Disusun Oleh ::
Nama : Estiana
Nim 2001124
Kelas : Teknik Perminyakan D 2020
Kelompok : 5 (Lima)
Asprak : 1. Nur Faradita Sandini
2. Haris Rio Datu Lembang
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
ANALISA SEMEN PEMBORAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan ridhanya
jugalah saya dapat menyelesaikan LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISA
SEMEN PEMBORAN ini. Walaupun ada kesulitan terhadap referensi yang
diambil tetapi dengan susah payah berhasil juga dikumpulkanm dan di susun
berupa laporan ini.
Adapun maksud penulisan laporan adalah untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan mata kuliah Teknik Pemboran 2 di Sekolah Tinggi Tekhnologi Minyak
dan Gas Bumi Balikpapan. Dengan selesainya penulisan laporan ini, openyusun
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat didalamnya antara
lain:
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
BAB II DASAR TEORI .............................................................................. 3
2.1 Pembuatan suspensi semen dan cetakan sampel ................. 3
2.2 Pengujian densitas suspensi semen ..................................... 5
2.3 Pengujian rheology suspensi semen .................................... 7
2.4 Pengujian free water............................................................ 9
v
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Salah satu alat downhole yang digunakan untuk mengkonfirmasi
atau mengkorelasi kedalaman menggunakan titik refrensi yang diketahui
pada casing string.
d. Scratcher
Scratcher bertugas untuk mengikis mud cake. Bila mud cake tidak
terkikis maka ikatan semen dengan dinding lubang tidak baik, ini akan
membentuk channeling pada semen.
e. Centralizer
Centralizer berfungsi membuat casing berada ditengah-tengah
lubang, kalua casing tidak berada ditengah lubang bo, maka semen tidak
rata tebalnya di sekeliling casing malahan ada annulus casing yang tidak
tersemen, kalua hal ini terjadi maka casing tidak aka nada yang menahan
dari serangan cairan korosif. Sehingga casing akan cepat bocor atau
terbentuk channeling dalam semen.
2
BAB II
DASAR TEORI
2. Secondary cementing
Adalah salah satu cara dimana cement slurry ditekan masuk
kesuatu formasi atau tidak sumur, gunanya antara lain :
a. Memperbaiki primery cementingyang tidak sempurna
b. Mengurangi gas oil, water oil, water oil atau water gas ratio.
c. Memperbaiki casing yang patah.
3
d. Menutup zona loss circulation
Secondary cementing dapat dibagi menjadi 3 bagian :
4
2.2 Pengujian Densitas Suspensi Semen
Dendistas suspensi semen didefinisikan perbandingan antara jumlah berat
bubuk semen, air pencampur dan additif terhadap jumlah volume bubuk
semen,air pencampur dan additif.persamaannya sebagai berikut :
𝑊𝑠 + 𝑊𝑎𝑑𝑑 + 𝑊𝑎𝑖𝑟
𝑝 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛 =
𝑉𝑠 + 𝑉𝑎𝑑𝑑 + 𝑉𝑎𝑖𝑟
6
2.3 Pengujian Rheology Suspensi Semen
Pengujian rheology suspensi semen dilakukan untuk menghitumg
hidrolika operasi penyemenana. Penggunaan dari hubungan pada perkiraan
kehilangan tekanan akibat priksi dan sifat-sifat aliran,suspensi sangat
tergantung dari besaran pengukuran parameter rheology dilaboratorium.
Diaman sifat penting dari hidrolika pemboran adalah rheology fluida
pemboran yang meliputi sifat-sifat aliran. yang diguanakan dalam pengukuran
rhologi yaitu : capillary pipe rheometers dan coxiac cyelinder rotational
viscometer, yang digunakan pada pengukuran rhologi dilaboratorium adalah
rotational viscometer yang lebih dikenal faan vg meters.
Berikut adalah beberapa istilah yang selalu diperhatikan dalam penentuan
rheologi suatu suspensi semen :
1. Fluida Newtonian
Adalah fluida yang viscositasnya tidak pengaruhi oleh temperature dan
tekanan dengan kata lain adalah fluida yang viskositasnya
konstan.Misalnya air,gas,dan minyak yang encer.
2. Fluida Nonnewtonian
Adalah fluida yang mempunyai viskositas tidak konstan bergantung pada
besarnya geseran (seret) yang terjadi.fluida nonnewtonian memperlihatkan
suatu yield stress suatu jumlah tertentu dari tahanan dalam yang harus
harus diberikan agar fluida dapat mengalir seluruhnya.
3. Yield point
Adalah bagian dari resistensi untuk mengalir oleh gaya tarik menarik antar
partikel.gaya Tarik menarik ini disebabkan oleh muatan-muatan pada
permukaan partikel yang disperse dalam fasa fluida
4. Gel strength
Gel strength dan yield point keduanya merupakan gaya tarik menarik. Gel
strength Adalah pembentukan padatan karena gaya Tarik menarik antara
plat-plat clay jika didiamkan, dalam keadaaan statis dimana clay dapat
mengatur diri oleh karena itu, dengan bertamabahnya waktu (yang
terbatas) maka harga gel strength akan bertambah. Gel strength juga
disebut gaya Tarik menarik yang statis. Bedanya gel strength itu
7
merupakan ukuran gaya tarik-menarik yang statis sedangkan yield point
merpakan gaya tarik-menarik yang dinamis. Sifat yield poibt adalah
dinamis (ada aliran atau gerak) sedangkan sifat gel strength adalah statis (
taka da gerakan atau diam).
5. Viskositas plastic (plastic viscosity ) seringkali digambar sebagai bagian
dari resistansi untuk mengalir yang di sebabkan oleh friksi mekanik.
6. Viskositas
Adalah tahapan fluida terhadap aliran atau gerakan. Viskositas semen
diukur dengan fan vg meter ( multi speed rotational). Viskositas yang
terlalu tinggi akan menyebabkan :
a. Penetration rate turun
b. Pressure lost tinggi karena terlalu banyaknya gesekan
c. Pressure surge yang berhubungan dengan lost circulation dan
swabbing berhubungan dengan terjadinya blow out.
d. Sukar melepaskan gas dan cutting dari lumpur saat dipermukaan,
sedangkan viskositas yang terlalu rendah menyebabkan
e. Pengangkatan cutting tidak maksimal
f. Material-material pemberat lumpur terendapkan
Alat yang digunakan untuk mengetahui sifat rheology adalah fann VG
Viscometer yang dilengkapi cup heater untuk menaikkan temperature
suspensi semen. Suspensi semen yang akan dites ditempatkan sedemikian
rupa sehingga mengisi ruang antar bob dan rotor sleeve. Pada saat rotor
berputar, maka suspensi semen akan menghasilkan torque pada bob
sebanding dengan viscositas suspensi semen.
Untuk menentukan plastic viscosity (µp) dan yield point (Yp) dalam
satuan lapangan digunakan persamaan bingham plastic :
𝜇𝑝 = 𝐶600 − 𝐶300
𝑌𝑝 = 𝐶300 − 𝜇𝑝
Dimana :
µp = plastic viscosity, Cp
Yp = Yield Point , Ib/100 ft²
C600 = Dial reading pada 600 rpm
C300 = Dial reading pada 300 rpm
8
2.4 Pengujian Free
Free water adalah air bebas yang terpisah dari suspensi semen. Apabila
harga free water ini terlalu besar melebihi batas air maksimum, maka akan
terjadi pori-pori pada semen. Ini akan mengakibatkan semen mempunyai
permeabilitas yang besar. Kandungan air normal dalam suspensi semen yang
direkomendasikan oleh API dapat dilihat dalam table berikut ;
Dalam penentuan harga free water ini, hal yang perlu di perhatikan adalah
WCR (Water Cement Rasio) yaitu perbandingan air yang di campur terhadap
bubuk semen sewaktu suspensi dibuat. Jumlah air yang dicampurkan tidak
boleh lebih dari kadar air maksimum atau kurang dari batas air minimum
karena akan mempengaruhi baik buruk ikatan sementingnya. Batasan air
dalam suspensi semen didefinisikan sebagai kadar minimum dan kadar
maksimum air.
Dalam operasi penyemenan, permeabilitas semen yang diinginkan adalah
tidak ada atau sekecil mungkin, karena bila permeabilitas semen terlalu besar
akan menyebabkan terjadinya kontak antara fluida formasi annulus, maka
strength semen akan berkurang sehingga fungsi semen tidak seperti yang
diinginkan yaitu menyekat casing dengan fluida formasi yang korosif.
Pengujian free water tidak selalu dilakukan, kecuali jika ada kondisi:
1.) Perbandingan air semen tinggi (>50%) dan tida digunakan extender
2.) Extender dalam jumlah kecil disarankan
3.) Konsentrasi dispersant yang tinggi digunakan (termasuk retarder
lignosulfonate )
4.) Pengajuan additive diharapkan incomepatibel
a. Kadar Minimum Air
9
Adalah jumlah air yang dicampurkan tanpa menyebabkan konsistensi
suspensi semen lebih dari 30 Uc selama 20 menit pertama pada
temperature 80 °F (27°C). Bila air yang ditambahkan lebih kecil dari kadar
minimumnya, maka akan terjadi gesekan (friksi) yang cukup besar di
annulus sewaktu suspensi semen di pompakan dan juga akan menaikkan
tekanan annulus. Kadar air yang normal adalah bila konsistensi semen
menunjukkan angka sekitar 11 Bc.
10
BAB III
PENGUJIAN
3.1.2 Bahan
1. Semen Portland
2. Bentonite
3. Barite
4. Aquades (Air)
12
3.1.4 Gambar
13
Gambar 3.7 Corong kaca Gambar 3.8 Timbangan Digital
Gambar 3.9 Pipa 10 cm (1 inch & 2 inch) Gambar 3.10 Penutup Pipa inch
14
3.2 Pengujian Densitas Suspensi Semen
3.2.1 Alat
1. Mixer
2. Stopwatch
3. Gelas Arlogi
4. Gelas Ukur
5. Gelas Beaker
6. Spatula Besi
7. Timbangan Digital
8. Mud Balance
3.2.2 Bahan
1. Semen Portland
2. Bentonite
3. Barite
4. Air (aquades)
3.2.3 Prosedur Kerja
1. peralatan pressured mud balance dengan cara:
2. Membersihkan peralatan mud balance
3. Mengisi cup dengan air hingga penuh lalu ditutup dan dibersihkan
bagian luarnya
4. Meletakkan kembali mud balance pada kedudukan semula
5. Rider ditempatkan pada skala 8,33 ppg.
6. Meneliti level glass, bila tidak seimbang calibration screw sampai
seimbang
7. Mempersiapkan suspensi semen yang densitasnya dihitung
menggunakan persamaan berikut :
𝑊𝑠+𝑊𝑎𝑑𝑑+𝑊𝑎𝑖𝑟
ρ semen=
𝑉𝑠+𝑉𝑎𝑑𝑑+𝑉𝑎𝑖𝑟
15
3.2.4 Gambar
16
Gambar 3.23 Semen Portland Gambar 3.24 Bentonite
17
2. Letakkan bejana pada tempatya, skala atur kedudukannya
sedemikian rupa sehingga rotor dan bab tercelup kedalam semen
menurut batas yang telah ditentukan
3. Gerakkan rotor pada posisi high dan tempatkan kecepatan rotor
pada kedudukan 600 rpm. Pemutaran terus dilakukan sehingga
kedudukan skala (dial) mencapai keseimbangan catat harga yang
ditunjukkan skala sebagai pembacaan 600 rpm.
4. Tentukan kecepatan menjadi 300 rpm, dan catat skala sebagai
pembaca 300 rpm.
5. Hitung besarnya Plastic Viscosity dan Yield Point dengan
menggunakan persamaan :
μ𝑝=𝐶600−𝐶300
𝑌𝑝=𝐶300−μ𝑝
Dimana∶μ𝑝=Plastic Viscosity
18
Gambar 3.31 Gelas Beaker Gambar 3.32 Spatula Besi
19
3.4 Pengujian Free Water
3.4.1 Alat
1. Mixer
2. Stopwatch
3. Gelas arloji
4. Gelas ukur
5. Gelas beaker
6. Spatula besi
7. Corong kaca
8. Timbangan digital
9. Botol kaca
3.4.2 Bahan
1. Semen Portland
2. Bentonite
3.Barite
4.Air Aquades
3.4.3 Prosedur Kerja
a.Gunakan tabung ukur, kemudian isi tabung dengan suspensi semen yang
akan diukur kadar airnya sebanyak 250 ml.
b.Diamkan selama 2 jam sehingga terjadi air bebas pada atas tabung. Catat
harga air bebas yang membentuk.
c. Air bebas yang terjadi tidak boleh lebih dari 3.5 ml.
20
3.4.4 Gambar
21
Gambar 3.46 Botol kaca Gambar 3.47 Semen Portland
22
BAB IV
PEMBAHASAN
23
4.2 Pengujian Densitas Suspensi Semen
24
volume additive. Setelah nilai SG dari masing-masing additive didapatkan
maka perbandingannya dapat diketahui. Walaupun kedua additive ini
mempunyai fungsi yang sama sebagai bahan yang dapat meningkatkan
densitas ternyata barite lebih baik karena dengan berat yang sama dengan
bentonite,barite lebih mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap
penambahan densitas dari pada bentonite.
25
4.4 Pengujian Free Water
Pengertian dari free water ini sendiri yaitu air yang terpisah dari
suspense semen. Tujuan dari pengujian free water ini untuk mengetahui
besarnya volume free water dari suspense semen dan juga mengetahui
penambahan aditif atau kontaminasi terhadap volume free water. Dalam
melakukan penyemenan diperlukan ketelitian saat penambahan air
kedalam bubuk semen, jika tidak teliti maka akan menyebabkan suspense
semen tidak baik dan tidak sesuai yang diharapkan. Apabila kadar air
melebihi dari kadar air maksimum, maka akan menyebabkan masalah pada
daya ikat semen. Karena semakin banyak air maka akan banyak pula freee
water-nya yang akan menyebabkan semen berongga dan berpori yang
menyebabkanpermeabilitas yang tinggi karena dapat menyebabkan semen
meloloskan fluida yang berkontak dengan casing sehingga menyebabkan
problem pada casing.Oleh karena itu, penambahan air (Water Cement
Ratio atau WCR) tidak boleh melebihi kadar maksimum. Cara mengatasi
terjadinya free water berlebihan biasanya ditambahkan aditif yang
terkandug dari formasinya. Missal formasi yang memiliki temperature
yang tinggi dimana bubur semen akan cepat mengering maka ditambahkan
additive golongan extender dan retarder.Pembuatan semen perlu
memperhatikan WCR semen yang akan digunakan, penyebab dari naiknya
jumlah free water adalah bisa karena tidak bersihnya pumping washer,
kebocoran pada plug, dan pumping spacer yang tidak bekerja dengan baik
adalah factor yang menyebabkan jumlah freewater pada semen
meningkat.Pada percobaan pengujian free water dilakukan produser kerja
sebagai berikut. Awalanya kita akan membuat suspense semen terlebih
dahulu tapi sebelum membuat suspense semen kita menimbang terlebih
dengan menggunakan timbangan digital.Setelah bahan bahan telah siap
kita masukkan ke cup mixer kemudian mixer dinyalankan selama 60 menit
setelah di blender masukkan adonan ke dalam botol kaca dan kemudian
26
tunggu selama 2 jam,setelah 2 jam barulah bisa kita hitung free waternya.
Diketahui
P=5 Tinggi air = 0.31ml
R = 2,5 jari-jari = 3.14
Maka, free water = 3.14 x 2.5² x 0.31
= 6.084 ml³
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
28
yang ditambahkan maka semakin besar pula massa jenis suspensi semen.
j) Penambahan additive barite akan lebih cepat menaikkan densitas
suspense semen dari pada penambahan bentonite..
k) Densitas dari suspensi semen sangat perlu diperhatikan karena sangat
berpengaruh dalam proses penyemenan.
l) Penambahan maupun penurunan dari sifat-sifat rheologi pada suspensi
semen sangat berpengaruh terhadap kualitas dari suspensi semen itu
sendiri
m) Sifat fisik fluida sangat berpengaruh dalam proses sirkulasi semen,
penambahan barite akan memperbesar harga plastic viscosity dan yield
point, sedangkan penambahan bentonite akan memperkecil harga
plasticviscosity dan yield point.
n) Penambahan barite menaikkan nilai plastic viscosity dan yield point dari
suspensi semen.
o) Harga free water tidak boleh lebih besar dari kadar maksimum karena
dapat mengakibatkan semen yang kurang baik untuk menyekat lubang
dari fluida formasi. Dan harga free water tidak boleh lebih kecil dari
kadar minimum karena akan berpengaruh pada ikatan semen.
p) Free water menyatakan besarnya pori pada semen ketika keringnya
semen akibat hilangnya air bebas ke formasi dengan permeabilitas
formasi yang baik.
q) Free water adalah air bebas yang terlepas dari suspensi semen, sedangkan
free water level adalah zona dimana hanya terdapat air saja, tidak ada lagi
minyak yang bercampur didalamnya.
r) Penambahan additive berupa barite atau bentonite berpengaruh pada free
water tapi terikat pada jumlah tertentu.
29
5.2 Saran
Dalam melaksanakan praktikum percobaan sebaiknya kita harus
memperhatikan prosedur kerja. Agar melakukan percobaan praktikum tidak
terjadi kesalahan. Dan sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa dan asprak
harus ontime dalam melaksanakan praktikum percobaan. Semoga praktikum
ASP kedepannya bisa lebih baik.
30
DAFTAR PUSTAKA
31