DI
Oleh :
Nama : Muhammad As’ad R.
Kelas : XI MIPA 1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatnya lah penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang membahas
topik utama “Pendidikan”. Karya Ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
Karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk melengkapi karya tulis ilmiah
ini. Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa.
2
ABSTRAK
Penulisan karya tulis ilmiah tentang masalah pendidikan ini memiliki tujuan untuk
memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Semoga karya tulis ilmiah ini memiliki
manfaat untuk memberikan pengetahuan terhadap pembaca.
Pengerjaan karya tulis ilmiah uni mengambil pokok utama yaitu rendahnya
tingkat mutu pendidikan, saya sendiri mengambil beberapa materi untuk
pengerjaannya dari berbagai sumber.
3
BAB I
Pendahuluan
4
Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah ditunjukkanjuga dengan data
Balitbang (2003) bahwa dari 8.036 SMA hanya terdapat 7 sekolah saja yang
mendapat kategori The Diploma Program.
Hal ini tentunya harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah Indonesia dan
mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Karena hal ini sangat berkaitan
dengan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia. Terutama dalam
memeratakan dan meningkatkan pendidikan jenjang SMA ke kabupaten
kabupaten dan pelosok pelosok. di SMA NEGERI 1 TAKALAR tepatnya di Kab.
Takalar, Sulawesi selatan. Masih banyak siswa yang memiliki kualits pendidikan
yang rendah dan banyak siswa malas belajar dikarenakan terpengaruh oleh
teknologi yang semakin maju. Terbukti dengan menurunnya prestasi dari siswa
SMAN 1 TAKALAR dari tahun ketahun karena terbawah pengaruh negatif
perkembangan zaman . Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui pendidikan menjadi modal untuk menjadikan penerus bangsa
menjadi lebih baik lagi.
5
BAB II
Pembahasan
2. Metode mengajar
Metode pembelajaran yang menjadi favorit guru sebelum memasuki jenjang
SMA adalah metode menjelaskan satu arah. Karena menjelaskan atau
berceramah itu ringan, tanpa modal, tanpa tenaga, tanpa persiapan yang rumit.
Metode menjelaskan satu arah adalah metode terbanyak yang dipakai guru
karena memang rata rata hanya itulah yang mereka kuasai. Lihatlah
pembelajaran di ruang kelas dari bangu sekolah dasar sampai menengah.
Siswa dan siswi seolah dipaksa mendengar dan mendapatkan informasi sejak
pagi sampai menjelang sore hari. Akibatnya siswa tidak dilatih untuk
bertanya, banyak siswa di SMAN 1 TAKALAR takut atau ragu ragu untuk
6
bertanya kepada guru karena mereka tidak terbiasa untuk berbicara sejak
duduk di bangku sekolah dasar karena kompetensi bertanya tak pernah dilatih
dan rasa ingin tau siswa hanya terpendam. Suatu sistem pendidikan dapat
dikatakan efektif apabila pelaksanaan pembelajaran yang memudahkan siswa
untuk belajar, menyenangkan serta pembelajaran yang dilakukan sejalan
dengan tujuan pendidikan yang sudah direncanakan dan diharapkan.
3. Faktor Pendidik
Pengajar merupakan seseorang yang memberikan petunjuk kepada orang lain
supaya mengerti atau paham akan sesuatu. Sebagai seorang pengajar guru
hendaknya menguasai ilmu yang ditransferkan kepada peserta didik di
sekolah. Guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidangnya atau guru yang
dialihkan mata pelajarannya mempengaruhi akan tercapainya tujuan
pendidikan. Guru memiliki beberapa kompetensi pada kompetensi pedagogik
yang meliputi pemahaman akan materi, misalnya pada mata pelajaran bahasa
Makassar yang diajarkan oleh guru bahasa Inggris guru yang tidak sesuai
dengan bidangnya tidak paham secara luas akan materi sehingga mereka
berpatokan pada buku pada saat menerangkan pelajaran kepada murid- murid.
Pada kompetensi sosial, guru tidak mampu berinteraksi dengan baik dengan
para siswa di dalam kelas, mereka kurang mampu mendekatkan diri dengan
siswa pada saat mengajar didepan kelas dikarenakan guru tersebut
mengajarkan mata pelajaran yang bukan bidangnya sehingga guru harus lebih
lagi mempersiapkan diri sebelum mengajar. Hal tersebut membuat para guru
tidak profesional dalam mengajar, dikarenakan penguasaan akan materi
pembelajaran yang akan diajarkan belum didalami secara lebih luas. Hal itu
terlihat. Ketika proses belajar mengajar, dimana guru yang mengajar mata
pelajaran prakarya merupakan guru tamatan dari pendidikan ekonomi. Ketika
pada proses belajar mengajar guru tersebut hanya terfokus kepada buku
pelajaran sehingga membuat guru kaku dalam menerangkan materi pelajaran
sehingga siswa bosan dan tidak mengerti akan materi yang disampaikan oleh
guru.
7
Tersebut dan juga siswa tidak mengulangi pelajaran kembali di rumah atau
tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Kurangnya motivasi siswa
dalam belajar terlihat ketika mengulang pelajaran, ketika masuknya pelajaran
yang baru, siswa hanya diam. Pada saat belajar berlangsung. Siswa masih
banyak keluar masuk kelas dan asyik dengan kegiatan mereka di dalam kelas
sehingga menyebabkan nilai mereka dapatkan di bawah KKM. Rendahnya
kesadaran siswa-siswi akan pentingnya menuntut ilmu, yaitu terlihat pada saat
belajar siswa banyak yang tidak mengikuti pembelajaran bahkan mereka sibuk
berkeliaran di luar sekolah pada saat belajar dan ada juga yang tidak ikut
belajar karena terlambat datang ke sekolah sehingga mereka bermain di
warung-warung yang ada disekitar lingkungan sekolah. Dan budaya
mencontek yang sudah menjadi kebiasaan siswa, yang terkadang dinormalisasi
oleh guru membuat siswa terus-terusan mencontek kemudian akhirnya
menjadi ketergantungan oleh teman yang di contekinya, menyontek ini seperti
zat adiktif di kalangan siswa yang sudah sering melakukannya dan sulit
berhentu dan akhirnya mereka akan kesulitan saat telah lulus nanti karena
mereka ketergantungan oleh teman yang di contekinya.
8
6. Faktor Lingkungan
Faktor yang mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan di SMAN 1
TAKALAR karena lingkungan masyarakat yang berada disekitar sekolah
tidak ikut serta dalam meningkatkan pendidikan karena masyarakat tidak
menegur apabila siswa-siswi tidak ikut belajar dan melanggar tata tertib yang
telah ditetapkan oleh pihak sekolah, dan masih terdapat masyarakat yang
menjual rokok kepada siswa secara bebas. Dalam lingkungan keluarga, peran
orang tua dalam mendukung anak untuk belajar juga penting. Orang tua yang
tidak peduli dengan pendidikan anak, akan sangat berpengaruh terhadap mutu
pendidikan.
9
3. Pengelolaan Fasilitas
Pengelolaan fasilitas sudah seharusnya di lakukan oleh SMAN 1 TAKALAR
dan sekolah sekolah lainnya. Mulai dar pengadaan, pemeliharaan, dan
perbaikan.SMAN 1 TAKALAR harus dapat mampu mengimplementasikan
ketiganya agar para siswa mampu meningkatkan kualitas pendidikan.
4.Pelayanan Siswa
Pelayanan siswa mulai dari PPDB, sampai dengan masuknya ke SMAN 1
TAKALAR dapat ter saring dan mencari benih benih berbakat untuk
menaikkan nama nya dan mengukir prestasi serta meningkatkan nama SMAN
1 TAKALAR. Penciptaan atau pengembangan kebijakan harus dikembangkan
ke arah pengembangan kualitas serta kematangan pribadi setiap peserta didik.
BAB III
Penutup
III.1. Kesimpulan
10
kurang beruntung itu harus ikut membantu perekonomian keluarga mereka
daripada melanjutkan pendidikannya.
REFERENSI
http://jim.stkip-pgri-sumbar.ac.id/jurnal/download/8599
https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/3937/3303/7544
11