Anda di halaman 1dari 5

1.

Tujuan Bimbingan dan Konseling


Tujuan dari bimbingan dan konseling
Tujuan dari bimbingan dan konseling yaitu untuk:
a. Membantu setiap individu dalam mengembangkan diri secara optimal dan
sesuai dengan tahap perkembangan
b. Mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam studi
c. Serta dapat menyesuaikan diri sesuai dengan tuntutan positif dari lingkungan
tempat tinggalnya.
Tujuan bimbingan dan konseling dilakukan dengan tujuan membantu peserta
didik dalam memahami diri sendiri, baik makhluk Tuhan maupun sebagai
makhluk sosial. Kemampuan dalam memahami diri ini penting bagi siapa saja,
termasuk peserta didik, agar dapat menghadapi kehidupan ini dengan lebih baik.
Apabila diuraikan secara lebih rinci, bimbingan dan konseling diberikan untuk
membantu peserta didik agar mendapatkan beberapa hal sebagai berikut:
 Apabila seseorang mempunyai perasaan syukur kepada Tuhan atau
menyadarkan segala kejadian kepada-Nya Yang Mahakuasa, tentu ia akan
merasakan kebahagiaan. Di sinilah pentingnya pesera didik untuk dibimbing
agar bisa merasakan kebahagiaan hidup sebagai makhluk Tuhan. Bagaimana
caranya? Sudah tentu orang yang bisa bersyukur dan menyadarkan diri kepada
Tuhan adalah yang terbiasa menjalankan apa yang diperintahkan oleh Tuhan
dan menjauhi segala larangan-Nya. Maka, pendidikan merupakan sarana yang
tepat agar peserta didik menjadi semakin dekat dengan Tuhan, bukan
sebaliknya.
 Membangun kehidupan yang bermanfaat sesungguhnya adalah kunci bagi
seseorang untuk bisa merasakan hidupnya bermakna. Bermanfaat yang
dimaksudkan di sini tentu bermanfaat bagi diri sendiri dan lebih-lebih bagi
orang lain. bermanfaat bagi diri sendiri adalah bimbingan kepada peserta
didik untuk bisa, diantaranya, menggunakan waktu yang sebaik-baiknya dan
jangan sampai hanya terbuang sia-sia. Apabila usia masih muda. perlu
dibangun kesadaran untuk menggunakan masa muda sebaik-baiknya agar
tidak menyesal ketika sudah tua.
 Disamping bermanfaat bagi diri sendiri, sudah tentu hal yang terus-menerus
perlu dibangun pada kesadaran peserta didik tersebut juga bisa bermanfaat
bagi orang lain. Disinilah seorang guru atau pembimbing perlu membantu
peserta didik agar bisa bermanfaat bagi orang laim. Kesadaran penting yang
harus dibangun adalah kegembiraan untuk berbagi. Kegembiraan untuk
berbagi ini bisa dilakukan dengan memberikan sesuatu yang kita miliki
kepada sahabat atau orang lain. Sebagai contoh tenaga untuk membantu, atau
ucapan yang baik, usulan mencari jalan keluar dari suatu masalah, dan bahkan
sapaan yang ramah.
 Kemampuan hidup bersama dengan individu yang lain sangat penting dimiliki
oleh peserta didik. Sebab, sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup
sendiri. Misalnya, dalam memenuhi kebutuhan makan, sandadng, papan,
kendaraan, pendidikan, bahkan hiburan, manusia tentu tidak dapat
memenuhinya secara sendiri. Oleh karena itu, jika peserta didik mengalami
ketidakmampuan untuk hidup bersama dengan individu yang lain, tentu ia
harus ditangani dengan baik.

2. Fungsi Bimbingan dan Konseling


dalam Pendidikan Sekolah Dasar Banyak ahli yang berpendapat tentang fungsi
bimbingan konseling di sekolah. Namun, penulis berpendapat ada beberapa fungsi
bimbingan konseling dalam pendidikan sekolah dasar, diantaranya :
a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu peserta
didik agar dapat memahami dirinya sendiri dan mengetahui potensi yang
dimilikinya. Berdasar- kan pemahaman ini, siswa sekolah dasar diharapkan
dapat memahami atau mengetahui potensi yang ia miliki dan dapat
mengembangkan- nya secara optimal. Di usia sekolah dasar ini, siswa harus
mulia dapat mengetahui potensi yang dimiliki ka- rena semakin dini siwa
mengetahui potensi yang dimiliki maka semakin optimal potensi itu
dikembangkan.
b. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam hal
membantu siswa untuk memilih jurusan sekolah, jenis sekolah,dan lapangan
pekerjaan sesuai dengan minat, bakat, dan ciri-ciri kepribadi- an lainnya.
Dalam hal ini, siswa sekolah dasar dibantu konselor dalam memilih sekolah
atau jenis sekolah yang sesuai dengan prestasi- nya maupun bakatnya setelah
ia lulus dari jenjang pendidikan sekolah dasar.
c. Fungsi Preventif, yaitu fungsi bim- bingan konseling yang berkaitan dengan
upaya konselor untuk se- nantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang
mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, su- paya tidak dialami
oleh siswa se- kolah dasar. Melalui fungsi ini, konselor memberikan
bimbingan ke- pada siswa tentang cara menghindar- kan diri dari perbuatan
atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat
digunakan adalah layanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. saat
ini siswa se- kolah dasar sudah mulai menghadapi ber- bagai masalah yang
tidak seharusnya timbul di kalangan anak usia dasar, misal- nya: merokok,
minuman keras, dan meng- gunakan kendaraan bermotor yang tidak sesuai
dengan aturan yang ada. Oleh karena itu, konselor harus memberikan
bimbingan dan pemahaman kepada siswa sekolah dasar bahwa perbuatan itu
adalah suatu tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku.

3. Asas - Asas Bimbingan dan Konseling


Asas adalah segala hal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Menurut Prayitno ada beberapa asas yang harus diperhatikan :
a. Kerahasiaan
Segala sesuatu yang dibicarakan siswa kepada guru pembimbing tidak boleh
disampaikan kepada orang lain. Asas ini akan mendasari kepercayaan peserta
didik kepada guru pembimbing.
b. Keterbukaan
Bimbingan dan konseling dapat berhasil dengan baik jika siswa yang
bermasalah mau menyampaikan masalah yang dihadapi kepada guru
pembimbing dan guru pembimbing bersedia membantunya.
c. Kekinian
Masalah yang ditangani dalam bimbingan dan konseling adalah masalah
sekarang. Hendaknya pembimbing sesegera mungkin menangani masalah
siswa.
d. Kemandirian
Bimbingan dan konseling membantu agar siswa dapat mandiri atau tidak
bergantung kepada pembimbing maupun orang lain.
e. Kedinamisan
Bimbingan dan konseling hendaknya membantu terjadinya perubahan yang
lebih baik ke arah pembaharuan pada diri siswa.
f. Kenormatifan
Usaha layanan tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlalu
sehingga tidak terjadi penolakan dari pihak yang dibimbing. Asas ini
berkaitan dengan proses dan saran atau keputusan yang dibahas dalam
konseling.
g. Keahlian
Bimbingan dan konseling harus dilakukan dengan profesional dan oleh
orang yang profesional yang menuntut ketrampilan khusus dan terlatih
untuk melakukan tugas ini.
h. Alih tangan
Jika usaha yang dilakukan telah optimal tetapi belum berhasil atau
masalahnya di luar kewenangannya, maka penanganan- nya dapat
dialihtangankan kepada pihak lain yang berwenang.
i. Tut wuri handayani
Bimbingan dan konseling hendaknya secara keseluruhan dapat memberi
rasa aman, mengembangkan keteladanan, memberi rangsangan dan
dorongan serta kesempatan seluas-luasnya kepada siswa.

daftar pustaka

Telaumbenua, K. 2016. Konsep Dasar Layanan Bimbingan Dan Konseling Di


Sekolah Dasar. jurnal Warta Dharmawangsa 4(2): 7-8

Haryatri. 2019. Urgensi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal


Al-Taujih 5(1): 97

Ridwan, A. 2018. Peran guru agama dalam bimbingan konseling siswa sekolah dasar.
Risâlah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 4(1): 4

Evi. T. 2020. Manfaat bimbingan dan konseling bagi siswa SD. Jurnal Pendidikan
Dan Konseling (JPDK) 2 (1): 73

Anda mungkin juga menyukai