Anda di halaman 1dari 18

`ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS II

PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


DI MI RIYADUL ULUM

PROPOSAL

Disusun oleh

ZAHROTUL A’INDAH
NIM : 19.003.08

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KH.ABDUL KABIER
SERANG-BANTEN
2023
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan berasal dari bahasa latin yaitu ducare yang berarti
“menuntun mengarahkan, atau memiminpin“jadi pendidikan berarti
pembelajaran pengetahuan,keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang
yang di turunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang
lain,tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Pendidikan umumnya dibagi
menjadi tahap seperti prasekolah,sekolah dasar,sekolah menengah
pertama,sekolah menengah atas,dan kemudian perguruan tinggi, universitas
atau magang.
Pendidikan di sd/mi adalah pendidikan anak yang berusia 7sampai 13
tahun sebagai pendidikan di tingkat dasar yang dikembangkan sesuai dengan
satuan pendidikan potensi daerah dan sosial budaya untuk mewujudkan Susana
pembelajaran dan proses belajar agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
keperibadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan,
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Di sekolah dasarpun
siswa di tuntun untuk menguasai kesemua bidang studi.
Mata pelajaran yang diajarkan di MI/SD selain mata pelajaran
pendidikan agama dan kewarganegaraan, bahasa inggris, ipa, ips, matematika,
seni budaya,dan bahasa Indonesia yang di ajarkan oleh guru kelas. Selanjutnya,
mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang di
pelajari mulai dari kelas 1 sampai kalas 6 di sekolah MI/SD.karena
pembelajaran bahasa Indonesia dapat membatu siswa dalam mengembangkan
kemampuan berbahasa di lingkungannya, tidak hanya berkomunikasi, teapi
juga mampu menyerap berbagai nilai dan pengetahuan yang ia pelajari. Mata
pelajaran bahasa Indonesia memiliki 4 kemampaun berbahasa yaitu:
menyimak, berbicara,membaca, dan menulis.
Membaca adalah suatu proses pendidikan bagi setiap anak yang sedang
menempuh pembelajaran di sekolah. Membaca sangat penting bagi semua
orang, karena akan mempermudah kita dalam setiap aktivitas yang
bersangkutan dengan hal-hal yang ada disekitar, misal untuk memperoleh
pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau
bahasa yang ditulis.
Membaca ialah keterampilan yang dipelajari pada usia sekolah.
Membaca salah satu dari empat keterampilan bahasa pokok, serta merupakan
komunikasi tulis. Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting seiring
berjalannya waktu dan perkembangan yang berubah pada setiap zamannya.
Berkembangnya zaman dan kemajuan tekhnologi serta ilmu pengetahuan
mengharuskan setiap orang untuk terus belajar, berkembang, dan mampu
berkompetisi. Dengan melakukan kegiatan membaca maka manusia dengan
perkembangan tekhnologi ini akan saling melengkapi karena untuk memahami
sesuatu yang baru manusia dituntut untuk mencari informasi sebanyak-
banyaknya yaitu dengan membaca.1
Membaca bukan suatu kegiatan pembelajaran yang mudah, karena
faktanya masih banyak anak usia sekolah yang sangat minim kemampuannya
dalam membaca. Kemampuan membaca siswa di Indonesia masih sangat
rendah, bahkan hasil studi menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan membaca
anak Indonesia berada pada urutan keempat dari bawah dari 45 negara di
Dunia. Membaca merupakan kemampuan akademik dasar yang penting, namun
ternyata masihbanyak siswa SD/MI di Indonesia yang belum menguasainya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemahaman membaca di sekolah
dasar saat ini cenderungrendah.2
Kegiatan yang berkaitan dengan masalah pemahaman membaca pada
mata pelajaran bahasa Indonesia di SD/MI dilakukan terutama dalam
pembinaan pemahaman membaca awal di kelas satu atau dua sekolah dasar.
Disebut awal karena pembelajaran ini merupakan peralihan dari bermain di
taman kanak-kanak atau lingkungan rumah ke dunia sekolah. Hal ini

1
Cerianing Putri Pratiwi, “Analisis Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Sekolah Dasar:
Studi Kasus Pada Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar,” Jurnal Pendidikan Edutama 7, no. 1 (2020): 1. 17
2
Nina N, “Kemampuan Membaca Anak Indonesia Masih Rendah,” Kompas Edukasi, 2009,
https://edukasi.kompas.com/read/2009/10/28/21513448/~Edukasi~News.
disebabkan adanya anggapan bahwa ciri khas anak yang terdaftar di Sekolah
adalah munculnya literasi.3
Berdasarkan observasi awal, ditemui terdapat siswa di kelas II yang
belum dapat membaca dengan lancar. Dari jumlah 14 siswa kelas II MI
Riyadul Ulum terdapat 5 siswa yang sudah lancar membaca dan 9 siswa yang
belum lancar membaca bahkan sulit mengungkapkan atau mengucapkan
kosakata dari setiap bacaan yang di baca oleh si anak. Bahakan ada 3 siswa
yang masih keliru dalam membedakan huruf abzad misalnya huruf N dan M,
huruf p, f dan huruf v. bahakan ada siswa yang tidak mengetahui bebrapa atau
bahakan sebagian besar kata yang terlalu panjang. sehingga setelah observasi
langsung ke kelas II peneliti mewawancarai wali kelas II
Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas II
menjelaskan bahwa siswa-siswa yang belum mampu menguasai membaca
permulaan, maka akan mengganggu proses kegatan belajar mengajarnya di
sekolah. Hal ini dapat dilihat dengan keaktifan siswa ketika belajar di kelas,
akan lebih pasif bila siswa tersebut memiliki kemampuan membaca yang
rendah. Salah satu bentuk kesulitan dalam membaca awal adalah kesulitan
mengenali kata. Ada siswa yang tidak mengetahui beberapa kata atau bahkan
sebagian besar kata yang terlalu panjang4.
Hal di atas sejalan dengan hasil penelitian Rudi yang menjelaskan bahwa
………sesuai juga dengan hasil peneltin desi…missal?
Didukung oleh referensijurnal/ hasil penelitian yang menyatakan siswa
kelas II kemampuan baca masih kurang
Harusnya siswa kela II kemampuan membacanya gimana?? Jurnal atau
UUD atau teori terkait ini
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan kemampuan membaca
siswa, perlu diadakan analisis terhadap peserta didik di MI RIYADUL ULUM
Sigade dalam maple bindi sehingga judul dalam penelitian ini adalah “Analisis

3
Wardani I.G.A.K, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Universitas Terbuka, 1995). 107
4
Wawancara dengan Ibu Ihat Solihat pada hari Senin, 22 Mei 2023
Kemampuan Membaca Siswa Kelas II pada Pelajaran Bahasa Indonesia di
MI Riyadul Ulum”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Siswa masih terbata-bata dalam mengeja, sehingga membutuhkan bantuan
ssat membaca.
2. Siswa kesulitan untuk berkonsentrasi, siswa membaca sambil bercanda
dengan temannya atau bermain kejar-kejaran di ruang kelas.
C. batasan masalah
Agar penelitian diatas tidak terlalu meluas dan supaya peneliti ini
memperoleh sasaran sesuai dengan tujuan yang di harapkan,maka secara umum
penulis membatasi masalah tersebut pada analisi kemampuan membaca siswa
kelas II pada pelajaran bahasa indonesia di MI Riyadul ulum.
D. Rumusan masalah
1. Bagaimana kemmapuan membaca siswa kelas II di MI Riyadul Ulum
2. Apa faktor penghambat eksternal dan internal kemampuan membaca siswa
kelas II di MI Riyadul ulum?
3. Bagaimana upaya sekolah untuk memperbaiki kemampuan membaca
permulaan siswa di kelas II?

E. Tujuan penelitan dan manfaat penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas,maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor penghambat rendahnya kemampuan membaca
siswa kelas II di MI Riyadul ulum
2. Untuk mengetahui apa saja yang diupayakan sekolah untuk memperbaiki
kemampuan membaca permulaan siswa di kelas II?
Dengan ditemukannya tujuan penelitian seperti di atas diharapkan
penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. manfaat secara teoritis,penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan tentang kemampuan membaca khususnya bagi pemula
pada pelajaran bahasa indonesia.
2. manfaat secara praktis
a. Manfaat bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi mengenai bagaimana
kemampuan siswa dalam membaca serta apa saja kesulitan siswa dalam
membaca , sehingga guru dapat mengambil langkah untuk mengatasi
masalah siswanya yang berkesulitan dalam membaca.
b. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
kajian untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas dan
kompetensi guru yang berkaitan dengan keterampilan membimbing
siswa yang memiliki kesulitan dalam membaca.
c. Manfaat bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca.
F. penelitian Relevan
penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya memiliki
kegunaan, antara lain untuk memudahkan dan menambah refernsi dalam
penyusunan sebuah penelitian. Selain itu juga dapat di jadikan sebagai bahan
pembanding antara penelitian terdahulu dengan penelitian terbaru yang penulis
lakukan. Oleh karena itu, penulis kemudian mencari beberapa peneliti yang di
rasa memiliki persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan
petama,skripsi Dhea febrina anggraini jurusan (PGMI) Fakultas
tarbiyah dan keguruan universitas islam negri raden intan lampung
"meningkatkan kemampuan membaca peserta didik melalui teknik permainan
menyusun kata pada mata pelajaran bahasa indonesia di kelas II MIN I
Bandar lampung" tahun 2019.5
5
Dhea febrina anggraini,"meningkatkan kemampuan membaca peserta didik melalui teknik
permainan menyusun kata pada mata pelajaran bahasa indonesia di kelas II ",(skripsi:Fakultas
tarbiyah dan keguruan universitas islam negri raden intan lampung ,2019)
skripsi ini memaparkan tentang bahwa kemampuan membaca siswa
dalam "meningkatkan kemampuan membaca peserta didik melalui teknik
permainan menyusun kata pada mata pelajaran bahasa indonesia di kelas II
yaitu dilakukan agar peserta didik dapat mencapai
1) pertama agar peserta didik menguasai teknik membaca.
2) kedua agar peserta didik dapat memahami isi bacaan.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
sama- sama ingin menenliti kemampuan membaca siswa dangan mata
pelajaran yang sama pula yaitu bahasa indosesia di kelas II di tempat satuan
pendidikan madrasah ibtidaiyah yang akan penulis dan peneliti lakukan.peneliti
melakukan di MIN 1 Bandar Lampung,sedangkat penulis di MI Riyadul ulum
sigade.
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu
lokasi penelitiannya. peneliti Dhea febrina anggraini dilakukan di MIN I
Bandar lampung. kemampuan membaca dengan teknik permaianan menyusun
ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).sedangkan penelitian
yang akan penulis lakukan di MI Riyadul ulum sigade kec.petir.selain
perbedaan lokasi penelitian,peneliti yang penulis juga lakukan meneliti tentang
analisis kemampuan membaca siswa kelas II pada pelajaran bahasa
Indonesia .penulis menggunakan penelitian kualitatif deskriftif di MI
RIYADUL ULUM .
kedua,jurnal Riska Sarika,Dani Gunawan,dan Herdi Mulyana jurusan
(PGSD) Institut Pendidikan Indonesia "ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA
PEMAHAMAN SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SUKAGALIH",(Vol. 01,
No. 02, 2021, pp. 49 - 56)6
jurnal ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena masalah
yang diteliti berupa data (tes kemampuan membaca pemahaman), yang lebih
tepatnya dijelaskan dengan kata kata. Pada penelitian ini, peneliti bermaksud

6
Riska Sarika,Dani Gunawan,dan Herdi Mulyana,"ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA
PEMAHAMAN SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SUKAGALIH",(jurnal :Vol. 01, No. 02,
2021, pp. 49 - 56)
untuk menganalisis kemudian mendeskripsikan kemampuan membaca
pemahaman siswa kelas II
persamaan penelitian ini penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-
sama ingin meneliti mengenai kemampuan membaca siswa.peneliti Riska
Sarika,Dani Gunawan dan penulis menggunakan metode penelitian kualitatif
karena masalah yang diteliti berupa data yang lebih tepatnya dijelaskan dengan
kata-kata.
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu
lokasi penelitianya.peneliti Riska Sarika,Dani Gunawan,dan Herdi Mulyana di
lakukan di SD NEGERI 1 SUKAGALIH.sedangkan penelitian yang akan
penulis lakukan di MI Riyadul ulum sigade kec.petir.selain perbedaan lokasi
penelitian,peneliti yang penulis juga lakukan meneliti tentang analisis
kemampuan membaca siswa kelas II di MI RIYADUL ULUM.

G. Landasan Teori
1. Karakteristik Siswa SD/MI
Karakteristik merupakan suatu sifat yang melekat pada seseorang
atau suatu objek.seorang guru harus mampu menerapkan metode
pembelajaran yang sesuaidengan keadaan siswanya,maka sangat penting
bagi sorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. anak usia SD/MI
adalah senang bermain,senang bergerak,senang bekerja dalam
kelompok,serta senang merasakan atau melakukan secara langsung.oleh
karena itu gurunya mengembangkan pembelajaran yang mengandung
unsure permainan, memungkinkan siswa untuk bergerak dan bekerja atau
belajar dalam kelompok,serta memberikan kesempatan kepada siswa
untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia hakikatnya adalah membelajarkan
pesrta didik tentang ketrampilan berbahasa Indonesia yang baik dan bernar
sesuai tujuan dan fungsinya.Mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan
efisien sesuai etika yang berlaku,baik secara lisan maupun
tulis,menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa Negara.untuk mengimplementasikan tujuan
mata pelajaran bahsa Indonesia tersebut, maka pembelajaran bahasa
Indonesia dalam kurikulum 2013 di sajikan dengan menggunakan
pendekatan berbasis teks.teks dapat berwujud teks tertulis pembelajaran
maupun teks lisan.7
3. Analisis Kemmapuan Membaca
a. Definisi/Pengertian Analisis
Analisis adalah suatu kegiatan untuk memeriksa atau menyelidiki
suatu peristiwa melalui data untuk mengetahui keadaan yang
sebenaranya.Analisis biasanya dilakuakan dalam konteks penelitian
maupun pengolahan data.Hasil analisis diharapkan dapat membantu
meningkatakan pemahaman serta mendorong pengambilan keputusan.
Menurut Dewi Prastowo analisis diartikan sebagai penguraian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
sendiri,serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhan.8
b. Kemampuan membaca
Kemampuan merupakan sesuatu yang telah tertanam didalam diri
seseorang, kemampuan yang dimiliki seseorang dapat berkembang bila
orang tersebut belajar dengan baik.dan kemampuan memaca juga
merupakan kesanggupan anak untuk mengenali huruf dan data, kemudian
menghubungkannya dengan bunyi,serta memahami makna dari tulisan
yang dibaca.
c. Factor pendukung(eksternal dan internal) kemmapuan membaca

d. Factor penghambat ekst internal


7
Muhamad ali “pembelajaran bahasa indonesia dan sastra di sekolah dasar,”pernik:jurnal
PAUD,Vol 3 NO.1 september 2020
8
Aris Kurniawan, 13 pengertian analisis menurut para ahli,tersedia:
http://WWW.gurupendidikan.com/13-pengertian-analisis-menurut-para-ahli-didunia/ ,Diakses
pada tanggal 11 juni 2023.
Kemampuan merupakan hal yang telah ada dalam diri kita sejak lahir,
dan kemampuan adalah kecakapan atau potensi seorang individu untuk
menguasai keahlian dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu penilaian
atas tindakan seseorang didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan.9
Secara umum pengertian kemampuan menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia) adalah suatu kesanggupan, kecakapan seseorang dalam
melakukan sesuatu.10 Seseorang dikatakan memiliki kemampuan atau
mampu apabila ia bisa dan sanggup melakukan sesuatu yang memang harus
dilakukannya.

4. Kemmapuan membaca Perspektif Al Qur’an


Menurut Utami kemampuan adalah daya untuk melakukan sesuatu
tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan, kemampuan menunjukkan
bahwa suatu tindakan (performance) dapat dilakukan sekarang.11
Jadi dari beberapa pengertian yang sudah dijabarkan dapat disimpulkan
bahwa kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, dan suatu daya
yang seseorang miliki untuk melakukan suatu tindakan.
Membaca yaitu suatu aktivitas maupun cara kognitif yang mencoba
demi mendapatkan beragam penjelasan yang diperoleh bermakna arikel.
Keadaan ini bermaksud membaca yaitu cara bekerja demi mengetahui
kandungan teks yang dibaca. Untuk alasan itu, membaca tidak semata sekedar
memandang gabungan huruf yang menebak membentuk kata, kelompok kata,
kalimat, paragraf, dan wacana saja.12
Membaca adalah proses yang dilakukan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
9
Mutia Alista Muslih, Sa’odah, and Najib Hasan, “Analisis Kemampuan Membaca Permulaan
Pada Siswa Kelas Kelas 2 Di SD Negeri Pekojan 02 Petang Kota Jakarta Barat,” Pandawa: Jurnal
Pendidikan dan Dakwah 4, no. 1 (2022): 66–83.
10
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa KEMENDIKBUD Indonesia, “Kemampuan,”
KBBI Daring, last modified 2016, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kemampuan. Diakses pada
tanggal 11 juni 2023.
11
C Utami Munandar S, Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah (Jakarta:
Gramedia, 1999). 17
12
Dalman, Keterampilan Membaca, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014) h.519
kata bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang
merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan dan makna
kata-kata secara individual.13
Menurut Spodek dan Saracho menyatakan bahwa membaca merupakan
proses memproleh makna dari barang cetak. Ada dua cara yang ditempuh
pembaca dalam memperoleh makna dari barang cetak yaitu langsung dan tidak
langsung. Langsung yaitu menghubungkan dari tulisan dengan maknanya.
Sedangkan tidak langsung berarti pembaca mengidentifikasi bunyi dalam kata
dan menghubungkan dngan maknanya.14
Sementara itu, membaca menurut Farida Rahim merupakan suatu proses,
yaitu proses recording dan decoding. Pada proses recording, pembelajaran
membaca merujuk pada kata-kata dan kalimat yang kemudian diasosiasikan
dengan bunyi-bunyi yang sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. Pada
proses decoding, membaca merujuk padan proses penerjemahan rangkaian
grafis ke dalam kata-kata.15
Membaca merupakan kegiatan penting dalam kehidupan sehari-
harikarena tidak hanya membantu untuk mendapatkan informasi tetapi juga
untuk meningkatkan kemampuan Bahasa seseorang. Di era informasi ini,
berbagai jenis data dapat diakses melalui bacaan baik dari media cetak maupun
mediaelektronik. Banyak edisi baru dan revisi yang diterbitkan setiap tahun.
Masyarakat saat ini tidak bisa lepas dari media komunikasi. Salah satu
media komunikasi yang banyak dihadapi masyarakat adalah media tulis, baik
buku teks maupun media massa. Kita menghadapi banyak media setiap hari,
terutama di masa reformasi saat ini. Oleh karena itu, anak-anak di kelas awal
SD/MI membutuhkan latihan membaca yang baik, terutama membaca awal.16

13
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung: Angkasa
2015), h.7
14
St. Y. Slamet, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di Sekolah Dasar,( Surakarta : UNS
Pers,2017) h.102
15
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Edisi 2. Cet. 3. (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), hlm. 2.
16
Listiyanto Ahmad, Speed Reading Teknik Dan Metode Membaca Cepat (Jogjakarta: A Plus
Books, 2010). 13.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah tahapan
permulaan yang merupakan tahapan awal untuk belajar membaca di kelas
rendah. siswa belajar mengenal huruf atau rangkaian huruf menjadi bunyi
bahasa dengan menggunakan teknik-teknik tertentu agar siswa lebih siap untuk
memasuki tahap membaca lanjut atau membaca pemahaman di kelas tinggi.
Membaca termasuk alternatif terbaik untuk mendapatkan informasi
sebagai model pembelajaran dalam memecahkan masalah yang kita hadapi. Di
era informasi seperti sekarang ini, kekuatan membaca semakin mendesak di
kalangan masyarakat.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa
yang dimiliki seseorang untuk memahami isi atau makna bacaan, dan untuk
mendapatkan informasi dari bacaan tersebut.
2. Tujuan membaca
Keterampilan membaca mempunyai tujuan tertentu sehingga perlu untuk
dikembangkan secara signifikan dan relevan.
Tujuan membaca adalah akan meningkatkan pemahaman seseorang
terhadap bacaan, semakin sadar seseorang terhadap tujuan membacanya, semakin
besar kemungkinannya ia memperoleh apa yang diperlukannya dari buku atau
hasil yang sebaliknya, bila tujuan membaca tidak dirumuskan”. Menentukan
tujuan membaca merupakan kewajiban guru untuk selalu mengingatkan,
memotivasi kepada siswa tentang pentingnya menentukan tujuan dari membaca
terutama membaca pemahaman, karena membaca pemahaman itu kita dapat
memahami maksud dan tujuan serta isi dari bacaan yang telah dibaca.17
tersebut. Secara umum, tujuan membaca menurut Farida Rahim
mencakup:
1) Kesenangan
2) Menyempurnakan membaca nyaring;
3) Menggunakan strategi tertentu;
4) Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik;

17
Nurhadi. (2005). Bagaimana Cara Meningktakan Kemampuan Membaca. Bandung : UPI PRESS
5) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telahdiketahuinya;
6) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis;
7) Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi;
8) Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang
diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang
struktur teks;
9) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.34 Menurut Slamet, tujuan
membaca permulaan adalah sebagai 18
3. Jenis-jenis membaca
1. membaca nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang menyuarakan tulisan
yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan
pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan penulis, baik dalam
bentuk pemikiran, tindakan, maupun pengalaman dari penulis sendiri.
Keterampilan yang diperlukan untuk membaca nyaring adalah sebagai berikut:
a) Gunakan ucapan yang tepat
b) Gunakan kalimat yang benar
c) Gunakan nada suara yang wajar
d) Dalam posisi sikap yang baik
e) Penguasaan tanda baca
f) Baca dengan jelas
g) Membaca dengan ekspresi
h) Membaca tanpa hent
i) Memahami dan memahami bahan bacaan yang dibacanya
j) Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri
2. membaca dalam hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan
tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya. Hal tersebut dapat dilihat dalam
kehidupan sehari-hari, sebagian besar orang jauh lebih banyak melakukan

18
Farida Rahim, Pengajaran…, hlm. 11-12.35
kegiatan membaca di dalam hati atau senyap. Keterampilan yang dibutuhkan
untuk membaca senyap meliputi:
a) Baca dalam hati, jangan gerakkan bibir, jangan bersiul
b) Membaca tanpa gerakan kepala
c) Membaca lebih cepat daripada membaca nyaring
d) Jangan menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk
e) Memahami bahan bacaan
f) Kecepatan mata diperlukan untuk membaca
g) Kecepatan dapat disesuaikan dengan tingkat kesulitan dalam membaca
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI
Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan di sekolah berfungsi
dalam membantu tumbuh dan kembangnya peserta didik ke arah yang positif.
Maka ketika di sekolah, cara belajar siswa diarahkan dan tidak dibiarkan tanpa
adanya tujuan. Melalui sistem pembelajaran di sekolah, anak melakukan kegiatan
belajar sesuai tujuan yang jelas, dengan harapan terjadi perubahan positif pada
anak. Di Indonesia, pendidikan formal dibagi menjadi beberapa jenjang yaitu
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar
adalah pendidikan yang menjadi dasar acuan sebelum melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi.
Menurut Ahmad Susanto, istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata
belajar dan mengajar. Maksudnya, pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata
belajar dan mengajar, proses belajar mengajar, atau kegiatan belajar mengajar.19
Sementara itu, pengertian mengajar menurut Ahmad Santoso
ialah aktivitas kompleks yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan lingkungan
agar siswa mau melakukan proses belajar mengajar.20 Musfiqon juga berpendapat
bahwa dalam proses pembelajaran, terjadi proses interaksi antara dua manusia,

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Edisi 1. Cet. 4. (Jakarta:
19

Prenadamedia Group, 2016), hlm. 19.


20
Ahmad Susanto, Teori…, hlm. 26.19
yakni siswa sebagai pihak yang belajar, dan guru sebagai pihak yang
mengkondisikan terjadinya pembelajaran.21
Di sekolah dasar (SD/MI), Bahasa Indonesia merupakan mata
pelajaran yang diajarkan dari kelas 1 sampai kelas 6. Pembelajaran di SD/MI
dapat dibagi menjadi pembelajaran kelas rendah dan kelas tinggi. Di kelas rendah,
pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki kekhasan tersendiri. Kekhasan tersebut
tampak jelas dari materi dan bahan ajar yang diajarkan di kelas rendah.
Sementara itu, pembelajaran di kelas tinggi menurut Nur Samsiyah, bimbingan
yang dapat digunakan untuk membimbing siswa ialah pembelajaran
konstruktivitas. Pembelajaran konstruktivitas disini maksudnya ialah siswa
dibimbing untuk mencari, menemukan, menggolongkan, menyusun, melakukan,
mengkaji dan menyimpulkan tentang substansi yang dipelajari.22
Oleh karena itu, Bahasa Indonesia di SD/MI merupakan mata pelajaran
yang diajarkan kepada siswa agar siswa bisa berkomunikasi dengan baik dan
benar. Komunikasi ini dapat dilakukan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa
Indonesia juga merupakan alat komunikasi yang menjadi salah satu ciri khas
bangsa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa nasional. Hal inilah yang
menjadi salah satu sebab mengapa bahasa Indonesia harus diajarkan pada semua
jenjang pendidikan, terutama di SD/MI karena merupakan dasar dari semua
pembelajaran.
F. Metode penelitian
a. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian
Deskriptif???
.23peneliti studi kasus berupaya menelah sebanyak mungkin data mengenai sebjek
yang di teliti
sifat penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif yakni penelitian yang
menekankan pada penjelasan berbentuk uraian.Bertujuan untuk Mendeskripsikan
21
HM. Musfiqon, Pengembangan…, hlm. 24.
22
Nur Samsiyah, Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Kelas Tinggi, Edisi Revisi. Cet. 1. (Jawa
Timur: CV. AE Media Grafika, 2016), hlm. 10.

pinton setya mustafa et al.,Metodologi penelitian kuantitatif,kualitatif dan penelitian tindakan


23

kelas dalam pendidikan Olah Raga(UIN Malang : TNP 2020),77


(memaparkan) peristiwa yang terjadi pada masa kini.Deskripsi peristiwa tersebut
dilakukan secara sistematis yang menekankan pada pengungkapan data
berdasarkan fakta yang di peroleh dari lapangan.
Dalam hal ini penulis akan mengamati,menggambarkan, dan
menjelaskan mengenai analisis kemampuan membaca siswa kelas II pada
pelajaran bahasa indonesia.
b. Subjek,Objek dan Lokasi penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah Siswa MI Riyadul ulum.Objek kajian ini
Guru MI Riyadul ulum.peneliti akan mengambil 6 Orang informan untuk di
wawancara,yang terdiri dari 5 orang siswa dan 1 orang guru.fokus penelitian ini
adalah Analisis Kemampuan Membaca Siswa Kelas II pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia.Lokasi penelitian di laksanakan di MI Riyadul ulum kp.sigade.Desa,
Seuat.Kecamatan, petir kabupaten Serang,Provinsi Banten
c. Sumber Data
Sumber data yang menjadi objek penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu :
1. Sumber data primer yaitu data yang di peroleh atau di kumpulkan oleh
peneliti secara langsung dari sumber datanya.Adapun sumber data primer yang di
gunakan penulis adalah guru sebagai informan utama untuk mengetahui siswa
dalam kemampuan membaca siswa kelas II pada pelajaran bahasa indonesia.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh atau di kumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada.peneliti sebagai tangan kedua.Adapun sekunder
yang penulis gunakan adalah 5 orang siswa kelas II,dan 1 orang guru di MI
Riyadul ulum.
d. Teknik pengumpulan data
1. Observasi
Teknik ini merupakan salah satu betuk strategi pendekaran dalam
penjaringan data.pengamatan berinteraksi penuh atau secara utuh dalam kegiatan
sasaran penelitian, dengan tujuan agar memperoleh data yang valid sesuai dengan
kondisi lapangan.
metode ini di lakukan untuk mengamati secara seksama tentang kegiatan
yang terjadi di lapangan yakni di MI Riyadul ulum.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan
bertanya langsung kepada responden atau informan.Adapun pihak yang di
wawancara meliputi guru kelas dan siswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dapat digunakan sebagai pengumpulan data.Dokumentasi
yang penulis gunakan memalui dari tulisan pribadi seperti buku harian dan
dokumentasi resmi.
G. SISTEMATIKA PEMBAHASAAN
Sistematika pembahasaan dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan
menjadi beberapa BAB,diantaranya sebagai berikut :
BAB I pendahuluan yang meliputi : Latar belakang masalah,identifikasi
masalah,batasan masalah, rumusan masalah,tujuan penelitian dan manfaat
penelitian,penelitian relevan dan sistematika pembahasaan.
BAB II Landasan teoritis, meliputi,Analisis kemampuan membaca siswa kelas II
pada pelajaran bahasa Indonesia di Mi Riyadul ulum.
BAB III metodologi penenelitian,meliputi : jenis dan sifat
penelitian,Subjek,Objek dan Lokasi penelitian,Sumber data dan Teknik
pengumpulan data.

Anda mungkin juga menyukai