengan jumlah biaya produksi proses awal dikurangi dengan
persediaan proses akhir. Selain itu, harga pokok produksi berbeda dengan biaya
produksi. Namun akan sama jika tidak ada persediaan produk dalam proses akhir
Dalam menentukan harga pokok produksi menjadi suatu hal yang penting
untuk menentukan harga jual. Untuk biaya bahan baku utama, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead harus ditentukan secara cermat agar informasi dapat
menentukan harga jual produk maupun perhitungan laba rugi periodik.
Menurut Mulyadi (2010:65) menyebutkan bahwa informasi harga pokok
produksi yang dihitung akan bermanfaat bagi manajemen maupun ukm untuk:
● Dapat menentukan harga jual produk yang akan ditetapkan;
● Dapat memantau realisasi biaya produksi UKM;
● Dapat Menghitung laba atau rugi periodik;
● Dapat menilai dan menentukan harga pokok persediaan; dan
● Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan bisnis.
7
Metode perhitungan full costing lebih tepat digunakan pada industri
kecil dan menengah karena industri ini masih menggunakan proses pencatatan
biaya yang masih relatif sederhana. Sistematika perhitungan dengan metode full
costing disesuaikan prinsip akuntansi yang berlaku umum sehingga pihak yang
menggunakan akan lebih mudah dalam melakukan perhitungan harga pokok
produksi.
Perhitungan harga pokok produksi menurut pendekatan full costing
terdiri dari unsur biaya produksi sebagai berikut.
Biaya Bahan Baku Rp.xxx
Biaya Tenaga Kerja Rp.xxx
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp.xxx
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp.xxx
Harga Pokok Produksi Rp.xxx
Untuk mencari jumlah harga pokok produksi per satuan maka dapat
dihitung dengan cara:
Harga Pokok Produk = Total Harga Pokok Produksi
Jumlah produksi yang dihasilkan
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Dalam mencari harga pokok produksi sebuah usaha diperlukan pendekatan yang
baik dan teliti. Data seperti biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik harus didapatkan agar penyusunan harga pokok produksi
mendapatkan hasil yang sesuai.
9
Maka, penelitian berupa observasi dan wawancara serta studi lainnya dilakukan
untuk mendapatkan nilai harga yang sesungguhnya. One Home Farm Indonesia
merupakan usaha kecil yang menggunakan perhitungan harga pokok produksi dengan
komponen yaitu, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead tetap dan
biaya overhead variabel.
Selanjutnya, penyusunan harga pokok produksi di One Home Farm Indonesia
dilakukan agar dapat dibandingkan perhitungan harga pokok produksi antara perhitungan
yang dibuat oleh One Home Farm Indonesia sendiri dengan perhitungan yang dibuat oleh
kelompok kami. Analisis nya akan menentukan harga pokok produksi yang ideal untuk
usaha tersebut.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di One Home Farm Indonesia yang terletak di
Kebun One Home Farm, Jalan Katulampa Raya blok A, RT.02/RW.10, ujung, Kec. Bogor
Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Alasan pemilihan lokasi adalah one home farm bergerak
di bidang agribisnis yang memproduksi produk-produk agrikultur. One Home Farm
Indonesia dirasa cocok dengan tujuan penulis untuk mengetahui perhitungan harga pokok
produksi yang ada di UKM yang bergerak dibidang agribisnis. Penelitian dilaksanakan
pada bulan September - November 2022.
3.3 Jenis Sumber Data
Sumber data yang digunakan penulis adalah berupa data-data penjualan, data
kegiatan produksi dan biaya-biaya yang dikeluarkan, data produk yang dihasilkan serta
Informasi umum perusahaan berdasarkan studi pustaka melalui media sosial perusahaan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data-data yang didapatkan untuk menyusun laporan tugas besar ini, melalui
beberapa metode yaitu:
1. Wawancara Langsung, penulis bersama kelompoknya mendatangi langsung ke lokasi
penelitian setelah membuat janji dengan pemilik usaha One Home Farm Indonesia.
Tujuan wawancara ini adalah untuk mendapatkan gambaran langsung mengenai data-
data yang digunakan untuk perhitungan harga pokok produksi yang sebenarnya dari
One Home Farm Indonesia.
2. Pengamatan (Observasi), metode ini digunakan agar penulis bersama kelompoknya
dapat mengetahui kondisi usaha, produk-produk yang dihasilkan dan cara produksi
yang dilakukan di usaha ini. Bersamaan dengan itu penulis juga mengamati komponen-
10
komponen yang digunakan untuk proses produksi, baik alat maupun bahan. Sehingga
dapat diketahui, harga pokok produksinya.
3.5 Pengolahan dan Analisis Data
Dalam menghitung harga pokok produksi, digunakan metode full costing dan juga
variable costing sehingga metode yang digunakan untuk menganalisis data-data tersebut
adalah,
1. Analisis Deskriptif, yaitu penulis dan kelompoknya mendeskripsikan hasil observasi
dan wawancaranya dalam rangkaian paragraf yang baik, setelah dilakukan pemahaman
terhadap data-data tersebut.
2. Analisis Kuantitatif, yaitu analisis yang dilakukan dengan mengolah data-data yang
berupa nilai-nilai baik harga maupun kuantitas untuk memperoleh harga pokok
produksi, mulai dari metode tradisional menurut perusahaan, metode full costing dan
metode variable cost.
3. Analisis Kualitatif, yaitu analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif komparatif
dalam melakukan perbandingan antara metode tradisional menurut perusahaan dengan
metode full costing yang dibuat oleh penulis dan kelompoknya.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Dari struktur organisasi diatas diketahui tugas dan wewenang dari masing-
masing pemangku tanggung jawab, diantaranya sebagai berikut:
a. Pemilik usaha
Pemilik usaha atau kerap disebut business owner merupakan sebutan
bagi pendiri suatu perusahaan. Di usaha One Home Farm, pemilik usaha
memiliki tugas dan wewenang untuk mengelola, mengawasi dan memberikan
pengarahan sehingga usaha dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
b. Divisi Pembibitan
Pembibitan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mempersiapkan
bibit siap tanam dengan tujuan memperbanyak tanaman. Divisi pembibitan di
usaha One Home Farm bertugas untuk melakukan kegiatan pembibitan yang
nantinya akan diserahkan kepada divisi pengelolaan produk.
c. Divisi Pengelolaan Produk
Divisi pengelolaan produk merupakan bagian yang bertugas untuk
mengelola bibit tanaman mulai dari pemilahan bibit, perawatan, panen hingga
14
pasca-panen. Divisi ini juga mengelola hasil panen menjadi produk jadi dalam
kemasan siap dijual.
d. Divisi Wisata dan Edukasi
Divisi wisata dan edukasi pada usaha One Home Farm mengelola
kegiatan usaha di sektor pariwisata. Seperti menyediakan program pelatihan
pertanian, One Home Akademi, dan cafe “Kopi Kebun”.
e. Divisi Marketing
Divisi marketing merupakan bagian yang bertugas untuk
mempromosikan produk sekaligus mem-branding usaha One Home Farm
kepada masyarakat baik melalui online maupun offline. Selain itu, divisi
marketing bertugas untuk mendokumentasikan setiap kegiatan yang ada di One
Home Farm.
15
Gambar 3 Proses Produksi One Home Farm
16
4.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi
Daun teh zaitun menjadi bahan baku utama dalam memproduksi teh
herbal. Daun teh zaitun panen sebanyak 6 kali selama sebulan. Satu kali panen,
daun teh zaitun yang dihasilkan sebanyak 1 kg. Saat proses produksinya, daun
teh zaitun mengalami penyusutan sebanyak 30% sehingga kuantitas daun teh
zaitun menjadi 4,2 kg. Standar harga per 1 kg daun teh zaitun sebesar
Rp100.000 sehingga total biaya bahan baku selama satu bulan sebesar
Rp420.000.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dibayarkan kepada
pegawai yang terlibat dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja langsung sudah
17
termasuk upah bersih karena sudah termasuk uang makan. Berikut ini rincian
biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh One Home Farm:
Sistem pembayaran upah tenaga kerja langsung pada usaha One Home
Farm terbagi menjadi dua, yakni tenaga kerja harian dan bulanan. Tenaga kerja
harian merupakan tenaga kerja yang membantu kegiatan produksi hanya saat
panen dilakukan, tepatnya 6 hari kerja selama sebulan, dengan upah Rp75.000
dan Rp450.000 per bulan. Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan selama
sebulan untuk 4 tenaga kerja harian sebesar Rp1.800.000. Sedangkan upah untuk
tenaga kerja tetap sebesar Rp100.000 per hari dan Rp2.600.000 per bulan dengan
hitungan 26 hari kerja sehingga biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan
selama sebulan untuk 5 tenaga kerja tetap sebesar Rp13.000.000.
Biaya tenaga kerja langsung pada usaha One Home Farm tidak
seluruhnya dialokasikan untuk bagian produksi. Total biaya tenaga kerja
langsung selama satu bulan untuk bagian produksi sebesar Rp4.117.500
diperoleh dari perhitungan total biaya tenaga kerja langsung harian dan tetap
sebesar Rp27.450.000 dikalikan dengan presentase alokasi untuk bagian
produksi sebesar 15%.
3. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik yang ditambahkan pada One Home Farm ialah
biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, dalam hal ini
hanya biaya kemasan yang ditambahkan sebagai biaya overhead pabrik. Produk
teh herbal zaitun menggunakan kemasan yang terdiri dari tea bag, alumunium
18
foil dan kotak teh. Berikut ini rincian biaya overhead pabrik.yang dikeluarkan
oleh One Home Farm:
Dari seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan oleh One Home Farm dalam
menghitung harga pokok produksi, berikut perhitungan harga pokok produksi
menurut One Home Farm:
Keterangan Total Biaya
Biaya Bahan Baku Rp600.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp2.745.000
Biaya Kemasan Rp1.260.000
Biaya Produksi Rp4.605.000
Jumlah Produksi 4200
19
Harga Pokok Produksi (Menurut
Rp1.096
Perusahaan)
Harga Pokok Produksi Per Kotak Rp21.929
Harga Jual Rp25.000
Laba Rp3.071
Margin 14,01%
Tabel 4 Harga Pokok Produksi menurut One Home Farm Indonesia
20
Biaya Penyusutan
Rp5.000 - Rp5.000
Mesin
Total Rp45.000
Tabel 5 Biaya Overhead One Home Farm Untuk Metode Full Costing
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa total biaya overhead
pabrik yang dapat diperhitungkan dalam menentukan harga pokok produksi oleh
One Home Farm yaitu sebesar Rp45.000. One Home Farm hanya menganggap biaya
kemasan sebagai biaya overhead. Biaya listrik dan biaya air yang digunakan oleh
One Home Farm tidak diikut sertakan dalam penghitungan biaya overhead karena
pemakaian listrik dan air pada produksi teh zaitun tidak banyak. Maka dari itu, dalam
penghitungan biaya listrik dan biaya air kami alokasikan sebanyak 10% pada biaya
listrik dan biaya air yang digunakan oleh One Home Farm dalam waktu sebulan.
Dari biaya-biaya yang telah didapatkan informasinya dari One Home Farm,
maka kami dapat memperhitunkan harga pokok produksi dengan metode full costing
untu produksi teh zaitun sebagai berikut:
Keterangan Total Biaya
Biaya Bahan Baku Rp600.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp2.745.000
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Perawatan Rp8.000
Biaya Kemasan Rp1.260.000
Biaya Utilitas Rp32.000
Biaya Penyusutan Mesin Rp5.000
Total Biaya Overhead Pabrik Rp1.305.000
Biaya Produksi Rp4.650.000
Jumlah Produksi 4200
Harga Pokok Produksi
Rp1.107
(Menurut Full Costing)
Harga Pokok Produksi Per Kotak Rp22.143
Tabel 6 Harga Pokok Produksi One Home Farm dengan Metode Full Costing
21
Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi menurut One Home
Farm dengan metode full costing, dapat dilihat bahwa harga pokok produksi
yang didapatkan sebesar Rp1.107 per tea bag dan sebesar Rp22.929 per kotak.
4.3 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan
Metode Full Costing
Perbandingan perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan one home farm
dengan metode full costing dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan dari komponen biaya
yang ditambahkan pada biaya overhead. Harga pokok produksi menurut one home farm
yaitu sebesar Rp21.929 sedangkan harga pokok produksi menggunakan metode full
costing yaitu sebesar Rp22.143.
Selisih yang terjadi pada perhitungan tersebut karena pada one home farm tidak
semua komponen biaya overhead ikut dalam perhitungan harga pokok produksi, namun
dengan metode full costing seluruh komponen biaya ditambahan dalam perhitungan harga
pokok produksi.
Berikut tabel perbandingan antara harga pokok produksi one home farm dengan
harga pokok produksi dengan metode full costing:
Total Biaya Total Biaya
Keterangan Menurut One Metode Full
Home Farm Costing
Biaya Bahan Baku Rp600.000 Rp600.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp2.745.000 Rp2.745.000
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Perawatan - Rp8.000
Biaya Kemasan Rp1.260.000 Rp1.260.000
Biaya Utilitas - Rp32.000
Biaya Penyusutan
- Rp5.000
Mesin
Total Biaya Overhead Pabrik Rp1.260.000 Rp1.305.000
Biaya Produksi Rp4.605.000 Rp4.650.000
Jumlah Produksi 4.200 4.200
Harga Pokok Produksi per
Rp1.096 Rp1.107
teabag
Harga Pokok Produksi per
Rp21.929 Rp22.143
Kotak
Tabel 7 Perbangingan antara Harga Pokok Produksi
One Home Farm dengan Metode Full Costing
Tabel 7
22
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
One Home Farm adalah salah satu UKM agribisnis yang berada di Jalan Katulampa
Raya blok A, RT.02/RW.10, ujung, Kec. Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Produk
yang dihasilkan One Home Farm yaitu produk herbal dan organik. Adapun produk best
seller dari One Home Farm yaitu the zaitun. Maka dari itu, kelompok kami memilih produk
the zaitun sebagai fokus penelitian untuk menghitung harga pokok produksi berdasarkan
metode full costing.
Harga pokok produksi yang digunakan One Home Farm dalam memproduksi teh
zaitun selama satu bulan yaitu terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead. Biaya tenaga kerja langsung pada produksi teh zaitun tidak secara
keseluruhan diperhitungkan, namun hanya dialokasikan sebesar 15% untuk biaya tenaga
kerja langsung pada produksi teh zaitun. Sedangkan biaya overhead pabrik menurut
perusahaan hanya memperhitungkan biaya kemasan. Hal tersebut dilakukan karena
menurut pemilik dalam produksi teh zaitun tidak terlalu memakan biaya listrik dan air.
Maka harga pokok produksi yang diperhitungkan menurut perusahaan sebesar Rp1.096
per teabag dengan harga pokok produksi sebesar Rp21.929 per kotak. One Home Farm
menetapkan harga jual sebesar Rp25.000 per kotak. Sehigga laba yang didapatkan dari
hasil perhitungan harga pokok produksi sebesar Rp3.071.
Sedangkan, harga pokok produksi berdasarkan metode full yaitu dengan
memperhitungkan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi teh zaitun. Seperti
biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Perbedaan
menghitung harga pokok produksi menurut perusahaan dan menurut metode full costing
terlihat pada biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik yang diperhitungkan menurut
metode full costing yaitu dengan memasukan biaya listrik, air,perawatan, kemasan dan
depresiasi. Sehingga harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing
sebesar Rp 1.107 per teabag dengan harga pokok produksi sebesar Rp22.143 per kotak.
Terdapat selisih perhitungan harga pokok produksi antara perhitungan yang
perusahaan lakukan dengan perhitungan metode full costing, yaitu perhitungan perusahaan
Rp214 lebih murah dibandingkan perhitungan full costing. Hal ini dikarenakan
perhitungan dengan metode full costing memperhitungkan seluruh biaya yang terjadi dari
perusahaan melakukan pembelian bahan baku sampai dengan overhead pabrik variable
maupun overhead tetapnya, maka biaya per kotak nya lebih mahal.
23
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penyusun yaitu one home farm lebih
memperhatikan lagi biaya yang dapat diperhitungan dalam menentukan harga pokok
produksi. Proses perhitungan harga pokok produksi ini adalah dasar perhitungan harga
pokok penjualan nantinya. Maka perhitungannya harus dilakukan secara akurat, karena hal
ini dapat berpengaruh pada pendapatan penjualan dan laba yang akan diterima oleh
perusahaan. Sebaiknya perusahaan menggunakan metode full costing dalam melakukan
perhitungan harga pokok produksinya karena metode full costing membebankan dan
memperhitungkan seluruh biaya yang terjadi ke harga pokok produksinya, perhitungan
overhead nya juga memperhitungkan biaya overhead variable dan overhead tetap,
sehingga perhitungannya lebih optimal.
24
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2022. Perkembangan UMKM sebagai Critical Engine Perekonomian Nasional Terus
Mendapatkan Dukungan Pemerintah. Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia.
Lestari A, Rosita SI, Marlina T. 2019. Analisis Penerapan Metode Full Costing dalam
Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk Penetapan Harga Jual. Jurnal Ilmiah
Akuntansi. Bogor: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan.
Meroekh HMA, Rozari PE, Foenay CC. 2018. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam
Menentukan Harga Jual Melalui Metode Cost Plus Pricing. Jurnal of Management. Vol
7 No 2.
25
LAMPIRAN DOKUMENTASI
26
27