Anda di halaman 1dari 7

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: Musliadi, S.Pd
Asal Institusi: SMA Negeri 2 Meureubo Aceh Barat

Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah
yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda
dalam eksplorasi penyebab masalah:

1. Kajian Literatur
 Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
 Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik
masalah.
 Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan
temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di
Sekolah:
 Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan
sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
 Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab
masalah tersebut.
 Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk
menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
 Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman
dalam masalah yang diidentifikasi.
 Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan
pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
 Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat
diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda
menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat


menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi
penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah
merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
diidentifikasi masalah

1. Kemampuan Hasil kajian literatur : Analisis penyebab masalah :


speaking siswa
masih rendah 1. Menurut Darsiana, (2018) Faktor yang 1. Siswa masih enggan untuk
mempengaruhi pembelajaran Bahasa mencoba berbicara
Inggris terasa sulit bagi siswa yaitu: menggunakan Bahasa Inggris
dikarenakan kurang berlatih
- Rendahnya kemampuan berbicara sehingga tidak terbiasa.
Bahasa Inggris karena tidak terbiasa.
- Sebagian siswa masih enggan dan 2. Siswa merasa takut salah dan
bahkan tutup mulut apabila mereka ditertawakan temannya dalam
diajak berbicara dalam bahasa Inggris. berbicara Bahasa Inggris.
Padahal, kalau dilihat dari penguasaan
kosa kata, siswa tersebut seharusnya
sudah mampu berbicara bahasa Inggris
meskipun dalam rangkaian kalimat
yang sangat sederhana. Merasa
kesulitan dalam berbicara bahasa
Inggris sehingga mereka belum mampu
berkomunikasi.

2. Menurut Fatimah, et al., (2021) Ada


dua faktor yang menyebabkan siswa 3. Peserta didik belum menguasai
kesulitan dalam berbicara bahasa tata Bahasa Inggris.
Inggris yakni faktor linguistic dan 4. Peserta didik kurang dalam
faktor non lingustic. Kesulitan siswa menguasai kosa kata dan kurang
dalam faktor lingustic adalah tata tepat dalam pengucapannya.
bahasa Inggris, pengucapan kosa kata 5. Peserta didik merasa kurang
Inggris dan kurangnya kosa kata percaya diri dalam proses
Inggris. Sedangkan kesulitan siswa pembelajaran Bahasa Inggris
dalam faktor nonlinguistic adalah 6. Peserta didik belum mempunayi
kurang percaya diri, motivasi, dan motovasi yang baik terhadap
lingkungan pembelajaran Bahasa Inggris.

Wawancara :

1. Wawancara dengan teman sejawat :

 Keengganan siswa untuk mencoba


berbicara menggunakan bahasa
Inggris karena takut salah dan
merasa malu dan kurang menguasai
pola kalimat.

2. Wawancara dengan Kepala Sekolah :


 Guru tidak membiasakan peserta
didik untuk berbicara bahasa inggris
ruang kelas dan di lingkungan
sekolah.

3. Wawancara dengan Pengawas


Sekolah :
 Guru belum mampu memberikan
pendekatan pembelajaran yang baik
kepada anak-anak.

2 Minat belajar siswa Hasil kajian literatur : Analisis penyebab masalah :


rendah saat  Menurut Liansyah et al. (2014) 1. Guru belum menerapkan metode
pembelajaran menyebutkan bahwa : Beragam sebab serta pendekatan pembelajaran
Bahasa Inggris dapat mengakibatkan seorang anak yang tepat.
berlangsung tidak dapat mengikuti pembelajaran 2. Keluarga kurang mendukung
yaitu berdasarkan penelitian yang terhadap kondisi anak untuk
dilakukan menunjukkan bahwa bersekolah.
penyebab anak tidak bersekolah bisa 3. Guru tidak maksimal melakukan
jadi datang dari kejenuhan, biaya, upaya edukasi terhadap peserta
maupun kurangnya edukasi kepada didik.
siswa itu sendiri.

 Menurut (Roinah, 2019). 4. Guru belum melakukan


Problematika pembelajaran berasal pendekatan yang mampu
dari dua faktor yaitu faktor internal memberikan serta menambah
meliputi sikap terhadap belajar, motivasi siswa dalam belajar.
motivasi belajar, konsentrasi belajar,
kebiasaan belajar dan eksternal
meliputi Proses belajar didorong oleh
motivasi intrinsik peserta didik.

 Menurut (Anzar & Mardhatillah, 5. Peserta didik tidak mempunyai


2017). Proses belajar juga dapat dorongan dan kebutuhan dalam
terjadi, atau menjadi bertambah kuat, belajar, harapan dan cita-cita
bila didorong oleh lingkungan peserta masa depan tidak tertanam pada
didik Selanjutnya Masalah faktor mereka.
internal diantaranya: karakteristik
siswa, sikap terhadap belajar,
konsentrasi belajar, kemampuan
mengolah bahan belajar, kemampuan
menggali hasil belajar, rasa percaya
diri, serta kebiasaan belajar.
Sedangkan faktor eksternal meliputi
faktor guru, lingkungan social,
kurikulum sekolah, dan sarana
prasarana

Hasil wawancara
1. Hasil wawan cara dengan Kepala
Sekolah
- Secara internal, siswa ingin
berhasil tapi kejenuhan belajar
Bahasa Inggris mulai muncul
disebabkan metode mengajar yang
kurang menarik.

2. Hasil wawancara dengan Pengawas


sekolah
- Tidak melakukan pendekatan
kepada siswa dan orang tua siswa
( Pengawas )
3. Hasil wawancara denga teman sejawat
- Kesulitan siswa dalam memahami
materi ini membuat mereka tidak
memiliki penggerak dalam
kegiatan belajar. ( teman sejawat )

3 Kemampuan Hasil kajian literatur : Analisis penyebab masalah :


membaca dan
memahami report  According to a research done by 1. Peserta didik kurang mengusai
text pada siswa Rohmatillah (2014), there are some kosakata dan gramatikal.
masih kurang. factors causing difficulties in learning 2. Guru tidak mengembangkan
vocabulary (1) the difference between metode belajar membaca
written form and the spoken form in Bahasa Inggrisdengan baik.
English, (2) the large number of words 3. Kurang dukungan orang tua
students have to learn or master, (3) the dan lingkungan (lingkungan
limited knowledge about words, (4) the tidak banyak menggunakan
complexity of word knowledge. tulisan berbahasa Inggris).
Knowing a words involves much more 4. Guru belum aktif
than knowing its dictionary definition, membiasakan program literasi
(5) causes of lack of understanding of membaca Bahasa Inggris bagi
grammatical of the words, (6) the siswa.
incorrect pronunciation is often caused
by the lack of sound similarity between
English and the students‟ native
language. From the factor number 3, it
is clearly stated that knowledge of
vocabulary is really important in the
process of mastering vocabulary.

 A study held by Silsüpür (2017) found 5. Guru belum mampu


that in reality, there was not a memaksimalkan penggunaan alat
significant difference between the peraga dalam mengajar reading
results of the quiz. Similarly, the comprehention.
findings of the questionnaire indicated
that the participants preferred learning
through vocabulary games rather than
traditional way.
 Mauli, et al (2014) in her research
about Students’ Difficulties In Finding
Main Ideas, found that there were 6
problems faced by students; low
interest in reading, poor knowledge on
vocabulary, long sentences, poor
reading strategy, grammatical
confusion, and poor knowledge on
paragraph.

Hasil wawancara

1. Hasil wawancara dengan teman sejawat


- Siswa tidak paham arti dan pesan
yang terkandung dalam teks. Ketidak
pahaman ini menyebabkan siswa malas
berfikir.

2. Hasil wawancara dengan Kepala


sekolah
- Siswa belum dibiasakan membaca
sejak dari lingkungan keluarganya.

3. Hasil wawancara dengan Pengawas


- Orang tua jarang mendampingi anak
belajar serta media sosial lebih
menarik minat siswa dari pada buku
teks bahasa inggris ( Pengawas )

4 Implementasi Kajian literatur : Analisis penyebab masalah :1.


Model-model
Pembelajarn Menurut Trianto model pembelajaran 1. Kurangnya keterampilan guru
Inovartif inovatif- progresif mendasarkan diri (Self dalam mengimplementasikan
oriented) pada kecendrungan pemikiran metode pembelajaran inovatif.
belajar sebagai berikut: 2. Mindset guru bahwa membuat
a. Proses Belajar siswa paham, paling baik adalah
dengan menjelaskan.
1) Belajar tidak hanya sekedar menghafal.
Siswa harus mengkontruksi pengalaman di
benak mereka sendiri.

Menurut (Trianto, 2014:42). Model 3. Model dan media pembelajaran


pembelajaran project based learning
belum optimal dan tiak menarik
merupakan pembelajaran inovatif yang
berpusat pada siswa(student centered)
dan menempatkan guru sebagai motivator
dan fasilitator, dimana siswa diberi
peluang bekerja secara otonom
mengkonstruksi belajarnya

Menurut Rusman (2012:27) menjelaskan


4. Fokus pembelajaran yang
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
dilakukan oleh guru hanya pada
memperbaiki keaktifan siswa yaitu
lembar kerja siswa.
memberikan waktu yang lebih untuk
kegiatan pembelajaran, melibatkan siswa
secara efektif kedalam proses
pembelajaran, memberi pengajaran yang
jelas serta menyenangkan sesuai dengan
tujuan pembelajaran, serta mengenali
siswa yang kurang terlibat aktif dalam
pembelajaran dan menjadikannya prioritas
agar ikut dapat ikut berperan aktif saat
proses belajar.

Menurut (Trianto, 2014:42). Pembelajaran


menggunakan metode Project Based 5. Guru tidak mau repot untuk
Learning (PJBL) merupakan teknik yang mengimplementasik an model
memberikan inovasi dalam seni pembelajaran inovatif.
pengajaran. Peran guru dalam metode ini
sebagai vasilitator yang memberikan
fasilitas terhadap siswa ketika mengajukan
pertanyaan mengenai teori serta
memberikan motivasi terhadap siswa
supaya aktif dalam pengajaran

Wawancara :

1. 1. Wawan cara dengan Kepala Sekolah


- Pemahaman guru mengenai
pembelajaran inovatif masih kurang

2. 2. Wawan cara dengan teman sejawat


- Waktu untuk menyiapkan pembelajaran
inovatif membutuhkan persiapan lebih
banyak dan lama. (teman sejawat)
3. Wawancara dengan Pengawas sekolah
- Guru kurang memiliki waktu untuk
memberikan pembelajaran terbaik.
- Anggapan mengajar paling cepat dan
jelas adalah dengan menjelaskan.

Anda mungkin juga menyukai