Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS FKTOR PENYEBAB KESULITAN BERBICARA SISWA KELAS 3

SD NEGERI 1 HADILUWIH TAHUN AJARAN 2019/2020.

Ocvi Milla Ferina 1, Vit Ardhyntama, M.Pd 2


, Ayatullah Muhammadin Al Fath3
1
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar , STKIP PGRI Pacitan
Email : widodomahesaarga96@gmail.com
2
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP PGRI Pacitan
Email : vit.10276@gmil.com
3
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP PGRI Pacitan
Email : ayatullah200289@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kesulitan Belajar siswa; (2) faktor
penyebab kesulitan berbicara siswa; (3) hasil belajar yang diperoleh siswa kesulitan berbicara; (4)
kendala yang dialami guru untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas 3 pada proses
pembeljarn .
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun
pelajaran 2019/2020. Pelaksanaan penelitian ini muli dari bulan februari sampai dengan juli.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hadiluwih. Penelitian ini mengguakan 2 subjek yaitu
guru dengan siswa, siswa yang digunakan pada penelitian ini subjek itu sendiri dan sisw yang tidak
mengamali kesulitan berbicara. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara secara daring
untuk memperoleh data dari subjek wawancara ini untuk mengetahui kesulitan berbicara siswa dan
faktor penyebab kesulitan berbicara siswa. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan
waktu, dilanjutkan analisis data dengan menggunakan model Miles and Huberman meliputi
reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Teknik pengumpulan data ini
menggunakan observasi, wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada kelas 3 SD Negeri 1 Hadiluwih ini mengalami
kesulitn pada saat pembejaran yaitu kesulitan berbicara; (2) terdapat beberapa siswa yang masih
mengalami kesulitan berbicara; (3) kesulitan berbicara ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yang
berasal dari luar maupun dalam diri siswa ; (4) Hasil belajar siswa yang kesulitan berbicara
menjadi kurang maksimal.

Kata Kunci: Faktor. Kesulitan berbicara. Siswa

Abstract. This study aims to determine : (1) The learning difficulties, (2) The causing factory of
Students’ speaking difficulties, (3) They leraning outcomes obtained by students having in
difficulty speaking, (4) Teachers obstcle in improving students’ speaking skills of class 3 students
in the learning process.
The type of this research was descriptive qualitative, the implementation of the research in the
second semester of 2019/2020 academic year. The implementation of this research began from
february to july 2020. This research conducted at SD Negeri 1 Hadiluwih. This research used two
subjects : teachers and students, students used in this study the subject it
self and students who did not have difficulty speking. Data collection lised online interview
methods to collect data from the subject, this interview was to find out students speaking
difficulties and factors that cause students speech difficulties. The validity of the data used
triangulation techniques and time. Followed by data analysis used Miles and Huberman models
including data reduction, data display, conclusions and verification. This data collection
tecnique used observation, interviews.
The results of the study showed that: (1) in grade 3 SD Negeri 1 Hadiluwih still had difficulty in
learning, namely speaking difficulties ; (2) there were some students who still had difficulties
speaking; (3) speaking difficulties were influenced by several factors originating from outside and
inside students; (4) the learning aehievement of student who having speaking diffculties became
less.

Keywords : Difficulty Speaking, Factors, Students

http://repository.stkippacitan.ac.id 1
PENDAHULUAN
Pendidikan dasar menjadi tombak untuk memjukan bangsa di masa yang akan
datang. Tidak hanya menjadi dasar dalam bidang akademik akan tetapi juga dalam
pembentukan karakter bangsa. Hampir setiap desa saat ini terdapat dua sekolah dasar
untuk memudahkan peserta didik mendapatkan pendidikan. Sekolah merupakan suatu
lembaga pendidikan yang bersifat formal, non formal, dan informal yang didirikan oleh
negara maupun swasta dengan tujuan untuk memberikan pengajaran,mengelola, dan
mendidik siswa melalui bimbingan yang di berikan oleh guru. Sekolah berfungsi
sebagai memberikan keterampiln dasar, membentuk pribadi sosial, dan memberikan
pengetahuan yang melalui pembelajaran.
Pembelajaran di sekolah bertujuan untuk membekali siswa sikap dan
keterampilan berbicara kepada peserta didik. Sekolah tidak hanya memperhatikan
kemampuan siswa akademik dan guru juga memperhatikan sikap dan perilaku peserta
didik dalam proses pembelajaran. Kurikulum saat ini menerapakan pendidikan karater
pada peserta didik berdasarkan yang digunakan dalam pendidikan. Ini adalah kurikulum
K-13 yang di dalamnya menanamkan sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Karakteristiknya adalah Pembelajaran yang diadakan di sekolah dasar lebih banyak
siswa yang aktif dan guru hanya memberikan pengarahan. Artinya penerapan kurikulum
K 13 menuntut siswa haruskan memilik rasa percaya diri dan lebih banyak bicara.
Kesulitan belajar adalah Menurut Abdurrahman (2012;1) menyatakan bahwa
kesulitan belajar adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris learning disability.
Terjemahan tersebut sesungguhnya kurang tepat karena learning artinya belajar dan
disability artinya ketidakmampuan;kesulitan belajar adalah suatu konsep multidisipliner
yang digunakan di lapangan ilmu pendidikan, psikologi, maupun ilmu kedokteran.
suatu hambatan yang dialami seseorang dalam melakukan proses pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran peserta didik banyak yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan
belajar yang dialami peserta didik di sekolah dasar memiliki berbagai macam jenis
diantaranya, kesulitan mengerjakan soal, kesulitan dalam membaca, kesulitan dalam
menulis, kesulitan dalam memecahan masalah dan kesulitan dalam keterampilan
berbicara. Setiap orang memiliki perasamaan dan perbedaan dalam kemampuan baik
sikap dan keterampilan ynag dimiliki peserta didik. Akan tetapi, daya keterampilan

http://repository.stkippacitan.ac.id 2
berbicara setiap orang berbeda-beda, ada yang lancar dan ada juga yang kurang.
Keterampilan berbicara sering kali dilakukan baik itu dengan hanya dua orang maupun
dengan orang bnayak untuk melakukan suatu komunikasi untuk menyampikan suatu hal
dan memiliki tujuan tertentu.
Keterampilan berberbicara pada anak usia dini dapat dipengaruhi oleh kurangnya
motivasi dari diri sendiri maupun orang tua, kurangnya minat belajar. Sehingga peserta
didik mengalami kesulitan belajar dalam keterampilan berbicara dan kurang percaya
diri. Peserta didik tidak berani mengunggapkan sesuatu kepada orang lain . Menurut
Sunendar dalam Isnan (2013;14) keterampilan berbicara merupakan keterampilan
mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan
perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Kesulitan berbicara banyak dialami oleh
peserta didik yang masih kelas rendah, di karenakan peserta didik kelas rendah masih
merasa minder dan takut untuk berbicara. Ketakutan yang dimiliki peserta didik ini
yaitu takut jika melakukan kesalahan yang diungkapkan. Mudah takut jika
mendapatkan marahan dari orang lain seperti guru dan orang tua.
Keterampilan berbicara membutuhkan beberapa kondisi seperti penguasaan
kosakata serta kemauan untuk mensimulasika kata atau kalimat. Jika peserta didik
cenderung diam jika ditanya maka diduga anak mengalami kesulitan. Jika sikap ini
ditemukan saat proses pembelajaran maka siswa dianggap mengalami kesulitan belajar.
Keterampilan berbicara adalah salah satu dari empat keterampilan yang dilakukan
seseorang untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Keterampilan berbicara ini
masih kurang terlihat Pada siswa kelas 3 SD N 1 Hadiluwih. Terdapat siswa yang
mengalami kesulitan belajar dalam keteampilan berbicara. Identifiksi awal faktor yang
menyebabkan peserta didik kesulitan dalam belajar keterampilan berbicara diantaranya
anak tersebut sering di goda oleh temannya. Akibatnya siswa tidak banyak bicara atau
pendiam, penguasaan materi pembelajaran berkurang sehingga peserta didik tersebut
sering mengalami gangguan dari teman-temannya. Hal ini terlihat pada saat proses
pembelajaran di kelas berlangsung dan pada saat pelaksanaan PTS semester 1 yang ada
di SD N 1 Hadiluwih. Kondisi ini dialami siswa tersebut dapat disebut sebagai kesulitan
belajar keterampilan berbicara. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas maka
peneliti ingin mengetahui faktor penyebab kesulitan berbicara siswa kelas 3 di SD
Negeri 1 Hadiluwih Tahun Ajaran 2019/2020Tujuan dari penelitian ini Untuk

http://repository.stkippacitan.ac.id 3
mengetahui kesulitan belajar siswa yang di miliki oleh siswa kelas 3 SDN 1 Hdiluwih,
Untuk untuk mengetahui kesulitan keterampilan berbicara siswa kelas 3 SDN 1
Hadiluwih, Untuk mengetahui faktor yang memyebabkan siswa mengalami kesulitan
dalam keterampilan bericara.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualittaaif deskriptif,
metode pendekatan kualitataif deskriptif adalah suatu penelitian yang menjelaskan
hasil penelitian dengan ringkasan secara lebar dan jelas sesuai dengan keadaan yang
ada di lapangan. Basuki (2010:78) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif bertujuan
memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia
yang diteliti. Penelitian ini tidak menguraikan angka, maupun grafik, akan tetapi lebih
ke uraian dalam bentuk kalimat Penelitian ini di lakukan di SD Negeri 1 Hadiluwih
pada semester genap tahun 2019/2020 waktu penelitiaan yang di gunakan pada
penelitian ini yaitu februari- juli 2020. Objek penelitian pada penelitiaan ini yaitu
faktor penyebab kesulitan berbicara siswa kelas 3 SD Negeri 1 Hadiluwih Tahun
Ajaran 2019/2020. Subjek pada penelitian ini yaitu siswa kelas 3 yang mengalami
kesulitan berbicara serta wali kelas sebagai sumber pengambilan data secara
mendalam.
Teknik Pengambilan Data pada penelitian ini menggunkan teknik wawancara dan
observasi untuk mengetahui faktor kesulitan berbicara siswa kelas 3, wawancara
ditujukan untuk guru kelas/ wali kelas, siswa kelas 3, dan orang tua siswa wawancara
bertujuan untuk mendapatkan data yng akurat dan mendalam terkait dengan
keterampiln berbicara siswa. Observasi dilakukan di waktu pembelajaran berlangsung
di sekolah. Observasi ini dilakukan untuk mengatahui proses pembelajarn siswa yang
dilakukan di dalam kelas. Instrumen dalam penelitin yaitu wawancara dan observasi,
teknik analisis data pada penelitian ini menurut Miles dan Huberman,(2009:15-20)
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pada bagian ini, peneliti mendeskripsikan faktor penyebab kesulitan berbicara
siswa kelas 3 SD Negeri 1 Hadiluwih tahun ajaran 2019/2020. Peneliti melakukan

http://repository.stkippacitan.ac.id 4
penggambilan data melalui hasil observasi di kelas dan wawancara dengan guru kelas
serta beberapa siswa kelas III. Hal – hal yang di teliti meliputi kesiapan guru untuk
melakukan kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan pembelajaarn kepada siswa,
kendala yang dialami guru dalam proses pembelajaran dalam keterampilan berbicara
siswa, upaya guru untuk mendorong siswa dalam keterampilan berbicara. Kesulitan
yang di alami siswa saat pembelajaran. Subjek yang digunakan peneliti dalam penelitian
ini siswa kelas III SD Negeri 1 Hadiluwih. Siswa yang di ambil dalam penelitian ini
hanya beberapa saja yang terdekat dengan subjek yang di teliti, untuk mendapatkan
informasi subjek terkait dengan kegiatan sehari – hari subejk bersama teman –
temannya baik itu di sekolah maupun di lingkungan. Untuk mendapatkan data yang
akurat subjek tersebut peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas yang menjadi
orang tua siswa pada saat di sekolah. Wawancara yang diberikan peneliti untuk siswa
dan guru tidak jauh dari tujuan yang akan di teliti yaitu mengenai kebiasaan subjek,
kondisi subjek pada saat proses pembelajaarn maupun di luar pembelajaran, faktor
penghambat keterampilan berbicara siswa. Upaya guru untuk mengatasi kesulitan
berbicara pada siswa sebelum melakukan kegiatan belajar guru membiasakan siswa
untuk melakukan beberapa kegiatan. Kegiatan yang dilakukan guru sebelum melakukan
kegiatan pembelajaran adalah memastikan kesiapan siswa untuk melakukan proses
pembelajaran
Guru berusaha untuk membantu siswa dalam belajar untuk mencapai prestasi
belajar siswa di kelas, prestasi belajar yang memuaskan merupakan salah satu bentuk
keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, saat bel masuk
pukul 07.00 seluruh siswa berbaris di depan kelas untuk melakukan kegiatan
kedisiplinan, kelengkapan atribut sekolah, dan kerapikan. Setiap hari siswa melakukan
kegiatan tersebut sehingga keadaan kelas dapat terkondisikan dengan baik. Selain itu
guru Et terkadang mendampingi apabila ada siswa yang berbarik kjurang rapi maka
guru Et meningkatkan dan meminta siswa untuk berbaris dengan rapi. Setelah masuk
kelas siswa duduk di tempat duduknya masing – masing sambil menunggu guru datang.
Sebelum guru masuk ke kelas keadaan siswa ramai, banyak yang berjalan keluar kelas
dan ngbrol sendiri dengan temannya. Setelah guru masuk ke kelas salah satu siswa
diminta untuk memimpin di depan kelas menyanyikan lagu indonesia raya. Setelah
selesai bernyanyi lagu wajib siswa diminta duduk dan ketua kelas memimpin doa.

http://repository.stkippacitan.ac.id 5
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru kelas sebelum melakukan
pembelajaran di mulai guru Et selalu membuka pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan selalu menanyakan keadaan siswa. Selain itu guru Et memberikan nasihat
kepada siswa untuk belajar dengan sungguh – sungguh agar ilmu yang didapatkan
bermanfaat. Kegiatan ini setiap hari di lakukan guru Et untuk membiasakan siswa agar
berdoa sebelum melakukan melakukan pembejaran.
Hasil dari penelitian yang di lakukan di SD Negeri 1 Hadiluwih menyatakan
bahwa di SD Negeri 1 Hiluwih terdpat siswa yang kesulitn berbicara dala proses
pembelajaran. Siswa yang mengalami kesulitan berbicara ini terdapat di kelas rendah
yaitu kelas 3 dengan jenis kelamin Laki – laki dengan jumlah subjek hanya terdapat 1
siswa. Kesulitan berbicara ini dapat terlihat pada saat waktu pembeljaran berlangsung
dan serta dapat dilihat dri hasil belajar yang dicpai oleh siswa tersebut. Kesulitan
berbicara siswa tidak lain terdpat faktor yang menyebabkan siswa mengalami tersebut.
Faktor yang mempengaruhi kesulitn berbicara siswa kels 3 ini dikarenkan ada beberapa
faktor yang berasal dari dalam maupun luar diri siswa tersebut. Dari hasil wawancara
dengan wali kelas 3 SD Negeri 1 Hadiluwih ini bahwa siswa yang mengalami kesulitan
berbicara ini pada saat waktu pembelajaran hanya diam saja meskipun paham ataupun
tidak paham dengan pembelajaran yang telah diberikan oleh guru siswa tersebut hanya
diam saja. Hasil wawancara dengan guru juga menyatakan bahwa kesulitan berbicara
siswa ini juga mempengaruhi hasil belajar yang di capai siswa, hasil belajar yang
diperoleh jauh dari siswa lainnya dan kurang memuaskan. Faktor yang mempengaruhi
kesulitan berbicara siswa ini berasal dari faktor luar dan faktor dalam siswa. Faktor
dalam penyebab kesulitn berbicara ini anak kurang percaya diri, minder, merasa takut.
Sedangkan faktor yang berasal dari luar siswa yaitu lingkungan sekolah seperi guru,
teman, keadaan lingkungan sekitar. Berdasrakn dari hasil belajar siswa, maka sisw
tersebut tidak hanya mengalami kesulitan berbicara saja akantetapi siswa tersebut juga
mengalami keterlambatan berbicara karena terlihat dari hasil belajar jika hasil belajar
tugas di rumah tinggi sedangkan hasil tugas yang di kerjakan di sekolah rendah maka
maka dengan ini siswa sekain mengalami kesulitan berbicara juga mengalami
keterlambatan berbicara.
Pembahasan

Hasil penelitian yang sudah di ketahui bahwa siswa kelas III SD Negeri 1
Hadiluwih terdapat siswa yang kurang dalam keterampilan berbicara. Hal ini di
nyatakan oleh guru Et pada saat wawancara banyak faktor yang mempengaruhi
http://repository.stkippacitan.ac.id 6
kesulitan berbicara siswa tersebut. Faktor yang mempengaruh keterampilan berbicara
siswa ini berasal dari faktor internal dan ekternal faktor ini tidak lain dan tidak bukan
berasal dari lingkungan siswa dan berasal dari siswa itu sendiri. Faktor yang berasal dari
diri siswa yaitu siswa minder, kurang percaya diri, merasa cemas dan takut salah.
Sedangkan faktor yang berasal dari luar siswa ini berasal dari lingkungan keluarga dan
sekolah. Minat belajar pada siswa kurang dan sering di bully oleh teman lainnya. Siswa
Fa mengalami kesulitan berbicara tidak hanya dikarenakan faktor luar akan tetapi
subjek penelitian ini mengalami kesulitan tersebut juga dikarenakan siswa mengalami
hambatan dalam proses pembeljarannya. Hal ini diungkapkan juga oleh Magfira
(2012:4) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi keterampilan berbicara siswa
ada dua yaitu faktor internal yang meliputi gangguan secara fisik, ketidakseimbangan
mental, kelemahan emosional, dan kelemahan yang di sebabkan oleh kebiasaan dan
sikap salah seperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah. Namun
dalam pelaksanaan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa tersebut terdapat
kendala. Kendala tersebut membuat guru sulit untuk meningkatkan keterampilan
berbicara anak tersebut dan belum dapat terpengaruhi oleh siswa Fa tersebut.
Adapun Upaya guru dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui
berbagai upaya yang dilakukan. guru melakukan upaya dalam mengatasi kesulitan
berbicara siswa yaitu dengan melakukan setiap ada tugas di sekolah ataupun
membacakan teks siswa tersebut sering di tunjuk. Siswa sering di ajak untuk
berkomunikasi. Dalam pelaksanaan upaya guru dalam mengatasi siswa yang kesulitan
dalam keterampilan berbicara masih mengalami kendala yang menjadi hambatan guru.
Kendala yang dialami guru meliputi kondisi kelas, keaktifan dari siswa lain dan
komunikasi yang kurang mendukung.
Guru juga melibatkan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran keterampilan
berbicara. Dalam proses pembelajaran siswa dilibatkan secara lngsung oleh guru dengan
cara pada saat terdapat suatu teks di buku maka siswa secara bergntian ditunjuk oleh
guru untuk membacakan teks tersebut. Selain itu apabila ada tugas dari guru cara
membahasannya dengan siswa di suruh untuk membacakan hasil pekerjaannya tersebut
dan guru hanya mengoreksi jawaban yang kurang tepat. Pendekatan yang dilakukan
guru berpusat pada siswa selama proses belajar selalu di libatkan oleh guru, siswa aktif
dalam proses pembelajaran sehingga ketermpilan berbicara siswa dapat meningkat.
Untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa yang kurang aktif guru membuat

http://repository.stkippacitan.ac.id 7
cara mengajar siswa yang diam tersebut mau untuk maju kedepan dengan cara sering
menunjuk siswa yang diam tersebut.
Selain itu, guru memberikan perhargaan yang kepada siswa yang aktif.
Penghargaan ini berupa pujiaan, bintang ataupun nilai baik itu secara langsung maupun
tidak langsung. Guru memberikan ini untuk menghargai suatu hasil siswa dan untuk
memotivasi siswa yang kurang aktif.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan dari paparan yang telah di bahas berdasarkan penelitian maka
kesimpulan yang dapat di ambil adalah :
Faktor yang mempengaruhi keterampilan berbicara siswa yaitu yang pertama,
siswa merasa takut jika mau menjawab pertanyaan yang diberikan guru, siswa merasa
minder dengan teman – temannya sering di ejek oleh temannya, faktor lain yang
mmpengaruhi keterampilan berbicara siswa lingkungan sekitar siswa yang jauh dari
teman-temannya juga mempengaruhi belajar siswa. Selain itu tidak hanya kesulitan
berbicara siswa ini juga mengalami keterlambatan belajar pada penerimaan materi
pembelajaran. Jika diberikan tugas di rumah hasil yang didapatkan maksimal jika
diberikan tugas di sekolah langsung maka hasil yang diperoleh kurang maksimal dan
juga sering juga tidak dikerjakan. Tugas pada saat dirumah sering tidak dikerjakan
apabila orang tua tidak mengetahuinya.
kendala yang di alami guru saat meningkatkan keterampilan berbicara siswa
untuk menunjang hasil belajar siswa. Kendala yang di alami guru diantara lain kondisi
siswa SD yang ingin di perhatikan semua oleh gurunya. Jika guru menunjuk siswa yang
kesulitan berbicara dan siswa tersebut hanya diam maka siswa lain berebut untuk
ditunjuk guru.
Saran
Berdasarkan simpulan maka saran yang dapat di sampaikan oleh peneliti
sebagai berikut:
Sebaiknya guru lebih meningkatkan dalam melaksanakan pendekatan terhadap
setiap siswa. Dan memperhatikan kesulitan yang di hadapi siswanya. Sebaiknya guru
memberikan strategi untuk meningktkan keterampilan berbicara siswa. Sebaiknya guru
memberikan pendekatan yang mendalam untuk siswa yang kesulitan berbicara sehingga
dapat menghasilkan nilai pembelajarn yang baik.

http://repository.stkippacitan.ac.id 8
DAFTAR PUSTAKA
Basuki,Sulistyo.2010. “Metode Penelitian”. Jakarta: penaku.
Miles dan Huberman. 2009. “Analisis Data Kualittif buku sumber tentang metode –
metode baru”. Jakarta:UI-press.
Magrifa.2020. karakterdan cara belajar siswa SD kelas rendah.
file:///C:/Users/ADMIN/Downloads/Documents/KARAKTERISTIK+DAN+CARA
+BELAJAR+SISWA+SD+KELAS+RENDAH.pdf. Di akses pada tanggal 22 juli
2020.
Prastowo,Andi. 2012. “Metode Penelitian Kualitatif Dalam Prespektif Rancangan
Penelitian”. Ar- Ruzz Media.

Prof.Dr. Abdurrahman Mulyono. 2012.”Anak Kesulitan Belajar”. Jakarta:PT Rineka


Cipta.

http://repository.stkippacitan.ac.id 9

Anda mungkin juga menyukai